Moonela terus tersenyum sinis. "Sebagai penggemarku, sebelumnya kamu menghinaku dengan menuduhku mendapatkan tema lombanya lebih awal berkat asistenku. Kali ini lewat video dan rekaman suara ini kamu mendesakku untuk mengaku memalsukan sketsa. Kamu ini benar-benar penggemarku yang baik."Rosabel melanjutkan topik pembicaraan Moonela, "Aku rasa kejadian sebelumnya itu mungkin saja nyata. Lagi pula, kamu punya seorang asisten yang sangat luar biasa."Setelah mengatakan itu, Rosabel menatap Lillia dengan tatapan yang sinis.Lillia menatap Rosabel dengan tenang. "Coba kamu katakan seberapa hebatnya aku. Sehebat itu sampai bisa mendapatkan tema lomba duluan?"Rosabel tidak berani menjawab pertanyaan Lillia dan hanya bisa tersenyum sambil menyilangkan kedua lengannya. "Orang yang tahu akan mengerti maksudku.""Rosabel, kamu dan Nikita sudah menghina kami seperti ini. Kalau faktanya terbongkar nanti, bukankah kamu harus mundur dari dunia desainer? Selain itu, Nona Nikita sudah dua kali bertur
Idris melirik ke arah Adelio dan berkata, "Nikita dan Rosabel yang bilang kita harus bersatu untuk mengusir penipu seperti Lillia dan Moonela ini keluar dari tim produksi." Perkataan Idris ini sudah menyatakan situasinya kepada Moonela dan Lillia.Claude menatap Moonela. "Bagaimana pendapatmu?""Yang ingin kukatakan adalah semua yang ada di dalam video itu palsu. Pak Claude seharusnya punya cara untuk memeriksanya, 'kan? Selain itu, kalian yang mengundangku dan awalnya aku juga menolaknya. Kalian sudah menggunakan berbagai cara untuk memaksaku menandatangani kontrak, sekarang malah menghinaku seperti ini. Aku butuh penjelasan kalian," kata Moonela sambil mengangkat dagunya dengan tatapan tajam.Claude menyipitkan matanya. Dia tahu Lorraine memang ada di tim produksi ini, tetapi bukankah sikap Moonela itu terlalu percaya diri? Apakah dia dan Lillia sudah melakukan persiapan sejak awal untuk situasi seperti hari ini?Claude bertanya, "Apa yang kamu inginkan?"Moonela memandang ke arah Li
Claude menyadari perubahan tatapan Lillia. Saat teringat perkataan Cedron tentang Lillia sama sekali tidak menyukainya, Claude mengernyitkan alisnya.Tatapan Lillia yang dingin berubah menjadi tenang. "Kalau dia nggak minta maaf di seluruh internet tentang hal ini, kamu jangan harap kami akan merancang pakaian untuknya. Apa kamu percaya aku akan menggunting semua pakaian yang sudah selesai?""Kamu tetap harus melawannya? Aku dan dia ...."Lillia tiba-tiba langsung menyela perkataan Claude, "Aku nggak ingin mendengarmu membahas hal ini! Studio LMOON bisa berdiri sampai saat ini, semuanya tergantung pada reputasi Lorraine. Tindakannya hari ini berarti menghancurkan bisnis orang dan sama saja seperti membunuh keluarga orang. Kamu mengerti nggak?""Apa karena aku melindunginya, jadi kamu marah dan sengaja melawannya?" tanya Claude."Claude, meskipun beredar rumor kalian tidur bersama sekarang, aku juga nggak akan marah," kata Lillia dengan ekspresi dingin.Perkataan Lillia ini membuat Cla
Lilla kembali ke kamar Moonela dengan suasana hati yang buruk. Dia mendapati Moonela sedang duduk di sofa sambil melamun.Begitu mendengar suara pintu ditutup, Moonela baru tersadar dari lamunannya. Dia menatap Lillia sambil bertanya, "Apa yang dia katakan?""Dia bilang akan menyuruh Nikita minta maaf dan kita tetap mengikuti aturan seperti biasa. Tapi, aku nggak ingin melewatkan masalah ini begitu saja," jawab Lillia yang duduk di sebelah Moonela. Mata indahnya tampak dingin.Moonela bertanya lagi, "Kamu ingin melawan Nikita? Kalau begitu, apa Claude akan membalas dendam kepada LMOON nanti?""Moonela, aku rasa kita diinjak-injak oleh Claude dan Nikita karena terlalu takut pada hal ini. Terus-menerus mengalah nggak akan mengatasi masalah," sahut Lillia dengan tenang.Moonela berangsur menjadi tenang, lalu berucap dengan lirih,"Yang kamu bilang benar."Lillia menyahut, "Kita tunggu hasilnya keluar dulu. Sesudah itu, kita akan menjalankan rencana. Tapi, kamu harus membuat persiapan menta
Komentar yang paling menghebohkan semua orang dan berada di urutan pertama, yaitu ....[ Lorraine harus mendesain di siaran langsung untuk membuktikan kemampuannya. Kalau nggak, dia nggak pantas mendapatkan hadiah! ]Ketika melihat para netizen masih membuat keributan di Instagram, sutradara pun mencari Cedron untuk menanyakan pendapatnya.Cedron yang sedang memegang meteran untuk mengukur sepatu pun membalas dengan nada datar, "Biarkan saja, acara tetap dilanjutkan jam 2 siang. Kalian cepat makan siang dan suruh para model cepat berdandan."Sutradara memeriksa jam dan mendapati sudah hampir pukul 13.00. Dia menyeka keringat di dahi, lalu menimpali, "Pak Cedron, kalau masih dilanjutkan, takutnya kita akan dimaki habis-habisan oleh netizen sampai menjadi trending topic.""Turuti saja perintahku, jangan banyak omong. Oh ya, suruh Rosabel nggak usah membuat persiapan lagi," balas Cedron sembari meletakkan meteran tersebut. Kemudian, dia mengambil tisu basah dari samping untuk menyeka tang
Setelah berjalan masuk, Claude melirik Lillia sebelum berkata kepada Nikita, "Katakan sendiri."Nikita maju selangkah, lalu menatap Lillia dan Moonela. Dia berujar, "Kak Moonela, maafkan aku. Aku benar-benar nggak tahu apa-apa. Aku lihat Rosabel menyukai tas itu, makanya aku menjual dengan harga rendah. Aku nggak nyangka, dia akan menjualnya kembali dengan harga tinggi ...."Rosabel hanya menggigit bibirnya tanpa membantah. Lillia pun tahu bahwa wanita ini memilih untuk menanggung masalah ini sendirian."Kalau begitu, aku juga menyukai jam tangan yang kamu pakai. Ayo, jual dengan harga rendah juga," ucap Moonela sambil tersenyum.Jam tangan itu diberikan Claude saat Nikita berulang tahun, mana mungkin Nikita menjualnya. Nikita pun menggigit bibir seraya meneteskan air mata. Dia tampak sangat kasihan saat berucap, "Kak, aku benar-benar menyukaimu, makanya panik dan bicara hal seperti itu. Aku minta maaf. Tapi, aku berani bersumpah nggak ada hubungannya dengan video itu!"Lillia maju sel
Setelah siaran langsung berakhir, Claude akhirnya bersuara, "Kamu yakin ingin seperti ini?"Pertanyaannya ini ditujukan untuk Lillia. Lantaran ada begitu banyak orang di sini, Lillia terpaksa diam dan menatap orang-orang di sekelilingnya.Melihat ini, Cedron segera menegur, "Kenapa kalian bengong di sini? Cepat keluar!"Moonela mengernyit dengan kesal. Sementara itu, Cedron berkata sembari tersenyum, "Bu Moonela, silakan. Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Acaraku rugi besar karena tindakan kalian ini lho."Moonela tersenyum dingin, lalu membawa kopernya keluar. Pintu ruangan akhirnya ditutup. Ekspresi Claude menjadi sangat suram saat berucap, "Kita ini suami istri, masalah apa yang nggak bisa dibahas dengan kepala dingin?"Lillia meliriknya sinis sembari menyahut, "Claude, kita hanya suami istri jika berada di depan keluarga kita. Selain itu, kita nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu ingin melindungi Nikita, hubungan ini dianggap berakhir.""Kamu ingin bernegosiasi denganku? Asa
Setelah kembali ke LMOON, asisten mereka segera membantu mengangkat koper. Lillia berjalan masuk, lalu berpesan kepada asisten itu dengan lembut, "Giling biji kopi, ada tamu yang akan datang nanti."Moonela mengikuti Lillia masuk. Dia berjalan ke arah sofa dan melepaskan kacamata hitamnya, lalu langsung duduk lemas seperti tidak punya tulang.Lillia duduk di depan meja kerja sambil berucap, "Jangan bermalas-malasan, cepat bereskan semua datamu untuk mengajukan pinjaman ke bank. Setelah kesibukan ini berakhir, kita pergi jalan-jalan."Moonela sontak bangkit dari sofanya. Dia menyibakkan rambut dan mengangkat alisnya, lalu berkata, "Demi seorang pelakor, dia sampai tega mencampakkan istrinya."Moonela merasa sangat jengkel setelah mengatakan ini. Lillia dan Claude adalah suami istri, tetapi Claude malah lebih memihak Nikita.Lillia tidak menanggapinya, melainkan memperingatkan, "Buat janji dengan pihak bank, tapi jangan langsung menandatangani surat perjanjian. Kalau memenuhi syarat, ber