Share

Bab 6. Rencana Katherine

Penulis: corn leaf
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-13 16:37:37

“Peter?” Kening Victoria berkerut diikuti bola mata yang mengarah ke atas. Victoria tengah berusaha mengingat nama yang diucapkan Katherine beberapa detik lalu. Keningnya berkerut selaras telunjuknya menepuk-nepuk dagu.

Netra Katherine membola seiring napasnya yang terbuang kasar. Kedua tangan terlipat di dada, menunjukkan jika Katherine merajuk karena Victoria bisa-bisanya melupakan sosok Peter. Peter yang sangat berharga di hati Katherine.

"Jangan bilang, kau lupa siapa itu Peter?! Huh! Padahal, sebentar lagi dia akan menjadi bos-mu!" Katherine memainkan rambut ikalnya dengan lirikan tajam pada Victoria.

“ Sebentar ... sebentar ... Aku berusaha mengingat yang mana si Peter itu. Kau tahu kan, banyak sekali mantan yang kau kenalkan padaku," ledek Victoria membuat Katherine semakin cemberut.

"Ah, si bola mata biru!” seru Victoria dengan telunjuk terangkat, dan ujung bibir naik ke atas. Dia sudah ingat siapa yang dimaksud Katherine.

“Tunggu! Maksudmu, kau akan meminta bantuan Peter? Mantan pacarmu yang hampir dibunuh ayahmu?! Peter yang membuatmu membangkang Tuan Bernard dan kabur ke Amerika?!” Victoria membelalakkan mata kala melihat Katherine mengangguk mantap. Bahkan, senyum miring dia tunjukkan pada Victoria.

Peter Damian, pria yang dulu paling dicintai Katherine. Tak ada pria lain yang mampu membuat Katherine tergila-gila seperti Peter. Si pria sederhana dengan mata biru dan senyum menawan, yang selalu membuat Katherine sulit tidur malam.

Kedua tangan Victoria terangkat dan dengan cepat bersilangan di depan wajah Katherine, menunjukkan ketidak-setujuan Victoria.

“Tidak, Kath! Jangan lakukan hal bodoh itu! Aku tidak mau karena diriku, kau harus berurusan lagi dengan ayahmu, gara-gara Peter! Tidak, tidak!” Victoria dengan tegas menolak usulan Katherine. Ngeri jika harus berurusan dengan ayah Katherine.

“No, no, no ! Jangan khawatirkan soal itu!” Katherine mencebik sembari menjentikkan jari di depan hidung Victoria. “Tidak akan terjadi apapun! Daddy bukan sosok konservatif lagi seperti dulu! Dia sudah berubah, ketika aku melarikan diri ke Amerika! Ingat, kan yang pernah aku ceritakan dulu?!”

Jelas sekali Victoria mengingat kejadian Katherine kabur dari perjodohan yang dilakukan ayahnya, karena mencintai pria lain. Atau, Victoria menyebutnya Romeo dan Juliet versi Katherine Watson dan Peter Damian.

Ayah Katherine – Bernard Watson, seorang pengusaha furnitur ternama di London, yang cukup terkenal seantero negeri ini, dan mungkin hanya Annabele saja yang tidak tahu siapa Katherine – tidak rela putri semata wayangnya menikah dengan pria dari desa yang bahkan tidak bisa meminum alkohol, atau membunuh seekor semut. Masih memegang prinsip untuk menjadikan anak sebagai alat di dalam usahanya, Tuan Bernard ingin agar Katherine menikah dengan putra dari rekan bisnisnya.

Tentu saja, Katherine - si wanita keras kepala - menolak keras perintah sang ayah. Katherine dengan tegas mengutarakan jika dia teramat sangat mencintai Peter – si pria kampung – dan hanya akan menikah dengan Peter, dengan atau tanpa persetujuan sang ayah.

Tuan Bernard yang berang, mencari semua informasi tentang Peter, dan menyuruh anak buahnya untuk memberi peringatan pada Peter. Tuan Bernard memerintahkan para anak buahnya untuk melakukan semuanya dengan bersih, tanpa diketahui Katherine. Namun, rupanya Katherine yang juga memiliki mata-mata tersendiri, mengetahui tindak tanduk sang ayah.

Dalam kepedihan karena sang kekasih dibuat babak belur oleh sang ayah, Katherine pun mengambil jalur lain. Dia melarikan diri ke Amerika, jauh dari rumah. Bermodal uang tabungannya, Katherine kabur.

Dia bahkan mengubah penampilannya, agar tidak dikenali oleh mata-mata ayahnya. Tapi, bukan Tuan Bernard jika tidak dapat menemukan seekor kutu sekalipun, apalagi putri tercintanya.

Berbagai cara dilakukan Tuan Bernard, agar Katherine mau kembali ke London. Bahkan, berpura-pura jika dirinya sakit keras, dan hampir mati. Hingga, Katherine yang malas pun mengajukan beberapa syarat, dan di antaranya agar ayahnya tak lagi mengusik kehidupan Peter.

Penandatanganan perjanjian berjalan, meski jika dilihat orang lain, ini hanya masalah biasa. Masalah ayah dan anak. Tapi, tidak bagi Katherine! Harus ada hitam di atas putih, jika berurusan dengan sang ayah.

Dan, seperti itulah! Peter hidup damai hingga saat ini. Tak ada yang mengganggu kehidupan pria bermata biru itu. Mata yang membuat Katherine tergila-gila hingga saat ini. Tapi, bukan perkara matanya saja, karakternya juga membuat Katherine tak mampu melupakan Peter.

Victoria merebahkan tubuh di atas kasur, dengan kedua tangan memijit kepalanya. “Apa kau sangat – benar-benar – yakin, jika Tuan Bernard yang Terhormat, tidak akan marah melihatmu menemui Peter?”

Katherine ikut membaringkan diri di sisi Victoria. Dia mengangkat kedua tangan – mengambang di udara, menutup cahaya lampu yang mengenai wajah cantik dan terawat miliknya.

“Tidak akan! Aku bisa jamin!” seru Katherine penuh kepercayaan diri.

Victoria menghela napas panjang. Sepertinya, dia harus mempercayai omongan Katherine. Lagi pula, jika dipikir-pikir, hanya Peter yang bisa membantunya saat ini. Sedangkan, di tempat lain saja, belum tentu dia diterima. Usia Victoria tidak muda lagi. Kalau ada orang dalam, kenapa dia harus susah payah mencari ke tempat yang belum pasti?

“Baiklah! Aku terima saja! Aku coba dulu lah!” Victoria memijit pelipisnya, meski dalam hati dia cemas jika kedekatan Katherine dengan Peter, diketahui sang ayah.

Katherine sontak memeluk Victoria dengan senyum selebar jalan tol. Victoria memicingkan mata, menatap kelakuan Katherine yang semakin mencurigakan.

“Kenapa sepertinya kau yang terlihat bahagia sekali, padahal aku yang bekerja?” selidik Victoria.

Katherine mencebik dan kembali merebahkan diri di atas kasur. “Ya, wajar kan! Aku bahagia karena sebentar lagi kau akan bekerja dan membalas si brengsek itu! Aku kan sahabatmu! Aku bahagia untuk itu! Kau pikir karena apa, selain itu?!”

Mengangkat sebelah alis, Victoria tampak tak percaya dengan alasan Katherine. Karena, seakan di wajah Katherine terbaca jelas tulisan PETER!

“Ah, tiba-tiba aku ingin jalan-jalan! Apa kau mau menemaniku? Kita cuci mata sebentar, lalu makan makanan enak dan spa!” Victoria tahu jika Katherine hanya mengalihkan pembicaraan. Tapi, dia tidak menampik jika dirinya juga sangat ingin jalan-jalan sebentar. Menenangkan pikiran.

Gegas Victoria bangkit dari duduk, dan meraih tas selempang yang tadi dia gunakan ke rumah sakit.

“Ayo! Rasanya, sudah lama aku tidak jalan-jalan denganmu! Tapi, kau yang traktir, ya!” ajak Victoria. “Saat sudah mendapat gaji, aku akan membalasnya!”

“Deal!” seru Katherine senang.

Tak butuh waktu lama untuk Katherine melompat dari atas tempat tidur. Dia masih sempat menuju ke meja rias untuk melihat make-up yang dia gunakan.

“Masih cantik seperti biasa,” puji Katherine pada dirinya sendiri.

Mata Victoria membola melihat tingkah genit Katherine yang kini sudah berlenggak-lenggok sambil menggandeng lengannya.

“Ayo, say! Saatnya kita menjadi remaja lagi!” ucap Katherine dengan dagu terangkat.

***

Bab terkait

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 7. Annabelle dan kelicikannya

    “Wah, wah, lihat ini!” Suara Annabelle terdengar nyaring ketika Victoria dan Katherine melewati ruang tamu. Tatapan Annabelle sinis dari atas rambut hingga ujung sepatu Victoria. Berlipat tangan dengan bersandar di pinggiran sofa, Annabelle berlagak seperti nyonya rumah yang siap menghakimi pembantunya. “Setelah tadi teman sampahmu ini bertindak barbar padaku, lantas sekarang kalian mau pergi begitu saja, hah?!” Annabelle melirik sekilas pada Katherine dengan tatapan merendahkan. Kedua ujung bibir berlipstik merah menyala milik Katherine terangkat. Melepas gandengannya dari lengan Victoria, Katherine maju selangkah di depan Annabelle yang mulai bersiaga. Khawatir kalau-kalau Katherine akan menyerangnya lagi. “Wah, wah, lihat ini!” Katherine mengulangi perkataan Annabelle tadi. “Seorang sampah berlagak seperti nyonya rumah?! Wah, dunia benar-benar sudah gila!” Rahang Annabelle mengetat. Terlebih, tatapan berkali-kali lipat yang Katherine lemparkan dari ujung rambutnya hingga kaki.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 8. Rencana Pemindahan Liam

    “Tuan Williams!” Suara dokter Hamish membuat pria tinggi dengan bentuk tubuh atletis itu mengangkat wajahnya. Wajah yang terkesan maskulin dengan jambang tercukur rapi, dan tatapan bak elang, selalu mampu menghipnotis wanita-wanita di sekelilingnya. George Williams – pemilik rumah sakit Williams. Menyandang status sebagai satu-satunya putra keluarga Williams yang memiliki banyak usaha di mana-mana – rumah sakit, restoran dan travel – membuat George sering menjadi incaran banyak pengusaha. Niat mereka hanya satu, yakni menjadikan pria muda kaya raya ini menantunya. George bukan pria yang mudah didekati. Bagi George, lebih baik mencari partner bisnis daripada partner hidup. Dia lebih senang menghabiskan waktu untuk mengurusi bisnisnya, ketimbang mengurusi wanita. Hingga beberapa waktu lalu, rasanya belum ada yang mampu menarik perhatian George. Hingga, pertemuannya dengan Victoria di tangga darurat, cukup mengganggu pikiran George selama seharian ini. “Tuan Williams?” Kembali Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 9. Tak Sengaja Bertemu

    "Bagaimana perawatan di klinik ini? Enak, kan?" Katherine mengibaskan rambutnya, ketika dia dan Victoria sedang menikmati minuman segar yang mereka pesan setelah melakukan perawatan wajah."Ya, kau benar!" sahut Victoria sembari menikmati teh hijau pesanannya. "Tubuhku terasa rileks sekali. Sepertinya, memang benar aku harus menyisipkan uang untuk memanjakan tubuh.""Oh, Tuhan terima kasih akhirnya kau menyadarkan sahabatku, karena aku pikir otaknya sudah dipenuhi lumut bernama Liam Harrison!" Katherine mengatup kedua tangan di dada, dan mata terpejam seolah sedang berdoa.Victoria tertawa lepas melihat tingkah Katherine, dan hal itu membuat Katherine bahagia. Dia bisa melihat tawa Victoria lagi. Bukan tawa keterpaksaan, melainkan tawa lepas seakan untuk sesaat beban hidup Victoria terangkat.Kedua tangan Katherine menopang dagunya. Dia menatap Victoria dalam. "Aku senang sekali melihatmu bahagia seperti ini, Vic! Inilah Victoria yang aku kenal dulu! Victoria yang ceria dan selalu ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 1. Wanita Baru

    “Apa maksudmu, Liam!” Suara Victoria terdengar mulai meninggi. Bagaimana tidak? Liam Harrison – sang suami yang dia cintai dan percayai selama 3 tahun ini, tiba-tiba saja membawa seorang wanita muda bernama Annabele. “Apakah istrimu menderita gangguan pendengaran?” cibir Annabele dengan seringai di bibir. Dia menatap Victoria dengan tatapan merendahkan, seakan-akan dialah istri sah dari Liam. “Tutup mulutmu wanita penggoda! Saya tidak sedang bicara dengan Anda!” bentak Victoria dengan tatapan sengit pada Annabele. Tidak terima dibentak oleh Victoria, Annabele mengambil langkah panjang mendekati Victoria. Dia hendak melayangkan tamparan pada Victoria, tapi berhasil ditangkap oleh Liam. Baik Victoria maupun Annabele terkejut melihat respons Liam. “Jangan kotori tanganmu,” ucap Liam sembari menurunkan tangan Annabele dan menenangkan wanita muda itu. “Tidak usah menggubris dia. Biar aku yang bicara dengannya. Kau tunggu di sini saja.” Hati Victoria bak tertusuk panah bertubi-tubi, m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 2. Ditolong Pria Asing

    “Mau ke mana kau pagi-pagi begini?!” Suara Liam menahan aktivitas Victoria yang tengah mengisi ponsel di dalam tas selempang hitam – hadiah ulang tahun pemberian Liam 3 tahun yang lalu. Victoria tersenyum sinis. “Untuk apa kau bertanya? Masih peduli padaku? Khawatir padaku? Atau mulutmu hanya refleks mengucapkan kalimat itu?!” Liam melipat kedua tangan sembari bersandar di ambang pintu kamar Victoria. Sebenarnya, Liam tidak berniat untuk bertanya. Namun, ketika hendak ke dapur untuk sarapan, dia tidak mendapati apapun di sana. Liam pun bermaksud memarahi Victoria. “Kau tidak menyiapkan sarapan apapun, lantas kau mau pergi begitu saja! Apa kau lupa jika kau masih berstatus sebagai istri?! Seharusnya kau masih menjalankan kewajibanmu! Atau, kau sengaja membuatku dan Annabele kelaparan di pagi hari?!” Suara Liam mulai meninggi dalam sekejap. Victoria menengadahkan kepala untuk menarik napas sesaat. Dia tahu pertengkaran ini bisa saja memakan waktu, dan membuat perasaannya memburuk. L

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 3. Siapa pemilik rumah sakit ini?

    "Bodohnya kau, Victoria! Bisa-bisanya tangisanmu malah dilihat pria lain yang tidak kau kenal!" umpat Victoria dalam hati. Dia berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit. "Huh! Semoga saja dia hanya pasien yang jarang berobat ke rumah sakit ini! Dan tidak mengetahui bahwa aku adalah istri salah satu dokter di sini! Dan semoga dia bukan pasiennya Liam!" ucap Victoria pelan dengan gigi saling merapat.Victoria menuju ke apotik untuk menebus resep yang diberikan dokter Christall. Dengan cepat dia mengambil tempat di sebelah seorang wanita tua untuk menunggu. Sembari menanti namanya dipanggil, Victoria menyelonjorkan kakinya, dan memberi pijatan ringan pada pundaknya. Ketika mengantri gilirannya, Victoria melihat direktur rumah sakit yang sangat dikenalnya. Tuan Hamish. Terlihat pria berumur itu tengah buru-buru menuju ke lift bersama beberapa dokter yang juga dikenal Victoria. Maklum saja, mereka adalah pimpinan dan teman dari sang suami. "Apa ada sesuatu, sehingga mereka terlihat bu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 4. Wanita Barbar

    "Ada apa ini?!" Dokter Hamish atau Tuan Hamish - berdiri di ambang pintu ruangan Liam, dengan kening berkerut. Pandangan matanya tertuju pada pergelangan tangan Victoria yang sedang dicengkeram Liam. "Dokter Liam! Apa yang Anda lakukan pada istri Anda?!" tanya Tuan Hamish. Segera Liam melepaskan tangannya, dan tersenyum dengan gelagapan. "Tidak, Dok! Saya dan istri sedang bercanda tadi." Liam melirik pada Victoria, seolah meminta pertolongan sang istri. "Wah, lihat ini! Bukankah tadi kau sesumbar bahwa kau bisa memutarbalikkan fakta? Lantas, kenapa sekarang nyalimu menciut, dan seakan memohon bantuan dariku, Liam Harrison?!" batin Victoria. "Apa benar, Nyonya?" tanya Dokter Hamish dengan tatapan penuh kecurigaan. Victoria memamerkan senyum penuh kepalsuan. "Tentu saja, Dok! Kami hanya sedang bercanda saja! Lagipula, tidak mungkin kan suami saya ingin menyakiti saya." Liam tahu jika apa yang dikatakan Victoria adalah sindiran untuk dirinya. Tapi, dia terpaksa menahan kesabarannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 5. Katherine dan rencananya

    "AKU ADALAH KATHERINE! SAHABAT VICTORIA! WANITA YANG KAU REBUT SUAMINYA! DASAR JALANG KECIL TAK TAHU MALU!" teriak wanita cantik bertubuh seksi, yang kini berada di hadapan Annabele.Annabele merapikan rambutnya yang acak-acakan karena ditarik Katherine tadi. Pandangan matanya nyalang! Napasnya memburu karena amarah."Oh, wanita tua itu memanggil temannya, karena dia tak bisa menghadapi diriku sendiri?!" Senyum sinis tersungging di bibir Annabele."Kau benar-benar meminta mulutmu dirobek saat ini juga, ya!" balas Katherine sambil berusaha menjambak rambut Annabele lagi. Namun, dengan sigap Annabele menghadang tangan Katherine.Kini, keduanya malah terlibat jambak-jambakan.Victoria yang baru saja tiba, terkejut mendapati perkelahian antara Anabelle dan Katherine. Bergegas Victoria memisahkan kedua wanita yang sedang terbakar api amarah itu."Katherine! Apa yang kau lakukan di sini?!" tanya Victoria dengan wajah penuh kekhawatiran.Pandangan Katherine tak beralih sedikitpun dari wajah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02

Bab terbaru

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 9. Tak Sengaja Bertemu

    "Bagaimana perawatan di klinik ini? Enak, kan?" Katherine mengibaskan rambutnya, ketika dia dan Victoria sedang menikmati minuman segar yang mereka pesan setelah melakukan perawatan wajah."Ya, kau benar!" sahut Victoria sembari menikmati teh hijau pesanannya. "Tubuhku terasa rileks sekali. Sepertinya, memang benar aku harus menyisipkan uang untuk memanjakan tubuh.""Oh, Tuhan terima kasih akhirnya kau menyadarkan sahabatku, karena aku pikir otaknya sudah dipenuhi lumut bernama Liam Harrison!" Katherine mengatup kedua tangan di dada, dan mata terpejam seolah sedang berdoa.Victoria tertawa lepas melihat tingkah Katherine, dan hal itu membuat Katherine bahagia. Dia bisa melihat tawa Victoria lagi. Bukan tawa keterpaksaan, melainkan tawa lepas seakan untuk sesaat beban hidup Victoria terangkat.Kedua tangan Katherine menopang dagunya. Dia menatap Victoria dalam. "Aku senang sekali melihatmu bahagia seperti ini, Vic! Inilah Victoria yang aku kenal dulu! Victoria yang ceria dan selalu ter

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 8. Rencana Pemindahan Liam

    “Tuan Williams!” Suara dokter Hamish membuat pria tinggi dengan bentuk tubuh atletis itu mengangkat wajahnya. Wajah yang terkesan maskulin dengan jambang tercukur rapi, dan tatapan bak elang, selalu mampu menghipnotis wanita-wanita di sekelilingnya. George Williams – pemilik rumah sakit Williams. Menyandang status sebagai satu-satunya putra keluarga Williams yang memiliki banyak usaha di mana-mana – rumah sakit, restoran dan travel – membuat George sering menjadi incaran banyak pengusaha. Niat mereka hanya satu, yakni menjadikan pria muda kaya raya ini menantunya. George bukan pria yang mudah didekati. Bagi George, lebih baik mencari partner bisnis daripada partner hidup. Dia lebih senang menghabiskan waktu untuk mengurusi bisnisnya, ketimbang mengurusi wanita. Hingga beberapa waktu lalu, rasanya belum ada yang mampu menarik perhatian George. Hingga, pertemuannya dengan Victoria di tangga darurat, cukup mengganggu pikiran George selama seharian ini. “Tuan Williams?” Kembali Tuan

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 7. Annabelle dan kelicikannya

    “Wah, wah, lihat ini!” Suara Annabelle terdengar nyaring ketika Victoria dan Katherine melewati ruang tamu. Tatapan Annabelle sinis dari atas rambut hingga ujung sepatu Victoria. Berlipat tangan dengan bersandar di pinggiran sofa, Annabelle berlagak seperti nyonya rumah yang siap menghakimi pembantunya. “Setelah tadi teman sampahmu ini bertindak barbar padaku, lantas sekarang kalian mau pergi begitu saja, hah?!” Annabelle melirik sekilas pada Katherine dengan tatapan merendahkan. Kedua ujung bibir berlipstik merah menyala milik Katherine terangkat. Melepas gandengannya dari lengan Victoria, Katherine maju selangkah di depan Annabelle yang mulai bersiaga. Khawatir kalau-kalau Katherine akan menyerangnya lagi. “Wah, wah, lihat ini!” Katherine mengulangi perkataan Annabelle tadi. “Seorang sampah berlagak seperti nyonya rumah?! Wah, dunia benar-benar sudah gila!” Rahang Annabelle mengetat. Terlebih, tatapan berkali-kali lipat yang Katherine lemparkan dari ujung rambutnya hingga kaki.

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 6. Rencana Katherine

    “Peter?” Kening Victoria berkerut diikuti bola mata yang mengarah ke atas. Victoria tengah berusaha mengingat nama yang diucapkan Katherine beberapa detik lalu. Keningnya berkerut selaras telunjuknya menepuk-nepuk dagu. Netra Katherine membola seiring napasnya yang terbuang kasar. Kedua tangan terlipat di dada, menunjukkan jika Katherine merajuk karena Victoria bisa-bisanya melupakan sosok Peter. Peter yang sangat berharga di hati Katherine."Jangan bilang, kau lupa siapa itu Peter?! Huh! Padahal, sebentar lagi dia akan menjadi bos-mu!" Katherine memainkan rambut ikalnya dengan lirikan tajam pada Victoria. “ Sebentar ... sebentar ... Aku berusaha mengingat yang mana si Peter itu. Kau tahu kan, banyak sekali mantan yang kau kenalkan padaku," ledek Victoria membuat Katherine semakin cemberut."Ah, si bola mata biru!” seru Victoria dengan telunjuk terangkat, dan ujung bibir naik ke atas. Dia sudah ingat siapa yang dimaksud Katherine. “Tunggu! Maksudmu, kau akan meminta bantuan Peter?

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 5. Katherine dan rencananya

    "AKU ADALAH KATHERINE! SAHABAT VICTORIA! WANITA YANG KAU REBUT SUAMINYA! DASAR JALANG KECIL TAK TAHU MALU!" teriak wanita cantik bertubuh seksi, yang kini berada di hadapan Annabele.Annabele merapikan rambutnya yang acak-acakan karena ditarik Katherine tadi. Pandangan matanya nyalang! Napasnya memburu karena amarah."Oh, wanita tua itu memanggil temannya, karena dia tak bisa menghadapi diriku sendiri?!" Senyum sinis tersungging di bibir Annabele."Kau benar-benar meminta mulutmu dirobek saat ini juga, ya!" balas Katherine sambil berusaha menjambak rambut Annabele lagi. Namun, dengan sigap Annabele menghadang tangan Katherine.Kini, keduanya malah terlibat jambak-jambakan.Victoria yang baru saja tiba, terkejut mendapati perkelahian antara Anabelle dan Katherine. Bergegas Victoria memisahkan kedua wanita yang sedang terbakar api amarah itu."Katherine! Apa yang kau lakukan di sini?!" tanya Victoria dengan wajah penuh kekhawatiran.Pandangan Katherine tak beralih sedikitpun dari wajah

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 4. Wanita Barbar

    "Ada apa ini?!" Dokter Hamish atau Tuan Hamish - berdiri di ambang pintu ruangan Liam, dengan kening berkerut. Pandangan matanya tertuju pada pergelangan tangan Victoria yang sedang dicengkeram Liam. "Dokter Liam! Apa yang Anda lakukan pada istri Anda?!" tanya Tuan Hamish. Segera Liam melepaskan tangannya, dan tersenyum dengan gelagapan. "Tidak, Dok! Saya dan istri sedang bercanda tadi." Liam melirik pada Victoria, seolah meminta pertolongan sang istri. "Wah, lihat ini! Bukankah tadi kau sesumbar bahwa kau bisa memutarbalikkan fakta? Lantas, kenapa sekarang nyalimu menciut, dan seakan memohon bantuan dariku, Liam Harrison?!" batin Victoria. "Apa benar, Nyonya?" tanya Dokter Hamish dengan tatapan penuh kecurigaan. Victoria memamerkan senyum penuh kepalsuan. "Tentu saja, Dok! Kami hanya sedang bercanda saja! Lagipula, tidak mungkin kan suami saya ingin menyakiti saya." Liam tahu jika apa yang dikatakan Victoria adalah sindiran untuk dirinya. Tapi, dia terpaksa menahan kesabarannya

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 3. Siapa pemilik rumah sakit ini?

    "Bodohnya kau, Victoria! Bisa-bisanya tangisanmu malah dilihat pria lain yang tidak kau kenal!" umpat Victoria dalam hati. Dia berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit. "Huh! Semoga saja dia hanya pasien yang jarang berobat ke rumah sakit ini! Dan tidak mengetahui bahwa aku adalah istri salah satu dokter di sini! Dan semoga dia bukan pasiennya Liam!" ucap Victoria pelan dengan gigi saling merapat.Victoria menuju ke apotik untuk menebus resep yang diberikan dokter Christall. Dengan cepat dia mengambil tempat di sebelah seorang wanita tua untuk menunggu. Sembari menanti namanya dipanggil, Victoria menyelonjorkan kakinya, dan memberi pijatan ringan pada pundaknya. Ketika mengantri gilirannya, Victoria melihat direktur rumah sakit yang sangat dikenalnya. Tuan Hamish. Terlihat pria berumur itu tengah buru-buru menuju ke lift bersama beberapa dokter yang juga dikenal Victoria. Maklum saja, mereka adalah pimpinan dan teman dari sang suami. "Apa ada sesuatu, sehingga mereka terlihat bu

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 2. Ditolong Pria Asing

    “Mau ke mana kau pagi-pagi begini?!” Suara Liam menahan aktivitas Victoria yang tengah mengisi ponsel di dalam tas selempang hitam – hadiah ulang tahun pemberian Liam 3 tahun yang lalu. Victoria tersenyum sinis. “Untuk apa kau bertanya? Masih peduli padaku? Khawatir padaku? Atau mulutmu hanya refleks mengucapkan kalimat itu?!” Liam melipat kedua tangan sembari bersandar di ambang pintu kamar Victoria. Sebenarnya, Liam tidak berniat untuk bertanya. Namun, ketika hendak ke dapur untuk sarapan, dia tidak mendapati apapun di sana. Liam pun bermaksud memarahi Victoria. “Kau tidak menyiapkan sarapan apapun, lantas kau mau pergi begitu saja! Apa kau lupa jika kau masih berstatus sebagai istri?! Seharusnya kau masih menjalankan kewajibanmu! Atau, kau sengaja membuatku dan Annabele kelaparan di pagi hari?!” Suara Liam mulai meninggi dalam sekejap. Victoria menengadahkan kepala untuk menarik napas sesaat. Dia tahu pertengkaran ini bisa saja memakan waktu, dan membuat perasaannya memburuk. L

  • Dicampakkan Suami Karena Tidak Menarik   Bab 1. Wanita Baru

    “Apa maksudmu, Liam!” Suara Victoria terdengar mulai meninggi. Bagaimana tidak? Liam Harrison – sang suami yang dia cintai dan percayai selama 3 tahun ini, tiba-tiba saja membawa seorang wanita muda bernama Annabele. “Apakah istrimu menderita gangguan pendengaran?” cibir Annabele dengan seringai di bibir. Dia menatap Victoria dengan tatapan merendahkan, seakan-akan dialah istri sah dari Liam. “Tutup mulutmu wanita penggoda! Saya tidak sedang bicara dengan Anda!” bentak Victoria dengan tatapan sengit pada Annabele. Tidak terima dibentak oleh Victoria, Annabele mengambil langkah panjang mendekati Victoria. Dia hendak melayangkan tamparan pada Victoria, tapi berhasil ditangkap oleh Liam. Baik Victoria maupun Annabele terkejut melihat respons Liam. “Jangan kotori tanganmu,” ucap Liam sembari menurunkan tangan Annabele dan menenangkan wanita muda itu. “Tidak usah menggubris dia. Biar aku yang bicara dengannya. Kau tunggu di sini saja.” Hati Victoria bak tertusuk panah bertubi-tubi, m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status