Share

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

"Kau kira uang ini cukup untuk beli lauk satu bulan?!" sengit Lestari. Tangannya mengacungkan lembaran uang sembari membelalakkan mata, alisnya terangkat, menyiratkan rasa tak suka pada anggota baru di rumahnya.

Melihat amarah Lestari, Wina tak berkutik. Ia menggapai tangan Dewa meminta perlindungan.

"Nanti Dewa tambahin, Bu. Tenang aja," redam Dewa melirik sekilas ke arah Wina.

"Nah, gitu dong," sahut Lestari, intonasinya melunak.

Selera makan Wina tiba-tiba hilang. Dirinya tak menyangka ibunda Dewa bersikap seperti itu. Rasa sesak yang tiba-tiba menghimpit dada membuatnya segera pamit meninggalkan ruangan itu. "Permisi, saya ke kamar dulu."

Mereka yang ada di meja makan tidak menyahut sedikit pun. Wina bergegas menuju kamar. Tak ada gunanya berlama-lama di ruang itu.

"Dewa, jangan lupa nasihati istrimu untuk melakukan pekerjaan dapur juga. Jangan hanya di kamar," tegur Krisna.

"Iya, Pa. Mungkin dia lelah karena acara tadi," jawab Dewa.

Semua terdiam. Dewa beranjak meninggalkan ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status