Share

Bab 35

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-07 10:16:05

Sekuat tenaga Embun berusaha memberontak agar bisa lepas dari kungkungan tubuh Danar yang sangat kokoh dan liat. Namun Danar sama sekali tidak mengindahkannya. Pria itu memang sedang berada di bawah pengaruh alkohol—yang dikonsumsinya tadi saat pergi ke pub.

Hawa panas menjalari tubuhnya sehingga ia ingin melampiaskannya pada sesuatu. Ia menjadi bergairah. Ia mengira jika wanita yang berada di bawahnya ialah istrinya.

Semakin Embun bergerak, keinginan Danar untuk menidurinya semakin menjadi.

Setelah pertengkaran dengan istrinya–Mita, Danar melampiaskan kemarahan dan kekecewaannya dengan mengunjungi pub. Di sana pria dingin itu memesan beberapa sloki vodca—yang menyebabkannya mabuk. Namun ia masih bisa pulang sendiri malam itu.

“Tuan! Lepas!” geram Embun berusaha melepaskan diri dari cengkraman mantan suaminya yang begitu kuat, menekan pergelangan tangannya. Ia merasa kesakitan. Nafasnya juga mulai memburu. Wajah Embun sudah bergerak ke sana kemari, menghindari Danar yang kini menco
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 36

    “M-maaf, semalam saya mabuk,” ucap Danar dengan suara yang dingin dan raut wajah yang minim ekspresi. Embun tergemap mendengar permintàan maaf dari pria angkuh itu. Biasanya kata-kata yang keluar dari bibirnya kata-kata pedas yang seringkali mengiris hatinya. Namun kali ini, ia meminta maaf. Sebuah niat yang baik. Setidaknya, ia merasa menyesal telah berbuat khilaf. Kendati kecewa dan kesal atas sikap pria itu semalam, mendengar permintaan maafnya, membuat Embun terenyuh mendengarnya. Ia hargai usahanya. “Aku tidak mungkin menyentuhmu saat aku sàdar!” lanjut Danar, masih dengan suara yang datar.Embun hanya menelan salivanya yang terasa kerontang tatkala mendengar kalimat terakhir darinya. Apa maksud dirinya—mengatakan tidak akan mungkin menyentuhnya saat ia sadar. Oh, mungkin karena mereka bukan suami istri lagi.Danar menatap Embun yang hanya diam dengan menundukan kepalanya. Pria itu hanya mendesah pelan melihat respon Embun. Tapi sudahlah, ia tidak peduli jika wanita di sampingn

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 37

    “Sayang, ayo mandi!” Danar memanggil istrinya yang saat ini tengah diam dengan tatapan yang kosong. Pria itu bahkan baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk sepinggang—yang menampilkan otot-otot perutnya yang padat. Sungguh, pemandangan yang luar biasa seksi untuk seorang pria.Rambutnya yang basàh menetes, jatuh menimpa dadanya yang liat kemudian turun melewati perutnya yang abs. Mita menelan salivanya melihat pemandangan indah suaminya. Apalagi mengingat kegiatan panas barusan. Wanita cantik itu begitu menikmati setiap gerakan suaminya yang berada di atas tubuhnya. Apalagi ia suka sekali menatap wajah suaminya yang dipenuhi gelora gairah. Mita buru-buru menghentikan kegiatannya—menatap suaminya yang menggoda. Penampilan suaminya seperti sebuah ajakan untuk bercinta lagi dan lagi. Mita berupaya menahan diri saat ini. Ada yang mengganjal dalam hatinya. Ia masih disibukkan oleh penemuan kalung di lantai tadi. Ia menyimpan kalung itu di dalam dompetnya. Pertanyaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 38

    Eh hem, Beberapa kali Danar berdehem untuk menyadarkan istrinya—yang mengagumi sosok pemuda di hadapannya. Sial, Danar sebagai seorang pria mengakui wajah paripurna di hadapannya namun ia tak rela jika istrinya sampai menikmati fitur wajah itu.Mita pun menjadi salah tingkah saat mendapati tatapan tajam dari suaminya. Jangan salahkan dirinya mengagumi sosok Manggala. Salahkan saja pemuda itu yang punya wajah kelewat tampan. Mita merasa tidak bersalah. Semua terjadi secara spontan saja. Ia pun melirik dan melihat wanita di sekelilingnya. Mereka juga menatap sosok pemuda tampan itu dengan penuh kekaguman. Bukan dirinya saja.“Silahkan nikmati hidangan pesta,” ujar Manggala dengan suara baritonnya yang khas. Pemuda itu lantas pergi menyapa tamu yang lainnya. Ia bisa merasakan aura tak sedap di sekelilingnya.Sementara itu, suasana hati Danar sudah memburuk karena tingkah istrinya yang terang-terangan mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang begitu indahnya.“Ayo, kita pulang!” ucap Danar men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 39

    Sekonyong-konyong Danar kembali ke teras rumah dan menghampiri Gilang dan Embun yang tengah duduk berdua di sana. Menyadari kedatangan Danar, Gilang dan Embun lantas berdiri menyambutnya.“Pagi, Tuan!” sapa Gilang dengan penuh keramahtamahan. Denyut jantung Gilang tidak beraturan saat melihat ekspresi wajah Danar yang kecut. Bukankah sudah sesuai perintahnya, ia datang ke sana untuk langsung berbicara dengan Embun. Tapi, ia merasa jika bosnya itu tidak suka melihat kedekatan mereka. Memang serba salah berurusan dengan pria dingin itu.Danar melirik sekilas ke arah Gilang kemudian menatap ke arah Embun—yang menatapnya. “Sudah perjanjian, kau tidak bisa pulang. Apapun alasannya! Kau sudah menandatangani surat kontrak menjadi ibu susu Sagara! Jika kau melanggar ketentuan, kau harus bayar denda!”Duar,Perkataan Danar mirip seperti sebuah ultimatum bagi Embun. Wajah Embun langsung pias saat mendengar perintahnya. Cairan bening sudah menggenang di pelupuk matanya, nyaris tumpah.Embun menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 40

    Saat Embun pergi membesuk ayahnya, Danar tidak ingin membuang waktu. Diam-diam ia menyusul mantan istrinya itu karena dilanda penasaran. Rupanya, apa yang ia temukan ialah sesuatu yang mencengangkan. Danar pun menyaksikan drama antara ibu dan anak dengan perasaan yang tak sedap. Kesimpulannya, ibunya Embun memperlakukan Embun dengan tidak menyenangkan, bahkan semena-mena. Meskipun ia tidak langsung mendengar percakapan mereka. Namun melihat Embun diseret hingga ditampar sudah cukup mewakili apa yang terjadi di antara mereka. Danar pergi kembali ke mobilnya dan sejenak melupakan apa yang dilihatnya. Jangan sampai Embun melihatnya, menguntitnya. Ia bisa melihat Embun berjalan ke arahnya dengan teramat cepat. Wanita berjilbab itu membuka pintu mobil dan duduk di sampingnya.“Maaf, menunggu lama. Aku terlambat tiga menit karena pergi ke toilet,” lirih Embun bahkan tidak berani menatap Danar. Ia hanya melihat arloji di pergelangan tangannya.Danar melirik sekilat ke arah wajah mantan istr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 41

    “Kemana Tuan Danar?” tanya Mita saat pria yang datang menyerahkan berkas penting milik perusahaan ialah Gilang—bukan suaminya. Ia memindai Gilang dari atas hingga ke bawah. Gilang jadi salah tingkah ditatap seperti itu oleh atasannya. Apalagi tatapan yang dilayangkan Mita terkesan intimidatif. Aura wanita mandiri dan berkarakter memang beda.“Nyonya Mita, Tuan Danar langsung pergi ke kantor. Beliau hanya menitipkan berkas ini.”Gilang menjawab dengan tenang. Sebetulnya ia keberatan jika harus berdusta namun bagaimana lagi, Danar memintanya untuk merahasiakan soal Embun Ganita. Mita pasti marah besar jika tahu suaminya pergi mengantar ibu susu Sagara pulang. Sepasang suami istri itu memang pencemburu.Mita hanya mengerutkan alisnya kemudian menurunkan pandangannya pada berkas yang berada di atas meja. Mengabaikan Gilang, ia langsung memeriksa berkas itu dengan sorot mata yang tajam. Mita sosok yang perfeksionis. Ia tidak akan membiarkan secuil pun kesalahan terlewat.“Permisi, Nyonya! S

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 42

    Sepulang dari kantor, Mita menatap mobil suaminya—yang terparkir di area carport dengan tatapan yang kesal. Namun ia mencoba menahan diri. Jika ia bertindak gegabah, maka pasti akan menimbulkan pertengkaran yang tak berarti. Dalam benak wanita berambut panjang itu, sekalipun suaminya selingkuh, ia tidak akan begitu mudah melepaskan suaminya. Suaminya seorang pengusaha dan konglomerat. Jika dibandingkan usaha keluarganya sebetulnya perusahaan suaminya bernilai lebih besar saat ini. Oleh karena itu ia tidak akan membiarkan pelakor merebut suaminya.Perusahaan yang dipimpin oleh Mita sebetulnya sedang mengalami kendala. Namun Mita pandai menyembunyikan kesulitan perusahaan di depan publik. Ia tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain karena tidak mampu mengelola perusahaan dengan sebaik mungkin.Pukul tujuh malam, Mita pulang ke rumah lalu pergi ke lantai dua di mana kamarnya berada. Saat ia tiba kamar utama—yang ditempati oleh dirinya dan suaminya, Danar tidak terlihat di sana. Biasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 43

    Setiap fajar menyingsing, Embun sudah bangun menyambut pagi dengan penuh syukur. Ia begitu bersemangat setiap kali akan pergi melihat putranya. Namun kali ini ia terlihat waspada mengingat Mita ternyata menghabiskan waktu di rumah lebih lama tak seperti biasanya. Hari itu ia akan mulai memakai cadar kendati ia merasa berat hati sebab seharusnya memakai cadar itu berasal dari hati bukan untuk bersandiwara. Namun ia terpaksa melakukannya demi anaknya. Semalam Gilang mengantarkannya beberapa pakaian yang indah dan berharga mahal sesuai perintah Danar. Embun tersenyum tipis saat melihat di antara tumpukan pakaian itu ada secarik surat yang ditulis langsung oleh Gilang.‘Dear, calon ibu dari bayi anak-anakku, semoga suka dengan pilihanku,’Seketika Embun tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya pelan. Gerak-geriknya membuat Linda yang baru saja masuk ke dalam kamar itu penasaran.“Mbak Embun sedang lihat apa? Kok senyum-senyum deh,” Linda memanjangkan lehernya demi mengintip kerta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 224

    Wajah Rain langsung memerah tatkala melihat siapa pemuda tampan yang mengaku dirinya sebagai kekasihnya Rosa.“Pasha,” ucapnya dengan agak canggung. Bagaimanapun, Rain adalah salah satu anak didiknya dr Zain. Rain sangat menghormati dr Zain dan keluarganya. “Maaf, Pasha. Aku … hum …” imbuh Rain rasanya ingin menggali lubang untuk sembunyi. Pasti Pasha mendengar perkataannya barusan.“Sudahlah! Aku akan membayar semua pengobatan Bapak,” imbuh Pasha dengan raut serius.Namun Rosa merasa jantungnya akan copot. Pasti setelah drama ini, Pasha akan menyeretnya dan memarahinya karena pulang ke Indo, meninggalkan adik kesayangannya. Tatapan Rosa turun pada punggung tangan Pasha yang masih menempel pada pinggangnya. Namun ia tak berani menepis rangkulannya.“Aku ada urusan dulu, Sa,” ucap Rain buru-buru kabur dari situasi itu. Ia berpura-pura menerima telepon dari seseorang.Sementara itu, Rosa menunduk dengan wajah yang gelisah. Ia takut dipecat oleh Ana. Ia sudah menganggap Ana ibunya send

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 223

    Di sebuah rumah sakit swasta, seorang wanita berambut pendek tengah duduk termangu di depan ruang operasi dengan perasaan yang berkecamuk. Ayahnya menderita penyakit kronis yang menyebabkannya harus menjalani operasi. “Bagaimana Ayah saya Dok?” tanya wanita itu pada dokter bedah yang baru saja keluar dari dalam ruangan itu.Dokter bedah yang memakai masker itu tak lantas menjawab pertanyaan wanita itu. Ia menelisik wanita di depannya. Kemudian ia pun melepas maskernya.“Ros,” seru dokter bedah tampan itu menatap Rosa dengan tatapan yang rumit. Rosa tersentak melihat sosok pria dari masa lalunya. Dia adalah mantan kekasihnya yang selingkuh dengan sahabatnya tiga tahun silam.Ekspresi Rosa langsung berubah saat melihat siapa pria di depannya. “Kamu gak berubah! Kamu masih cantik seperti pertama kali aku lihat,” ujar dokter bedah itu dengan tatapan yang justru menghujam batin Rosa.Berani-beraninya ia mengatakan hal itu! Memuji dirinya cantik setelah apa yang dilakukan olehnya tempo

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 222

    Jeena berusaha mencari buku miliknya di semua rak dalam lemari. Ia tidak menemukannya. Seingatnya, ia menaruh buku berisi lagu-lagu ciptaannya di ruang musik. Wanita bermanik almond itu tampak frustrasi. Bahkan sampai larut malam, ia terus menyisiri setiap sudut untuk mencari buku itu. Ia sampai memindahkan furniture demi mencarinya. Mungkin buku itu terjatuh di sudut rumahnya. Jeena bukan seorang yang mudah menyerah. Ia terus mencari sampai begadang dan baru bisa tidur jam tiga pagi. Alhasil tubuhnya langsung terserang demam. Namun ia mengabaikannya. Pagi hari ia pun mulai menyisir kembali seluruh ruangan di apartemen. Seingatnya buku itu masih berada di rumah.Saat ia sibuk, suara bel apartemen berbunyi. Biasanya tamu yang datang berkunjung ke apartemen ialah sales. Jeena tidak berniat membukakan pintu. Ia terus sibuk mencari buku berharga miliknya. Karena suara bel tak kunjung berhenti, Jeena pun akhirnya bergegas mengayunkan kakinya menuju pintu hendak melihat siapakah tamu yan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 221

    Setelah acara makan siang, Beryl pun mengantar Serina pulang ke indekosnya. Lalu ia pergi kembali ke kantor. Ada berkas penting ketinggalan di kantor.Pukul lima sore, para karyawan sudah pulang satu per satu. Yang tersisa hanyalah para security dan beberapa karyawan yang memilih lembur.Satu per satu mereka menyapa Beryl dengan sopan dan penuh hormat. Beryl hanya tersenyum tipis menanggapi. Ia langsung berjalan melewati lobi dan menaiki lift. Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat ia melewati ruangan staf admin. Laila tampak masih sibuk di depan komputer. Entah apa yang sedang dikerjakannya. Yang jelas, gadis itu terlihat fokus mengetikkan sesuatu di layar keyboard. Beryl hanya menatapnya dari kejauhan kemudian kembali ke ruangannya. Ia mengambil berkas penting miliknya. Saat ia melewati ruang staf admin, Laila sudah tidak berada di ruangannya.Beryl langsung pergi menuju mobil miliknya. Ia pun bergegas masuk dan mengemudikan kendaraannya dengan tempo yang sedang. Tatapannya

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 220

    “Laila, kamu ngapain aja sih? Lama banget tau! Aku sudah ditunggu oleh Mas Beryl,”Dari arah belakang, sekonyong-konyong Serina menyusul Laila. Gadis bermata biru itu menatap Laila yang diam termangu melihat foto yang berada di ruangan itu.‘Sial, Laila nanti bisa tahu kalau Nena Hanum itu nenek yang ditolongnya saat kebakaran. Bagaimana ini?’ batin Serina berisik. Gadis itu buru-buru menepuk pundak Laila dengan lembut. “Laila, sudah selesai belum?”Laila terkesiap melihat kedatangan Serina. Ia pun bergegas menekan tombol mesin foto copy dan merapikan dokumen milik Serina. “Ini!”Laila menyerahkan dokumen itu pada Serina. “Makasih, ya,” imbuh Serina tak lantas pergi dari ruangan itu. Ia menunggu Laila pergi dari sana lebih dulu. Serina benar-benar panik. Jika Laila mengetahui Hanum adalah neneknya Beryl maka rencananya akan berantakan. Hal paling buruk yang akan terjadi ialah pertemuan Laila dengan Hanum. Beberapa kali Laila pernah bercerita bahwa ia ingin bertemu dengan wanita tua

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 219

    “Sulis, kemana calon cucu menantu? Mama pengen ketemu. Sudah lama dia gak datang. Apa hubungan mereka baik-baik aja?”Hanum bertanya pada Sulis soal Serina. Dengan berjalan tertatih, Hanum menghampiri Sulis yang tengah berdiri di depan kompor. Sulis sedang memasak puding untuk mertua kesayangannya. Ia sedang menginap di rumah Hanum.Mendengar suara Hanum, Sulis buru-buru mematikan kompor dan menghampirinya. “Mama, mau apa? Nanti Sulis ambilin. Mama kan lagi kurang sehat. Mama diam aja di kamar.”Hanum terlihat berwajah masam mendengar nasehat menantunya. Ia tidak mau diperlakukan seperti orang sakit dan orang jompo meskipun kenyataannya demikian.Alih-alih merespon menantunya, Hanum kembali berkata dan menanyakan Serina. “Kenapa kamu gak ajak Serina? Mama kepikiran dia terus. Bagaimana kabarnya?”Sulis terdiam mendengar rentetan kalimat yang mama mertuanya sampaikan. Ia malas membahas soal gadis itu. Sebagai seorang ibu, ia bisa merasakan jika Serina sepertinya bukan gadis yang cocok

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 218

    “Jangan! Please! Aku gak tau siapa dia!” seru pria bertato dengan perasaan takut. Cairan bening sudah menggenang di sudut matanya. Rian tidak main-main dengan ancamannya. Cengkraman tangannya sangat kuat. Pria itu nyaris kehilangan pasokan oksigen.Mata Rian nyaris loncat dari tempatnya saat mendengar pengakuan pria itu. Pria bajingan itu ingin lepas begitu saja namun ia tidak mau membeberkan Bos yang menyuruh mereka.“Lempar saja dari rooftop!” pekik Rian kemudian menendang perut pria itu.Pria itu terbatuk-batuk. Ia terlihat sangat ketakutan. Dua orang pria yang tak lain rekan Rian langsung menarik lengan pria yang diikat dengan tambang. Mereka menyeret pria itu dan segera membawanya ke lantai atas. Pria itu sontak berkata kembali.“Jangan! Aku benar gak tau! Wajahnya pake masker. Dia cuma ngasih perintah dan bayar kami. Udah gitu dia pergi!”“Benar, emang dia gak lihatin wajahnya,” timpal pria asing lainnya.Rian mendengus pelan. Benar-benar tidak masuk akal!Namun dari tatapan mer

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 217

    Tak terasa hari demi hari telah dilewati oleh Jeena dengan latihan persiapan debut. Ia senang sekali karena ia dan Dion mulai mendapatkan chemistry. Mereka bisa menunjukan penampilan perdana untuk debut sebentar lagi.Tak hanya itu, Jeena juga merasa senang karena semenjak ia melapor pada pihak kampus, mobilnya kini tidak ada lagi yang merusak. Jeena tidak tahu jika di balik semua itu ada campur tangan Manggala. Manggala telah menemukan orang yang berusaha mengganggu Jeena. Meskipun mereka menjalani hubungan LDR, Manggala menempatkan beberapa pengawal untuk menjaganya dari jarak jauh. “Sekarang kita akan pergi ke butik! Ayo semangat! Kita akan cari kostum untuk tampil,” seru Laura di depan para mahasiswa calon peserta debut acara Amal.Jeena ikut rombongan Laura pergi ke butik langganannya. Mereka akan memilih kostum untuk tampil. Mobil-mobil mewah dari area kampus itu pun keluar dan merangkak membelah jalan di kota NY menuju sebuah butik milik desainer ternama."Jeena dan Dion kema

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 216

    Akhirnya, terpaksa, Laila ikut bersedia menumpang mobil milik Beryl. Daya ponsel miliknya mati oleh karena itu ia tidak bisa memesan ojek online. Jika ia menunggu angkutan umum akan lama dan ia bisa terlambat pulang ke rumah.Sisi lain, Serina sebetulnya keberatan Laila ikut. Namun salah sendiri ia mencoba membujuk Beryl–yang ternyata di luar dugaan bersedia mengantar Laila pulang. Sungguh, tidak sesuai rencana.Sial, Serina harus lebih dulu turun di kontrakan elit yang disewa oleh Hanum untuknya. Oleh karena itu pasti Beryl akan berduaan dengan Laila. Gadis bermata biru itu merasa menyesal telah mengajak Laila.Selama perjalanan pulang, Serina begitu berisik. Ia bercerita banyak hal pada Beryl. Padahal Beryl hanya menanggapinya dengan gumaman dan anggukan kecil. Gadis itu tampak seperti gadis lugu yang polos.“Dulu waktu di Jogja, aku dan Laila berteman. Kami diam-diam suka pergi jalan-jalan untuk makan bakso. Laila suka diam-diam keluar pondok. Masih ingat gak Laila?”Serina mulai me

DMCA.com Protection Status