Lilla kembali ke kamar Moonela dengan suasana hati yang buruk. Dia mendapati Moonela sedang duduk di sofa sambil melamun.Begitu mendengar suara pintu ditutup, Moonela baru tersadar dari lamunannya. Dia menatap Lillia sambil bertanya, "Apa yang dia katakan?""Dia bilang akan menyuruh Nikita minta maaf dan kita tetap mengikuti aturan seperti biasa. Tapi, aku nggak ingin melewatkan masalah ini begitu saja," jawab Lillia yang duduk di sebelah Moonela. Mata indahnya tampak dingin.Moonela bertanya lagi, "Kamu ingin melawan Nikita? Kalau begitu, apa Claude akan membalas dendam kepada LMOON nanti?""Moonela, aku rasa kita diinjak-injak oleh Claude dan Nikita karena terlalu takut pada hal ini. Terus-menerus mengalah nggak akan mengatasi masalah," sahut Lillia dengan tenang.Moonela berangsur menjadi tenang, lalu berucap dengan lirih,"Yang kamu bilang benar."Lillia menyahut, "Kita tunggu hasilnya keluar dulu. Sesudah itu, kita akan menjalankan rencana. Tapi, kamu harus membuat persiapan menta
Komentar yang paling menghebohkan semua orang dan berada di urutan pertama, yaitu ....[ Lorraine harus mendesain di siaran langsung untuk membuktikan kemampuannya. Kalau nggak, dia nggak pantas mendapatkan hadiah! ]Ketika melihat para netizen masih membuat keributan di Instagram, sutradara pun mencari Cedron untuk menanyakan pendapatnya.Cedron yang sedang memegang meteran untuk mengukur sepatu pun membalas dengan nada datar, "Biarkan saja, acara tetap dilanjutkan jam 2 siang. Kalian cepat makan siang dan suruh para model cepat berdandan."Sutradara memeriksa jam dan mendapati sudah hampir pukul 13.00. Dia menyeka keringat di dahi, lalu menimpali, "Pak Cedron, kalau masih dilanjutkan, takutnya kita akan dimaki habis-habisan oleh netizen sampai menjadi trending topic.""Turuti saja perintahku, jangan banyak omong. Oh ya, suruh Rosabel nggak usah membuat persiapan lagi," balas Cedron sembari meletakkan meteran tersebut. Kemudian, dia mengambil tisu basah dari samping untuk menyeka tang
Setelah berjalan masuk, Claude melirik Lillia sebelum berkata kepada Nikita, "Katakan sendiri."Nikita maju selangkah, lalu menatap Lillia dan Moonela. Dia berujar, "Kak Moonela, maafkan aku. Aku benar-benar nggak tahu apa-apa. Aku lihat Rosabel menyukai tas itu, makanya aku menjual dengan harga rendah. Aku nggak nyangka, dia akan menjualnya kembali dengan harga tinggi ...."Rosabel hanya menggigit bibirnya tanpa membantah. Lillia pun tahu bahwa wanita ini memilih untuk menanggung masalah ini sendirian."Kalau begitu, aku juga menyukai jam tangan yang kamu pakai. Ayo, jual dengan harga rendah juga," ucap Moonela sambil tersenyum.Jam tangan itu diberikan Claude saat Nikita berulang tahun, mana mungkin Nikita menjualnya. Nikita pun menggigit bibir seraya meneteskan air mata. Dia tampak sangat kasihan saat berucap, "Kak, aku benar-benar menyukaimu, makanya panik dan bicara hal seperti itu. Aku minta maaf. Tapi, aku berani bersumpah nggak ada hubungannya dengan video itu!"Lillia maju sel
Setelah siaran langsung berakhir, Claude akhirnya bersuara, "Kamu yakin ingin seperti ini?"Pertanyaannya ini ditujukan untuk Lillia. Lantaran ada begitu banyak orang di sini, Lillia terpaksa diam dan menatap orang-orang di sekelilingnya.Melihat ini, Cedron segera menegur, "Kenapa kalian bengong di sini? Cepat keluar!"Moonela mengernyit dengan kesal. Sementara itu, Cedron berkata sembari tersenyum, "Bu Moonela, silakan. Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Acaraku rugi besar karena tindakan kalian ini lho."Moonela tersenyum dingin, lalu membawa kopernya keluar. Pintu ruangan akhirnya ditutup. Ekspresi Claude menjadi sangat suram saat berucap, "Kita ini suami istri, masalah apa yang nggak bisa dibahas dengan kepala dingin?"Lillia meliriknya sinis sembari menyahut, "Claude, kita hanya suami istri jika berada di depan keluarga kita. Selain itu, kita nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu ingin melindungi Nikita, hubungan ini dianggap berakhir.""Kamu ingin bernegosiasi denganku? Asa
Setelah kembali ke LMOON, asisten mereka segera membantu mengangkat koper. Lillia berjalan masuk, lalu berpesan kepada asisten itu dengan lembut, "Giling biji kopi, ada tamu yang akan datang nanti."Moonela mengikuti Lillia masuk. Dia berjalan ke arah sofa dan melepaskan kacamata hitamnya, lalu langsung duduk lemas seperti tidak punya tulang.Lillia duduk di depan meja kerja sambil berucap, "Jangan bermalas-malasan, cepat bereskan semua datamu untuk mengajukan pinjaman ke bank. Setelah kesibukan ini berakhir, kita pergi jalan-jalan."Moonela sontak bangkit dari sofanya. Dia menyibakkan rambut dan mengangkat alisnya, lalu berkata, "Demi seorang pelakor, dia sampai tega mencampakkan istrinya."Moonela merasa sangat jengkel setelah mengatakan ini. Lillia dan Claude adalah suami istri, tetapi Claude malah lebih memihak Nikita.Lillia tidak menanggapinya, melainkan memperingatkan, "Buat janji dengan pihak bank, tapi jangan langsung menandatangani surat perjanjian. Kalau memenuhi syarat, ber
Sesudah Cedron selesai menangani kekacauan acara ini, dia duduk untuk beristirahat. Kebetulan sekali, dia melihat foto yang diunggah oleh asisten itu.Cedron awalnya mengira itu adalah pemberitahuan dari LMOON. Namun, begitu mengekliknya, dia sontak terkejut.Cedron tersenyum nakal dan menyimpan foto tersebut. Kemudian, dia langsung mengirimkan pesan kepada Claude.[ Aku punya foto yang sangat berharga. Kalau kamu menambahkan 20 miliar sebagai investasi, aku baru akan mengirimkannya kepadamu. ]Claude hanya membalasnya dengan sebuah tanda tanya. Melihat ini, Cedron pun merasa jengkel. Dia langsung mengetik pesan dengan geram.[ Kalian pergi begitu saja dan meninggalkan kekacauan seperti ini. Sekarang, kamu malah membalas pesanku hanya dengan sebuah tanda tanya? ]Claude yang merasa tidak berdaya pun membalas.[ Kirimkan dulu, harganya ditentukan setelah aku melihat fotonya. ]Cedron pun mengumpat dalam hati bahwa Claude benar-benar berengsek. Setelah ragu-ragu sesaat, dia membalas.[ A
Lillia tentu senang dengan jawaban ini. Dia mengambil bawang putih lagi, lalu perlahan-lahan mengupasnya sambil menyahut, "Oke, kamu urus saja pekerjaanmu, aku akan menggantikanmu menjenguk Kakek dan Nenek sekaligus berbakti kepada mereka.""Sepertinya kamu nggak keberatan lagi kalau kita bertengkar, ya? Nada bicaramu kasar sekali," ujar Claude seraya mengernyit."Masa? Bukannya aku berbaik hati membantumu menutupi masalah ini?" tanya Lillia dengan raut wajah lugu.Ketika mulai memasak, Ohara bilang ikan yang dimasak Claude sangat lezat sehingga menyuruhnya bantu memasak. Selain itu, Ohara juga menyuruh Lillia untuk membantu Claude.Lillia pun berjongkok di samping tong sampah sembari mengupas bawang putih. Keduanya terlihat seperti orang asing.Ohara dan Jilly menguping di depan pintu, tetapi tidak mendengar suara apa pun. Jadi, mereka pun bertatapan dan akhirnya duduk di sofa."Mereka pasti berpisah terlalu lama, jadi bertengkar," bisik Jilly. Namun, Ohara tidak sependapat. Dia yakin
Di salah satu restoran terbuka yang paling terkenal di pusat kota, tampak Lillia dan Jaivyn yang membahas masalah pekerjaan. Sesaat kemudian, Jaivyn sibuk membahas naskah dengan orang lain.Lillia pun merasa dirinya tidak diperlukan lagi di sini. Saat ini, Elgan datang dan duduk di samping Lillia. Dia menyerahkan gelas di tangan sambil memperkenalkan, "Nama minuman ini Passion Coast. Ayo dicicipi.""Sepertinya Pak Jaivyn sudah selesai membahas masalah pekerjaan denganku, jadi sebaiknya aku pulang. Lain kali, kamu hubungi aku di siang hari saja. Nenekku sudah tua, dia pasti cemas kalau aku belum pulang," ujar Lillia yang mengambil gelas tersebut sambil tersenyum.Elgan mengangkat tangannya yang memakai arloji bertatahkan berlian, lalu menyahut, "Ini baru jam 8.30 malam, gimana kalau aku mengantarmu pulang jam 9.30 malam?"Lillia tampak agak kesulitan. Dia berucap, "Aku ....""Pak Elgan!" sela seseorang dengan penuh semangat.Lillia dan Elgan sama-sama menatap pria paruh baya yang memega