Share

Sebuah Persiapan Jadi Kesempatan

Penulis: Yulia Sastika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-09 21:40:31

Kalea meminta ditemani Clara untuk membeli beberapa stel baju kantor, karena dia akan mulia bekerja lusa. Tentu ini sebuah keputusan yang sedikit berat, karena dia harus mulia berinteraksi dengan banyak orang.

"Maaf, aku merepotkan mu dan Gio." Ujar Kalea, karena dia meminta anak dan Ibu menemaninya berbelanja.

"Tak apa, aku juga tidak ada kerjaan kok. Jadi santai saja, Gio juga jarang keluar pasti senang diajak keluar," kata Clara yang melihat kearah putranya.

"Kenapa kamu tidak bekerja?" tanya Kalea.

"Aku hanya lulusan SMA, jadi mana mungkin bisa dapat pekerjaan bagus. Jika aku bekerja siapa yang mengurus Gio, sedangkan orang tua ku sudah tidak ada. Dan orang keluarga dari suamiku juga tidak mau direpotkan oleh cucunya, karena hanya materi yang mereka lihat," jelas Clara.

"Astaga, tega sekali mereka pada anak, cucu, dan menantunya." Kesal Kalea, tapi tiba-tiba dia memiliki ide.

Setidaknya membantu perekonomian temannya, karena dia akan segera sibuk bekerja di kantornya. Jadi sudah jelas membutuhkan asisten rumah tangga, tak banyak pekerjaan yang dikerjakan disana. Hanya agar rumah terurus, dan juga urusan lainnya ada yang berjaga.

"Bagaimana jika kamu bekerja denganku?" tanya Kalea, yang memuat Clara bingung.

"Bekerja denganmu? Ke kantor? Tentu tudak bisa," jawab Clara, karena dia sadar pendidikannya tidaklah tinggi.

"Bukan, tapi dirumahku. Jadi kamu bisa mengurus Gio, apa kamu mau?" tanya Kaela untuk penawarannya pada Clara.

"Be-benarkah? Kamu serius memberikanku pekerjaan?" tanya Clara dengan mata berbinar.

"Untuk apa aku berbohong, saat aku sibuk jadi ada yang mengurus rumah. Jika mau maka mulailah lusa ketika aku mulai bekerja ke kantor," pinta Kalea dengan senyumannya yang khas.

"Tentu aku mau, aku mau. Terimakasih Kalea, kamu begitu peduli pada kami," ujar Clara yang terharu akan kebaikan temannya.

"Hem, kita sudah berteman lama. Jadi ini adalah hal kecil, ajak Gio saat bekerja dirumah. Dia seperti anakku sendiri." Menatap ke arah Gio yang sedang bermain dengan mainannya.

Clara mulai meitikan air mata, sungguh dia hanya memiliki teman yang dekat dengannya hanyalah Kalea. Mereka segera masuk ke dalam toko pakaian kantor, Kaela memilih dan mencoba beberapa stel yang pantas untuknya.

Lalu membeli beberapa pasang sepatu, bukan yang bermerk atau barang branded. Bagi Kalea barang lokal juga tidak kalah bagusnya, karena hanya untuk bekerja bukan untuk gaya.

Setelah berbelanja mereka mampir disebuah restauran didalam mall, Kalea mentraktir temannya juga anaknya.

"Kalea, ini restauran cukup mahal bukan? Apa kamu ada uang?" tanya Clara merasa khawatir dan merepotkan temannya.

"Kita tidak tiap hari atau tiap mingu kesini bukan, jadi jangan sungkan. Kalo aku tidak ada uang untuk apa aku mengajakmu makan disini bersama Gio," ujar Kalea sembari menyesap jus miliknya.

Clara hanya tersenyum, Gio amat senang karena dia kali pertama makan ditempat yang begitu bagus. Namun saat mereka tengah menunggu pesanan tiba-tiba ada seseorang yang mendekati mereka, tak asing bagi Kalea ketika mendengar suara pria tersebut.

"Hai Nona Kalea? Sedang apa kamu disini?" tanya Rigel yang langsung duduk di sebelah Kalea, Kelvin hanya terdiam menahan malu melihat sikap Tuannya.

Clara yang bingung dengan kehadiran Rigel tentu saja hanya memberikan reaksi tanda tanya, karena tiba-tiba saja pria itu duduk disamping Kalea seolah mereka kenal.

"Kalea? Siapa dia?" tanya Clara.

"Kamu tak mengenalnya?" tanya Kalea balik pada Clara.

Clara hanya menggeleng, karena memang dia tidak mengenal pria disisi Kalea.

"Rigel, Kakak kelas kita dulu waktu SMA. Harusnya kamu ingat," ujar Kalea.

"Astaga! Dia yang tinggal sendiri didepan rumahmu dulu kan, dan tiba-tiba pergi tanpa kabar." Melirik ke arah Rigel yang menampilkan wajah tak bersalah.

"Hem." Singkat Kalea.

"Sedang apa kalian, jika sudah mengingat kita bisa berteman kembali bukan," harap Rigel dengan senyuman khasnya.

"Kamu hilang tiba-tiba, dan muncul tiba-tiba. Apa tak ada rasa bersalah pada Kalea?" tanya Clara yang mengingat akan masa lalu.

"Maaf, aku tak sempat pamit dengan benar. Aku keluar negeri demi pendidikan, jadi maaf aku tak memberikan kabar apapun. Ijinkan malam ini aku yang traktir, dan selanjutnya aku akan meminta maaf dengan benar." Dengan wajah seriusnya.

Clara terdiam tak bisa berkata-kata, melirik ke arah Kalea memberikan persetujuan atau tidak.

"Biarkan saja jika dia mau mentraktir kita, anggap saja permintaan maaf pertamanya," ujar Kalea agar tak ada lagi perdebatan.

"Baiklah, karena Kalea mengizinkan maka aku iyakan," kata Clara menatap Rigel.

"Baiklah, jika begitu pesan sesuka kalian. Aku yang bayar," kata Rigel dengan nada senang karena dia berhasil pendekatan dengan Kalea, walaupun hanya untuk makan malam.

Rigel meminta kevin hampir memesan semua menu, jika tak habis mereka akan membungkusnya.

'Dia tak berubah sama sekali, tapi sayangnya kita keadaan yang sudah berubah tak seperti dulu lagi.' dalam hati Clara, netranya menatap lekat wajah pria disisinya yaitu Rigel.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Jangan Ingatkan Masa Lalu

    Setelah makan bersama Rigel menawarkan diri untuk mengantar kedua wanita itu dan Gio putra Clara, Kalea mencoba menolak tapi tidak dengan Clara."Tentu saja kami mau, iya kan?" tanyanya pada Kalea dengan menyenggol bahunya.Kalea hanya memutar matanya malas, sebenarnya akan memesan taxi, tapi Rigel terus memaksa."Baiklah, ayo masuk. Kalian bertiga." Rigel menbukakan pintu mobil, dan ini adalah kali pertama dia melakukannya. Hal itu membuat Kelvin sang asisten tertegun melihat hal yang di luar ekspektasinya, Rigel rela melakukan apapun demi wanita pujaannya."Kelvin, ayo jalan." Titahnya saat semua sudah masuk kedalam mobil."Baik Tuan."Selama perjalanan mereka berbincang, namun tidak dengan Kalea yang banyak diam karena malas ikutan bicara."Jadi Kaela akan bekerja di perusahaan milikmu mulai lusa?" tanya Clara memastikan."Iya, aku sangat senang dia menerima tawaran dari perusahan." Senyum Rigel mengembang.Rigel tiba-tiba teringat suatu hal, dia lalu mengambil ponselnya dan memin

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Meminta restu dan dukungan

    Malam ini Kale menuju rumah sakit, dia ingin menjenguk Ayahnya dan meminta restunya. Karena besok dia mulai bekerja di perusahaan Rigel, sore tadi dia sudah mengunjungi makam Ibunya.Bagi Kalea kini restu kedua orang tuanya begitu penting, karena dia akan memulai kehidupan yang baru tanpa seseorang pasangan disisinya. Walaupun Ibunya sudah tiada, dan Ayahnya tengah koma baginya tetap saja penting mendatangi satu persatu."Kenapa rumah sakit terasa sunyi sekali, atau aku sudah larut malam datanganya? Perasaan baru pukul tujuh," kata Kalea yang berjalan disebuah lorong menuju keruangan rawat inap sang Ayah."Hemm, mungkin mereka tengah istirahat atau pertukaran shift jaga. Sudahlah berfikir positif, jangan terlalu buruk sangka." Menghilangkan rasa khawatir juga takut, dia terus bicara sendiri dan meyakinkan diri.Tak lama akhirnya dia sampai, diruang informasi ternyata ramai, dan ada beberapa orang yang mengunjungi keluarganya yang sakit.Setelah konfirmasi pada staf penjaga, Kalea lang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mencari informasi demi Pujaan

    Rigel mengambil ponselnya, dia mengirim pesan pada Clara teman dari Kalea. Dia ingin mencari tahu tentang wanita yang tengah dia sukai, siapa lagi jika bukan Kalea. Namun pesannya belum dibalas oleh Clara walaupun pesan itu sudah di buka, Rigel tetap menungu dengan penuh kesabarannya."Kenapa dia tak memblas, padahal sudah dibaca pesannya. Aish, aku tidak sabar lagi menunggu lebih lama," ucapnya mulai kesal dengan kata menunggu.Rigel lalu menelfon asistennya yaitu Kelvin, dia ingin tahu kenapa seseorang tak segera membalas pesannya padahal sudah dibaca. Apa semua wanita akan seperti itu jika dikirim pesan, atau hanya Rigel saja yang mengalaminya."Kelvin, apa kamu tahu sebuah alasan wanita?" tanya Rigel dari balik ponsel pada sanmg asisten."Apa Anda sengaja menelfonku hanya sekedar menanyakan hal ini?" tanya Kelvin pada RIgel, dia penasaran kenapa Tuannya begitu polos."I-iya, karena kau tak tahu alasan mereka. Jadi kamu pasti sudah tahu." Tertawa berharap asistenya memberitahunya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mulai Pendekatan

    Jam istirahat tiba, Rigel menuju keruangan kerja milik Kalea. Tentu saja hal tersebut membuat beberapa staf dan karyawan heran, karena baru kali ini bos mereka mendekati salah satu karyawannya, dan anehnya itu adalah karyawan barunya."Kalea, apa kamu sudah selesai?" tanya Rigel dengan sedikit keraguan."Sudah, bisa ditinggalkan untuk nanti. Ada apa?" tanya Kalea balik, sembari menatap ke arah Rigel."Apa mau makan siang bersama dikantin kantor?" Ajak Rigel pada Kalea.Kalea tak langsung menjawab, dia melihat ke sekitar karena terasa hening. Benar saja semua orang disana tengah memperhatikan mereka, termasuk juga Klevin asisten Rigel. Akhinya dia pun menjawab, karena tak mau membuat bosnya menunggu lama seolah dia wanita jahat yang seolah menghukum bosnya."Maaf, aku tidak lapar. Anda bisa makan dengan karyawan lainnya," jawabn Kalea pada Rigel."Aku tak mau sampai mendengar kabar karyawan baru mati kelaparan karena bekerja terlalu keras diperusahaanku, jadi ayo kita makan. Ajak yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Tentang Masa Lalu Kalea

    Hari yang dinanti Rigel akhirnya tiba, dia dalam perjalanan menuju kesbuah cafe untuk bertemu Clara. Karena dia akan menerima informasi tentang wanita yang tengah dia incar sebagai calon isterinya, tak ada minat lain ke arah wanita selain Kalea. Cinta itu semakin hari semkain besar, dan tak mau menyerah hingga dia mendapatkan yang dia mau."Hai, apakah kalian sudah lama menunggu?" tanya Rigel yang baru saja tiba di sebuah cafe."Tidak, kami baru saja tiba beberapa menit lalu," jawab Leo suami Clara."Pesanlah semua yang kalian mau, untuk jagoan juga." Menyentuh pipi Gio.Mereka lalu pesan beberapa minuman juga makanan, sembari menunggu mereka mengobrol ringan. Belum membicarakan hal yang serius tentang Kalea, mereka menikmati suasana pertemuan yang sudah sangat lama."Bagaimana kabarmu?" tanya Rigel pada Leo."Baik, bagaimana denganmu?" tanya balik Leo."Baik juga."Akhirnya makanan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ikut Merasakan Lukanya

    Rigel segera kembali ke kantor, dia sudah mendapatkan restu dan dukungan dari kedua teman dekat Kalea. Kini dia harus meyakinkan orang tuanya lebih dulu, agar mereka merestui langkahnya untuk mengejar wanita yang dia idamkan sejak dulu. Tapi Rigel baru saja mengetahui jika Kalea pernah menyukainya, sungguh dia bertambah bersalah pada wanita itu. Ternyata jika waktu itu dia mengungkapkan perasaannya mungkin akan terbalas, dan wanita itu akan menikah dengannya, tapi semua sudah terlambat. Bahkan wanita yang dia cintai bukan lagi seperti dulu, dia seperti terlahir kembali dengan watak juga sikap yang berbeda. 'Ternyata dia juga menyukaiku, jika begitu perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan. Akan aku perjuangkan dia kembali, dan untuk pria yang sudah menyakiti Kalea. Siap saja dengan kehancuranmu,' batin Rigel. Tatapan matanya mengarah ke Kalea yang ada diruang kerjanya, dimana wanita itu tengah berdiskusi dengan beberapa rek

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mencari Hadiah Untuk Ayah

    Jam sudah menunjukkan waktunya pulang kerja, Kalea segera membereskan meja kerjanya serapih mungkin. Setelah pamit dengan teman-temannya, dia segera keluar dari gedung kantor tempatnya bekerja. Segera berjalan tak menuju suatu tempat, ya kesebuah mall. Dia ingin membelikan hadiah untuk seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya, yaitu sang Ayah dimana hari ini adalah hari ulang tahun beliau. Mall besar di pusat kota menjadi tujuan utama Kalea, bejalan sendiri baginya sudah biasa. Matanya hanya fokus kearah depan, dimana jalan yang harus dia lewati dan tapaki. "Aku ingin membelikan jam tangan, kali ini waktulebih berarti dengan orang-orang terkasih." Kalea tersenyum samar, dia mengingat tentang Ayahnya. Jika nanti sang Ayah bangun, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan orang tuanya. Dan akan selalu berusaha keras untuk kebahagiaan sang Ayah, dimana kini keluarganya hanya tinggal beliau saja. Saat memasuki mall Kalea segera menuju ke toko jam bermerk, walaupun

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ditengah Hujan

    Hujan turun begitu lebatnya secara tiba-tiba, padahal cuaca terlihat cerah tadi. Dan tidak ada informasi jika hari ini akan turun hujan, Kalea tidak membawa payung jadi dia harus menunggu. Walaupun sebenarnya memesan taxi lebih mudah, tapi melihat hujan yang disertai angin dia mengurungkan niatnya untuk pulang. Ingin sebenarnya langsung pergi, karena setelah bertemu dengan mantan mertuanya hatinya terasa begitu sakit. Lukanya seperti menganga kembali, padahal luka itu sendiri belum mengering. Rigel berdiri tak jauh dari Kalea, dan memberanikan diri melangkah untuk mendekati Kalea yang berdiri seorang diri. "Bukankan ini sangat dingin, nanti kamu bisa sakit jika terus berada disini." Rigel bicara namun dia terus menatap hujan, sedangkan Kalea menoleh ke arah pria yang kini berdiri disisinya walaupun sedikit berjarak. Namun seakan semesta mendukung pertemuan keduanya, karena tak banyak orang diantara mereka. "Kenapa kamu disini?" Kalea merasa heran kenapa seorang Rigel bera

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29

Bab terbaru

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Tentang Pernikahan Kalea sesungguhnya

    Dua minggu berlalu, Ayah Kalea kini sudah ada dirumah. Sementara Kalea tetap bekerja seperti biasa, dan Clara yang mengurus keperluan sang Ayah. Namun beliau merasakan ada sesuatu yang ganjal, jika beliau membahas atau menanyakan soal menantunya Kay, pasti putrinya mengalihkan pembicaraan. Begitupun dengan Clara, dia bungkam tak bisa memberikan penjelasan atau jawaban seperti yang di harapkan."Sepertinya aku harus menghubungi Kay langsung." Menatap ke arah telfon rumah, beliau mencari kesempatan untuk menggunakannya tanpa sepengetahuan Clara."Clara, bisa belikan Paman susu kurma di supermarket depan." Beliau meminta Clara membelikan susu kurma, dan karena stok habis akhirnya Claraa menuruti semua keinginan Pamannya."Baiklah Paman, aku akan pergi membelikannya sebentar.""Baiklah, hati-hati."Clara langsung pergi, ya karena susu kurma itu baik untuk pemulihan orang yang tengah sakit. Setelah mematikan gadis itu pergi, beliau mendekti telfon rumah dengan perlahan.Dan melihat buku te

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mengantarnya Pulang

    Kalevin menuju ke rumah sakit, dia membawakan tas milik Kalea bagaimana Kalea meminta tolong lewat pesan. Karena tak mungkin kembali lagi menuju kantor, jaraknya lumayan dengan rumah sakit tempat Ayahnya dirawat."Tuan, ini tas Kalea dan ini kursi rodanya.""Baiklah, aku akan membawkan ini. Terimakasih, dan tetap tunggu disini."Kelvin hanya mengangguk, Rigel langsung menuju keruang rawat inap Ayah Kalea. Beliau belum kembali memejamkan matanya, mungkin karena rindu pada putri semata wayangnya hingga ingin menatap Kalea terus menerus."Kalea, ini tasmu." Memberikan tas milik Kalea pada sang puan.Netra Ayah Kalea memandang Rigel, pria yang mungkin setengah asing dan tidak baginya. Karena Kalea belum menjelaskan atau membritahu tentang perceraiannya dengan Kay, mungkin beliau pikir Kaya tengah sibuk dikantor."Siapa dia?" tanya beliau."Dia ..." Sedikit bingung untuk memberitahunya."Saya Rigel Daviandra, CEO perusahaan CL sekaligus atasan dari Kalea Tuan. Turut senang karena Anda suda

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ayah Kalea Sadar

    Saat sampai dirumah sakit mereka langsung menuju ruang rawat inap Ayah Kalea berada, beberapa perawat dan dokter berada disana tengah memeriksa keadaan Ayah Kalea."Bagaimana keadaan beliau dok?"Rigel yang baru saja masuk langsung bertanya pada dokter yang memeriksa, sedangkan Kalea langsung memeluk erat sang Ayah dengan air mata bahagianya."A-ayah.""Ka-le ..a."Tangan Ayah Kalea menggenggam erat tangan putrinya, dengan suara masih lemah beliau berusaha berusaha memanggil nama putrinya. Sedangkan Rigel bicara dengan dokter tentang bagaimana kondisi Ayah Kalea, dia ingin dokternya berusaha dengan pengobatan terbaik."Beliau akan lumpuh seumur hidupnya, jadi mungkin akan menggunakan kursi roda setiap hari untuk beraktifitas. Kondisi yang lain stabil, dan mungkin dalam waktu satu pekan akan bisa kembali kerumah. Kita lakukan rawat jalan saja.""Syukurlah, setidaknya beliau membuka mata dan masih mengenali putrinya. Terimakasih dok, mohon bantuannya."Menjabat tangan dokter, dia meliha

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Tak Biasanya

    Minggu berganti bulan, sudah satu bulan Rigel mendekati Kalea. Tapi dia belum menyatakan perasaanya kembali. Karena takut Kalea belum siap, walaupun sudah diberitahu jika dia memberi kesempatan pada Rigel. Tapi untuk hari ini tepat dua bulan Kalea berstatus janda, dimana dia adalah mantan istri dari pria bernama Kay akan dilamar oleh Rigel. Walaupun beberapa moment mereka dipertemukan, tapi Kalea seolah tak mengenalnya karena dia tak mau mengingat luka hatinya.Kini tim kerja Kalea yang terdiri dari tiga orang tengah berbincang, dan mereka terlihat serius membahasnya."Apa kamu tahu, perusahaan yang hubungannya sedang tidak baik-baik saja dengan perusahaan tempat kita bekerja ini?" "Apa itu perusahaan yang kini dipegang oleh Tuan Kay? Mereka sepertinya sedang berusaha untuk mendapatkan industri kecil yang akan dibeli oleh Tuan Rigel, tapi entahlah itu betul atau tidak."Kedua orang itu berbicara serius, tapi Kalea hanya menjadi pendengar saja karena dia fokus dengan interior banguna

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Obrolan Makan Malam

    Rigel mengambilkan daging kerang dari cangkanya, memisahkan udang dari kulitnya. Mereka makan malam diwaktu yang tepat, dengan pemandangan yang begitu indah ditepi pantai."Kenapa kamu begini padaku, aku bisa mengupasnya sendiri.""Dulu ibumu yang selalu mengupayakan udang untukmu, dan Ayahmu mengambilkan daging kerangnya. Jadi tugas itu berpindah padaku.""Itukan dulu, aku belajar mengupasnya ketika aku menikah. Agar tak merepotkan orang.""Tenang saja, aku akan selalu mengupaskannya untukmu.""Terimakasih."Rigel tersenyum di balas senyuman oleh Kalea, mereka menghabiskan makanan yang mereka pesan. Sangat sayang jika tidak dihabiskan, untungnya Rigel tidak memesan terlalu banyak. Dia hanya memesan apa yang wanitanya sukai, jadi tak ada yang terbuang sia-sia, karena dia paham sifat Kalea yang tak mau menyia-nyiakan makanan atau hal apapun."Kalea, bolehkah aku bertanya. Bagaimana kamu bisa menikah dengan Kay, mantan suamimu itu. Maaf jika tidak berkenan tak apa, aku hanya ingin tahu.

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Makan Malam Ditepi Pantai

    "Jangan terlalu berlebihan mencintai seseorang, ingat luka itu bukan diawal tapi bisa terjadi saat perjalanan atau diakhir. Seperti diriku, yang terluka di tengah hingga akhir. Jadi ...." Tangan Rigel menggenggam tangan Kalea, dia tak mau wanitanya mengatakan tentang hal yang menyakitkan hatinya. Menghentikannya adalah hal terbaik, daripada hal-hal masa kemarin yang dia lalui sendiri, yang penuh luka harus di ungkit lagi. "Jangan teruskan, kamu jangan mengingat hal yang menyakitkan. Aku berjanji akan membuatmu bahagia, bukan janji padamu tapi pada mendiang Ibumu. Dan akan menjadi menantu yang dia inginkan sedari dulu." Menoleh ke arah Kalea sejenak dengan mengurai senyum, lagi-lagi kata-kata Rigel mebungkamnya. Dan entah mengapa genggaman tangan Rigel menghangatkan hatinya, menangkan semua gejolak kemarahan yang dia rasakan jika mengingat betapa sakitnya dia dalam pernikahan yang sudah berusia empat tahun harus berakhir penuh luka. "Terimakasih." "Aku akan berusaha membuka ha

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mulai Dari Sebuah Kesempatan

    Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, jam kerja telah usai dan kini waktunya pulang. Kalea agak terlambat, karena dia sengaja memperlambat kepulangannya agar saat dia pulang dengan Rigel tidak diketahui oleh rekan kerjanya."Kalea, kami pulang dulu. Jangan pulang terlambat, kamu sudah bekerja keras hari ini." Salah satu rekan kerja mengingatkannya, karena tak mau Kalea sampai terlalu lelah bekerja. Perusahaan mengutamakan kesehatan, bukan mengutamakan proyek mereka. Karena tanpa karyawan yang sehat, maka sebuah proyek tak akan selesai dikerjakan."Ah iya, terimakasih sudah mengingatkan. Sebentar lagi aku akan pulang, duluan saja.""Baiklah, kami duluan ya."Mereka melambaikan tangan, semua karyawan yang bekerja berhamburan keluar untuk pulang. Kalea lalu membereskan pekrjaanya, Rigel tengah berjalan dan mengobrol dengan Kelvin asistennya. Dan keduanya berhenti tepat didepan ruang kerja Kalea, Kelvin yang mengerti situasi lalu berpamitan lebih dulu pada Rigel."Tuan, saya pamit dulua

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ingat Janji Dulu

    Kalea memutuskan untuk mencari tahu pria yang sudah membuatkan hari perayaan ulang tahun Ayahnya begitu istimewa, dia segera kembali ke kantor karena sebentar lagi masuk jam kerja. Namun saat tiba di meja kerjanya dia lagi-lagi dikejutkan dengan sebuah buket bunga, menaruh tas dan melihat siapa pengirim bunga tersebut. Saat melihat nama Rigel, Kalea terssenyum karena merasa di perhatikan oleh seseorang. "Astaga, dia kekanakan. Tapi terimakasih." Meletakkan bunga tersebut di vas yang ada dimeja kerjanya. Dia segera membagikan beberapa makanan yang sama seperti tadi dirumah sakit pada rekan kerjanya dikantor, dia juga mendekati ruang kerja Kelvin asisten Rigel. "Kelvin, ini untukmu." Memberikan satu kotak makanan. "Dalam rangka apa ini? Apa kamu ulang tahun?" Kelvin bertanya, padahal dia tahu alasan Kelea membagikan makanan pada rekan kerja dan orang dirumah sakit. Karena dia yang disuruh untuk memesan semua yang dikirim kerumah sakit, dan juga pengobatan gratis dibagian s

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ulang Tahun Ayah

    Kalea terdiam, dia tengah bingung dengan keputusan yang diberikan pada Rigel. Entah salah atau benar dia tak tahu, entah berakhir manis atau pahit juga dia tak tahu. Padahal lukanya masih menganga, tapi kenapa seolah dia harus membuka perasaannya untuk orang yang pernah dia sukai."Sebaiknya aku menarik kata-kataku kembali, bukankah itu keputusan yang tepat Clara?" Menatap ke temannya, dia benar-benar bingung dengan keputusan yang diambilnya."Emm, begini. Bukankah itu akan membuat seolah kamu menjilat ludahmu sendiri, maksudnya kamu tidak sesuai dengan kata-katamu. Dan itu akan membuat orang tak memprcayaimu lagi, jadi jangan tarik kata-katamu kembali. Percaya padaku, mungkin dia seperti obat bagimu kelak.""Dia malah ingin membuat Kay dan keluarganya menyesal, dia inginnmebalaskan rasa sakitku Clara. Dia seperti ... Entahlah, aku bingung harus bicara tentangnya bagaimana.""Berarti dia cemburu, karena dia merasakan luka yang kamu rasakan."Kalea terdiam, apa yang dikatakan Clara s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status