Ucapan Kenneth tadi memang benar. Memangnya kenapa jika Rio berhubungan dengan anggotanya Edward? Apa mungkin Edward akan meninggalkan aib yang bisa dieksposnya?“Oh ya, ada seorang bos merek kecil ingin bekerja sama dengan Periwinkle. Kalau kamu bersedia untuk bekerja sama, aku bisa merekomendasikannya kepadamu. Kalau kamu nggak bersedia, aku pun akan menolaknya.” Ketika menyadari Lillia tidak berbicara, Kenneth segera mengalihkan topik pembicaraannya ke masalah pekerjaan.“Merek apa?” tanya Lillia secara langsung.“Bunga Wanita ….” Bahkan, Kenneth juga malu untuk mengatakan namanya lantaran terlalu biasa.Lillia menatap Kenneth dengan bingung. “Merek apa itu? Kamu cukup fokus dengan Periwinkle dulu. Jangan pikirkan soal ekspansi. Sekarang Periwinkle memang juga menjual pakaian dengan harga puluhan ribu, tapi bukan berarti aku ingin menurunkan derajat Periwinkle. Jadi, kita nggak usah berhubungan dengan merek nggak terkenal seperti itu.”Kenneth yang diceramahi hanya bisa mengangguk.
Lillia membuka pintu kamar. Hans dan Leon sedang mengambil ponsel, entah apa yang lagi dimainkannya. Mereka bagai 2 orang bodoh yang sedang tertawa saja.Leon membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Lillia. Dia yang cengengesan memang kelihatan sangat bodoh.“Apa aku datang nggak tepat pada waktunya?” tanya Lillia dengan berlagak serius.“Nggak … nggak kok.” Leon segera menuruni ranjang Hans. Senyuman di wajahnya spontan menghilang.“Sepertinya kondisimu sudah membaik.” Lillia berjalan ke dalam kamar, lalu meletakkan keranjang buah ke atas nakas.“Tentu saja, namanya masih muda. Cukup diberi asupan makanan saja, aku pun akan pulih total.” Hans masih bersikap santai seperti biasanya.Lillia menatapnya sejenak, baru berkata, “Kamu memang harus segera pulih. Aku nggak terbiasa nggak minum susu yang kamu seduh.”“Apa gunanya asistenmu? Dia bahkan nggak bisa seduhin susu buat kamu?” Kening Hans tampak berkerut. Seandainya asistennya Lillia bekerja dengan Claude, sepertinya dia sudah dipecat.“
Saat melihat Lillia sedang berbincang seru-serunya dengan Presdir Action Studio, Claude pun merasa cemburu. Sebenarnya Claude sangat peduli dengan kehadiran Lillia dalam konferensi teknologi kali ini. Semua orang yang menghadiri konferensi hari ini setidaknya berkecimpung dalam dunia IT. Namun, bagaimana dengan Lillia? Apa yang ingin dia lakukan?Lillia mengobrol beberapa saat dengan Presdir Action Studio. Kemudian, dia mencari tempat untuk duduk.Konferensi masih belum dimulai. Claude menukar tempat duduk dengan yang lain untuk duduk di samping Lillia.Saat berencana mengobrol dengan Lillia, siapa sangka Kelly juga datang.Sepertinya Kelly sudah mencari Claude dalam waktu lama. Setelah menemukan Claude, dia pun menyadari ada Lillia di samping Claude. Tangan yang berada di dua sisi tubuh Kelly tampak dikepal erat. Hanya saja, dia masih bertanya pada Lillia dengan tersenyum, “Apa aku boleh duduk di sini? Calon suamiku duduk di sampingmu.”Lillia mengangkat kepala untuk menatapnya seki
Claude seolah-olah tidak mendengar ucapan Kelly saja. Semua perhatiannya hanya tertuju pada diri Lillia dan juga perbincangan teknologi di atas panggung.Di sisi lain, Lillia sedang mengutarakan pemikirannya terhadap Presdir Action Studio. Presdir Action Studio merasa sangat syok dengan ucapannya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Dari ucapanmu, kamu ingin perusahaan kami menciptakan aplikasi itu?”“Itulah sebabnya aku mencarimu hari ini.” Lillia pun tersenyum.“Aku merasa tertarik dengan usulanmu. Nanti aku akan bahas dengan anggotaku setelah acara berakhir. Hanya saja, kamu bisa investasi berapa banyak?” tanya Presdir Action Studio dengan tersenyum.“Aku nggak akan ambil dividen. Nanti aku akan tambahkan kekurangan kalian. Gimana menurutmu?” Lillia tahu caranya sangat tidak masuk akal, sebab sekarang LMOON dan Periwinkle sangat membutuhkan dana. Dia pasti tidak bisa mengeluarkan uang banyak untuk menginvestasi aplikasi ini. Namun, sebelum hasilnya dibuat, dari mana Lillia bisa tah
Pada hari Senin, Kediaman Jaspal sangatlah hening, seolah-olah tidak ada orang di rumah saja.Moonela sedang duduk di ruang tamu Kediaman Jaspal sembari mengutak-atik ponselnya.Kelly mengintip gerak-gerik Moonela dari lantai atas. Sepertinya Moonela sedang melakukan kesalahan saja. Dia terus mengintip ke depan pintu. Raut wajahnya juga kelihatan tidak alami.Kelly melihat sejenak, lalu kembali ke kamarnya.Sejak Claude mengalah, Moonela juga tidak pernah berulah lagi. Tak peduli bagaimana Edward membencinya, Moonela yang ikut pulang bersama Louis juga hanya bersikap hormat kepada Edward.Sebaliknya, Imelda memperlakukan Moonela dengan cukup baik. Sebab, dia adalah wanita yang disukai putra semata wayangnya sekaligus calon menantunya!Namun, yang dipertanyakan Kelly sekarang adalah apa yang sebenarnya sedang dilakukan Moonela?Kelly terus mengamati gerak-gerik Moonela. Sekarang dia merasa kondisi aneh ini bukan baru terjadi hari ini saja.Berkali-kali Kelly mencoba untuk mengintip pons
Louis langsung bertanya, “Apa kamu memang nggak pernah kepikiran untuk bersamaku?”Moonela terdiam beberapa saat, tetiba dia bertanya pada Louis, “Apa kamu pernah kepikiran bagaimana perasaanku ketika difitnah? Apa kamu pernah kepikiran bagaimana perasaanku ketika terpaksa mengundurkan diri dari LMOON?”Pertanyaan Moonela membuat Louis tidak bisa berkata-kata. Ternyata Moonela tidak pernah memaafkan Kelly.“Kamu bisa bilang sama aku kalau video itu bukan hasil unggahanmu. Aku juga lagi menyelidiki masalah ini. Kenapa kamu nggak bisa menunggu?” tanya Louis kembali.Moonela mendengus dingin. “Apa kamu merasa aku itu orang yang bisa memendam emosiku? Louis, demi kamu, aku pun sudah memilih untuk nggak balas dendam secara terang-terangan.”“Aku cari kamu. Kita bicarakan masalah ini dengan baik.” Seusai berbicara, Louis langsung memutuskan panggilan.Ketika Lillia bergegas ke perusahaan, tampak beberapa bekas goresan di wajah Moonela. Dia segera menyuruh asistennya untuk membelikan obat.“A
Louis menatap Moonela dan akhirnya paham. Konflik di antara Kelly dengan Moonela hari ini adalah hasil dari akumulasi selama ini. Moonela adalah salah satu pendiri Perusahaan LMOON. Namun, Kelly malah membuatnya terpaksa mengundurkan diri dari perusahaan. Jadi, mana mungkin Moonela bisa menerima Kelly dengan tulus? Dengan berada di antara Kelly dan Moonela, Louis juga tidak mungkin bisa bersikap adil ataupun meminta Moonela menerima Kelly.“Aku tahu mengenai masalah ini dan nggak menyalahkanmu. Aku juga nggak akan memintamu untuk menerima Kelly,” kata Louis setelah terdiam sejenak.Setelah itu, dia menatap Moonela dan melanjutkan, “Tapi, aku juga nggak bisa menelantarkan adikku demi kamu. Kamu sendiri tahu keadaannya sangat istimewa. Kami baru menemukannya kembali setelah sekian lama. Berhubung dendam di antara kalian begitu besar, aku rasa aku butuh waktu yang sangat lama untuk mencairkan permusuhan di antara kalian.”“Kamu nggak usah melakukan hal seperti itu. Aku nggak akan menerim
Claude tidak menjawab, melainkan membuka penutup kopi, lalu merobek aluminium yang menutupi celah di atas sebelum menyesapnya.“Rasanya biasa saja. Aku masih lebih suka kopi yang kamu buat sendiri,” kata Claude sambil menggoyang botol kopi di tangannya dengan nada yang terdengar agak mencela.“Itu memang cuma kopi biasa kok. Ternyata kamu memang pemilih,” jawab Lillia dengan agak kesal.Setelah mengobrol sejenak, Louis pun berjalan keluar. Mata dan bibirnya terlihat agak merah. Seharusnya, Moonela menciumnya dengan cukup bergairah.Lillia bertanya dengan agak canggung, “Sudah selesai bicaranya?”“Emm. Untuk sementara, aku akan tinggal di sini dan membiarkannya kembali ke Kota Pinang untuk memulihkan suasana hatinya,” jawab Louis dengan nada hangat.Lillia hanya mengangguk tanpa menjawab.“Kamu mau pulang bersamaku?” tanya Louis pada Claude.Claude menjawab dengan ekspresi acuh tak acuh, “Nggak deh, aku masih ada urusan lain. Tapi, aku mau mengingatkanmu lagi. Moonela begitu marah karen