Share

Pertemuan Ke Dua

last update Last Updated: 2025-03-05 21:27:28

Setelah kepulangan dari kediaman sang orang tuanya, Rigel terus memikirkan kata-kata sang Ayah. Waktu enam bulan bagi RIgel adalah waktu yang begitu cepat, ia tak mungkin membayar seseorang wanita untuk berpura-pura menjadi kekasihnya, jika pun menikah kontrak ia lebih baik menikah sungguhan karena ingin melkaukan pernikahan satu kali seumur hidupnya.

"Siapa yang akan aku jadikan istri." Pikirnya, tiba-tiba saja ia teringat suatu hal.

Segera ia mengambil benda pipih di meja dekat ranjang tidurnya, menelfon seseorang di larut malam seperti ini demi menanyakan hal penting baginya.

"Hei, apa kau sudah tidur?" tanyanya.

"Tentu saja Tuan, ada apa?" tanya Kelvin dari balik telfon.

"Bagimana informasi tentang wanita itu, apa kau sudah menemukanya?" Tanya lagi Rigel.

"Belum Tuan, aku belum menemukanya. Akan aku laporkan jika aku sudah mengetahuinya, sebaiknya Anda tidur ada hal penting besok," ujar Kelvin dari balik ponselnya.

"Hal penting ap ..."

Tuut ..! Tuut...! Tuut..!

"Sial! Beraninya dia memutuskan sambungan telfonnya, lihat saja besok." Melempar ponselnya ke kasur, dan ia segera merebahkan tubuhnya untuk segera menyelami alam mimpi.

Keesokan harinya ...

Gedung-gedung tinggi menjulang, Kalea sudah berada diloby perusahaan tempatnya bekerja. Karena akan menyerahkan hasil pekerjaannya, dia melihat banyak orang memakai pakaian kerja yang begitu bagus.

Tiba-tiba dia membayangkan mengenakan pakaian kerja yang indah, dan berjalan didalam gedung tersbut. Terangkat sudut bibirnya mengurai senyum samar membayangkan dirinya, namun panggilan dari salah satu staf kantor menyadarkannya dari lamunan.

"Nona Kalea Revere Theresa, Anda sudah ditunggu dilantai lima belas oleh Tuan Kelvin," kata Staf.

"Baik, terimakasih." Ucapnya.

"Mari Nona, kami akan mengantar Anda," ajak seorang staf yang bertugas mengantar tamu atau orang baru diperusahaan tersebut.

Kalea mengangguk dan mengkuti orang yang akan mengantarnya ke lantai tujuan, dia merasakan gugup yang jarang dia rasakan. Karena kali ini dia memilih perusahaan besar, ditambah dia akan mempresentasikan pekerjaanya di depan CEO juga orang-orang yang memiliki pangkat diperusahaan tersebut.

'Kalea, kendalikan dirimu.' batinnya sembari dia menarik nafas perlahan supaya tenang.

Pintu lift terbuka, lalu staf itu mengantar Kalea keruang Kelvin asisten dari Rigel. Dan meninggalkannya, sebelum rapat mulai Kelvin mengecek hasil kerja Kalea.

"Apa Anda sudah lama bekerja tanpa ke kantor?" tanya Kelvin.

"Sejak menikah aku bekerja untuk beberapa perusahaan, aku tak menjadi pegawai tetap. Karena merasa tak nyaman jika diatur dengan hal yang tak masuk akal, jadi aku memutuskan untuk mengambil setiap pekerjaan dari rumah," jelas Kalea.

"Skil Anda sangat bagus, jika aku tawarkan bekerja di sini apa mau?" tanya Kelvin.

"Akan aku pikirkan." Jawabnya.

"Baiklah, Anda bisa masuk keruang rapat itu lebih dulu. Sudah ada beberapa karyawan disana akan menyambut Anda, saya akan menjemput Tuanku," ujar Kelvin, sembari menunjukkan ruangan yang harus Kalea masuki.

Kalea langsung berjalan memasuki ruangan tersebut, sementara itu Kelvin menuju keruang kerja Rigel untuk memberitahu jika orang yang tengah ditunggu telah tiba, dan rapat akan segera dimulai.

"Tuan,diasudah datang. Dan rapat sebaiknya kita lakukan sekarang,karena setelah ini Anda harus menahan orang tersebut untuk menetap diperusahaan kita," jelas Kelvin padq Rigel.

"Apa kamu sudah melihat hasil kerjanya?" tanya Rigel.

"Sudah Tuan, dan itu sangat luar biasa." Kelvin merasa takjub.

"Ayo kita lihat." Ajak Rigel pada Kelvin.

Keduanya segera menuju keruang rapat, disana sudah ada beberapa orang menunggu. Saat Rigel dan Kelvin masuk semua memberikan hormat, begitupun Kalea yang baru kali pertama berada diantara mereka.

Rigel duduk, namun tiba-tiba netra Kalea dan Rigel saling bertemu, dan hal itu membuat kklkkeduanya diam untuk sejenak. Tak menyangka keduanya di pertemukan disituasi yang tak terduga, Kalea tersadar jika ini ditempat umum banyak orang.

Rigel tersenyum simpul, sesuatu yang jarang dia perlihatkan pada semua orang. Hingga semua orang terkejut dengan senyuman yang terukir di bibir Rigel, walaupun hanya singkat saja.

"Tuan, apa bisa kita mulai sekarang?" Bisik Kelvin pada RIgel.

"Ah iya, tentu saja. Mulai lah," sadar dari lamunannya.

Rapat dimulai, Kalea menjelaskan detail peoyek yang dikerjakan. Tentu banyak sambutan baik atas kerja kerasnya, semua bersorak atas hasil kerja Kalea yang dirasa begitu sempurna. Bahkan banyak yang meminta Kalea untuk menetap kerja diperusahaan tersebut, karena hasil kerjanya begitu bagus walaupun dikerjakan dirumah. Semua memberikan saran pada CEO mereka, dan tentunya Rigel akan mempertimbangkan mempertahankan Kalea untuk dirinya juga perusahaannya.

Diruangan Kerja Rigel ...

Kelvin tengah menyiapkan kontrak untuk Kalea, kini Kalea tengah berada diruangan kerja Rigel. Masih hening belum ada pembicaraan setelah di tinggal Kelvin keluar, Rigel seperti tak menyangka akan bertemu dengan wanita yang dia sukai ketika SMA.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Rigel untuk membuka obrolan, walaupun pasti terdengar basa-basi. Tapi setidaknya dianatra mereka ada yang bicara, jika tidak rasa canggung akan terus menerpa ruangan luas itu.

"Baik, seperti yang kamu lihat," jawab Kalea, dengan sedikit memaksakan senyumnya.

"Bagimana kabar orang tuamu? Sudah lama sekali kita tidak bertemu," kata Rigel, dia mengatakan tentang masa lalu.

"Kabarnya, Ibu sudah meninggal. Ayahku sedang dirawat dirumah sakit kota," jawab Kalea dengan kejujurannya, karena dia terdidik untuk tidak pernah berbohong.

Deeeegg!

Terkejut, tentu saja itu yang dirasakan Rigel saat ini. Setelah hampir sepuluh tahun tak saling bertemu dengan orang tua Kalea, dan kini mendnegar kabar yang tak sangat enak tentu membuat RIgel sedikit bersalah karena memutuskan hubungan dengan mereka.

"Sakit apa Ibumu hingga meninggal?" Tanyanya.

"Kecelakaan dua tahun lalu, kini Ayah yang belum sadar dari koma. Hem, kamu ternyata masih ingat mereka. Aku kira sudah lupa tentang kami," ujar Kalea.

"Aku tak pernah melupakan kalian, aku harus meneruskan kuliahku diluar negeri. Lalu bagaimana dengan dirimu?" Tanyanya lagi.

"Aku baik saja, jangan terlalu dalam mengetahui tentangku atau kamu akan menyesal. Aku menerima tawaran kerja disini karena merasakan kenyamanan, dan kalian memberikan kontrak sesuai kenyamanan para karyawannya. Juga butuh biaya untuk Ayahku," jelas Kalea yang tentunya dia menghindari Rigel, karena dia sudah sangat kecewa dengan pria hingga memiliki pandangan jika semua pria itu sama.

Rigel terdiam, dia tak tahu apa yang sudah Kalea lewati tanpanya. Padahal dulu dia berjanji akan selalu memberikan kabar pada Kalea, tapi janji itu tak bisa ditepatinya.

"Maafkan aku, aku tak menepati janjiku." Dengan perasaan yang begitu bersalah.

"Tak usah meminta maaf, aku sudah melupakannya. Tapi saat ini kita berhubungan hanya sebatas pekerjaan dan tak lebih, dulu adalah masa lalu, dan sekarang adalah masa depan yang belum pasti. Aku harus menjalaninya, tapi jangan mengungkit masa lalu atau diriku, kita tetap berjalan di jalan kita masing-masing. Agar tak saling melukai satu sama lain," pinta Kalea pada Rigel, yang tentunya Rigel mengerti apa maksud dari Kalea.

"Aku paham, terimakasih sudah mau bergabung dengan perusahaan kami." Senyumnya yang khas.

Kelvin masuk dan menyerahkan surat kontraknya, Kalea membacanya dengan teliti dan langsung menandatanganinya dengan cepat. Agar urusannya lekas selesai dan pergi dari ruangan kerja Rigel, usai selesai Kalea segera pamit.

"Aku pergi dulu, dan akan datang lusa untuk memulai bekerja. Terimakasih." Berjabat tangan dengan Rigel juga Kelvin, lalu segera keluar dari ruangan tersebut.

Rigel menatap sendu, wanita yang baru saja pergi tetap sama seperti dulu. Menyimpan lukanya sendiri tanpa bercerita, memeluk lukanya tanpa tahu bagaimana itu akan sembuh. Dia segera meminta Kelvin mencari tahu tempat tinggalnya, karena jujur saja Rigel lupa akan alamat Kalea.

Kenyataannya pun Kalea sudah pindah keapartemen yang sekarang dia tempati sekitar satu tahun sebelum pernikahannya dengan Kay kala itu, Rigel tetap menyimpan perasaannya yang sama seperti dulu, tapi belum bisa dia ungkapkan hingga saat ini.

"Cari tahu kediamannya, aku ingin tahu dia tinggal dimana saat ini," titah Rigel pada Kelvin.

"Baik Tuan."

Kelvin merasa tak percaya ternyata yang mengerjakan proyek utu adalah Kalea, wanita yang tengah dicari oleh Tuannya lebih dari satu bulan lalu. Namun Kalea benar-benar pintar menutup informasi akan dirinya, tentu Kelvin sangat kesulitan.

'Kali ini, ijinkan aku menjagamu dan menepati janjiku. Aku senang bisa melihatmu lebih dekat saat ini, aku harap kita bisa seperti dulu walaupun kamu meminta berjauhan. Maaf, aku tak bisa menghapus rasa ini setelah bertahun-tahun, entah apa yang sudah kamu lalui hingga menjadi bersikap dingin,' batin Rigel.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Sebuah Persiapan Jadi Kesempatan

    Kalea meminta ditemani Clara untuk membeli beberapa stel baju kantor, karena dia akan mulia bekerja lusa. Tentu ini sebuah keputusan yang sedikit berat, karena dia harus mulia berinteraksi dengan banyak orang."Maaf, aku merepotkan mu dan Gio." Ujar Kalea, karena dia meminta anak dan Ibu menemaninya berbelanja."Tak apa, aku juga tidak ada kerjaan kok. Jadi santai saja, Gio juga jarang keluar pasti senang diajak keluar," kata Clara yang melihat kearah putranya."Kenapa kamu tidak bekerja?" tanya Kalea."Aku hanya lulusan SMA, jadi mana mungkin bisa dapat pekerjaan bagus. Jika aku bekerja siapa yang mengurus Gio, sedangkan orang tua ku sudah tidak ada. Dan orang keluarga dari suamiku juga tidak mau direpotkan oleh cucunya, karena hanya materi yang mereka lihat," jelas Clara."Astaga, tega sekali mereka pada anak, cucu, dan menantunya." Kesal Kalea, tapi tiba-tiba dia memiliki ide.Setidaknya membantu perekonomian temannya, karena dia akan segera sibuk bekerja di kantornya. Jadi sudah j

    Last Updated : 2025-03-09
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Jangan Ingatkan Masa Lalu

    Setelah makan bersama Rigel menawarkan diri untuk mengantar kedua wanita itu dan Gio putra Clara, Kalea mencoba menolak tapi tidak dengan Clara."Tentu saja kami mau, iya kan?" tanyanya pada Kalea dengan menyenggol bahunya.Kalea hanya memutar matanya malas, sebenarnya akan memesan taxi, tapi Rigel terus memaksa."Baiklah, ayo masuk. Kalian bertiga." Rigel menbukakan pintu mobil, dan ini adalah kali pertama dia melakukannya. Hal itu membuat Kelvin sang asisten tertegun melihat hal yang di luar ekspektasinya, Rigel rela melakukan apapun demi wanita pujaannya."Kelvin, ayo jalan." Titahnya saat semua sudah masuk kedalam mobil."Baik Tuan."Selama perjalanan mereka berbincang, namun tidak dengan Kalea yang banyak diam karena malas ikutan bicara."Jadi Kaela akan bekerja di perusahaan milikmu mulai lusa?" tanya Clara memastikan."Iya, aku sangat senang dia menerima tawaran dari perusahan." Senyum Rigel mengembang.Rigel tiba-tiba teringat suatu hal, dia lalu mengambil ponselnya dan memin

    Last Updated : 2025-03-13
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Meminta restu dan dukungan

    Malam ini Kale menuju rumah sakit, dia ingin menjenguk Ayahnya dan meminta restunya. Karena besok dia mulai bekerja di perusahaan Rigel, sore tadi dia sudah mengunjungi makam Ibunya.Bagi Kalea kini restu kedua orang tuanya begitu penting, karena dia akan memulai kehidupan yang baru tanpa seseorang pasangan disisinya. Walaupun Ibunya sudah tiada, dan Ayahnya tengah koma baginya tetap saja penting mendatangi satu persatu."Kenapa rumah sakit terasa sunyi sekali, atau aku sudah larut malam datanganya? Perasaan baru pukul tujuh," kata Kalea yang berjalan disebuah lorong menuju keruangan rawat inap sang Ayah."Hemm, mungkin mereka tengah istirahat atau pertukaran shift jaga. Sudahlah berfikir positif, jangan terlalu buruk sangka." Menghilangkan rasa khawatir juga takut, dia terus bicara sendiri dan meyakinkan diri.Tak lama akhirnya dia sampai, diruang informasi ternyata ramai, dan ada beberapa orang yang mengunjungi keluarganya yang sakit.Setelah konfirmasi pada staf penjaga, Kalea lang

    Last Updated : 2025-03-15
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mencari informasi demi Pujaan

    Rigel mengambil ponselnya, dia mengirim pesan pada Clara teman dari Kalea. Dia ingin mencari tahu tentang wanita yang tengah dia sukai, siapa lagi jika bukan Kalea. Namun pesannya belum dibalas oleh Clara walaupun pesan itu sudah di buka, Rigel tetap menungu dengan penuh kesabarannya."Kenapa dia tak memblas, padahal sudah dibaca pesannya. Aish, aku tidak sabar lagi menunggu lebih lama," ucapnya mulai kesal dengan kata menunggu.Rigel lalu menelfon asistennya yaitu Kelvin, dia ingin tahu kenapa seseorang tak segera membalas pesannya padahal sudah dibaca. Apa semua wanita akan seperti itu jika dikirim pesan, atau hanya Rigel saja yang mengalaminya."Kelvin, apa kamu tahu sebuah alasan wanita?" tanya Rigel dari balik ponsel pada sanmg asisten."Apa Anda sengaja menelfonku hanya sekedar menanyakan hal ini?" tanya Kelvin pada RIgel, dia penasaran kenapa Tuannya begitu polos."I-iya, karena kau tak tahu alasan mereka. Jadi kamu pasti sudah tahu." Tertawa berharap asistenya memberitahunya.

    Last Updated : 2025-03-17
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mulai Pendekatan

    Jam istirahat tiba, Rigel menuju keruangan kerja milik Kalea. Tentu saja hal tersebut membuat beberapa staf dan karyawan heran, karena baru kali ini bos mereka mendekati salah satu karyawannya, dan anehnya itu adalah karyawan barunya."Kalea, apa kamu sudah selesai?" tanya Rigel dengan sedikit keraguan."Sudah, bisa ditinggalkan untuk nanti. Ada apa?" tanya Kalea balik, sembari menatap ke arah Rigel."Apa mau makan siang bersama dikantin kantor?" Ajak Rigel pada Kalea.Kalea tak langsung menjawab, dia melihat ke sekitar karena terasa hening. Benar saja semua orang disana tengah memperhatikan mereka, termasuk juga Klevin asisten Rigel. Akhinya dia pun menjawab, karena tak mau membuat bosnya menunggu lama seolah dia wanita jahat yang seolah menghukum bosnya."Maaf, aku tidak lapar. Anda bisa makan dengan karyawan lainnya," jawabn Kalea pada Rigel."Aku tak mau sampai mendengar kabar karyawan baru mati kelaparan karena bekerja terlalu keras diperusahaanku, jadi ayo kita makan. Ajak yang

    Last Updated : 2025-03-20
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Tentang Masa Lalu Kalea

    Hari yang dinanti Rigel akhirnya tiba, dia dalam perjalanan menuju kesbuah cafe untuk bertemu Clara. Karena dia akan menerima informasi tentang wanita yang tengah dia incar sebagai calon isterinya, tak ada minat lain ke arah wanita selain Kalea. Cinta itu semakin hari semkain besar, dan tak mau menyerah hingga dia mendapatkan yang dia mau."Hai, apakah kalian sudah lama menunggu?" tanya Rigel yang baru saja tiba di sebuah cafe."Tidak, kami baru saja tiba beberapa menit lalu," jawab Leo suami Clara."Pesanlah semua yang kalian mau, untuk jagoan juga." Menyentuh pipi Gio.Mereka lalu pesan beberapa minuman juga makanan, sembari menunggu mereka mengobrol ringan. Belum membicarakan hal yang serius tentang Kalea, mereka menikmati suasana pertemuan yang sudah sangat lama."Bagaimana kabarmu?" tanya Rigel pada Leo."Baik, bagaimana denganmu?" tanya balik Leo."Baik juga."Akhirnya makanan

    Last Updated : 2025-03-22
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ikut Merasakan Lukanya

    Rigel segera kembali ke kantor, dia sudah mendapatkan restu dan dukungan dari kedua teman dekat Kalea. Kini dia harus meyakinkan orang tuanya lebih dulu, agar mereka merestui langkahnya untuk mengejar wanita yang dia idamkan sejak dulu. Tapi Rigel baru saja mengetahui jika Kalea pernah menyukainya, sungguh dia bertambah bersalah pada wanita itu. Ternyata jika waktu itu dia mengungkapkan perasaannya mungkin akan terbalas, dan wanita itu akan menikah dengannya, tapi semua sudah terlambat. Bahkan wanita yang dia cintai bukan lagi seperti dulu, dia seperti terlahir kembali dengan watak juga sikap yang berbeda. 'Ternyata dia juga menyukaiku, jika begitu perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan. Akan aku perjuangkan dia kembali, dan untuk pria yang sudah menyakiti Kalea. Siap saja dengan kehancuranmu,' batin Rigel. Tatapan matanya mengarah ke Kalea yang ada diruang kerjanya, dimana wanita itu tengah berdiskusi dengan beberapa rek

    Last Updated : 2025-03-24
  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mencari Hadiah Untuk Ayah

    Jam sudah menunjukkan waktunya pulang kerja, Kalea segera membereskan meja kerjanya serapih mungkin. Setelah pamit dengan teman-temannya, dia segera keluar dari gedung kantor tempatnya bekerja. Segera berjalan tak menuju suatu tempat, ya kesebuah mall. Dia ingin membelikan hadiah untuk seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya, yaitu sang Ayah dimana hari ini adalah hari ulang tahun beliau. Mall besar di pusat kota menjadi tujuan utama Kalea, bejalan sendiri baginya sudah biasa. Matanya hanya fokus kearah depan, dimana jalan yang harus dia lewati dan tapaki. "Aku ingin membelikan jam tangan, kali ini waktulebih berarti dengan orang-orang terkasih." Kalea tersenyum samar, dia mengingat tentang Ayahnya. Jika nanti sang Ayah bangun, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan orang tuanya. Dan akan selalu berusaha keras untuk kebahagiaan sang Ayah, dimana kini keluarganya hanya tinggal beliau saja. Saat memasuki mall Kalea segera menuju ke toko jam bermerk, walaupun

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Tentang Pernikahan Kalea sesungguhnya

    Dua minggu berlalu, Ayah Kalea kini sudah ada dirumah. Sementara Kalea tetap bekerja seperti biasa, dan Clara yang mengurus keperluan sang Ayah. Namun beliau merasakan ada sesuatu yang ganjal, jika beliau membahas atau menanyakan soal menantunya Kay, pasti putrinya mengalihkan pembicaraan. Begitupun dengan Clara, dia bungkam tak bisa memberikan penjelasan atau jawaban seperti yang di harapkan."Sepertinya aku harus menghubungi Kay langsung." Menatap ke arah telfon rumah, beliau mencari kesempatan untuk menggunakannya tanpa sepengetahuan Clara."Clara, bisa belikan Paman susu kurma di supermarket depan." Beliau meminta Clara membelikan susu kurma, dan karena stok habis akhirnya Claraa menuruti semua keinginan Pamannya."Baiklah Paman, aku akan pergi membelikannya sebentar.""Baiklah, hati-hati."Clara langsung pergi, ya karena susu kurma itu baik untuk pemulihan orang yang tengah sakit. Setelah mematikan gadis itu pergi, beliau mendekti telfon rumah dengan perlahan.Dan melihat buku te

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mengantarnya Pulang

    Kalevin menuju ke rumah sakit, dia membawakan tas milik Kalea bagaimana Kalea meminta tolong lewat pesan. Karena tak mungkin kembali lagi menuju kantor, jaraknya lumayan dengan rumah sakit tempat Ayahnya dirawat."Tuan, ini tas Kalea dan ini kursi rodanya.""Baiklah, aku akan membawkan ini. Terimakasih, dan tetap tunggu disini."Kelvin hanya mengangguk, Rigel langsung menuju keruang rawat inap Ayah Kalea. Beliau belum kembali memejamkan matanya, mungkin karena rindu pada putri semata wayangnya hingga ingin menatap Kalea terus menerus."Kalea, ini tasmu." Memberikan tas milik Kalea pada sang puan.Netra Ayah Kalea memandang Rigel, pria yang mungkin setengah asing dan tidak baginya. Karena Kalea belum menjelaskan atau membritahu tentang perceraiannya dengan Kay, mungkin beliau pikir Kaya tengah sibuk dikantor."Siapa dia?" tanya beliau."Dia ..." Sedikit bingung untuk memberitahunya."Saya Rigel Daviandra, CEO perusahaan CL sekaligus atasan dari Kalea Tuan. Turut senang karena Anda suda

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ayah Kalea Sadar

    Saat sampai dirumah sakit mereka langsung menuju ruang rawat inap Ayah Kalea berada, beberapa perawat dan dokter berada disana tengah memeriksa keadaan Ayah Kalea."Bagaimana keadaan beliau dok?"Rigel yang baru saja masuk langsung bertanya pada dokter yang memeriksa, sedangkan Kalea langsung memeluk erat sang Ayah dengan air mata bahagianya."A-ayah.""Ka-le ..a."Tangan Ayah Kalea menggenggam erat tangan putrinya, dengan suara masih lemah beliau berusaha berusaha memanggil nama putrinya. Sedangkan Rigel bicara dengan dokter tentang bagaimana kondisi Ayah Kalea, dia ingin dokternya berusaha dengan pengobatan terbaik."Beliau akan lumpuh seumur hidupnya, jadi mungkin akan menggunakan kursi roda setiap hari untuk beraktifitas. Kondisi yang lain stabil, dan mungkin dalam waktu satu pekan akan bisa kembali kerumah. Kita lakukan rawat jalan saja.""Syukurlah, setidaknya beliau membuka mata dan masih mengenali putrinya. Terimakasih dok, mohon bantuannya."Menjabat tangan dokter, dia meliha

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Tak Biasanya

    Minggu berganti bulan, sudah satu bulan Rigel mendekati Kalea. Tapi dia belum menyatakan perasaanya kembali. Karena takut Kalea belum siap, walaupun sudah diberitahu jika dia memberi kesempatan pada Rigel. Tapi untuk hari ini tepat dua bulan Kalea berstatus janda, dimana dia adalah mantan istri dari pria bernama Kay akan dilamar oleh Rigel. Walaupun beberapa moment mereka dipertemukan, tapi Kalea seolah tak mengenalnya karena dia tak mau mengingat luka hatinya.Kini tim kerja Kalea yang terdiri dari tiga orang tengah berbincang, dan mereka terlihat serius membahasnya."Apa kamu tahu, perusahaan yang hubungannya sedang tidak baik-baik saja dengan perusahaan tempat kita bekerja ini?" "Apa itu perusahaan yang kini dipegang oleh Tuan Kay? Mereka sepertinya sedang berusaha untuk mendapatkan industri kecil yang akan dibeli oleh Tuan Rigel, tapi entahlah itu betul atau tidak."Kedua orang itu berbicara serius, tapi Kalea hanya menjadi pendengar saja karena dia fokus dengan interior banguna

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Obrolan Makan Malam

    Rigel mengambilkan daging kerang dari cangkanya, memisahkan udang dari kulitnya. Mereka makan malam diwaktu yang tepat, dengan pemandangan yang begitu indah ditepi pantai."Kenapa kamu begini padaku, aku bisa mengupasnya sendiri.""Dulu ibumu yang selalu mengupayakan udang untukmu, dan Ayahmu mengambilkan daging kerangnya. Jadi tugas itu berpindah padaku.""Itukan dulu, aku belajar mengupasnya ketika aku menikah. Agar tak merepotkan orang.""Tenang saja, aku akan selalu mengupaskannya untukmu.""Terimakasih."Rigel tersenyum di balas senyuman oleh Kalea, mereka menghabiskan makanan yang mereka pesan. Sangat sayang jika tidak dihabiskan, untungnya Rigel tidak memesan terlalu banyak. Dia hanya memesan apa yang wanitanya sukai, jadi tak ada yang terbuang sia-sia, karena dia paham sifat Kalea yang tak mau menyia-nyiakan makanan atau hal apapun."Kalea, bolehkah aku bertanya. Bagaimana kamu bisa menikah dengan Kay, mantan suamimu itu. Maaf jika tidak berkenan tak apa, aku hanya ingin tahu.

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Makan Malam Ditepi Pantai

    "Jangan terlalu berlebihan mencintai seseorang, ingat luka itu bukan diawal tapi bisa terjadi saat perjalanan atau diakhir. Seperti diriku, yang terluka di tengah hingga akhir. Jadi ...." Tangan Rigel menggenggam tangan Kalea, dia tak mau wanitanya mengatakan tentang hal yang menyakitkan hatinya. Menghentikannya adalah hal terbaik, daripada hal-hal masa kemarin yang dia lalui sendiri, yang penuh luka harus di ungkit lagi. "Jangan teruskan, kamu jangan mengingat hal yang menyakitkan. Aku berjanji akan membuatmu bahagia, bukan janji padamu tapi pada mendiang Ibumu. Dan akan menjadi menantu yang dia inginkan sedari dulu." Menoleh ke arah Kalea sejenak dengan mengurai senyum, lagi-lagi kata-kata Rigel mebungkamnya. Dan entah mengapa genggaman tangan Rigel menghangatkan hatinya, menangkan semua gejolak kemarahan yang dia rasakan jika mengingat betapa sakitnya dia dalam pernikahan yang sudah berusia empat tahun harus berakhir penuh luka. "Terimakasih." "Aku akan berusaha membuka ha

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mulai Dari Sebuah Kesempatan

    Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, jam kerja telah usai dan kini waktunya pulang. Kalea agak terlambat, karena dia sengaja memperlambat kepulangannya agar saat dia pulang dengan Rigel tidak diketahui oleh rekan kerjanya."Kalea, kami pulang dulu. Jangan pulang terlambat, kamu sudah bekerja keras hari ini." Salah satu rekan kerja mengingatkannya, karena tak mau Kalea sampai terlalu lelah bekerja. Perusahaan mengutamakan kesehatan, bukan mengutamakan proyek mereka. Karena tanpa karyawan yang sehat, maka sebuah proyek tak akan selesai dikerjakan."Ah iya, terimakasih sudah mengingatkan. Sebentar lagi aku akan pulang, duluan saja.""Baiklah, kami duluan ya."Mereka melambaikan tangan, semua karyawan yang bekerja berhamburan keluar untuk pulang. Kalea lalu membereskan pekrjaanya, Rigel tengah berjalan dan mengobrol dengan Kelvin asistennya. Dan keduanya berhenti tepat didepan ruang kerja Kalea, Kelvin yang mengerti situasi lalu berpamitan lebih dulu pada Rigel."Tuan, saya pamit dulua

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ingat Janji Dulu

    Kalea memutuskan untuk mencari tahu pria yang sudah membuatkan hari perayaan ulang tahun Ayahnya begitu istimewa, dia segera kembali ke kantor karena sebentar lagi masuk jam kerja. Namun saat tiba di meja kerjanya dia lagi-lagi dikejutkan dengan sebuah buket bunga, menaruh tas dan melihat siapa pengirim bunga tersebut. Saat melihat nama Rigel, Kalea terssenyum karena merasa di perhatikan oleh seseorang. "Astaga, dia kekanakan. Tapi terimakasih." Meletakkan bunga tersebut di vas yang ada dimeja kerjanya. Dia segera membagikan beberapa makanan yang sama seperti tadi dirumah sakit pada rekan kerjanya dikantor, dia juga mendekati ruang kerja Kelvin asisten Rigel. "Kelvin, ini untukmu." Memberikan satu kotak makanan. "Dalam rangka apa ini? Apa kamu ulang tahun?" Kelvin bertanya, padahal dia tahu alasan Kelea membagikan makanan pada rekan kerja dan orang dirumah sakit. Karena dia yang disuruh untuk memesan semua yang dikirim kerumah sakit, dan juga pengobatan gratis dibagian s

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ulang Tahun Ayah

    Kalea terdiam, dia tengah bingung dengan keputusan yang diberikan pada Rigel. Entah salah atau benar dia tak tahu, entah berakhir manis atau pahit juga dia tak tahu. Padahal lukanya masih menganga, tapi kenapa seolah dia harus membuka perasaannya untuk orang yang pernah dia sukai."Sebaiknya aku menarik kata-kataku kembali, bukankah itu keputusan yang tepat Clara?" Menatap ke temannya, dia benar-benar bingung dengan keputusan yang diambilnya."Emm, begini. Bukankah itu akan membuat seolah kamu menjilat ludahmu sendiri, maksudnya kamu tidak sesuai dengan kata-katamu. Dan itu akan membuat orang tak memprcayaimu lagi, jadi jangan tarik kata-katamu kembali. Percaya padaku, mungkin dia seperti obat bagimu kelak.""Dia malah ingin membuat Kay dan keluarganya menyesal, dia inginnmebalaskan rasa sakitku Clara. Dia seperti ... Entahlah, aku bingung harus bicara tentangnya bagaimana.""Berarti dia cemburu, karena dia merasakan luka yang kamu rasakan."Kalea terdiam, apa yang dikatakan Clara s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status