Share

Part 79

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-02 23:58:13

Part 79

Makan malam bersama hari ini begitu berbeda, karena harus kehilangan salah seorang anggota.

"Mariana belum turun? Apa dia tidak mau makan malam bersama?" tanya Mahesa.

"Ayah, Mariana sedang sedih, mungkin dia masih gak nafsu makan," sahut Reni.

Mahesa terdiam cukup lama, lalu menghela napas dalam.

"Ya sudah kalau begitu. Mbak Rasni, tolong kau siapkan makanan ini lalu bawa ke kamarnya Mariana ya!"

"Baik, Tuan."

Pukul 20.30 WIB ...

"Ayo sayang, kita pulang sekarang!" ajak Putra seraya menggandeng tangan istrinya.Para tamu yang hadir satu persatu sudah pulang ke rumahnya masing-masing.

Hana mengangguk dan bangkit berdiri seraya menggendong Alvaro yang tertidur di pangkuannya.

"Sini biar aku saja yang gendong ALvaro! Pasti berat," tukas Putra.

"Tidak usah, A, nanti malah bangun. Biar aja seperti ini."

"Tapi Sayang, apa kamu kuat?"

"Iya."

Mau tidak mau, Putra mengangguk. Ia tak ingin berdebat dengan sang uyst

Setelah berpamitan dengan ayahnya, mereka pun bersiap pergi. sedangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 80

    Part 80Yolanda masih terpana melihat bangunan megah bak istana itu. Ia terperanjat saat melihat pintu gerbangnya terbuka, sebuah mobil mewah keluar dari halaman, tapi terlihat seorang wanita mengejarnya."Mas, tunggu!Mobil itupun urung melaju, seseorang turun dari mobil."Ada apa, Mariana?" tanya sang suami menanggapinya cukup malas."Hari ini Papa diperbolehkan pulang, tapi siapa yang mau merawaqt papa di rumah?" tanya Mariana kebingungan."Kan tinggal sewa perawat saja.""Masalahnya sampai detik ini, aku belum dapat perawat yang cocok untuk merawat papa, Mas!""Coba minta bantuan pelayan yang ada dulu.""Gak bisa, Mas, semua sudah sesuai tugasnya masing-masing. Malah Isna izin resign mau pulang kampung, mau nikah katanya dan gak bakal balik lagi ke sini. hari ini hari terakhirnya," jelas Marina yang tampak bingung.Bambang Wijaya ikut menghela napas dalam-dalam."Kamu sudah ngiklan ke sosmed?""Sudah, semua udah aku iklankan tapi belum ada yang nyantol. Gimana ya, Mas? bentar lag

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 81

    Part 81"Memangnya tadi habis makan apa? Kenapa bisa sakit? Kau tahu kan kamu lagi hamil, jangan makan yang pedas," tegas lelaki itu.Hana diam hanya meringis kesakitan, membuat Putra merada kasihan padanya. Dari kotak p3k yang dia bawa, lelaki itu mengambil minyak kayu putih."Buka bajumu,""Hah?""Buka bajumu sebentar, Hana, aku ingin mengoleskan minyak kayu putih ini."Hana mengangguk. Dan membuka sedikit baju atasannya. Putra segera mengoleskannya ke perut sang istri.Matanya menyipit kala melihat buah beserta sambalnya yang masih tersisa. "Kamu berlebihan ya makan rujak buahnya?" tanya Putra kemudian."Enggak kok, itu aja gak habis, A. Cuma nyicipin dikit aja. kamu tau sendiri kan kadang tiap makanan yang masuk suka aku muntahkan kembali. Jadi aku ingin yang seger-seger. Tapi aku gak makan sambalnya, A.""Iya, buah yang masam juga jangan terlalu banyak. Kalau jadinya kayak gini gimana? Pencernaanmu terganggu, dari kemarin kulihat kamu makan pedas dan asam terus."Hana terdiam,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 82

    Part 82 "Apaa? Tapi aku benar-benar tidak tahu Tuan, maksudku--""Kenapa tidak tahu? Kamu yang masak makanan itu kan, Isna? Jawab dengan jujur! Dugaanku, Hana jadi sakit karena makan itu!" Suara Putra terdengar tegas membuat si penerima telepon itu gugup."Anu tuan, maaf sebenarnya--""Katakan Isna, jangan ada yang disembunyikan! Atau aku akan laporkan kamu ke pihak berwajib!""Tidak, jangan Tuan. Emmh tadi .. Tadi-- ada nyonya Sasya.""Sasya?""Iya, Tuan. Apa hubungannya denganmu?""Tanpa sengaja aku bertemu dengannya saat mau ketmu Nyonya Hana, dan dia menitipkan makanan dalam rantang itu, Tuan. Katanya buat Nyonya Hana."Putra menghela napas panjang. "Apa kau tidak tahu kami masih bersitegang?""Tidak Tuan, Nyonya Sasya meyakinkanku kalau hubungan kalian itu membaik. Katanya demi menjalin silaturrahim terus terjaga, jadi Nyonya mengirim makanan persahabatan, dan menitipkannya padaku. Karena dia tengah buru-buru dapat panggilan telepon!""Sudah kuduga! dia benar-benar tak menyerah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 83

    Part 83Buuugghhtt ....sebuah pukulan mendarat di punggungnya. pukulan dari benda tumpul. Sasya tersenym menyadari siapa yang datang. Putra hendak bangkit, tapi gerakan orang itu sangat cepat, ia kembali memukul punggung Putra berkali-kali hingga dia terjerembab dan tak sadarkan diri."Terima kasih bantuanmu, Farish," ujar Sasya. Mereka memang merencanakan hal itu dengan sangat matang.Farish tersenyum licik. "Jangan lupa 10% saham perusahaanmu menjadi milikku, Sayang," pungkas lelaki itu. Lelaki yang sudah akan bangkrut itu berusaha melakukan apa saja, agar bisa bangkit kembali dan perekonomiannya naik lagi.Karena itu, ia membutuhkan uang serta relasi yang banyak meski menjelma jadi orang dengan dua kepribadian yang berbeda. Dan karena itu juga, Farish menggunakan Sasya untuk tujuan meraih uang."Bagaimana dengan ini?" tanya Farish sambil mihat Putra yang tak berdaya."Kau tenang saja, aku akan segera mengurusnya. Tolong bawa dia ke kamarku sjaa!" seru Sasya kemudian. Farsih me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-08
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 84

    Part 84Wanita itu tersenyum sangat manis melihat Hana begitu shock."Hallo, Hana, kenapa kau melihatku seperti itu?" Sasya sengaja memanas-manasi hati Hana agar dia merasa kesal dan marah pada Putra."Oh iya, Hana, kau mencari suamimu kan? Lihatlah dia ada di sampingku sedang tertidur," ujar Sasya seraya mengarahkan kamera itu pada Putra. Putra yang hanya terlihat bagian kepala sementara bagian tubuhnya tertutup selimut. Matanya terpejam rapat."Bagaimana, Hana? Lihatlah suamimu yang tampan ini tengah kelelahan dan menginap di sini karena aktivitas kami tadi. Kamu tak perlu mengganggunya, dia aman bersamaku."Bagaikan disambar petir kala melihat Putra yang tertidur itu berada di ranjang yang sama dengan sang mantan istri. terlebih pose Sasya yang begitu menggoda dan dekat dengan Putra membuat hatinya makin membara. Ada gejolak panas di hati yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata."Kau tahu 'kan apa artinya? Meski sudah ada istri baru, pesona sang mantan akan tetap membekas di h

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 85

    Part 85Sementara itu, Hana tengah harap-harap cemas menunggu kedatangan Pak Derry. Beruntung asisten sang suami itu sigap membantunya.Tak berapa lama, Derry datang. Sebelum ia berangkat ke rumah Sasya, Hana menceritakan kronologinya lebih dulu. "Lebih baik, Nyonya tunggu di sini saja. Ini terlalu rawan untuk Nyonya. Apalàgi Nyonya baru keluar daro Rumah Sakit. Jadi, biar saya yang pergi ke rumah itu.""Tapi--""Percayakan pada saya, Nyonya. Saya akan membawa Tuan kembali ke hadapan Nyonya," sahut Derry lembut. Sang asisten iba melihat kondisi istri majikannya. Ia merasa tak tega."Apa tidak apa-apa, Pak Derry?""Ya, percayakan saja padaku. Nyonya tunggu saja ya. Maaf bukannya saya lancang, tapi ini demi kebaikan bersama."Hana manggut-manggut, ucapan Derry memang benar. Kalaupun ia ikut, pasti hanya akan merepotkannya saja."Ya, baiklah, tolong bawa Tuan kembali ya.""Baik, Nyonya."Setelah mendapatkan informasi, Derry bergegas pergi menuju basement. Mengendarai mobilnya dngan unt

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 86

    Part 86"Akhirnya kau datang juga, A. Aku takut sekali. Aku takuuut ...."Putra membalas pelukan istrinya, merangkulnya dengan hangat dan mengecup keningnya berkali-kali."Sudah tidak apa-apa. Aku tidak apa-apa. maaf ya sudaah membuatmu khawatir," sahut Putra berusaha tenang.Hana mengangguk, ia melirik ke arah Derry. "Pak Derry, terima kasih atas bantuannya.""Iya, Nyonya. Saya senang bisa membantu Anda. Sebaiknya Tuan disuruh istirahat dulu."Hana mengangguk lagi. "Der, kau juga pulanglah, terima kaish atas bantuannya.""Iya, Tuan.""Nanti kuhubungi lagi lewat telepon ya.""Baik, Tuan."Putra masuk ke dalam apartemen, sedangkan Derry kembali ke rumahnya."A, apa semua itu benar?" tanya Hana seraya tanpa sengaja memegang punggung suaminya."Aaauu!" pekik Putra kesakitan. Hana terkejut. "Apa kau terluka, A?""Ya, aku kena pukulan di bagian punggung."Hana yang penasaran segera memeriksa kondisi sang suami. Mulutnya menganga saat melihat luka memar di punggungnya."Ya Allah ..." Mata

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 87

    Part 87Sementara itu, di rumah besar Sasya."Woi, ngapain lu pada bengong! Cepat bangun!" "Ba-baik, Nyonya!"Dua pria berbadan kekar itu segera beranjak. "Kenapa sih bisa membiarkan Putra lari?'' tanya Sasya kemudian seraya memegangi pergelangan tangannya."Anu, Non, Tuan kabur. Tadi ada yang tiba-tiba datang menolongnya.""Sial!""Dasar penjaga amatiran! Menahan satu orang saja kalian tidak becus! huh! Preman macam apa kalian ini! badan doang yang gede! tenaga kayak banci!" seru Sasya dengan geram. Wanita itupun segera berlalu kembali ke dalam kamarnya.Sasya merenung sendiri di kamar, padahal sebentar lagi Putra kembali jadi miliknya, tapi lagi-lagi hal itu seperti sebuah kemustahilan."Arrgghh! Apa yang harus kulakukan? Putra pasti akan melaporkanku ke polisi lagi! Pria itu begitu kejam pada mantan istrinya sendiri! Huh!" gerutu Sasya.*** Pagi-pagi sekali sebelum berangkat ke kantor, Derry datang ke rumah besar Mahesa untuk menemui sang majikan pertamanya.Derry melaporkan kej

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12

Bab terbaru

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 115

    Part 115 "Bagaimana aku melanjutkan hidup, Tante? Aku kehilangan semuanya! Aku kehilangan semuanya!!" teriak Mariana saat Reni masuk ke kamarnya. Ia berusaha menenangkan sang keponakannya itu."Tenang sayang, kamu gak sendirian. Kamu masih punya Tante di sini."Mariana masih menangis histeris. "Tapi, aku merasa dunia ini gak adil buat aku, Tante. Ini gak adil! Bukankah lebih baik aku mati saja, Tante? Hiks hiks!"Reni memeluk Mariana penuh kasih, mengusap punggungnya dengan lembut."Tante tau, ini pasti berat bagi kamu. Tapi kamu harus kuat, hidup akan terus berjalan. Kamu masih muda, Sayang. Perjalanan hidupmu masih panjang. Semua yang berlalu biarlah berlalu, semua yang pergi takkan mungkin kembali. Ayo kita perbaiki semuanya. Ayo kita mulai lembaran baru lagi! Jangan menyerah, Nak. Tante yakin, akan ada kebahagiaan setelah ujian bertubi-tubi ini."Mariana terdiam, pikirannya terus berkecamuk. Sedih, marah, rasa sesak dan ingin menyerah semua bercampur padu jadi satu. Sementara it

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 114

    Part 114Mariana duduk di kamarnya dengan di bawah cahaya lampu temaram, menatap televisi tanpa benar-benar memperhatikannya. Malam itu terasa sepi, lebih sepi dari biasanya. Ia merasa khawatir saat menerima pesan sang suami bahwa ia tak bisa pulang, situasinya sedang gawat. Memangnya apa yang sedang terjadi?Kekhawatirannya semakin menjadi-jadi ketika ponselnya berdering.Mariana melirik jam dinding, menunjukkan pukul sebelas malam. "Siapa yang menelepon malam-malam begini?" gumamnya. Dengan tangan gemetar, dia mengangkat gagang telepon."Halo?" suaranya terdengar lemah dan penuh kecemasan."Apakah ini dengan Ibu Mariana?" suara di seberang terdengar serius dan resmi."Ya, saya sendiri. Siapa ini?""Ibu Mariana, ini dari Kepolisian. Saya harus memberitahukan sesuatu yang sangat penting. Suami Anda, Bapak Wijaya, mengalami kecelakaan. Mobilnya jatuh dan terbakar."Deg! Jantung Mariana berdebar dengan kencang. Sejenak, dunia terasa seperti berhenti berputar. Suara dari telepon seperti

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 113. Musibah

    Part 113"Aaarrghh! SIAAALL!"'Hari apesku sepertinya mulai datang, ck!' gumam Wijaya. Belum sempat turun dari mobil, Wijaya segera berputar arah sebelum petugas polisi menyadarinya. Tapi sayang, salah seorang polisi memergoki mobilnya. "Ada mobil lain yang datang, tapi dia langsung pergi lagi!" "Kejar dia! Itu pasti komplotannya!"Di bawah langit yang gelap dan sebentar lagi turun huhan, pohon-pohon di samping kiri dan kanan jalan menjadi satu-satunya saksi dari kecepatan mobil hitam yang melaju dengan cepat di jalan raya yang sepi. Di dalam mobil itu, Wijaya duduk dengan tegang di kursi pengemudi. Tatapan cemasnya terpaku pada cermin belakang saat ia menyadari bahwa mobil polisi sedang mengejarnya.Saat ini, ia benar-benar terjerat dalam situasi yang sulit. "Yolanda kabur, lalu Om Heri tertangkap?! Astaga, lalu apa yang akan terjadi padaku?! Ini benar-benar di luar dugaan!" rutuknya sendiri.Wijaya mengambil ponseknya di dashboard lalu mengirimkan pesan suara pada sang istri.

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 112

    Part 112"Tu-tuan Putra?""Ya, ini aku," sahut Putra singkat, padat dan jelas. Ia menatap tajam perempuan muda di hadapannya.Yolanda mendekat dan bersimpuh di hadapan pria tampan itu. "Tuan, tolong saya. Lepaskan saya dari sini, Tuan. Saya ingin pulang," rengeknya sambil menangis."Saya ingin pulang, Tuan.""Tidak semudah itu. Apa kau tahu kenapa aku membawamu kesini?"Yolanda menggeleng pelan."Apa kau tidak tahu apa kesalahan yang sudah kamu perbuat?"Seketika perempuan muda itu terdiam. Ia menyeka butiran air matanya sekilas dan tertunduk, tak berani menatap pria di hadapannya.Cukup lama terdiam, tak ada satu patah kata apapun yang keluar dari mulutnya."Ehemm ...! Sampai kapan kamu diam? Mau sampai kapan kamu tutup mulut." tanya Putra penuh penekanan."Ma-ma-af Tuan, a-apa maksud Anda?" Dia bertanya dengan nada gemetar.Pria itu tersenyum sinis, melihat kelakuan Yolanda. Apakah dia memang b0doh, tak tahu kesalahannya sendiri?"Ohooo ...! Haruskah aku mengingatkan semuanya? Bah

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 111

    Part 111"Tuan, kami sudah menemukan keberadaan Yolanda!" ucap sebuah suara di seberang telepon."Oh ya? Dimana dia sekarang?" "Dia tinggal di rumah kerabatnya Tuan Wijaya, Tuan.""Hmmm ...""Tapi sepertinya dia di sini cuma dijadikan pembantu, Tuan. Kami liat dia tengah melakukan pekerjaan rumah tangga," jelasnya lagi."Bawa dia ke tempat biasa, aku ingin dia menghadapku. Tapi ingat, jangan sampai orang-orang tau, bawa dia saat mereka semua lengah!" tukas Putra di ujung telepon."Baik, Tuan, kami mengerti.""Pastikan juga orang-orang yang terlibat dengan Herry untuk segera ditangkap! Aku tidak mau masalah ini makin berlarut-larut!""Baik, Tuan."Putra mematikan panggilan teleponnya. Pria itu menghela napas dalam-dalam sembari menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya.Masalah-masalah besar yang membelitnya sungguh hal itu membuatnya sangat penat. Banyak sekali kejadian rumit, yang tak bisa dicerna oleh akal pikiran.Kenapa musuhnya harus orang-orang terdekatnya sendiri. Untuk apa? Ap

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 110

    Part 110Putra keluar dari ruangan dan mencoba menghubungi orang rumah."Hallo, dengan kediaman keluarga Mahesa, ada yang bisa saya bantu?" ucap sebuah suara di seberang telepon."Hallo, Bi, ini Putra.""Oh, Tuan Putra. Ada apa, Tuan?""Bi, Mbak Reni apakah ada di rumah? Tolong panggilkan saya ingin bicara sebentar dengannya.""Maaf Tuan, tadi pagi Nyonya Reni pergi sama Tuan Heri. Nyonya Mariana sama Tuan Wijaya juga pergi.""Pergi? Kemana?""Saya kurang tau, Tuan. Nyonya Reni diam saja saat pergi. Kalau Nyonya Mariana pergi ke dokter, katanya mau check-up.""Ya sudah, baiklah. Tolong nanti kabari kalau Mbak Reni sudah pulang.""Baik, Tuan."Panggilan itupun berakhir. Pria itu tak kembali masuk ke dalam ruang perawatan ayahnya. Ia justru pergi dan menghubungi Derry.***Sementara itu, sejak pagi ... Mariana dan Wijaya bersiap-siap, akan check up ke dokter. Semalam, Mariana mengalami flek, maka dari itu, ia merasa sangat khawatir."Sayang, sudah tenang saja, aku akan antar kamu ke dok

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 109

    Part 109"Aku senang sekali, sebenarnya aku masih belum percaya kau bisa hamil anakku. Mulai sekarang, jaga kandunganmu baik-baik, semoga lancar sampai persalinan nanti," jawab Wijaya.Mendapatkan kabar gembira ini, Bambang Wijaya pun segera memerintah para pembantu untuk memasak membuat kue dan hidangan lain untuk dimakan bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur. "Aku akan jadi ayah, benarkan?" tanya Wijaya pada sang istri. Mariana mengangguk."Untuk lebih pastinya, besok kamu periksa ke dokter.""Iya, Mas."Mereka pun menikmati waktu minum teh dan memakan kudapan bersama. ***Di dalam kamar ...Usai menikmati waktu minum teh, Reni dan Heri berlalu ke kamarnya. Ia merasa senang akan kedatangan keluarga baru. Ia bahkan banyak berbicara pada sang suami dan melupakan insiden yang pernah terjadi.Lagi pula, Reni merasa aman karena sikap Heri sekarang baik-baik saja dan tak mengintimidasinya lagi."Aku mandi dulu ya, Sayang," ujar Heri. Ia meletakkan dompet, handphone dan jaketnya di na

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 108

    Part 108Beberapa waktu sebelumnya ... "Hahaha.... " Suara tawa menggema memenuhi seisi ruangan. Lelaki itu menggelengkan kepalanya sambil membayangkan kejadian yang telah terjadi beberapa waktu terakhir. Tak henti-hentinya, ia terus tertawa seolah baru saja mendapatkan kemenangan."Sebentar lagi kemenangan ada di tanganku. Aku bisa membalaskan dendammu, Ayah. Mahesa sekarang sudah tak berdaya tinggal tunggu waktu saja dan aku akan menguasai semua hartanya."Heri tersenyum simpul saat bermonolog dalam hati."Dia dan keluarganya akan membalas semua sakit hati yang kurasakan selama ini. Ayah, aku akan mengembalikan semuanya dan membersihkan namamu. Ya, meskipun engkau tidak bisa merasakannya, tapi sesuai janji dan tekadku padamu, mereka juga akan hancur pada titik yang terdalam." Batin Heri penuh dengan keyakinan.Tok tok tok terdengar suara ketukan pintu membuyarkannya. Tak lama seorang pria memasuki ruangan. Mereka duduk saling berhadapan saling memberi tahu perkembangan pekerjaan

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 107

    Part 107"Keadaan rumah tidak baik-baik saja, Tuan!" ujar sebuah suara di seberang telepon. Setelah mengatakan hal itu, panggilan terputus begitu saja.'Siapa tadi yang meneleponku? Kenapa suaranya begitu asing? Apakah ada penjaga baru di rumah? Bukankah seharusnya mereka pakai telepon rumah?'' Putra berpikir keras karena ia tak mengenali suaranya."A, ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Hana.Putra terhenyak dan menoleh menatap istrinya, ia mengusap pelan punggung tangan sang istri. "Tidak apa-apa," sahut Putra seraya tersenyum tipis. Putra menghela nafas dalam-dalam. "Kau tunggu di sini saja ya, aku akan pulang dulu untuk cek keadaan di rumah."Kali kali ini Hana mengerutkan keningnya, mencoba menangkap maksud ucapan sang suami."Katanya ada masalah di rumah, kau tunggu di sini saja ya, tungguin ayah dan juga Alvaro."Hana mengangguk ragu. "Apa aku tidak perlu ikut?""Tidak perlu, Sayang. Di Rumah Sakit ini lebih aman untuk kalian.""Kamu berkata seperti ini membuatku ja

DMCA.com Protection Status