Share

16. Neraka Pernikahan?

last update Last Updated: 2024-11-18 13:55:52

"Pah! Aku udah punya pacar! Ya kali aku harus nikah sama cewek jelek ini, sih! Mana udah punya suami pula dia!" ketus Aleandra yang tak sudi disuruh menikah dengan perempuan itu.

Aryesta yang mendengar penolakan dari Aleandra pun langsung bangkit dan menatap penuh kesal padanya.

"Emangnya kamu pikir aku sudi nikah sama laki-laki banci kayak kamu, hah?! Jangan mimpi! Dion jauh lebih baik daripada kamu!" balas Aryesta yang sudah menatap Aleandra penuh dendam.

Sungguh demi apa pun Aryesta benar-benar tak sudi menikahi laki-laki itu!

Drama apalagi ini?

Oh Tuhan ... Aryesta mengusap wajahnya kasar, lalu mengalihkan pandangannya ke arah anggota keluarga Aleandra, yang cukup terkejut melihat keduanya saling berteriak adu urat.

"Maaf, Pak, Bu, dan semuanya. Aku ... aku enggak mungkin nikah sama anak kalian. Karena ...." Aryesta menoleh kembali ke arah Aleandra yang masih menatap dirinya begitu tajam.

Menelan ludahnya susah payah, lalu Aryesta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   17. Janda Perawan?

    Sepuluh hari berlalu setelah kejadian malam di mana Aryesta harus disidang oleh keluarga Aleandra. Kini perempuan itu sedang menatap ke arah cermin.Menampilkan dirinya yang sudah cantik, mengenakan dress berwarna pastel dengam rambut yang dia ikat tinggi. Riasan sederhana dan bibir yang hanya dilapisi lip balm pink."Aku enggak nyangka kalau hari ini ketuk palunya. Kenapa cepat banget, yah? Apakah keluarga Aleandra seberpengaruh itu? Sampai-sampai sidang perceraianku hanya membutuhkan waktu sepuluh hari doang. Dan lebih hebatnya lagi, sekaligus akta cerai yang udah jadi."Ya, Aryesta saat ini akan menghadiri sidang putusan yang sudah pasti dirinya akan otomatis mendapatkan gelar "janda perawan".Entah harus merasa senang atau sedih, Aryesta sungguh dibuat bingung dengan perasaannya saat ini.Sedang asyik melamun, tiba-tiba saja Aleandra masuk ke dalam kamar tamu, yang memang ditempati Aryesta selama sepuluh hari terkahir ini.Kedatangan Ale

    Last Updated : 2024-11-19
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   18. Rencana Jahat Dinda Dengan Siapa?

    Plak!Jika tadi yang menampar adalah Dinda adik tirinya, maka saat ini adalah Aryesta, yang sudah sangat geram pada orang yang berhasil membuat calon mantan suaminya ini berkhianat.Dadanya bergemuruh menahan rasa sakit yang selama ini coba dia tekan, tetapi semua ucapan tak tahu malu yang dilontarkan oleh Dinda, seketika membuat Aryesta geram bukan main.Tak hanya Dinda yang melebarkan matanya atas tamparan kencang nan keras Aryesta, tetapi juga pandangan Dion membesar dan spontan menoleh ke arah Aryesta.Tatapan bengis yang Dion pancarkan tak pernah dia berikan pada Aryesta selama ini, tetapi hari ini hanya karena perempuan selingkuhannya itu membuat Dion lupa akan semua janjinya dulu, yang akan selalu memperlakukan Aryesta layaknya ratu."Apa yang kamu lakukan, Aryesta! Apakah kamu lupa dengan siapa kamu berdebat? Dan dari mana kamu belajar menjadi sekasar ini pada orang lain, hah?! Di mana Aryesta yang selalu penuh kelembutan itu?" cerca Dion yang matanya sudah menajam, dengan kil

    Last Updated : 2024-11-20
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   19. Yakin Dinikahin Enggak?

    Setelah kepulangan Dinda yang berakhir dengan keributan, karena perempuan itu yang sebelumnya membuat gaduh, kini dalam kelanjutan kasus perceraian Aryesta dan Dion sedikit terjadi masalah di dalam persidangan.Aryesta yang kesal pada calon mantan suami pun hanya bisa harap-harap cemas atas keputusan sidang.Padahal sidang sebelumnya sudah dipastikan akan dimenangkan oleh Aryesta.Meskipun di awal Aryesta terkesan tak peduli dan sangat ingin mempertahankan pernikahannya bersama Dion, tetapi entah kenapa saat ini dirinya yang kukuh ingin bercerai.Apalagi mendengar permohonan Dion yang meminta mediasi ulang.Yang lebih parahnya lagi Dion meminta gugatan cerai itu dicabut.Enak saja!Sudah sejauh ini, ya kali dicabut!Apalagi Aryesta mengingat betul laki-laki di sebelahnya yang masih mengumandangkan beribu-ribu alasan itu telah berkhianat dengan sang adik tiri.Ya Tuhan... Aryesta sungguh merasa sejijik itu memikirkannya.Di saat Aryesta sedang sibuk dengan kemelut di kepalanya, tiba-tib

    Last Updated : 2024-11-21
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   20. Puasin Calon Suami Aja!

    Aryesta memekik saat tangannya ditarik dari dalam pintu apartemen, yang bahkan belum sepenuhnya dia buka handelnya, tetapi seseorang dari dalam sana seperti tengah menunggu kedatangannya sedari tadi.Bruk!Belum sepenuhnya mengerti dengan situasi dan kondisi saat ini, tetapi tubuh Aryesta sudah terbanting ke arah pintu yang baru saja ditendang oleh seseorang dari dalam. Kini dirinya sudah berada di ruang tamu apartemen.Aryesta mendongak dan dahinya mengerut, karena bingung dengan kehadiran seorang perempuan cantik dengan pakaian glamournya."Apa salah aku! Dan kenapa kamu ada di apartemen ini?!" tukas Aryesta yang masih tak terima dengan semua tindakan perempuan itu.Sementara, perempuan yang wajahnya dipoles make up tebal itu menunduk untuk mensejajarkan tubuh keduanya.Dagu Aryesta bahkan diangkat oleh telunjuknya dengan ekspresi jijik yang begitu kentara."Jadi kamu perempuan yang bakalan nikahin pacarku? Kenapa kamu jelek sekali!" sinis perempuan tersebut yang menggelengkan kepala

    Last Updated : 2024-11-22
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   21. Simulasi Malam Pertama

    Bugh!"Argh! Apa yang kamu lakukan, hah?!" amuk Aleandra yang baru saja perutnya dipukul oleh Aryesta."Kamu yang sinting! Kenapa otakmu itu selalu kotor, astaga! Ya kali aku harus kawin sama laki-laki model begini, sih?" Aryesta mendesah panjang seolah menikah dengan Aleandra adalah sebuah bencana.Bagaimanapun juga Aleandra memiliki kekasih, dan Aryesta sangat yakin tak ada satu pun yang memiliki rasa antara Aleandra dan dirinya.Entah mau dibawa ke mana hubungan pernikahan keduanya nanti.Menolak pun terasa percuma, apalagi Aryesta masih ingat betul pagi itu ada satu wartawan yang meliput semua kejadian dari keluarga Aleandra yang mulai membuka pintu apartemen, hingga akhir, dan pasti semua pembicaraan terliput."Lagian aneh banget, deh. Kok bisa sih, aku enggak pake baju waktu itu. Padahal kan sebelumnya bajuku lengkap. Tapi pas aku cari pun bajunya ilang entah digondol apa!" kesal Aryesta yang tak bisa lagi berdiam diri tanpa memikirkan bagaimana lusa nanti?Aryesta bahkan tak ped

    Last Updated : 2024-11-23
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   22. Nganu Dulu, Baru Nikahklah

    Mendengar Aryesta yang melenguh membuat Aleandra semakin puas.Bahkan laki-laki itu tak membiarkan Aryesta kabur barang satu detik pun.Tak hanya bibir yang kini menguasi bibir Aryesta, bahkan tangannya sudah lancang ke mana-mana, dan semakin membuat Aryesta kian tak karuan.Berulang kali Aryesta menggelengkan kepalanya tak mau, bahkan ciuman Aleandra sering meleset dan hal itu membuat Aleandra semakin kesal.Tak suka akan penolakan, Aleandra lepas cekalan tangannya dari pergelangan Aryesta, lalu dengan tubuh yang semakin memenjara, kedua tangan Aleandra meraih wajah perempuan itu hingga tak bisa kabur lagi.Dengan menggebu-gebu Alaendra mempertemukan bibir keduanya, yang refleks dia dihadiahi pukulan pada punggungnya, tetapi bukannya marah, Aleandra justru merasa sangat terhibur."Menangis dan meraunglah ... karena setelah ini aku yang akan menyentuhmu, Ar," bisik Aleandra tepat di depan bibir Aryesta yang sudah membengkak karena ulahnya.Mata Aryesta memerah dan tangisannya semakin p

    Last Updated : 2024-11-24
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   23. Aku Puasin Anumu, Mau?

    Kring!Kring!"Sialan! Siapa yang ganggu, sih!" gerutu Aleandra, tetapi dia coba abaikan dering ponsel itu.Hingga dirinya melanjutkan pergumulannya dengan perempuan di bawah kuasanya yang saat ini tengah menangis.Tak ada rasa iba atau kasihan, yang ada hanya rasa puas karena semuanya sesuai rencana.Rencana yang mana?Hanya Aleandra dan Tuhan saja yang tahu.Satu langkah lagi, Aleandra tetap pada posisi dan semakin menekan pusakanya.Namun, lagi dan lagi dering ponsel miliknya kembali terdengar. Mau tak mau, dirinya ambil benda pipih itu tanpa memutus pandangan dari Aryesta yang sudah mulai tenang."Aku enggak akan lepasin kamu. Jadi diam dan jangan ikutan ngomong. Ngerti!"Setelah mengancam, Aleandra pun menerima panggilan masuk yang ternyata itu dari Randy ayahnya.Hah!Buang napas ke udara dan menyingkirkan tubuhnya ke samping agar nyaman menerima telepon. Tentunya hal itu membuat Aryesta langsung menarik selimut tinggi-tinggi untuk menyembunyikan tubuh polosnya."Hal—""Papa cum

    Last Updated : 2024-11-25
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   24. Permohonan Dion

    Setelah kejadian memalukan itu, kini Aryesta memilih tinggal di kediaman keluarga Aleandra, dan sebisa mungkin dirinya tak ingin bertemu dengan calon suaminya itu.Seperti saat ini. Aryesta tengah fitting baju pengantin di sebuah butik langganan keluarga Aleandra, dia memilih pergi sendirian.Meskipun Randy menyuruhnya untuk menghubungi Aleandra, tetapi Aryesta menyampaikan berjuta alasan, agar tak bersitatap sebelum keduanya sah.Kini Aryesta sedang duduk menunggu pelayan menyiapkan gaun yang sudah direvisi sesuai keinginannya.Padahal ini bukan pernikahan pertama untuknya, dan entah apa yang akan orang-orang sampaikan ketika dirinya yang baru saja ketuk palu perceraian, tak lama kemudian menikah kembali.Ingin rasanya Aryesta menenggelamkan diri, tetapi itu semua tidak mungkin.Satu helaan napas Aryesta keluarkan, ketika pelayan butik membawa gaun dan menyuruhnya mencoba di ruang ganti.Meski dengan setengah hati, Aryesta merima gaun itu dan berjalan gontai menuju ruang ganti.Tat

    Last Updated : 2024-11-26

Latest chapter

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   72. Dalang Sebenarnya ....

    "Apa maksud dari ucapanmu itu, hah!" gertak Aleandra yang langsung membalikkan tubuhnya, dan dapat dia lihat sosok Derren yang sedang memandangnya remeh.Dengan tangan yang terlipat di depan dada, Derren semakin menunjukkan jika dirinya jauh di atas Aleandra yang hanya butiran debu di matanya.Menikmati wajah penuh emosi Aleandra, Derren justru semakin mendekat dan merangkul Aryesta, yang kian memancing amarahnya."Lepaskan tanganmu dari tubuh istriku, berengsek!" Berteriak seraya mendorong dada Derren agar menjauhi istrinya.Namun, Derren tak ingin melepaskan rangkulannya pun semakin mengeratkan pelukan itu, hingga membuat Aryesta sedikit risih."Kakak lepasin!""Tidak akan, Ar. Bukannya kita saudara sepupu, jadi tidak masalah dong kalau kita pelukan atau rangkulan seperti ini? Bukan begitu adik iparku?" ejek Derren pada Aleandra yang sudah tak tahan melihat kedekatan istrinya, dengan laki-laki lain.Brak!Kedua bola mata Aryesta membulat dan terkejut melihat Derren, yang langsung me

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   71. Ancaman Derren

    Plak!Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Aleandra, hingga membuat wajah laki-laki itu tertoleh ke samping.Namun, bukan makian yang dia lontarkan karena sifat kurang ajar istrinya, Aleandra jutsru tekekeh sinis."Aku belum selesai sama kamu ya, Mas! Setelah ini, aku bakalan bicara serius sama kamu!" ungkap Aryesta yang sudah sangat kesal pada sifat arogan suaminya ini.Aleandra tentu saja melihat istrinya membantu Derren bangkit, seolah laki-laki itu lemah tak berdaya.Cih!Decihan itu terdengar oleh telinga Aryesta, yang semakin menatapnya penuh permusuhan."Kalau kedatangan kamu cuman mau buat keributan, sebaiknya kamu pergi dan urusin istri sirimu itu, Mas! Sebelum aku benar-benar muak dan menggugat cerai dirimu nanti!"Saat itulah Aleandra yang semula tenang, langsung menarik paksa lengan Aryesta, hingga terlepas dari rangkulannya bersama Derren."Aku enggak akan pernah biarin itu terjadi, Ar! Karena sampai kapan pun, kamu tetap istriku! Sekalipun kamu selingkuh sama laki-l

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   70. Jadi Ini Alasanmu?!

    Setelah semua kenangan masa lalu, tepatnya di lima tahun yang lalu sempat menyapa dalam ingatan Aryesta. Kini semuanya kembali ke masa sekarang.Aryesta yang sedang membulatkan matanya tak percaya, saat melihat rekaman cctv kecelakaan Aleandra, yang mobilnya terbalik."Apa yang Kakak lakuin sama Mas Al, hah?!" jerit Aryesta dengan dada berdebar kencang.Sementara itu, Darren hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh dan mengambil kembali ponsel miliknya."Itu cctv jalan raya kecelakaan lima tahun lalu saat di London. Dan waktu itu kalau tidak salah, bertepatan dengan hari ulang tahunmu."Jawaban Derren, membuat Aryesta terkejut dan menoleh ke arah Kakak sepupunya penuh tanya."Apa semua itu ulah kamu, Kak?" tuduhnya, yang mungkin saja demikian.Mengingat Derren sangat posesif dan berambisi memiliki dirinya, bukan tidak mungkin jika laki-laki ini merencanakan kecelekaan itu, kan?Akan tetapi, Derren yang dituduh seperti itu hanya menatap malas Aryesta, yang menurutnya sedikit bodoh."Aku

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   69. Flashback 5 Tahun Lalu [Ending Part]

    Enam bulan berlalu setelah kepulangan Dion ke Indonesia, kini Aryesta baru saja kembali dari kampus.Hingga dering ponsel miliknya terdengar dan membuat perempuan itu melihat nama "Al" tertera di layar."Iya halo. Aku lagi depan apartemen. Kamu mau ke sini enggak?" sapa Aryesta, seraya membuka pintu apartemen miliknya."Kayaknya malam ini aku enggak bakalan ke sana, deh. Soalnya aku ada acara penting." Jawaban Aleandra menutup panggilan telepon.Aryesta pun tersenyum kecil menatap layar ponsel, yang menampilkan foto bersama Aleandra di sebuah taman bermain malam, penuh tawa dan saling merangkul.Sementara itu, Aleandra sedang berdiri dari kejauhan, dengan mata yang tak pernah lepas dari gerak gerik calon istrinya.Ah, benar. Calon istri.Bibir Aleandra berkedut gemas, saat membayangkan dirinya akan melamar Aryesta malam ini.Bahkan di tangannya sudah ada kotak beludru berwarna navy yang isinya cicin berlian dengan desain unik. Sebuah desain yang khusus dia rancang untuk calon istrinya.

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   68. Flashback 5 Tahun Lalu [Part 3]

    Setelah pembicaran panjang kali lebar bersama kakak sepupunya, kini Aryesta berada di ruang perawatan, karena ternyata Dion sudah bangun dari masa kritisnya.Dion sudah sadar dua jam yang lalu, tanpa sepengetahuannya, karena bercerita dengan Derren tak pernah sebentar.Saat ini Dion sedang tersenyum manis ke arah Aryesta yang sibuk menyuapinya bubur."Aku senang kamu baik-baik aja, Sayang."Aryesta tersenyum kecil dan menyelesaikan suapan terkahir untuk Dion, sebelum akhinrya memberikan air mineral. Sesi makan pun selesai."Kenapa kamu lakuin semua itu, Mas? Apa kamu sengaja pengen buat aku semakin hutang budi sama kamu?"Perkataan yang keluar dari mulut Aryesta, membuat dada Dion berdebar kencang, karena takut kebusukannya terbongkar.Namun, Dion rasa mustahil."Enggak mungkin Aryesta punya kemampuan melacak semua bukti, yang udah aku hilangkan itu, kan? Aku tahu dia tidak semahir itu untuk melacak kejadian kemarin," pikir Dion yang hanya bisa dia utarakan di dalam hatinya saja.Aryes

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   67. Flashback 5 Tahun Lalu [Part 2]

    "Al itu cuman senior aku yang sering bantuin aku selama di sini, Kak! Enggak lebih dari itu!"Derren memicingkan matanya tak percaya, karena dari mata Aryesta jelas menyiratkan lebih dari sekadar itu."Jujur sama Kakak, atau perlu Kakak buat hancur perusahaan keluarganya!" Ancaman mematikan yang selalu sukses membuat Aryesta menyerah, berujung membuka mulutnya."Oke fine aku jujur! Aku emang suka dan kagum sama dia. Dia yang selalu bantuin semua tugas-tugas aku yang enggak bisa dilakuin sama Mas Dion. Tapi ya udah. Cuman sebatas itu aja, Kak!""Sebatas itu apanya?! Kamu bahkan sering menginap di apartemen Aleandra setelah mengerjakan tugas. Dan dari alat pelacak yang Kakak akses, kalian selalu tidur satu kamar dari tiga Minggu yang lalu! Kamu kenapa sangat murahan tidur dengan laki-laki yang belum menjadi suamimu, hah?!" murka Derren yang memang sedari kecil sudah meng-klaim adik sepupunya itu adalah miliknya.Namun, Aryesta adalah perempuan liar yang sangat sulit diatur, menuruti semu

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   66. Flashback 5 Tahun Lalu

    Lima tahun yang lalu, di ibu kota London, ada sosok perempuan yang sedang terduduk menangis di depan ruangan ICU, dengan kepala menunduk.Hingga suara langkah kaki dan juga aroma parfum yang sangat dia kenali menyapa indera penciumannya itu semakin mendekat.Sosok berpakaian serba hitam, kaca mata juga masker hitam yang hampir tak pernah laki-laki itu lepaskan, seolah-olah menjadi identitas dirinya ketika berada di luar."Jangan bersikap bodoh seperti ini Aryesta! Kakak sudah tahu penyebab kecelakaan yang kalian alami."Mendengar sapaan itu, Aryesta yang semula menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut pun seketika juga mendongakkan wajahnya, yang masih berderai air mata."A–apa itu? Apa yang Kakak temuin? Tolong bantu kasih hukuman sama orang yang udah bikin Mas Dion kayak gini, Kak!" titah Aryesta dengan suara paraunya, karena terlalu lama menangisi keadaan Dion, yang masih dalam keadaan kritis, setelah mengalami kecelakaan.Beruntungnya, Aryesta tak tertabrak oleh kendaraan besa

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   65. Obsesi Tuan D

    Tubuh Aryesta menegang sempurna, ketika mencium parfum maskulin yang bercampur aroma tubuh seseorang di belakangnya.Napas yang sebelumnya sudah lega, kini menjadi sesak kembali oleh lilitan sepasang lengan kokoh, yang di punggung tangannya terdapat tato kepala burung elang itu semakin memeluknya erat."Kenapa kamu diam saja, Baby? Apakah kamu tidak merindukanku, hmh?" bisik laki-laki itu di samping telinga Aryesta, yang semakin membuat tubuhnya bergetar karena takut.Melihat pujaan hatinya tak bisa berkutik, tentu saja membuat laki-laki yang tengah memeluk tubuh mungil itu semakin merasa gemas.Saking gemasnya, dia mendaratkan hidung bangirnya di leher Aryesta yang tak terhalang oleh rambut hitam bergelombangnya."K–kak D. Apa kabar?" tanya Aryesta yang berusaha menguatkan dirinya sendiri dari godaan setan berwujud manusia, yang sialnya sangat tampan itu."Bukannya aku sudah bilang, kalau aku tidak suka jika kamu memanggilku Tuan D?!""A–aku kan manggilmu Kakak. Bukan Tuan," elak Arye

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   64. Ketemu Dia

    "Itu bukan urusanmu! Dan berhenti ikut campur urusan kami! Kalau kamu masih ingin banyak bicara, lebih baik turun dari mobil ini sekarang juga!"geram Aleandra yang sudah sangat emosi.Apakah keputusan Aleandra menikah siri dengan Tisya adalah keputusan yang benar?Atau bahkan keputusannya keliru?Saat ini laki-laki itu merasa terjebak oleh rencananya sendiri, dan hal tersebut membuatnya sangat kesal.Melihat Tisya yang akhirnya diam dan tak melakukan protes pada dirinya lagi, kini Aleandra langsung memacu kendaraannya kembali.Hingga teleponnya berdering dan langsung dia angkat menggunakan earpiece di telinga kanannya."Istri Anda baru saja tiba di bandara, dan mereka bertiga langsung naik pesawat, yang sudah dipesan oleh Dion sebelumnya, Tuan," adu ajudan Aleandra di seberang telepon sana."Lalu?" Aleandra bertanya singkat."Saya baru saja cek, dan ternyata keberangkatan mereka menuju Jakarta. Mungkin ada masalah dengan keluarga istri Anda Tuan. Makanya mereka terlihat sangat terburu-

DMCA.com Protection Status