Share

66

Penulis: Emka 1979
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 22:56:49

"Kemana Bram? Kenapa apartemen sepi? Apa dia pergi ke luar kota?" Gumam Hana saat wanita itu baru saja pulang berlibur.

Wanita itu mencari kekasihnya di setiap sudut apartemen , tetapi tak dia lihat sosok lelaki yang telah menemaninya beberapa tahun ini.

Wanita itu pun mengambil gawainya dan menghubungi sang kekasih. Namun sayang, nomor Bram tidak aktif.

Hana menatap gawainya. "Kenapa nomornya tidak aktif? Apa dia masih di dalam pesawat? Tapi, kenapa dia pergi tidak bilang sama gue?" Gumam Hana.

Wanita itu pun memilih masuk ke dalam kamarnya. Rasa lelah membuat Hana langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Namun, bau parfum asing membuat wanita itu langsung bangkit. Dia pun mengambil bantal yang dia pakai tadi kemudian dia cium bantal itu.

"Parfum siapa ini? Apa Bram membawa wanita lain ke kamar ini?"

Hana pun segera membuka lemari, laci untuk mencari petunjuk lain. Siapa yang telah tidur di kamar ini?

Hana tidak menemukan baju wanita disana. Hanya saja, beberapa pakaian Bram tak ada
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   67

    "Bagaimana, Hana? Sakit bukan rasanya ditinggalkan? Sama sepertiku yang juga merasakan sakit hati karena kamu tinggalkan begitu saja. Apalagi, kamu meninggalkan Althaf bersamaku?" Arya setengah meledek mengucapkan hal itu. Hana masih berdiri terpaku di ruang tamu Arya. Tangannya gemetar, bukan hanya karena provokasi Arya, tetapi juga rasa terkejut yang menjalar hingga ke seluruh tubuhnya. Arya kembali dengan bayi kecil dalam gendongannya, Althaf, yang masih tidur nyenyak tanpa mengetahui dunia penuh kekacauan di sekitarnya.“Pergi dari sini! Dan bawa sekalian anak haram mu itu!” seru Arya dengan nada tinggi, menyerahkan Althaf kepada Hana tanpa belas kasihan. “Aku tidak sudi menghidupi anak yang bukan darah dagingku!”Hana tersentak, nyaris menjatuhkan bayi itu karena kaget. “Arya, apa maksudmu? Althaf adalah anakmu,” kata Hana, berusaha terdengar meyakinkan meski suaranya sedikit bergetar.Arya menyeringai dingin, mengambil amplop dari meja di dekatnya. “Kau masih mencoba berbohong?

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   68

    "Mas, aku takut," lirih Rina saat pesawat baru saja lepas landas dari bandara utama negara S. Wajahnya tampak sedikit pucat, tapi ia mencoba tersenyum untuk meyakinkan suaminya bahwa dirinya baik-baik saja.“Mas, kamu harus percaya diri di sana nanti. Kamu pantas menerima penghargaan ini. Kamu adalah pengusaha termuda yang sukses.” katanya pelan, meski suaranya terdengar lemah.Rian menatap istrinya dengan penuh cinta. "Bagiku penghargaan ini tidak penting sayang. Kamu adalah anugerah yang tak ternilai yang bisa aku dapatkan."Ucapan Rian membuat wajah Rina merona. Wanita itu menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.Rian pun memegang perut sang istri yang sudah membulat. Dahinya berkerut saat memegang perut sang istri yang menegang. "Sayang, kenapa perut kamu keras begini? Apa sakit?" tanya Rian khawatir.Inilah alasan dia tidak ingin menghadiri penghargaan ini, karena istrinya hamil tua. Namun, Rina merengek menyuruhnya untuk hadir. Dan sekarang terbukti istrinya mengalami kesakita

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   69

    "Kamu dengar nggak? Kayak suara orang yang mendesah," kata salah satu warga yang sedang ronda malam itu. "Kamu benar! Bukankah disana Pak Bram hanya tinggal dengan adiknya?" sahut pemuda yang lain. "Wah, ini nggak bisa dibiarkan. Jangan sampai kampung kita kena karma kalau ada yang berbuat zina," timpal warga yang lain. Malam itu, warga berbondong-bondong ke rumah Bram. Setelah mendobrak rumah Bram, akhirnya mereka tahu kalau yang sedang melakukan hal yang tidak senonoh itu adalah Bram dan Jova. Mereka pun mengamuk dan menggiring Bram dan Jova kentengah lapangan. Keduanya berjalan tertunduk dengan tangan terikat. Mereka terus dibanjiri cemoohan dan makian. “Dasar pasangan bejat! Bilang kakak adik, tapi nyatanya selingkuhan!” teriak salah satu warga, diikuti sorakan lainnya. Jova menggigit bibirnya, mencoba menahan air matanya. Ia melirik Bram, berharap lelaki itu mengatakan sesuatu untuk membela mereka. Namun, Bram hanya diam dengan raut wajah yang sulit ditebak. “Pak RT, mohon

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   70

    "Selamat ya Rina, Rian," ucap Arya saat dia menghadiri aqiqah putri pertama Rina dan Rian.Setelah mengikuti pengajian, Arya pun segera meninggalkan rumah Rian. Lelaki itu melangkah dengan langkah gontai menuju rumah yang saat ini dia sewa. Kebetulan rumah itu dekat dengan rumah Rian dan Rina.Selepas masuk ke dalam rumah, Arya duduk di sofa rumahnya. Menatap kosong ke arah televisi yang menyala tanpa suara. Di tangannya. Bayangan kehidupan rumah tangganya dulu dengan Rina terputar kembali. "Rina punya anak," gumam Arya pelan, namun kata-kata itu terasa seperti dentuman keras di telinganya sendiri.Dulu, Arya sering menghina Rina. Karena selama 3 tahun pernikahannya, Rina tak kunjung hamil. Dia bahkan selalu memperlakukan Rina dengan kasar dan dingin. Tak jarang, dia sering memperolok Rina mandul dan tidak berguna.Saat mamanya menyuruhnya menikah lagi pun, Arya menyambutnya dengan senang hati karena merasa Rina adalah istri yang tidak sempurna.Begitu juga saat dia menikah dengan Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   71

    "Bram, kamu lihat berita tentang Rian nggak? Katanya istrinya baru saja melahirkan. Dan uniknya dia melahirkan di pesawat," Jova membuka obrolan karena melihat Bram yang sedari tadi hanya termenung di kursi depan."Berita melahirkan saja membikin heboh dunia!" Cibir Bram dengan sinis. Lelaki itu seolah tak rela dunia membicarakan Rian."Ya mungkin karena Rian adalah pengusaha terkenal, makanya banyak dibicarakan oleh orang," sahut Jova.Lelaki itu meremas batang rokoknya setelah membuang asap terakhir. "Kamu tahu, Rian itu sebenarnya tidak layak menjadi seorang pemimpin. Harusnya aku yang menjadi pemimpin. Dia hanyalah anak angkat keluarga Handoko. Sementara aku, darah Handoko mengalir di tubuhku. Hanya karena ibuku miskin, Handoko tidak mau menikahi ibuku secara resmi. Karena takut pada istri tuanya yang kaya raya itu. Begitu Handoko meninggal, aku dan ibuku diusir seperti pengemis lalu dibuang di jalanan." Bram mengatakannya dengan berapi-api.Jova pun segera memeluknya. "Jadi karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   72

    BrakBram menendang pintu kamar dengan kasar, membuka akses ke dalam ruangan yang kosong. Lampu kamar mati, dan hanya sinar bulan yang menerobos melalui celah tirai, menerangi tempat tidur yang rapi. Namun, tak ada siapapun disana. Tidak ada Rina, tidak ada bayi, tidak ada tanda-tanda kehidupan."Ke mana mereka?!" Bram berteriak kesal, suaranya menggema.Tangannya bergetar saat menyusuri kamar, pisau kecil yang digenggamnya berkilauan di bawah cahaya bulan. Ia mengobrak-abrik ruangan itu dengan brutal. Foto-foto di dinding dijatuhkannya, meja rias dia jungkirkan, dan lemari dia buka dengan paksa. Amarahnya memuncak ketika ia menyadari rencananya telah digagalkan.“Rian, sialan kau! Kau pikir bisa mengalahkanku?!” teriaknya sambil menendang kursi ke arah dinding.---Sementara itu, di sebuah hotel mewah, Rian duduk di sofa ruang tamu dengan secangkir kopi di tangan. Rina berada di sampingnya, memeluk bayi mereka yang tertidur lelap. Wajahnya penuh kecemasan."Dia pasti sudah sampai di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   73

    Setahun kemudian ...Kehidupan Rian aman sejak setahun terakhir ini. Dia berpikir, Bram mungkin sudah menyerah. Saat ini, Keisha tertawa riang di taman bermain, langkah-langkah kecilnya membuat Rian dan Rina tersenyum bahagia."Pelan-pelan, Keisha! Jangan terlalu jauh," ujar Rina sambil memegang kedua tangannya.Rian berdiri di dekat mereka, memegang kamera. "Keisha, lihat Papa! Ayo senyum!"Tawa Keisha menjadi momen kebahagiaan bagi mereka sebagai sebuah keluarga. Namun, tanpa mereka tahu, di balik semak-semak taman, seorang pria berjaket hitam terus mengawasi mereka, la mengetik pesan singkat di ponselnya."Bos, target sudah aman. Kedua bodyguard mereka sudah kami amankan, tinggal eksekusi."Tak lama, muncul balasan pesan di handphone-nya. "Segera laksanakan! Ingat, jangan menimbulkan jejak!""Siap, Bos!"---Hari mulai beranjak gelap. Rian, Rina, dan Keisha berjalan menuju mobil. Suasana tampak tenang, tapi ketenangan itu tak berlangsung lama. Dua pria muncul dari arah parkiran, sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 74

    Langit siang itu mendung, seolah ikut berduka bersama hati semua yang hadir di pemakaman Rian. Angin berhembus pelan, membawa aroma tanah basah dan bunga mawar putih yang berjejer di sekitar makam. Rina berdiri di dekat peti yang perlahan diturunkan ke liang lahat, tangan kecil Keisha menggenggam erat jemarinya. Wajah Rina tampak lelah, dengan mata sembab yang tak berhenti menangis sejak kabar duka itu menghampirinya. Di seberang sana, Arya berdiri mematung. Mantan suami Rina itu mengenakan kemeja hitam sederhana, namun raut wajahnya sarat penyesalan. Ia bukan hanya datang sebagai seorang mantan suami yang ingin memberikan penghormatan terakhir, tetapi juga sebagai mantan karyawan Rian, pria yang dulu memberinya kesempatan ketika ia nyaris kehilangan segalanya. Arya menarik napas dalam-dalam, menatap Rina yang tampak rapuh. Sudah lama sekali ia tak melihat wanita itu sedekat ini. Ada perasaan bersalah yang menghantam hatinya, mengingat semua kesalahan yang pernah ia lakukan. Tapi ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15

Bab terbaru

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   128

    Arfan terbangun, tangannya mencari sang istri yang biasanya tidur di sampingnya. Semalam, dia sedikit mabuk hingga tak peduli apapun saat pulang. "Kemana Nadin? Apa dia sudah bangun?" Arfan pun keluar kamar dan mendapati rumahnya begitu hening. "Kemana semua orang? Apa Nadin sudah pergi?" "Bibi!" panggilnya. Namun, yang datang bukan Bibi melainkan sang asisten yang datang dengan wajah panik. "Ada apa?" “Pak Arfan, maaf mengganggu, tapi… ini penting,” suara lelaki terdengar tegang. “Katakan saja!” kata Arfan santai. Lelaki itu tidak memiliki firasat apapun. Padahal, hal buruk telah terjadi. “Saya baru saja mendapat kabar dari pihak kepolisian. Istri Anda, Bu Nadin… dia mengalami kecelakaan bersama Bu Karina tadi malam. Dan… mereka tidak selamat.” Dunia Arfan seakan berhenti berputar. “Apa?” Suaranya bergetar. “Kau pasti bercanda, kan?” “Maaf, Pak… ini kenyataan.” Sendok makan yang dia pegang tiba-tiba terjatuh. Tangan dan kakinya melemas, dan dadanya terasa sesak. Dia tidak

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   127

    "Mama," panggil Nadin saat melihat ibunya baru saja duduk di hadapannya. “Apa yang ingin kau bicarakan sampai memintaku bertemu di sini?” Karina bertanya sambil menyesap kopi yang telah dipesankan putrinya. Tatapannya tajam meneliti ekspresi Nadin. Nadin menarik napas panjang, menekan rasa frustasi yang sudah menumpuk sejak dirinya dan Arfan dipindahkan dari rumah utama keluarga Mahendra. “Aku butuh bantuan Mama,” katanya akhirnya. Karina menyeringai, meletakkan cangkirnya dengan perlahan. “Akhirnya, kau sadar juga kalau kamu butuh Mama.” Nadin mengepalkan tangannya di bawah meja. “Keisha menghancurkan semua rencana kita. Aku sudah hampir membuat Arfan menjadi CEO, tapi dia malah menunjuk suaminya sendiri untuk menggantikannya. Lalu, dia menyingkirkanku dan Arfan dari rumah utama. Ini jelas penghinaan.” Karina tertawa kecil, nada suaranya penuh ejekan. “Kau terlalu lambat, Nadin. Seharusnya kau sudah mengantisipasi langkahnya sejak awal. Keisha itu licik. Tapi kau masih punya kes

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   126

    "Ma, Pa, menurut kalian gimana kalau Arfan dan Nadin tinggal di rumah sendiri," kata Keisha dengan suara tenang, tetapi tegas.Arfan mengernyit, jelas terkejut. "Apa maksudmu, Kak?"Keisha menyilangkan tangan di dadanya. "Aku sudah menyiapkan rumah untuk kalian. Rumah yang lebih besar, lebih nyaman, disana, kalian bisa bebas karena hanya tinggal berdua."Nadin langsung menegang di samping suaminya. Matanya menyipit, mencoba membaca maksud di balik keputusan Keisha. "Kenapa tiba-tiba ingin kami pindah?" tanyanya dengan senyum manis yang dipaksakan.Keisha menatapnya dingin. "Kau hamil, Nadine. Aku ingin kau lebih fokus merawat kandunganmu tanpa terlalu banyak gangguan. Rumah ini terlalu besar untukmu. Dan lagi, kamar kamu kan ada di lantai 2. Bahaya buat ibu hamil tua naik turun tangga."Arfan menghela napas. "Keisha, kalau ini karena masalah jabatan di perusahaan, aku—""Ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan," potong Keisha cepat. "Aku hanya ingin memastikan kamu dan istri kamu

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   125

    "Siapkan ruang meeting, beritahu semua petinggi perusahaan, kita akan mengadakan meeting dadakan satu jam kemudian," perintah Keisha pada aang sekretaris.Satu jam kemudian, semua sudah berkumpul di ruang meeting. Keisha baru saja masuk diikuti oleh Arfan, Rendy dan juga Nadin. Setelah memastikan semua duduk dengan tenang, Keisha pun mulai angkat bicara.“Maaf, jika saya mengadakan rapat secara mendadak. Hal ini berkaitan dengan peralihan sementara kursi kepemimpinan selama saya mengajukan cuti hamil."Arfan tersenyum tipis, sudah yakin bahwa Keisha akan mengumumkan namanya. Bahkan Nadin sudah bersiap untuk menampilkan ekspresi bangga, karena rencana mereka hampir berhasil.Namun, senyum mereka seketika memudar saat Keisha melanjutkan, “Mulai hari ini, suami saya, Rendy, yang akan menggantikan posisi saya sebagai CEO hingga saya kembali.”Ruangan langsung riuh dengan bisikan kaget. Arfan membeku di tempatnya, sementara Nadin mengepalkan tangannya di bawah meja.“Apa?” bisik Nadin deng

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   124

    Di ruang makan keluarga, suasana penuh kebahagiaan. Rina dan Arya duduk di kursi mereka, menanti kabar penting dari Keisha dan Rendy yang baru saja tiba. Arfan duduk di sebelahnya, sementara Nadin berada di samping suaminya, memasang wajah penasaran. Keisha mengambil napas dalam, lalu menatap semua orang dengan senyum bahagia. “Ma, Pa, aku hamil,” ucapnya pelan, tapi cukup jelas untuk semua mendengar. Rina langsung menutup mulutnya, matanya membesar karena terkejut. “Benarkah, sayang?” Ia segera berdiri dan memeluk putrinya erat. Arya ikut tersenyum lebar. “Ini kabar yang luar biasa, Keisha!” katanya dengan bangga. Arfan, yang duduk di samping Nadin, langsung mengalihkan pandangan ke saudara perempuannya. “Selamat, Keisha. Aku ikut bahagia untukmu dan Rendy.” Di sebelahnya, Nadin juga tersenyum. Sementara semua orang sibuk mengucapkan selamat, Nadin mencengkeram gelasnya erat. Ini dia saatnya. Aku hanya perlu sedikit memainkan peran agar semua berjalan seperti yang kuinginkan.

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   123

    "Sayang, Mama dan Papa senang kalian mau tinggal disini," kata Rina sambil memeluk putrinya."Aku juga senang, Kak. Dan jika Kakak langsung hamil, aku nggak bisa bayangin, gimana repotnya aku dan Kak Rendy memenuhi ngidamnya dua ibu hamil," Arfan bicara sambil mengedipkan sebelah matanya pada sang kakak.Namun, ada satu orang yang tidak peduli dengan keberadaan Keisha disini, yaitu NadineWanita itu menatap sinis kedatangan kakak iparnya beserta suaminya. Tawa mereka semakin membuat hati Nadin sakit hati. Nadin mengepalkan tangannya. Keisha sekarang berada di rumah ini, lebih dekat dengan Arfan dan keluarganya. Itu berarti rencananya bisa saja berantakan. Jika Keisha menemukan sesuatu tentangnya, maka semuanya bisa hancur.Dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi.---Malam itu, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang makan. Keisha duduk di sebelah Rendy, sementara Arfan duduk berhadapan dengan mereka. Nadin duduk di samping Arfan, tapi perasaannya tidak tenang sama sekali.Ary

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   122

    Malam itu, di rumah Rendy"Jadi, bagaimana?" ulang Rendy sekali lagi. Namun, bukannya menjawab, Keisha justru memeluk erat Rendy seolah tak ingin berpisah. Rendy bisa merasakan detak jantung Keisha yang berdetak kencang. Senyum pun terbit di bibir Rendy. Lelaki itu pun membalas pelukan wanita yang sangat dia cintai itu.Setelah cukup lama berpelukan, Rendy melepaskan pelukannya. Lelaki itu menatap Keisha dalam, memberi ruang agar wanita itu bisa berpikir. “Aku tidak akan memaksa, Keisha. Aku hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri,” ucapnya lembut.Keisha mengangkat wajahnya, menatap mata Rendy dengan sorot ragu. “Aku takut.”Rendy tersenyum tipis. “Takut apa?”Keisha menggigit bibirnya, suaranya bergetar saat berbicara, “Takut kehilanganmu.”Rendy menghela napas, lalu meraih tangan Keisha dan menggenggamnya erat. “Kau tidak akan kehilangan aku, Keisha.”Keisha menggeleng, air mata mulai menggenang di matanya. “Dulu, aku pernah jatuh cinta. Entah apa alasannya, dia tiba-tiba pergi

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   121

    "Kurang ajar! Rupanya, dia ingin main-main denganku. Jangan sebut aku Rendy jika tak bisa membuatku jatuh dalam pelukanku!" batin Rendy. Saat Dante meninggalkan mereka berdua, Rendy merasa, ini adalah kesempatan bagus untuknya. Dia bisa menghukum Keisha. Rendy pun menggendong tubuh Keisha layaknya karung beras. Lelaki itu kemudian mendudukkannya di mobil kemudian menguncinya. “Rendy! Apa-apaan ini? Buka pintunya!” Keisha berteriak. Memukul-mukul kaca mobil Rendy san berusaha membuka pintunya. Namun sayang, pintu itu telah terkunci. Rendy pun masuk dan duduk di sisi kemudi. Melihat Keisha yang terus memberontak membuat Rendy pun kesal. "Diam Keisha, kamu harus ikut denganku! Atau kalau tidak, jangan salahkan aku kalau mobil ini bergoyang!" "Rendy kamu nggak bis kayak gini sama aku! Buka pintunya Rendy! Buat apa kamu mengunci aku disini? Bukankah kamu sudah memiliki yang lain?" Rendy menggelengkan kepalanya. "Diana bukan kekasihku. Saat ini, aku memang sedang bekerja dengannya me

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   120

    Keisha menatap nanar foto-foto kebersamaan Rendy dengan wanita yang enrah siapa namanya. Dia pun tak ingin peduli. Yang dia pedulikan hanyalah, sebegitu cepatkah Rendy melupakannya?Jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja memikirkan langkah apa yang akan dia ambil. "Apa dia hanya ingin membuatku cemburu? Kalau tidak, untuk apa dia mengirimi aku foto beginian? Berani sekali dia memperlakukanku seperti ini," gumamnya geram. Tak ingin kalah, Keisha segera merencanakan langkah balasan. Jika Rendy bisa bersama wanita lain tanpa peduli padanya, maka dia juga akan melakukan hal yang sama. Wanita itu pun memikirkan cara agar bisa dalam sekejap mencari lelaki tampan, kaya, yang mau dia ajak kerja sama. "Aha! Aku tahu!"Keisha pun mengambil ponselnya kemudian menekan nomor yang dia tuju."Halo, apa tawaranmu masih berlaku?" tanya Keisha pada lelaki di seberang sana.Setelah menutup teleponnya, senyum licik pun terbit di bibir Keisha. "Lihat saja Rendy! Kamu jual, aku beli!" --- Keesokan harinya, d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status