Share

101

Author: Emka 1979
last update Last Updated: 2025-01-12 21:57:10

"Aakkhhh!" Pekik Arya sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja berdenyut hebat saat melihat Keisha bermain boneka unicorn.

Sebuah kilasan terlintas di kepalanya. Meski samar, dia masih bisa mengingatnya. Dia ingat, dulu dia sering menemani Keisha bermain boneka di lantai.

Setelah beberapa saat, sakit di kepalanya pun mereda. Arya pun mendekati Keisha untuk bertanya pada gadis kecil itu.

“Keisha,” panggil Arya lembut.

Keisha menoleh sambil memeluk bonekanya. “Iya, Om Arya?”

“Kamu suka main boneka, ya? Om Arya dulu pernah belikan kamu boneka?” tanyanya sambil mencoba mengorek sedikit informasi.

Keisha mengangguk antusias. “Iya, Om Arya! Waktu Keisha ulang tahun yang keempat, Om Arya kasih boneka unicorn besar! Tapi… waktu itu Om Arya nggak sempat lihat Keisha buka hadiahnya karena Om sibuk kerja,” ujar Keisha polos.

Arya terdiam, perasaan bersalah menghantam hatinya. “Om minta maaf ya, Keisha. Om nggak ingat semua itu. Tapi, Om janji kali ini Om nggak akan ninggalin kamu lagi.”

Ke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   102

    “Siapa ya sore-sore begini?” gumam Arya sambil berjalan ke pintu.Ketika pintu terbuka, sosok Karina berdiri di sana dengan wajah penuh air mata. Arya terkejut sejenak, tetapi segera menguasai diri. Rina yang ikut melihat dari ruang tamu, langsung berdiri di samping Arya.“Karina? Apa yang kamu lakukan di sini?” Arya berkata dingin, langkahnya maju untuk menutup pintu.Namun, Rina mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Arya untuk menahan diri. "Arya, biarkan dia masuk. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu," ucap Rina dengan sopan.Arya memandang Rina, bingung dengan keputusannya. Namun, ia memilih menurut, meski wajahnya menunjukkan ketidaksukaan.“Masuklah, Karina,” ajak Rina sambil melangkah mundur.Karina melangkah masuk dengan langkah gontai. Ia duduk di sofa, tubuhnya sedikit gemetar, air mata terus mengalir di pipinya. Arya dan Rina saling pandang, mencoba bertanya, tetapi keduanya kemudian mengedikkan bahunya bersamaan.“Karina, kenapa kamu menangis?” tanya Rina lembut s

    Last Updated : 2025-01-16
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   103

    Flashback"Maafkan aku, Arya. Bukan keimginanku untuk menguringmu disini" kata Karina dengan suara lembut, "Semua aku lakukan, karena aku cuma ingin melindungimu."Arya meliriknya sekilas, wajahnya penuh dengan kemarahan yang tertahan. "Melindungiku? Kamu mengurungku di sini, Karina. Aku bukan tahananmu."Karina tersenyum kecil, seolah tak terganggu oleh nada suaranya. "Aku tahu kamu marah, tapi tolong makan dulu. Kamu pasti lapar."Arya menatap makanan itu ragu-ragu. Ia tahu Karina sangat manipulatif, tapi rasa laparnya akhirnya mengalahkan logika. Dengan enggan, ia mengambil sendok dan mulai makan makanan itu."Baiklah, setelah ini, aku berharap kamu berhenti menggangguku," gumamnya sambil menyendok nasi ke mulut.Karina hanya tersenyum dan meninggalkannya sendirian. Setelah selesai makan, Arya merasa tubuhnya semakin lemas. Matanya mulai berat, dan kesadarannya perlahan-lahan memudar.Keesokan harinya, Arya terbangun dengan perasaan aneh. Seketika itu, dia terlonjak kaget saat meli

    Last Updated : 2025-01-18
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   104

    "Kalau anak itu memang anakmu, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan membiarkan Karina membesarkannya sendirian?"Arya menggeleng dengan mantap. "Aku nggak akan lepas tanggung jawab, Rina. Kalau memang anak itu anakku, aku akan menafkahinya. Aku akan memastikan dia mendapatkan apa pun yang dia butuhkan. Tapi aku nggak akan menikahi Karina."Rina mengerutkan kening, hatinya terasa berat. "Arya, aku nggak tahu apa aku bisa menerima ini. Bagaimana dengan status anak itu? Dia punya hak untuk memiliki keluarga yang utuh."Arya menatap Rina, wajahnya penuh kesungguhan. "Dengar, Rina. Kalau Karina ingin status untuk anak itu, maka aku punya solusi. Anak itu akan menjadi anak kita. Kamu dan aku akan mengadopsinya."Rina terkejut mendengar pernyataan Arya. "Adopsi? Kamu serius, Arya? Bagaimana kalau Karina tidak setuju?"Arya menghela napas panjang, tangannya meremas-remas lututnya. "Hanya ini satu-satunya cara untuk menghadapi drama gila Karina. Aku tidak akan membiarKn dia selalu memgaca

    Last Updated : 2025-01-20
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 1

    “Sudah berapa tahun kalian menikah, tapi, kenapa sampai sekarang kamu belum juga hamil? Apa gunanya kamu jadi istri?” ucap Farida dengan suara dingin dan ketus. Matanya menyipit, menatap tajam perut Rina seolah menunggu jawaban yang sudah lama diinginkannya. Mendengar ucapan sang mertua membuat wajah Rina mendadak tegang. Meskipun di hadapannya tersedia berbagai makanan lezat, namun tak ada sedikit pun rasa lapar dalam dirinya. Sementara, Arya, suaminya, duduk dengan tenang tanpa peduli ocehan sang mama. Malam ini adalah malam yang selalu dihindari oleh Rina—makan malam di rumah mertua, di bawah tatapan tajam Farida, ibu Arya. "Jawab Rina! Jangan hanya diam dan menundukkan kepala saja!" Kali ini, Farida kembali menekannya Rina menelan ludahnya kasar, merasakan tenggorokannya kering. Di sudut matanya, dia bisa melihat Arya hanya diam, tak berniat sedikit pun untuk membela. “Maaf, Ma, aku dan Mas Arya sudah berusaha, tapi mungkin memang belum diberi,” jawab Rina dengan suara pelan, me

    Last Updated : 2024-10-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 2

    Adzan subuh sudah berkumandang, seperti biasa, Rina bangun lebih dulu. Saat dia membuka mata, suami tampannya sudah ada disebelahnya. "Jam berapa kamu pulang, Mas? Aku menunggumu hingga pukul 12, tapi kamu masih belum datang," gumam Rina sambil menatap wajah tampan suaminya. Wajah yang dulu menenangkan, tetapi sekarang, entah kemana semua itu?Sejak beberapa bulan yang lalu, sikap Arya mulai berubah. Meski Arya jarang memperhatikannya, tapi Arya tidak pernah bersikap dingin dan acuh. Namun kini, semua berbeda. Setiap pulang, lelaki itu pasti akan selalu sibuk dengan handphone-nya. Pernah Rina melirik, pesan dari seseorang berinisial 'M' sering terlihat olehnya. Hal ini membuat Rina curiga.Saat Arya bangun, Rina mencoba menata dirinya agar tidak tampak mencurigakan. Namun pikiran-pikiran tentang pesan misterius itu terus menghantui. "Dimana sarapannya, Rina?" Sentak Arya membuat Rina melonjak kaget."Ada di meja," balas Rina singkat, mencoba tersenyum, meski ada beban di hatinya. Ia

    Last Updated : 2024-10-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 3

    Rina memandang dirinya di cermin kamar, wajahnya tampak pucat dengan mata sembap karena kurang tidur. Sudah berhari-hari ia dihantui perasaan tidak tenang karena memikirkan pesan misterius yang ada di handphone sang suami, Namun pagi ini, firasat buruk itu terasa lebih kuat karena kedatangan Farida, ibu mertuanya yang dengan tiba-tiba mengajaknya pergi. Rina memoleskan bedak tipis di wajahnya kemudian lipstik berwarna nude di bibirnya. Setelah melihat dia sudah tampil rapi, wanita itu pun keluar dari kamarnya sebelum sang mertua mengomel tidak jelas padanya. Begitu keluar dari kamar, ia sudah melihat Farida duduk di ruang tamu, wajahnya keras seperti biasa. Tanpa basa-basi, Farida melontarkan sindiran, "Kenapa lama sekali? Mau dandan setebal apa juga mukamu gitu-gitu aja! Sudah tidak bisa bikin anak, malah bikin kesel aja!" Rina menahan rasa sakit yang menyusup di hatinya. Perkataan seperti itu bukan hal baru baginya, tapi pagi ini, setiap kata terasa lebih tajam, lebih menyakitka

    Last Updated : 2024-10-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 4

    Rina berjalan menuju mobilnya dengan langkah gemetar. Tangannya seolah tak memiliki tenaga untuk membuka pintu mobil. Dia pun menjatuhkan tubuhnya di kursi mobil dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Dia teringat kata-kata Arya yang begitu dingin. Seolah tak ada beban saat mengucapkan kalimat talak itu. Dia mencoba menyeka air matanya, tetapi tak kuasa menghentikan tangisannya. "Semoga kamu tidak menyesali keputusanmu, Arya. Dan jika saat itu tiba, aku tidak akan mau memberikan maafku!" lirihnya. Setelah menghela napas panjang, Rina menyalakan mesin mobil. Namun, isak tangisnya tak kunjung reda, yang ada hatinya semakin perih mengingat semua perlakuan Arya tadi. Jalanan di depannya terlihat kabur akibat air mata yang terus mengalir. Berulang kali, dia hampir menabrak pengendara motor di depannya. "Hei, kalau tidak bisa menyetir jangan bawa mobil!" teriak pengendara motor yang hampir dia tabrak. "Maaf-maaf, lain kali saya akan hati-hati." ucap Rina sambil menakupkan t

    Last Updated : 2024-10-14
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 5

    "Baiklah, Nona. Kartu namamu aku pegang. Nanti malam, aku tunggu di hotel X. Jika kamu tidak datang, jangan salahkan aku jika besok aku akan datang di kantormu dan membuat kamu membayar ganti rugi ini dengan caraku. Selamat tinggal, Nona." Senyum smirk terbit di bibir lelaki tampan itu.' Rina menutup pintu mobilnya dengan penuh kekesalan. Setelah kejadian yang menyakitkan dengan Arya, dia berusaha mengumpulkan kembali hidupnya. Naas, dia justru malah menabrak mobil orang. "Sial, kenapa aku harus bertemu dengan pemuda slengean dan mesum seperti dia!” gerutu Rina sambil mengendarai mobilnya.Namun, pikirannya tak bisa lepas dari wajah pria tersebut. Di balik sifatnya yang begitu ia benci, Rina tak dapat memungkiri kalau wajah pria itu jauh lebih tampan dari Arya.Selang beberapa menit kemudian, Rina sudah sampai di rumah orang tua angkatnya. Selama ini, Arya tidak pernah tahu, jika Rina adalah anak angkat dari pengusaha kaya bernama Claudia. Rina pun merebahkan tubuhnya di kamar

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   104

    "Kalau anak itu memang anakmu, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan membiarkan Karina membesarkannya sendirian?"Arya menggeleng dengan mantap. "Aku nggak akan lepas tanggung jawab, Rina. Kalau memang anak itu anakku, aku akan menafkahinya. Aku akan memastikan dia mendapatkan apa pun yang dia butuhkan. Tapi aku nggak akan menikahi Karina."Rina mengerutkan kening, hatinya terasa berat. "Arya, aku nggak tahu apa aku bisa menerima ini. Bagaimana dengan status anak itu? Dia punya hak untuk memiliki keluarga yang utuh."Arya menatap Rina, wajahnya penuh kesungguhan. "Dengar, Rina. Kalau Karina ingin status untuk anak itu, maka aku punya solusi. Anak itu akan menjadi anak kita. Kamu dan aku akan mengadopsinya."Rina terkejut mendengar pernyataan Arya. "Adopsi? Kamu serius, Arya? Bagaimana kalau Karina tidak setuju?"Arya menghela napas panjang, tangannya meremas-remas lututnya. "Hanya ini satu-satunya cara untuk menghadapi drama gila Karina. Aku tidak akan membiarKn dia selalu memgaca

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   103

    Flashback"Maafkan aku, Arya. Bukan keimginanku untuk menguringmu disini" kata Karina dengan suara lembut, "Semua aku lakukan, karena aku cuma ingin melindungimu."Arya meliriknya sekilas, wajahnya penuh dengan kemarahan yang tertahan. "Melindungiku? Kamu mengurungku di sini, Karina. Aku bukan tahananmu."Karina tersenyum kecil, seolah tak terganggu oleh nada suaranya. "Aku tahu kamu marah, tapi tolong makan dulu. Kamu pasti lapar."Arya menatap makanan itu ragu-ragu. Ia tahu Karina sangat manipulatif, tapi rasa laparnya akhirnya mengalahkan logika. Dengan enggan, ia mengambil sendok dan mulai makan makanan itu."Baiklah, setelah ini, aku berharap kamu berhenti menggangguku," gumamnya sambil menyendok nasi ke mulut.Karina hanya tersenyum dan meninggalkannya sendirian. Setelah selesai makan, Arya merasa tubuhnya semakin lemas. Matanya mulai berat, dan kesadarannya perlahan-lahan memudar.Keesokan harinya, Arya terbangun dengan perasaan aneh. Seketika itu, dia terlonjak kaget saat meli

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   102

    “Siapa ya sore-sore begini?” gumam Arya sambil berjalan ke pintu.Ketika pintu terbuka, sosok Karina berdiri di sana dengan wajah penuh air mata. Arya terkejut sejenak, tetapi segera menguasai diri. Rina yang ikut melihat dari ruang tamu, langsung berdiri di samping Arya.“Karina? Apa yang kamu lakukan di sini?” Arya berkata dingin, langkahnya maju untuk menutup pintu.Namun, Rina mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Arya untuk menahan diri. "Arya, biarkan dia masuk. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu," ucap Rina dengan sopan.Arya memandang Rina, bingung dengan keputusannya. Namun, ia memilih menurut, meski wajahnya menunjukkan ketidaksukaan.“Masuklah, Karina,” ajak Rina sambil melangkah mundur.Karina melangkah masuk dengan langkah gontai. Ia duduk di sofa, tubuhnya sedikit gemetar, air mata terus mengalir di pipinya. Arya dan Rina saling pandang, mencoba bertanya, tetapi keduanya kemudian mengedikkan bahunya bersamaan.“Karina, kenapa kamu menangis?” tanya Rina lembut s

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   101

    "Aakkhhh!" Pekik Arya sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja berdenyut hebat saat melihat Keisha bermain boneka unicorn.Sebuah kilasan terlintas di kepalanya. Meski samar, dia masih bisa mengingatnya. Dia ingat, dulu dia sering menemani Keisha bermain boneka di lantai.Setelah beberapa saat, sakit di kepalanya pun mereda. Arya pun mendekati Keisha untuk bertanya pada gadis kecil itu.“Keisha,” panggil Arya lembut.Keisha menoleh sambil memeluk bonekanya. “Iya, Om Arya?”“Kamu suka main boneka, ya? Om Arya dulu pernah belikan kamu boneka?” tanyanya sambil mencoba mengorek sedikit informasi.Keisha mengangguk antusias. “Iya, Om Arya! Waktu Keisha ulang tahun yang keempat, Om Arya kasih boneka unicorn besar! Tapi… waktu itu Om Arya nggak sempat lihat Keisha buka hadiahnya karena Om sibuk kerja,” ujar Keisha polos.Arya terdiam, perasaan bersalah menghantam hatinya. “Om minta maaf ya, Keisha. Om nggak ingat semua itu. Tapi, Om janji kali ini Om nggak akan ninggalin kamu lagi.”Ke

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   100

    "Rina, kenapa kamu masih menerima aku di sini sekarang Padahal, katamu, dulu aku samhat kejam padam?"tanya Arya saat mereka duduk santai di ruang tamu.Rina tersenyum lembut. "Karena aku tahu, di dalam hatiku, aku masih peduli padamu. Apalagi ada Keisha. Dia membutuhkan ayahnya, Arya."Arya merasa ada kehangatan di hatinya mendengar jawaban itu. Ia menoleh ke arah Rina lagi, dan untuk pertama kalinya ia merasa yakin tentang sesuatu."Rina, aku ingin mengatakan sesuatu."Rina menatapnya dengan penasaran. "Apa itu, Arya?"Arya mengulurkan tangan, menggenggam tangan Rina dengan lembut. "Aku tahu aku belum sepenuhnya mengingat masa lalu kita. Tapi aku tahu satu hal dengan pasti—aku merasa hidupku lebih berarti sejak aku di sini bersamamu dan Keisha."Rina tertegun. Ia bisa merasakan ketulusan dalam suara Arya."Aku tahu ini mungkin terdengar aneh, atau bahkan terlalu cepat," lanjut Arya, "tapi aku ingin memperbaiki semua kesalahan di masa lalu. Aku ingin memulai kembali. Jadi, Rina... mau

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   99

    "Ahh... kepalaku...!" desahnya, suaranya hampir seperti rintihan.Rina yang sedang di dapur langsung berlari ke ruang tamu. "Arya, ada apa? Kamu sakit?" tanyanya panik.Arya menggeleng lemah sambil terus memegangi kepalanya. "Entah kenapa... kepalaku tiba-tiba sakit sekali, Rina."Rina meraih lengan Arya, membantunya duduk lebih nyaman. "Tunggu di sini, aku ambilkan air putih," katanya, lalu berlari ke dapur.Setelah Arya minum, rasa sakitnya sedikit mereda. Namun, matanya masih menunjukkan kebingungan. "Rina... aku tadi melihat sesuatu," katanya pelan."Apa yang kamu lihat?" tanya Rina, duduk di sampingnya."Sebuah... tempat. Ada taman, dan aku sedang bermain dengan seorang anak kecil. Aku rasa itu Keisha... tapi aku tidak yakin. Rasanya begitu nyata," jawab Arya sambil memijit pelipisnya.Mendengar itu, hati Rina tergetar. "Arya, mungkin itu bagian dari ingatanmu yang kembali," katanya dengan suara lembut."Tapi kenapa ini terasa sangat menyakitkan? Aku seperti sedang dipaksa mengin

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   98

    “Ini foto-foto kita dulu,” kata Rina dengan suara pelan, hampir seperti bisikan.Rina membawa album foto lama. Ia menaruhnya di meja. Arya yang sedang duduk d ruang tamu sambil menonton televisi pun mengalihkan perhatiannya.Arya menatap album itu dengan ekspresi campur aduk. Ia membuka halaman pertama dan melihat gambar pernikahan mereka. Rina terlihat cantik dengan gaun putihnya, sementara ia—Arya—memegang tangan wanita itu dengan wajah datar.Arya menatap Rina, matanya penuh pertanyaan. “Jadi, kamu istriku?"Rina menggeleng, membuat Arya mengerutkan keningnya. "Dulu, kita memang pernah menikah selama 3 tahun. Namun setelah itu, kita bercerai," terang Rina.Arya menatap Rina. "Kenapa aku bisa menceraikan wanita sebaik kamu?”Rina terdiam. Ia menunduk, mencoba menyembunyikan air mata yang menggenang di matanya. “Itu cerita yang panjang, Arya. Dan mungkin bukan saatnya kita membahasnya sekarang,” jawabnya pelan.Arya tidak memaksa. Melihat wajah sendu Rina saat dia bertanya tadi, memb

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   97

    "Aku harus membantu Arya keluar, Karina tidak bisa seenaknya pada Arya hanya karena Arya tidak mengingat siapa dirinya. Tapi, aku tidak bisa melakukannya sendiri, Karina tidak akan melepaskan Arya jika aku kesana sendirian."Rina menggenggam surat yang ditulis Arya erat-erat. Dengan langkah mantap, ia memasuki kantor polisi, matanya penuh tekad.Seorang petugas yang sedang duduk di meja depan mengangkat wajahnya. "Selamat sore, Bu. Ada yang bisa kami bantu?"Rina meletakkan surat itu di atas meja. "Saya ingin melaporkan seseorang yang ditahan secara paksa. Ini surat dari korban yang berhasil menyuruh seseorang untuk membantunya keluar dari rumah tempat itu."Petugas membaca surat itu dengan seksama. Wajahnya berubah serius. "Siapa yang Anda maksud? Dan di mana lokasi penahanannya?""Namanya Arya. Dia ditahan di rumah seseorang bernama Karina. Dia adalah dokter yang merawat Arya, dan dari apa yang saya tahu, Arya dipaksa tinggal di sana tanpa keinginannya," jelas Rina dengan suara berg

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   96

    Di rumah Rina, Keisha tampak sedang menggambar di ruang tamu ketika ia mendengar pembantunya, Mbak Ani, berbicara di dapur."Kasihan Mbak Rina ya, Mas Arya kayaknya nggak datang lagi. Padahal Keisha senang banget waktu dia mampir," ujar Mbak Ani sambil mencuci piring.Keisha yang penasaran segera menghampiri. "Mbak Ani, Om Arya nggak datang lagi ya?" tanyanya polos.Mbak Ani terkejut, lalu tersenyum kecil. "Keisha, mungkin Om Arya lagi sibuk. Nanti juga dia datang lagi, kok."Tapi Keisha tidak puas dengan jawaban itu. Ia tahu sesuatu sedang terjadi, tapi ia tidak tahu apa."Keisha harus cari Om Arya," gumamnya sambil kembali ke ruang tamu.---Di rumah Karina, Mbok Darmi membaca surat Arya dengan hati yang pilu. "Ya Allah, Den. Maafkan si Mbok jika belum bisa membantu Aden saat ini," ucapnya sambil mengusap air mata yang menetes di pipinya.Ia tahu membantu Arya berarti melanggar perintah Karina, tapi hatinya tidak tega melihat lelaki itu terus menderita.Malam itu, ketika Karina suda

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status