Share

BAB 219

Kubaringkan diriku di atas kasur di kamarku. Apa yang terjadi hari ini membuat kepalaku tak bisa lagi kuajak berpikir jernih. Bu Fatma tidak main-main. Dampak dari foto-foto itu di luar dugaanku.

Ayah yang biasanya pasang badan di depanku justru sibuk dengan urusannya sendiri sehingga terkesan mengabaikan aduanku mengenai apa yang terjadi hari ini. Bahkan dia berkata dengan tegas agar aku segera menyelesaikan semuanya hingga tak mengganggu rencananya yang sudah tersusun rapi.

Belum lagi dengan kondisi ibu yang terlihat masih syok di dalam kamarnya. Wanita itu betah duduk berlama-lama di depan teralis jendela kamar memandang ke arah luar kamar dengan tatapan kosong.

Entah berapa kali aku sudah mencoba menghubungi Mas Arya untuk membicarakan masalah yang menimpaku ini. Tak hanya meneleponnya Aku juga berusaha mengirimkan puluhan pesan yang hanya berakhir dengan tanda centang satu.

Mas Arya benar-benar memblokir nomorku. Salah hilang bakti telan bumi laki-laki yang sempat mengejarku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status