Share

Bab 29

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-10-04 20:21:41

Pagi itu cuaca teramat cerah. Awan putih bergerombol dan berarak di langit yang biru. Sungguh, lukisan alam yang begitu indah alami. Pun, suara burung-burung yang bernyanyi, menambah riuh suasana pagi itu. Mereka meloncat dari satu dahan ke dahan lain dengan penuh semangat–menggoyangkan dedaunan hijau yang asri.

Di balkon kamar lantai dua, tampaklah sepasang suami istri yang baru saja bangun dan menikmati suasana pagi.

“Halo, Sayang!” sapa Mita pada suaminya yang kini tengah menyesap secangkir kopi dengan nikmat. Hari itu hari minggu. Oleh karena itu sepasang suami istri itu tidak pergi ke kantor. Mereka menghabiskan waktu istirahat di rumah saja.

Danar hanya bergumam menanggapi istrinya. Ia masih merasa kesal atas sikapnya yang seolah tidak bersalah. Sebagai bentuk kekesalan dan kemarahannya, ia hanya mengabaikannya.

“Kenapa gak dijawab?” serunya lagi, mengenyahkan bokongnya di atas kursi rotan di sampingnya. Ia memandang suaminya dari samping. Di usia tiga puluh lima tahun, suaminya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 30

    Embun buru-buru berlari dari depan kamar Sagara. Ia lupa jika hari itu hari minggu di mana Mita ada di rumah. Wanita bermanik almond itu menyusuri lorong menuju anak tangga agar segera turun ke lantai bawah.Namun karena ia tergesa-gesa, tubuhnya mendadak oleng dan menabrak sosok pemuda yang berjalan berlawanan arah dengannya.Ke duanya terkejut hingga mereka jatuh bersamaan, dengan posisi saat itu Embun menindih tubuh pemuda tampan di depannya. Dalam beberapa detik, kepala Embun menindih dada pemuda itu. Panik, Embun buru-buru bangun dari posisi yang tidak nyaman itu. Nafasnya mendadak memburu.“M-maaf, Mas Gilang,” ucap Embun dengan wajah yang sudah seperti kepiting rebus. Rasanya, ia ingin bersembunyi di suatu tempat. Mereka pun bangun dengan suasana yang agak canggung. Embun merasa sangat malu. Namun Gilang merasa insiden baru saja boleh lah terulang kembali. Senyum buaya darat tersungging di bibir tipisnya. Untuk pertama kalinya, Embun memeluknya meski karena ketidaksengajaan.“

    Last Updated : 2024-10-04
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 31

    Siang itu ke tiga orang wanita muda, Embun, Maya dan Linda tengah menyantap satu kotak donat madu yang diberikan oleh Gilang. Awalnya, Embun menolak setiap pemberiaan pemuda berpotongan rambut ala Korea itu. Ia memang tidak suka mendapat perhatian lebih—yang bisa menimbulkan kesalahpahaman. Namun Gilang tipikal pria pemaksa. Ia selalu membuat sejuta alasan agar Embun menerima makanan itu. Wanita menyusui harus banyak makan yang manis, katanya.Andai Gilang tahu, jenis makanan yang diberikan oleh Bu Neli padanya. Sebagai ibu susu Tuan muda, ia makan begitu banyak makanan yang bergizi demi menghasilkan ASI yang melimpah untuk Sagara baik dari yang rasa manis hingga asin. Tentu saja, Embun melakukan itu dengan penuh kerelaan sebab ia sangat menyayangi putranya. Entahlah, menjadi sebuah kebiasaan Gilang setiap kali datang ke rumah Danar, ia membawa satu kantong makanan untuk wanita yang ditaksirnya. Embun pun menerimanya dan menikmatinya bersama dengan teman yang lain. Karena Maya sudah l

    Last Updated : 2024-10-05
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 32

    “Kenapa Mbak Nuri?”Embun bertanya pada Mbak Nuri yang menatapnya dengan tatapan penuh telisik. Ia merasa tidak nyaman saja. Tadi Maya dan Linda menatapnya dengan tatapan aneh. Memang ada yang salahkah dengan penampilannya.“Sepertinya Den Gara anaknya Neng Embun,” lanjut Mbak Nuri yang membuat Embun terkesiap mendengarnya. Ia merasa tidak menceritakan tentang kebenaran itu pada siapapun di sana. Hal tersebut merupakan bagian dari kesepakatannya dengan mantan suaminya.Jika ia melanggarnya maka ia akan mendapatkan hukuman yang merugikan hidupnya. Ia begitu takut berhubungan dengan orang seperti Danar yang memang berkuasa. Oleh karena itu, ia tidak mau mengambil resiko. Ia harus bermain aman.Embun hanya terdiam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdenyut gelisah.“Setelah Mbak lihat-lihat, Den Sagara jadi mirip Neng lama kelamaan. Kalau Neng bilang pada orang yang tidak dikenali sekalipun, Den Gara anak Neng pasti mereka percaya. Hum, kadang anak yang diadopsi jadi mirip ibu

    Last Updated : 2024-10-05
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 33

    Gilang menahan diri untuk tidak memprotes ucapan atasannya. Cukuplah, ia mengikuti permainannya. Ia hanya tersenyum tipis mendengar rencananya. Ternyata atasannya orang yang emosional dan sedikit over reacted.“Tuan Danar, ini agenda pertemuan yang sudah dibuat oleh Pak Adit.”Gilang lantas menunjukan berkas lain berisi agenda pertemuan yang akan diikuti oleh Danar dengan kliennya.Danar melirik sekilas selembar kertas itu lalu memalingkan wajahnya pada ponsel yang berada di atas meja. Ia pun mengambil ponselnya hendak menelpon istrinya. Namun segera diurungkannya. “Besok, pukul 13.00 WIB, Anda diundang di acara grand opening hotel Pak Manggala. Barangkali ini sebuah kesempatan emas bagi Anda agar bisa bekerja sama dengannya. Beliau salah satu pengusaha hospitality yang sudah masuk majalah Forbes dari tanah air tahun ini. Jam terbang di dunia perhotelan sudah tinggi. Meskipun dia masih muda namun dia dikenal salah satu pengusaha dengan IQ di atas rata-rata. Beliau juga ..” jelas Gilan

    Last Updated : 2024-10-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 34

    Brak!Prang!!Suara benda-benda tumpul jatuh dan terguling ke lantai. Pun, suara meja kaca yang pecah semakin membuat pemandangan ruang tamu sebuah hunian bergaya rustic itu hancur berantakan.“Stop!!” Indira berteriak menyaksikan detik demi detik dua orang debt collector bertubuh tinggi besar merusak furniture rumah. Mereka adalah utusan dari salah satu lintah darat yang meminjamkan Bagas uang.“Tolong! Jangan rusak barang kami! Kami janji akan melunasi hutang kami segera,” ujar Bagas sampai memohon-mohon pada ke dua pria itu. Namun mereka tidak peduli. Sudah tugas mereka menagih hutang atas suruhan atasannya meskipun dengan cara frontal dan brutal.“Dengar! Kalian hanya butuh waktu dua hari untuk melunasi hutang kalian atau kalian kemasi barang kalian!” ujar salah satu debt collector tadi.Baik Bagas maupun Indira syok mendengar ancaman mereka. Tak segan mereka mengancam dengan cara kekerasan.Bagas bahkan sampai terlihat menyedihkan. Selain rumah dan properti rumah dirusak, ia juga

    Last Updated : 2024-10-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 35

    Sekuat tenaga Embun berusaha memberontak agar bisa lepas dari kungkungan tubuh Danar yang sangat kokoh dan liat. Namun Danar sama sekali tidak mengindahkannya. Pria itu memang sedang berada di bawah pengaruh alkohol—yang dikonsumsinya tadi saat pergi ke pub. Hawa panas menjalari tubuhnya sehingga ia ingin melampiaskannya pada sesuatu. Ia menjadi bergairah. Ia mengira jika wanita yang berada di bawahnya ialah istrinya. Semakin Embun bergerak, keinginan Danar untuk menidurinya semakin menjadi.Setelah pertengkaran dengan istrinya–Mita, Danar melampiaskan kemarahan dan kekecewaannya dengan mengunjungi pub. Di sana pria dingin itu memesan beberapa sloki vodca—yang menyebabkannya mabuk. Namun ia masih bisa pulang sendiri malam itu. “Tuan! Lepas!” geram Embun berusaha melepaskan diri dari cengkraman mantan suaminya yang begitu kuat, menekan pergelangan tangannya. Ia merasa kesakitan. Nafasnya juga mulai memburu. Wajah Embun sudah bergerak ke sana kemari, menghindari Danar yang kini menco

    Last Updated : 2024-10-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 36

    “M-maaf, semalam saya mabuk,” ucap Danar dengan suara yang dingin dan raut wajah yang minim ekspresi. Embun tergemap mendengar permintàan maaf dari pria angkuh itu. Biasanya kata-kata yang keluar dari bibirnya kata-kata pedas yang seringkali mengiris hatinya. Namun kali ini, ia meminta maaf. Sebuah niat yang baik. Setidaknya, ia merasa menyesal telah berbuat khilaf. Kendati kecewa dan kesal atas sikap pria itu semalam, mendengar permintaan maafnya, membuat Embun terenyuh mendengarnya. Ia hargai usahanya. “Aku tidak mungkin menyentuhmu saat aku sàdar!” lanjut Danar, masih dengan suara yang datar.Embun hanya menelan salivanya yang terasa kerontang tatkala mendengar kalimat terakhir darinya. Apa maksud dirinya—mengatakan tidak akan mungkin menyentuhnya saat ia sadar. Oh, mungkin karena mereka bukan suami istri lagi.Danar menatap Embun yang hanya diam dengan menundukan kepalanya. Pria itu hanya mendesah pelan melihat respon Embun. Tapi sudahlah, ia tidak peduli jika wanita di sampingn

    Last Updated : 2024-10-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 37

    “Sayang, ayo mandi!” Danar memanggil istrinya yang saat ini tengah diam dengan tatapan yang kosong. Pria itu bahkan baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk sepinggang—yang menampilkan otot-otot perutnya yang padat. Sungguh, pemandangan yang luar biasa seksi untuk seorang pria.Rambutnya yang basàh menetes, jatuh menimpa dadanya yang liat kemudian turun melewati perutnya yang abs. Mita menelan salivanya melihat pemandangan indah suaminya. Apalagi mengingat kegiatan panas barusan. Wanita cantik itu begitu menikmati setiap gerakan suaminya yang berada di atas tubuhnya. Apalagi ia suka sekali menatap wajah suaminya yang dipenuhi gelora gairah. Mita buru-buru menghentikan kegiatannya—menatap suaminya yang menggoda. Penampilan suaminya seperti sebuah ajakan untuk bercinta lagi dan lagi. Mita berupaya menahan diri saat ini. Ada yang mengganjal dalam hatinya. Ia masih disibukkan oleh penemuan kalung di lantai tadi. Ia menyimpan kalung itu di dalam dompetnya. Pertanyaan

    Last Updated : 2024-10-08

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 337

    Saat Laila tengah menikmati helaian buku yang diberikan oleh kakak penyelamatnya, suara Serina menyambarnya seperti cambuk. “Wow, akhirnya si anak hilang datang juga.” Laila menoleh dan menemukan Serina berada di ambang pintu, mengenakan maxi dress sutra berwarna merah darah yang kontras dengan kulitnya yang pucat. Rambut brunettenya tergerai sempurna, dan bibirnya melengkung dalam senyum penuh ejekan. Sesuai pikirannya, Serina tidak akan pernah berubah, ia datang bukan untuk melihat kondisinya. Namun ia ingin berusaha menyingkirkannya dari kehidupan ayah mereka. Namun kini Laila tidak akan terprovokasi oleh perkataannya yang toxic.Hari-hari berikutnya Laila mulai merasa ketenangannya diusik oleh Serina. Gadis itu benar-benar mengujinya. Apalagi Rahes sangat sibuk dengan pekerjaannya. Ia selalu pulang malam, bahkan kadang tidak pulang.Setiap kali Laila mulai membuka diri, berbicara dengan Rahes, Serina selalu muncul di antara mereka, mengalihkan perhatian ayah mereka dengan ke

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 336

    Pada suatu sore, saat Laila sedang duduk di ruang tamu menikmati udara segar yang masuk lewat jendela, seorang gadis muda menghampirinya. Gadis itu mengenakan balutan setelan kasual, kemeja dan celana jeans berwarna biru senada dengan senyum yang ramah. “Halo, sepupu! Aku Nadia,” kata gadis itu, memperkenalkan dirinya. Laila pikir, gadis yang datang ialah kakak seayahnya, Serina. Menurut Rahes, Serina tinggal di Indonesia untuk sementara. Namun ia akan pergi menjenguknya nanti. “Kamu pasti Laila, kan? Aku sepupumu. Anak dari kakaknya Om Rahes.”Nadia memperlihatkan dua lesung pipi di wajahnya. Gadis itu terlihat memiliki pembawaan yang dewasa, cerdas dan tenang.Laila terkejut mendengar kata 'sepupu', namun dengan cepat ia tersenyum. “Iya, aku Laila,” jawabnya dengan suara lembut. Di dalam rumah Laila tidak mengenakan cadarnya. Hanya ada pelayan perempuan wara wiri di sana. Para pelayan pria berada di luar rumah.Nadia duduk di samping Laila, menawarkan secangkir teh hangat yang sud

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 335

    Sulis duduk di kursi ruang tamu, menyilangkan tangan di dada sambil menatap suaminya, Ali, yang mondar-mandir dengan ekspresi tak karuan. Lelaki itu tampak gelisah, sesekali menghela napas panjang seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tertahan. Ali sedang kesal pada istrinya. “Honey Sweety, kalau kamu mau ngelamar kerja sebagai penjaga pos ronda, aku yakin kamu sudah diterima dengan cara mondar-mandir kayak gitu,” sindir Sulis, mencoba mencairkan suasana. Sulis seorang yang mudah marah, namun amarahnya cepat pula surut. Berbeda dengan suaminya ketika marah akan lebih awet alias lama.Ali berhenti, menatap istrinya dengan mata menyipit. “Jadi, Rahes Pramudya itu, mantan kekasihmu? Pantes,” Sulis mengembuskan napas, sudah bisa menebak arah pembicaraan ini. “Ya.” Ali terdiam sejenak, lalu tertawa sinis. “Oh, bagus. Aku baru tahu fakta kecil ini setelah dia hampir bikin perusahaan Basalamah bangkrut, lalu tiba-tiba berubah jadi pahlawan kesiangan.” Sulis menatap Ali tajam. “Kamu

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 334

    Beryl terduduk lesu di sofa, menatap kosong ke layar ponsel yang sudah lebih dari dua hari tidak menampilkan notifikasi dari Laila. Ia menyimpan nomor Laila namun tidak berani meneleponnya secara langsung. Sebenarnya, ia tahu betul bahwa Laila sudah terbang ke Malaysia, tapi hatinya tetap berharap ada pesan masuk, mungkin semacam, “Aku kangen kamu, Kakak.” Tapi nihil. Sayang, semua itu hanyalah khayalan Beryl semata.Pasha dan Alby duduk di sebelahnya, masing-masing membawa sekantong cemilan. Mereka sengaja ingin menghiburnya karena tahu Beryl pasti sedang galau ditinggal oleh Laila.“Aku nggak habis pikir, kenapa Laila tega ninggalin aku?” keluh Beryl, masih dengan ekspresi dramatis khasnya. Pasha mengunyah keripik sambil menatapnya dengan sok prihatin. “Kayaknya sekarang Laila udah sembuh. Dia udah kerja di kantor ayahnya. Wuih, keren CEO Laila! Laila pantas cerdas karena turunan dari ayahnya. Eh, pasti banyak pengusaha mendekati CEO wanita!”“Atau mungkin dia ikut audisi film Up

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 333

    Dua minggu berlalu, Laila sudah mulai membaik. Ia masih dirawat di rumah sakit kota Bandung dengan penjagaan ketat dan perawat profesional. Sulis memberikan perawatan terbaik untuk gadis itu, terlepas dari gadis itu adalah gadis yang ditaksir putranya. Satu yang pasti, keluarga Basalamah berhutang nyawa padanya. Itulah alasan kuat Yuda tidak menolak bantuan Sulis.Sore itu, Beryl membesuk Laila setelah beberapa hari ia tidak ke sana. Kesibukan dalam dunia kerja membuatnya tidak punya waktu banyak untuk mengambil cuti atau liburan. Namun demi gadis kecilnya, ia rela menempuh perjalanan panjang demi dirinya.Dengan antusias Beryl membawa satu buket bunga mawar putih untuk Laila. Pun, ia membawa novel romance religi yang dibelinya di Gramedia yang dilewatinya, karena ingat jika Laila suka membaca buku.Saat kakinya tiba di ambang pintu ruangan di mana Laila dirawat, Beryl menatap Laila dengan campuran iba dan kagum. Perempuan itu, meskipun tubuhnya lemah, semangatnya tetap menyala bagai

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 332

    Laila hanya menatap Beryl dengan tatapan yang rumit. Pada awalnya, ia mengira jika Beryl itu hanya merasa kasihan dan iba padanya. Namun saat ini, ia melihat wajah pria tampan di dekatnya berwajah penuh keringat, rambut berantakan dan terutama raut wajah penuh kerutan cemas. Ia menempuh perjalanan jauh dari Jakarta ke Bandung hanya demi dirinya.Hati Laila merasa hangat melihatnya. Beryl memang menaruh perasaan padanya. Bukan karena kasihan atau iba. Namun Laila memejamkan matanya, merasa ia tidak pantas mendapat perhatian apalagi kasih sayang dari pria itu. Kini, ia bukan wanita normal, lumpuh dan ringkih. Sementara pria di depannya sosok yang tampan dan mapan. Beryl berhak mendapat wanita yang sepadan dengannya. Alih-alih menjawab pertanyaan Beryl, Laila menatap Sulis lalu bibirnya bergetar pelan. “Tante, aku haus,”“Tante ambilkan minum, Sayang,” imbuh Sulis lalu mengambil botol minum dengan sedotan. Ia membantu Laila minum. Sementara itu Beryl merasa dadanya terasa sesak, mengapa

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 331

    “Laila,” seru Sulis membuka pintu kamar Laila dengan pelan. Seketika ia terkejut saat melihat Laila terkapar di lantai dan tak sadarkan diri.Wajah gadis itu pucat pasi dengan tubuh yang lemah. Kondisinya sangat memprihatinkan.Wanita paruh baya itu panik bukan main. Lalu segera membantu gadis itu, mengangkat tubuhnya yang kurus ke atas ranjang.Ia pun segera keluar kamar gadis itu lalu memanggil Yuda.Yuda pun panik saat melihat Laila tak sadarkan. Sudah ia kira Laila pasti syok melihat kedatangan Rahes yang tiba-tiba mengaku sebagai ayah kandungnya.“Kita harus bawa ke rumah sakit!” ujar Sulis langsung menepuk pundak Yuda. Yuda hanya diam dengan pikiran yang berkecamuk. Ia mulai berpikir, jika ia tidak boleh egois. Ia harus membawa Laila ke rumah sakit kota yang terbaik. Bayangkan saja, jarak dari rumah pondok itu ke rumah sakit terdekat saja lumayan jauh. Sudah saatnya ia membawa Laila pulang ke rumah. Namun, pasti akan terjadi persaingan lagi antara Dania dan Laila. Meskipun Dania

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 330

    Laila tergugu saat melihat pria di depannya mengaku sebagai ayah kandungnya. Namun sebisa mungkin ia berusaha tenang. Ia tidak ingin terlalu menanggapi soal hal itu. Hatinya merasa letih dengan kebenaran-kebenaran yang terus menerus datang tanpa diundang.Rahes menatap Laila dengan lebih tenang. Ia bisa merasakan keterkejutan pada mata jernih putrinya–yang sialnya mengingatkannya pada sosok Melani. Wajahnya begitu mirip dengannya.“Ayah, bukankah mau tes DNA Laila? Kenapa Ayah percaya begitu saja kalau Laila itu putri Ayah yang hilang?” Serina merasa kecewa dengan Rahes—yang begitu mudah percaya pada kehadiran Laila sebagai anak kandungnya."Tidak perlu," Jawab Rahes.Rahes langsung memegang tangan Serina, mengisyaratkan agar ia diam saja tidak perlu ikut berkomentar. “Laila, maafin Ayah, Nak. Mungkin ini terlalu cepat. Tapi, tenang saja, Ayah akan memberimu waktu,” lanjut Rahes dengan suara yang lembut. Tanpa sàdar air menetes dari pelupuk matanya.Mendengar perkataan Rahes, Laila p

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 329

    “Udah jangan nangis lagi dong! Kita bisa pulang seminggu sekali kalau mau,”Manggala menggenggam tangan Jeena sepanjang perjalanan berada di dalam pesawat. Jeena merasa berat harus meninggalkan putranya yang kini sudah semakin besar dan cerewet. Sebagai seorang ibu, rasanya begitu berat berpisah dengannya.“Mas gak bakalan ngerasain yang aku rasain sekarang,” beo Jeena mulai berani memprotes suaminya.“Iya, iya, iya, Mas ‘kan gak ngelahirin jadi gak tahu gimana rasanya menjadi seorang ibu. Tapi, tenang saja, Mas akan menjadi Ayah Sagara yang baik hati dan tidak sombong.”Manggala mencubit pipi Jeena dengan pelan. Lalu ia mengusap-usap kepalanya dengan lembut seperti pada seekor anak kucing.Jeena mengangkat mata dengan bibir yang mencucuk mirip bebek. “Apaan sih!”“Ya … salah lagi, deh!”Manggala menepuk jidatnya dengan kekehan pelan.Setelah sekian jam menempuh perjalanan udara, akhirnya mereka tiba di bandara dan langsung kembali pulang ke apartemen Jeena. Kini mereka hanya berdua ka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status