Mereka berdua duduk di kamar pasien sejenak. Saat ini, Hans pun sudah siuman dari obat biusnya.Ketika melihat sosok Claude, Hans langsung menunjukkan ekspresi bersalah. Selama mengawal Lillia, dia menjadi semakin tenang saja. Dia bahkan lupa dengan mara bahaya yang bisa datang kapan saja. Itulah sebabnya dia kehilangan satu matanya.Claude berjalan ke samping jendela. Tatapannya ketika melihat Hans sangatlah dingin. “Kamu jangan bicara lagi. Kamu cukup renungkan kesalahanmu saja.”Lillia berjalan maju langsung menampar Claude. Kemudian, dia baru menghadap ke sisi ranjang untuk memberi perhatian kepada Hans. “Apa kamu ingin minum?”Apa Hans berani minum pada saat seperti ini? “Aku nggak haus.” Saat Hans membalas, dia pun diam-diam mengintip Claude.“Aku akan suruh Leon datang untuk membantumu. Lillia, kalau kamu sibuk, kamu bisa pulang sana. Apa perlu aku carikan tim pengawal yang lebih profesional?” Claude malas meladeni Hans, dia langsung bertanya pada Lillia.Lillia mengiakan, lalu
Ujung bibir Claude melengkung ke atas, begitu pula dengan kedua matanya.Lillia merasa gerak-gerik mereka sudah terlalu mesra. Dia segera melepaskan Claude, lalu duduk kembali di tempat.“Seandainya anakku juga mengidap sindrom Jacob ….”“Bisa nggak kamu diam?” Lillia merasa marah.Masalah ini berhubungan dengan gen. Jikalau anak benar-benar mengidap sindrom Jacob, hal itu adalah pukulan besar bagi orang tua. Kenapa Claude malah terus berandai-andai?Ujung bibir Claude kembali melengkung ke atas. Dia menatap Lillia sejenak, baru berkata, “Tenang saja, kalau kamu nggak menikah, aku juga nggak bakal punya anak.”“Kamu cukup antar aku ke perusahaan saja.” Lillia tidak memedulikannya.“Emm.” Claude mengiakan. Hanya saja, dia masih menikmati rasanya dibekap oleh Lillia tadi. Sudah lama mereka berdua tidak berhubungan semesra ini.Setelah tiba di LMOON, Lillia hendak menuruni mobil. Tetiba Claude malah menarik tangannya. Tangan Lillia sangatlah lembut dan juga hangat, sangatlah nyaman untuk
Ucapan Kenneth tadi memang benar. Memangnya kenapa jika Rio berhubungan dengan anggotanya Edward? Apa mungkin Edward akan meninggalkan aib yang bisa dieksposnya?“Oh ya, ada seorang bos merek kecil ingin bekerja sama dengan Periwinkle. Kalau kamu bersedia untuk bekerja sama, aku bisa merekomendasikannya kepadamu. Kalau kamu nggak bersedia, aku pun akan menolaknya.” Ketika menyadari Lillia tidak berbicara, Kenneth segera mengalihkan topik pembicaraannya ke masalah pekerjaan.“Merek apa?” tanya Lillia secara langsung.“Bunga Wanita ….” Bahkan, Kenneth juga malu untuk mengatakan namanya lantaran terlalu biasa.Lillia menatap Kenneth dengan bingung. “Merek apa itu? Kamu cukup fokus dengan Periwinkle dulu. Jangan pikirkan soal ekspansi. Sekarang Periwinkle memang juga menjual pakaian dengan harga puluhan ribu, tapi bukan berarti aku ingin menurunkan derajat Periwinkle. Jadi, kita nggak usah berhubungan dengan merek nggak terkenal seperti itu.”Kenneth yang diceramahi hanya bisa mengangguk.
Lillia membuka pintu kamar. Hans dan Leon sedang mengambil ponsel, entah apa yang lagi dimainkannya. Mereka bagai 2 orang bodoh yang sedang tertawa saja.Leon membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Lillia. Dia yang cengengesan memang kelihatan sangat bodoh.“Apa aku datang nggak tepat pada waktunya?” tanya Lillia dengan berlagak serius.“Nggak … nggak kok.” Leon segera menuruni ranjang Hans. Senyuman di wajahnya spontan menghilang.“Sepertinya kondisimu sudah membaik.” Lillia berjalan ke dalam kamar, lalu meletakkan keranjang buah ke atas nakas.“Tentu saja, namanya masih muda. Cukup diberi asupan makanan saja, aku pun akan pulih total.” Hans masih bersikap santai seperti biasanya.Lillia menatapnya sejenak, baru berkata, “Kamu memang harus segera pulih. Aku nggak terbiasa nggak minum susu yang kamu seduh.”“Apa gunanya asistenmu? Dia bahkan nggak bisa seduhin susu buat kamu?” Kening Hans tampak berkerut. Seandainya asistennya Lillia bekerja dengan Claude, sepertinya dia sudah dipecat.“
Saat melihat Lillia sedang berbincang seru-serunya dengan Presdir Action Studio, Claude pun merasa cemburu. Sebenarnya Claude sangat peduli dengan kehadiran Lillia dalam konferensi teknologi kali ini. Semua orang yang menghadiri konferensi hari ini setidaknya berkecimpung dalam dunia IT. Namun, bagaimana dengan Lillia? Apa yang ingin dia lakukan?Lillia mengobrol beberapa saat dengan Presdir Action Studio. Kemudian, dia mencari tempat untuk duduk.Konferensi masih belum dimulai. Claude menukar tempat duduk dengan yang lain untuk duduk di samping Lillia.Saat berencana mengobrol dengan Lillia, siapa sangka Kelly juga datang.Sepertinya Kelly sudah mencari Claude dalam waktu lama. Setelah menemukan Claude, dia pun menyadari ada Lillia di samping Claude. Tangan yang berada di dua sisi tubuh Kelly tampak dikepal erat. Hanya saja, dia masih bertanya pada Lillia dengan tersenyum, “Apa aku boleh duduk di sini? Calon suamiku duduk di sampingmu.”Lillia mengangkat kepala untuk menatapnya seki
Claude seolah-olah tidak mendengar ucapan Kelly saja. Semua perhatiannya hanya tertuju pada diri Lillia dan juga perbincangan teknologi di atas panggung.Di sisi lain, Lillia sedang mengutarakan pemikirannya terhadap Presdir Action Studio. Presdir Action Studio merasa sangat syok dengan ucapannya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Dari ucapanmu, kamu ingin perusahaan kami menciptakan aplikasi itu?”“Itulah sebabnya aku mencarimu hari ini.” Lillia pun tersenyum.“Aku merasa tertarik dengan usulanmu. Nanti aku akan bahas dengan anggotaku setelah acara berakhir. Hanya saja, kamu bisa investasi berapa banyak?” tanya Presdir Action Studio dengan tersenyum.“Aku nggak akan ambil dividen. Nanti aku akan tambahkan kekurangan kalian. Gimana menurutmu?” Lillia tahu caranya sangat tidak masuk akal, sebab sekarang LMOON dan Periwinkle sangat membutuhkan dana. Dia pasti tidak bisa mengeluarkan uang banyak untuk menginvestasi aplikasi ini. Namun, sebelum hasilnya dibuat, dari mana Lillia bisa tah
Pada hari Senin, Kediaman Jaspal sangatlah hening, seolah-olah tidak ada orang di rumah saja.Moonela sedang duduk di ruang tamu Kediaman Jaspal sembari mengutak-atik ponselnya.Kelly mengintip gerak-gerik Moonela dari lantai atas. Sepertinya Moonela sedang melakukan kesalahan saja. Dia terus mengintip ke depan pintu. Raut wajahnya juga kelihatan tidak alami.Kelly melihat sejenak, lalu kembali ke kamarnya.Sejak Claude mengalah, Moonela juga tidak pernah berulah lagi. Tak peduli bagaimana Edward membencinya, Moonela yang ikut pulang bersama Louis juga hanya bersikap hormat kepada Edward.Sebaliknya, Imelda memperlakukan Moonela dengan cukup baik. Sebab, dia adalah wanita yang disukai putra semata wayangnya sekaligus calon menantunya!Namun, yang dipertanyakan Kelly sekarang adalah apa yang sebenarnya sedang dilakukan Moonela?Kelly terus mengamati gerak-gerik Moonela. Sekarang dia merasa kondisi aneh ini bukan baru terjadi hari ini saja.Berkali-kali Kelly mencoba untuk mengintip pons
Louis langsung bertanya, “Apa kamu memang nggak pernah kepikiran untuk bersamaku?”Moonela terdiam beberapa saat, tetiba dia bertanya pada Louis, “Apa kamu pernah kepikiran bagaimana perasaanku ketika difitnah? Apa kamu pernah kepikiran bagaimana perasaanku ketika terpaksa mengundurkan diri dari LMOON?”Pertanyaan Moonela membuat Louis tidak bisa berkata-kata. Ternyata Moonela tidak pernah memaafkan Kelly.“Kamu bisa bilang sama aku kalau video itu bukan hasil unggahanmu. Aku juga lagi menyelidiki masalah ini. Kenapa kamu nggak bisa menunggu?” tanya Louis kembali.Moonela mendengus dingin. “Apa kamu merasa aku itu orang yang bisa memendam emosiku? Louis, demi kamu, aku pun sudah memilih untuk nggak balas dendam secara terang-terangan.”“Aku cari kamu. Kita bicarakan masalah ini dengan baik.” Seusai berbicara, Louis langsung memutuskan panggilan.Ketika Lillia bergegas ke perusahaan, tampak beberapa bekas goresan di wajah Moonela. Dia segera menyuruh asistennya untuk membelikan obat.“A