Pertunjukan pertama akan dimulai besok. Demi mencegah terjadinya hal tak terduga, Lillia membawa pakaian itu ke kamarnya untuk melakukan pemeriksaan untuk terakhir kalinya. Tak disangka saat membuka pintu kamar, Lillia dikejutkan oleh Claude yang sedang duduk di kamarnya.Dua hari lalu Claude kembali ke perusahaan, sehingga Lillia mengira dia baru akan pulang besok. Kemunculan Claude yang mendadak ini membuat hati Lillia yang tadinya merasa tegang, kini semakin ketakutan."Kaget sekali ya melihatku?" tanya Claude seraya meletakkan kembali catatan yang sering digunakan oleh Lillia. Lillia menuangkan semua ide desain yang tiba-tiba terpikirkan olehnya ke dalam catatan itu. Dia tidak menyangka Claude yang biasanya tidak tertarik dengan dirinya ini tiba-tiba membuka catatan itu."Katanya kamu kembali ke perusahaan. Melihatmu tiba-tiba di kamarku sekarang memang membuatku agak terkejut." Lillia mencari alasan untuk menenangkan dirinya, lalu membawa pakaian itu masuk ke kamar dan menutup pin
Pukul 6 pagi tadi, Claude telah menerima semua informasi yang dikumpulkan oleh Hans selama 2 hari terakhir. Dia membongkar semua foto yang diambilnya semalam dari catatan Lillia, lalu membuka Kumpulan gambar sketsa yang dikumpulkan oleh Hans.Claude membandingkan gambar-gambar yang dilukis oleh Lillia dengan beberapa desain Lorraine sebelumnya. Saat menemukan sebuah lukisan bangau, Claude meneliti gambar itu dengan saksama dari gambar sketsa di ponselnya.Bangau yang dilukis oleh Lillia menggunakan teknik lukisan bayangan, sama persis seperti sketsa desain milik Lorraine sebelumnya. Teknik ini menunjukkan bakat melukis seseorang. Namun, seberapa berbakatnya pun Lillia, tidak mungkin dia bisa memahami esensi desain Lorraine dalam waktu singkat.Claude memicingkan matanya dan terus membandingkan kesamaan dalam setiap lukisan sketsa. Waktu terus bergulir, Claude mengambil sketsa desain terakhir untuk dibandingkan dengan catatan Lillia. Sketsa ini terdapat bekas noda.Di atasnya ada banyak
Cedron merasa pertanyaan Claude sangat aneh. Biasanya jika seorang istri menganggap suaminya sudah meninggal, berarti karena suaminya memang tidak berguna sehingga membuat istrinya merasa seperti janda. Namun, kemungkinan lain adalah karena hubungan Claude dan Nikita yang tidak jelas.Cedron memandang Claude dan bertanya, "Biasanya kamu serahkan semua uangmu kepada Nikita ya?""Kamu gila ya?" Claude menatap Cedron dengan tajam.Cedron langsung duduk dengan tegak. "Sepertinya dendam Lillia padamu cukup dalam, dia bahkan nggak memberitahumu dia adalah Lorraine. Menurutmu, apa kamu nggak gagal menjadi seorang suami?"Tatapan Claude menjadi dingin dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Aku memang sangat gagal, aku bahkan nggak tahu baginya aku sudah mati."Cedron merasa kedinginan karena aura dingin yang menyeruak dari tubuh Claude. Dia sedikit menunduk dan menggeser tubuhnya. "Kak Claude, bagaimana sekarang? Dia juga nggak mau memberitahumu identitasnya yang sebenarnya, kita juga ngga
Hans menyerahkan ponselnya kepada Claude. Cedron merasa agak kesal. Padahal jaraknya lebih dekat dengan Hans, memangnya dia tidak berhak melihat apa yang dikatakan di dalam video itu juga? Saat Hans mendekati Claude dan memutar video itu, dia juga bergegas ke samping Claude. Judul video itu sangat kontroversial.[ Kejutan! Desainer Terkenal Ternyata Desainer Palsu! Semua Karyanya Hanya Mengandalkan Bantuan Asistennya! ]Di video itu, Lillia keluar dari kamar Moonela sambil memeluk pakaian. Pakaian yang sebelumnya setengah jadi, sudah menjadi pakaian yang siap saat Lillia diam-diam membawanya kembali ke kamar Moonela keesokan harinya. Lillia melakukan hal yang sama selama tiga hari berturut-turut. Pada akhir video, gambarnya menjadi gelap, tetapi malah terdengar suara mesin jahit. Begitu suara mesin jahit itu berhenti, terdengar suara Lillia dari lokasi yang sama dengan mesin jahit, "Masih ada banyak detailnya yang belum selesai, aku bawa kembali ke kamar dulu untuk diperiksa. Kamu isti
Moonela terus tersenyum sinis. "Sebagai penggemarku, sebelumnya kamu menghinaku dengan menuduhku mendapatkan tema lombanya lebih awal berkat asistenku. Kali ini lewat video dan rekaman suara ini kamu mendesakku untuk mengaku memalsukan sketsa. Kamu ini benar-benar penggemarku yang baik."Rosabel melanjutkan topik pembicaraan Moonela, "Aku rasa kejadian sebelumnya itu mungkin saja nyata. Lagi pula, kamu punya seorang asisten yang sangat luar biasa."Setelah mengatakan itu, Rosabel menatap Lillia dengan tatapan yang sinis.Lillia menatap Rosabel dengan tenang. "Coba kamu katakan seberapa hebatnya aku. Sehebat itu sampai bisa mendapatkan tema lomba duluan?"Rosabel tidak berani menjawab pertanyaan Lillia dan hanya bisa tersenyum sambil menyilangkan kedua lengannya. "Orang yang tahu akan mengerti maksudku.""Rosabel, kamu dan Nikita sudah menghina kami seperti ini. Kalau faktanya terbongkar nanti, bukankah kamu harus mundur dari dunia desainer? Selain itu, Nona Nikita sudah dua kali bertur
Idris melirik ke arah Adelio dan berkata, "Nikita dan Rosabel yang bilang kita harus bersatu untuk mengusir penipu seperti Lillia dan Moonela ini keluar dari tim produksi." Perkataan Idris ini sudah menyatakan situasinya kepada Moonela dan Lillia.Claude menatap Moonela. "Bagaimana pendapatmu?""Yang ingin kukatakan adalah semua yang ada di dalam video itu palsu. Pak Claude seharusnya punya cara untuk memeriksanya, 'kan? Selain itu, kalian yang mengundangku dan awalnya aku juga menolaknya. Kalian sudah menggunakan berbagai cara untuk memaksaku menandatangani kontrak, sekarang malah menghinaku seperti ini. Aku butuh penjelasan kalian," kata Moonela sambil mengangkat dagunya dengan tatapan tajam.Claude menyipitkan matanya. Dia tahu Lorraine memang ada di tim produksi ini, tetapi bukankah sikap Moonela itu terlalu percaya diri? Apakah dia dan Lillia sudah melakukan persiapan sejak awal untuk situasi seperti hari ini?Claude bertanya, "Apa yang kamu inginkan?"Moonela memandang ke arah Li
Claude menyadari perubahan tatapan Lillia. Saat teringat perkataan Cedron tentang Lillia sama sekali tidak menyukainya, Claude mengernyitkan alisnya.Tatapan Lillia yang dingin berubah menjadi tenang. "Kalau dia nggak minta maaf di seluruh internet tentang hal ini, kamu jangan harap kami akan merancang pakaian untuknya. Apa kamu percaya aku akan menggunting semua pakaian yang sudah selesai?""Kamu tetap harus melawannya? Aku dan dia ...."Lillia tiba-tiba langsung menyela perkataan Claude, "Aku nggak ingin mendengarmu membahas hal ini! Studio LMOON bisa berdiri sampai saat ini, semuanya tergantung pada reputasi Lorraine. Tindakannya hari ini berarti menghancurkan bisnis orang dan sama saja seperti membunuh keluarga orang. Kamu mengerti nggak?""Apa karena aku melindunginya, jadi kamu marah dan sengaja melawannya?" tanya Claude."Claude, meskipun beredar rumor kalian tidur bersama sekarang, aku juga nggak akan marah," kata Lillia dengan ekspresi dingin.Perkataan Lillia ini membuat Cla
Lilla kembali ke kamar Moonela dengan suasana hati yang buruk. Dia mendapati Moonela sedang duduk di sofa sambil melamun.Begitu mendengar suara pintu ditutup, Moonela baru tersadar dari lamunannya. Dia menatap Lillia sambil bertanya, "Apa yang dia katakan?""Dia bilang akan menyuruh Nikita minta maaf dan kita tetap mengikuti aturan seperti biasa. Tapi, aku nggak ingin melewatkan masalah ini begitu saja," jawab Lillia yang duduk di sebelah Moonela. Mata indahnya tampak dingin.Moonela bertanya lagi, "Kamu ingin melawan Nikita? Kalau begitu, apa Claude akan membalas dendam kepada LMOON nanti?""Moonela, aku rasa kita diinjak-injak oleh Claude dan Nikita karena terlalu takut pada hal ini. Terus-menerus mengalah nggak akan mengatasi masalah," sahut Lillia dengan tenang.Moonela berangsur menjadi tenang, lalu berucap dengan lirih,"Yang kamu bilang benar."Lillia menyahut, "Kita tunggu hasilnya keluar dulu. Sesudah itu, kita akan menjalankan rencana. Tapi, kamu harus membuat persiapan menta