Share

Bab 228

Author: Piemar
last update Huling Na-update: 2025-01-09 15:36:47
Telepon terputus! Manggala memberengut kesal setelah menerima sambungan telepon dari Jeena. Ia langsung pergi dari area berkuda, meninggalkan the Great Duke lainnya.

Sikap Manggala membuat mereka terkejut.

“Gala, lo mau kemana?”

Beryl bertanya karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi di antara Manggala dan Jeena.

Pasha pun langsung menjawab. “Kayaknya Gala dan Jeena berantem.”

Melihat suasana menjadi tegang, caddy cantik yang berusaha mendekati Manggala langsung kabur dari sana. Sementara itu, yang tersisa di lapangan hanyalah Beryl dan Pasha. Alby terlihat menyusul Manggala.

“Udah sore. Kita pulang aja sekarang! Soalnya pasti kemaleman,” ucap Pasha pada Beryl.

Beryl tak lantas merespon perkataan Pasha. Matanya beredar mencari sosok gadis yang sedari tadi ia kerjai.

“Iryl, aku duluan!” imbuh Pasha lalu menyusul Manggala.

Beryl hanya mendesah pelan kemudian mengangguk. “Bilangin ke Alby duluan aja! Gue ada urusan,”

“Oke,”

Pasha menjawab singkat. Ia menggelengkan kepalanya ribut me
Piemar

Happy reading 🤗

| 6
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 229

    Rosa menarik nafas dalam dan mengembuskannya perlahan saat melihat detik demi detik Jeena marah pada Manggala!Dasar wanita tidak tahu diuntung. Begitulah pikiran yang terlintas di kepala Rosa. Betapa tidak, jangan tanya seberapa besar perhatian Manggala padanya. Semua orang bisa melihat Manggala begitu mencintai Jeena.Namun apa yang Jeena lakukan adalah sesuatu hal yang gegabah. Rosa tak berani bertanya lebih lanjut. Setelah mematikan teleponnya, Jeena langsung mengurung diri di kamar.Jeena membaringkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya sembari menangis. Kepalanya terbenam di balik bantal. Oleh karena itu tangisannya tidak akan terdengar oleh Rosa. Baru pertama kalinya menangisi Manggala. Perkataannya tentang membatalkan pertunangan bukanlah hal yang serius. Jeena hanya merasa kesal karena Manggala mendiamkannya. Puncak kekesalannya ialah saat melihat Manggala ditemani gadis cantik nan sexy–yang ternyata seorang caddy.“Mas, apa kamu benar-benar mau putus? Batalkan pertun

    Huling Na-update : 2025-01-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 230

    Laila sudah dibawa ke ruang instalasi gawat darurat di salah satu rumah sakit yang berada tak jauh dari stable kuda milik pengusaha bernama Naufal Alatas. Beryl panik bukan main. Ia takut terjadi apa-apa pada gadis itu akibat ulah dirinya.Kuda bernama Lucky tak bisa dikendalikan sehingga ia pun jatuh. Namun ia mengabaikan rasa sakit pada bagian pinggangnya. Ia justru khawatir pada Laila.Insiden kecelakaan itu terjadi begitu singkat. Ketika Beryl jatuh dan menimpa tubuh Laila, mereka berguling jatuh ke atas rumput dan bebatuan. Kening Laila terhantam batu yang mereka lewati meskipun pada akhirnya ia menimpa tubuh Beryl.“Bagaimana kabar pasien Dok?” Beryl langsung menghadap dokter yang baru saja keluar ruangan IGD. Ia tidak berani masuk ke dalam. Ia hanya berdiri di luar pintu ruangan itu. Kebetulan dokter itu memang sedang menanyakan keluarga Laila.“Anda keluarga pasien yang bernama Laila?”Beryl langsung spontan mengangguk. “Betul,”“Kita bicara di ruangan saya,” ajak dokter wani

    Huling Na-update : 2025-01-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 231

    Manggala menjadi pusat perhatian ibuk-ibuk di mall. Betapa tidak, ia sedang mengajak bermain Sagara. Ia mendorong stroller di mana Sagara duduk dan terlihat ceria. Ia menaruh Sagara di sana karena khawatir kabur dan kecapekan.Sagara yang berusia belum genap dua tahun memang sedang aktif-aktifnya. Ia tidak bisa diam. Sedari pagi, ibunya Manggala mengajaknya bermain di apartemen. Putri Melati merasa seperti dejavu saat mengasuh Manggala saat ia masih kecil. Ia sangat menyukai Sagara yang cerdas dan lucu! Ia menjadi tak sabar ingin memiliki cucu kandung dari Manggala.Saat sore menjelang, Manggala tak lantas memulangkan Sagara pada neneknya. Ia justru mengajak anak lelaki tampan itu jalan-jalan ke mall. Ia merasa bersalah pada Jeena akibat pertengkaran kecil di telepon. Oleh karena itu, untuk meredam kekesalannya, ia akan mengajak bermain Sagara, memberikannya mainan yang banyak dan memanjakannya hari itu.“Wah, tampan sekali!” seru salah satu ibu muda–yang menggendong anak seusia Sagara

    Huling Na-update : 2025-01-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 232

    “Mas, maafin aku,” imbuh Jeena menepikan egonya. Ia merasa bersalah karena sikapnya telah memicu kesalahpahaman yang terjadi di antara dirinya dan Manggala.Mendengar Jeena meminta maaf, Manggala justru semakin merasa bersalah. Ia memang sedikit egois dan ingin dimengerti olehnya. Namun siapa sangka Manggala pun meminta maaf pada Jeena. “Jeena, maafin aku. Aku mungkin berlebihan,”“Enggak, Mas. Maaf, aku aja yang gak peka,” sambut Jeena tak mau kalah.Kini mereka saling menyalahkan diri masing-masing.Manggala menghela nafas dalam kemudian mengembuskannya perlahan. Ia menatap Jeena yang juga menatapnya. “Jeena, aku gak mungkin membatalkan pernikahan kita. Lagipula saat itu aku hanya terpancing emosi saja.”Jeena menundukan wajahnya. Ia justru sudah berpikir jika hubungan mereka benar-benar berakhir. Manggala pun bisa melihat raut wajahnya yang terlihat sendu. “Hei, you know how much I love you! So, please, no doubt!”Tangan Manggala terulur ingin menyentuh punggung tangan Jeena yang

    Huling Na-update : 2025-01-11
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 233

    Malam itu Yuda hanya bisa diam termangu ketika menghadapi Laila yang tidak mau bicara dengannya. Setelah mendengar Laila mengalami kecelakaan, beberapa hari kemudian Yuda mengunjungi putrinya di rumah sakit. Namun siapa sangka, kecelakaan yang terjadi padanya telah membuka luka lama.Ingatan Laila sudah pulih. Oleh karena itu Laila merasa marah dan kecewa pada Yuda yang telah berdusta padanya soal identitas dirinya. Laila bukanlah putri kandung Yuda. Ia adalah anak sambung dari istri ke duanya. Ayah kandung Laila sudah meninggal. Lantas Yuda menikahi Melani, seorang janda dengan satu anak dan menjadikannya istri ke duanya secara diam-diam.Melani adalah cinta pertama Yuda. Dulu Yuda hampir akan menikahinya. Namun karena ke dua orang tua Yuda tidak setuju, akhirnya ia menikah dengan ibunya Dania. Saat itu Laila berusia sepuluh tahun. Kecelakaan itu terjadi saat pernikahan mereka berlangsung selama enam bulan. Saat itu Melani dan Laila berada di perjalanan pulang dari sekolah. Melani men

    Huling Na-update : 2025-01-12
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 234

    Beryl tersenyum saat melihat siapa gadis yang datang. Rupanya Laila berada di sana. Sepertinya ia baru saja keluar dari rumah sakit. Tatapan Beryl turun pada tas yang dibawanya. Sementara itu perawat tadi langsung menyongsong Laila dengan penuh sukacita. Ia bersyukur karena Laila tidak jadi pergi. Ia pun memapah Laila masuk. Laila pun kembali berbaring di ranjang rumah sakit. Setelah ia berpikir dua kali, Laila memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Kondisi tubuhnya benar-benar lemah. Jika ia memaksakan diri pergi ke suatu tempat sama saja seperti bunuh diri.Perawat itu langsung kembali memasang selang infus pada pergelangan tangannya. Ia tidak berani mengintrogasinya. Meskipun wajah Laila tidak terlihat, namun tatapan matanya terlihat sayu. Gadis malang itu sedang menahan sakit.Tak lama perawat itu keluar, Beryl pun menyusul masuk ke dalam ruangannya. Ia ingin tahu kondisinya.Laila bisa mendengar langkah kakinya yang panjang. Ia pun menoleh ke arah sumber suara.“Kamu dari mana

    Huling Na-update : 2025-01-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 235

    “Kamu sakit? Aku panggilkan dokter ya,” imbuh Beryl menatap Laila. Suaranya terdengar lembut. Tak seperti biasanya nada bicaranya tinggi dan terkesan dingin.Laila mendesah pelan. Untung, suaranya tidak terdengar. Laila masih ingat wajah pemuda yang menolongnya saat insiden kecelakaan yang menimpa dirinya dan ibunya. Ia baru sàdar, wajahnya mirip dengan si kembar Beryl–Alby meskipun tidak benar-benar mirip! Namun ia merasa gamang. Memorinya bermasalah akibat kecelakaan itu. Siapakah pemuda itu? Apakah Beryl? Ataukah Alby? Atau orang lain? Ia takut salah mengenali orang. Namun suaranya mirip sekali dengan suara Beryl. Suara Beryl lebih tegas daripada suara Alby.Sisi lain, meskipun suaranya terdengar tegas, pemuda itu berbicara dengan lembut padanya. Sementara itu pemuda di depannya seringkali berbicara kasar dan bertindak kejam. Kemungkinan besar, pemuda yang menyelamatkan dirinya yaitu Alby.‘Pasti Mas Alby yang telah menyelamatkanku,’ gumam Laila setidaknya ia merasa ada bagian me

    Huling Na-update : 2025-01-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 236

    “Sudah cukup Mbak,” imbuh Laila mendorong garpu berisi potongan buah dari tangan Jeena.Dengan telaten Jeena menyuapi Laila. Laila kini merasa sendirian dan kesepian, oleh karena itu ia akan menemaninya selagi ia di sana. Bahkan ia ingin merawatnya.“Satu potong lagi ya, Laila cantik!” bujuk Jeena yang kini bisa melihat wajah cantik Laila. Berhubung hanya ada mereka berdua, Laila melepas maskernya. Selama dirawat ia lebih sering mengenakan masker daripada cadar.Laila pun terpaksa membuka mulutnya lebar. Ia berhasil menghabiskan potongan buah. Ia juga ingin sembuh dan segera masuk kerja. Mungkin dengan bekerja ia bisa melupakan sejenak kesedihannya.Jeena menaruh piring kecil bekas potongan buah di atas meja nakas. Kemudian ia mengambil segelas air putih dan mengangsurkannya pada Laila.“Minum dulu ya!” titah Jeena dengan lembut.Laila pun mengangguk patuh. Ia minum air putih kemudian memperbaiki duduknya. Jeena menaruh beberapa bantal ditumpuk di belakang punggung Laila agar ia merasa

    Huling Na-update : 2025-01-13

Pinakabagong kabanata

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 356

    Beryl menarik napas dalam, mencoba menenangkan dirinya. “Aku akan menghadapinya. Jangan khawatir. Laila bobo aja ya,”Laila menggeleng lemah. “Aku ikut. Kenapa mereka tiba-tiba datang? Pasti ada sesuatu yang penting,” katanya dengan nafas yang terengah.Namun Beryl bukan fokus pada perkataan Laila, tatapannya justru fokus pada bibir Laila yang merah dan bengkak. Rasanya, ia ingin meraup bibir manis itu lagi.“Tunggu sebentar ya, Sayang,” imbuh Beryl begitu lembut pada istrinya.Beryl mengecup keningnya dengan lembut sebelum beranjak menuju pintu. Dengan perasaan yang masih bergolak, ia membuka pintu kamar pengantin itu, menghadapi dua sosok yang berdiri dengan ekspresi penuh tanda tanya di ambang pintu.Di hadapannya berdiri dua pria—Rahes dan Yuda. Ayah kandung dan ayah tiri Laila.“Ada apa malam-malam begini?” tanya Beryl, suaranya rendah namun jelas menunjukkan ketidaksenangan.Rahes melangkah masuk tanpa dipersilakan, diikuti oleh Yuda. Mata pria paruh baya itu menatap tajam ke pi

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 355

    Rosa menarik napas dalam-dalam, lalu membuka pintu perlahan. Saat wajahnya muncul di balik pintu, suara-suara langsung berhenti sejenak. Namun, tatapan penuh kebencian dan curiga segera menghujaninya. Arum melangkah maju dengan senyum penuh kemenangan di wajahnya.“Akhirnya kau berani keluar,” katanya dengan nada mengejek. “Sekarang, beri kami jawaban. Apa yang sebenarnya kau sembunyikan?”Malam itu, Rosa sadar bahwa hidupnya di tempat ini mungkin tak akan pernah sama lagi.“Aku tidak menyembunyikan apapun,” jawab Rosa dengan tegas.Rosa berdiri di tengah kerumunan warga yang berteriak penuh amarah. Mata mereka menyala dalam kebencian, jari-jari mereka menunjuk tajam ke arahnya. Hujan turun rintik-rintik, membasahi wajahnya yang telah lebih dulu dibasahi air mata.“Kamu wanita murahan! Pergi dari sini!” seru seorang lelaki tua, wajahnya memerah karena emosi. Ia juga terprovokasi oleh para wanita di sana.Seorang wanita lain, yang pernah bersikap baik pada Rosa sebelumnya, kini ikut be

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 354

    “Sayang, mau mandi? Ayo Kakak bantu,” ujar Beryl berniat membantu istrinya. “Jangan mikir macam-macam! Kamu pasti lengket badannya,”Beryl sudah berjanji pada dirinya sendiri, akan merawat istrinya sebaik mungkin.Laila terperangah. Beryl memang serius ingin merawatnya. Namun, ia menahan diri. Sebetulnya ia sudah bisa berjalan meskipun belum bisa seperti orang normal. Hanya saja, ia ingin memberikan kejutan padanya. “Bantu aku aja ke kamar mandi,” imbuh Laila dengan tersenyum lembut.Beryl berjongkok lalu mengangkat tubuh Laila ke kamar mandi. Bahkan membawakan pakaian untuknya. Seharian di pelaminan membuat mereka merasa gerah dan berkeringat. Mereka mandi bergantian. Laila keluar dari kamar mandi sudah berganti pakaian dengan piyama lengan panjang. Beryl menyambutnya dengan senyuman yang hangat. Saat Laila mendekat, Beryl menatapnya sejenak. Selain Laila, Beryl juga belum terbiasa melihat penampilannya tanpa hijabnya. Laila tampak seperti seorang gadis muda berusia tujuh belas ta

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 353

    Langit Jakarta bertabur cahaya keemasan ketika malam mulai merayap perlahan. Gedung hotel mewah bintang lima itu berdiri megah di antara gedung-gedung pencakar langit lainnya, menjadi saksi sebuah pernikahan yang begitu dinanti. Di dalam aula yang luas, dekorasi bernuansa putih dan emas menyelimuti setiap sudut. Lampu kristal bergemerlapan di atas, sementara lantunan ayat suci Al-Qur’an mengalun syahdu, mengiringi kebahagiaan dua insan yang kini telah sah menjadi suami istri.Laila, dalam balutan gaun syar’i berwarna putih gading, tampak begitu anggun. Wajahnya yang selalu teduh kini berseri lebih dari biasanya. Sementara Beryl, dalam setelan khas pria Timur Tengah, tak bisa menyembunyikan binar bahagianya. Lelaki itu menatap istrinya dengan mata penuh takjub, seolah masih tak percaya bahwa gadis kecil yang dulu pernah ditolongnya kini telah menjadi pendamping hidupnya.Saat itu, keduanya duduk bersisian di pelaminan, menerima tamu yang datang silih berganti. Laila tersenyum lembut,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 352

    Laila duduk di ruang tamu rumahnya yang luas. Seorang perancang kondang dari Paris, Madam Coett, tengah sibuk menata beberapa gaun pengantin mewah di hadapannya. Meski masih duduk di kursi roda, Laila kini sudah bisa berjalan meskipun beberapa langkah. Itulah sebabnya, ia sangat bersemangat mencoba satu per satu gaun yang akan dikenakannya saat pesta pernikahannya di Indonesia.“Mademoiselle Laila, saya rasa yang ini akan sangat cocok untuk Anda!” kata Madame Coett sambil mengangkat gaun berlapis renda dengan ekor panjang.Laila tersenyum dan menyentuh lembut kain sutra itu. “Sus, bantu aku berjalan,” perawat Febi, pintanya pada pengasuh setianya. Ia harus berjalan sedikit untuk menatap cermin di depannya. Perawat Febi dengan sigap membantu Laila berdiri. Meski masih harus berpegangan pada kursinya, ia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Gaun itu segera dikenakan, dan begitu ia melihat bayangannya di cermin, matanya berbinar.“Cantik sekali,” gumam Laila penuh kagum. Ia memang bukan g

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 351

    Rosa menatap dua garis merah di test pack dan foto USG yang digenggamnya. Tangannya gemetar. Jantungnya berdetak begitu kencang hingga ia merasa bisa mendengarnya sendiri. “Tidak mungkin,” bisiknya, suaranya bergetar. Tapi kenyataan sudah terpampang jelas di hadapannya. Dua garis itu nyata. Ia hamil. Rosa merosot ke lantai kamar mandi, punggungnya bersandar pada dinding dingin. Air matanya mengalir tanpa bisa ditahan. Ia menggigit bibir, menahan isakan yang hendak pecah. Ini semua gara-gara malam itu. Malam yang seharusnya tidak pernah terjadi. Rosa merutuki kebodohannya sendiri. Tapi yang sudah terjadi tak bisa diubah. Ia berpikir semuanya akan berlalu begitu saja. Rosa wanita yang cerdas. Ia bahkan meminum obat kontrasepsi setelah melakukan hubungan terlarang itu. Ia juga tidak mau hamil di luar nikah. Namun ternyata takdir berkata lain. Sekalipun, ia berusaha menolak, takdir memiliki cara sendiri untuk datang.Rosa menutup matanya rapat-rapat. Napasnya tersengal. “Apa

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 350

    Senyum Rahes perlahan muncul. Ia mengangguk dan kembali menatap Ali. “Jika ini yang terbaik untuk Laila, aku merestui.”Sulis yang sejak tadi menunggu momen ini, segera membuka kotak beludru yang dibawanya. Di dalamnya, terdapat cincin emas putih bertatahkan berlian kecil yang berkilau di bawah cahaya lampu. Dengan penuh kelembutan, Sulis mengambil cincin itu dan berlutut di depan Laila.“Laila, izinkan aku mewakili Beryl untuk menyematkan cincin ini di jarimu sebagai tanda bahwa kau telah menjadi calon menantuku,” kata Sulis dengan suara bergetar penuh haru.Laila menatap cincin itu dengan mata berbinar, lalu perlahan mengulurkan tangannya. Dengan hati-hati, Sulis menyematkan cincin itu di jari manisnya. Suasana dipenuhi rasa haru, terutama bagi Yuda yang tanpa sadar menitikkan air mata bahagia.Yuda merasa bermimpi jika gadis kecil yang dibesarkan olehnya ternyata sudah ada yang melamar. Namun ia merasa senang sekali. Ia berpikir jika Laila menikah dengan Beryl maka ia juga akan mud

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 349

    Rosa menghela nafas, lalu melangkah mundur, membiarkan Pasha masuk ke dalam kamar sempitnya. Begitu pintu tertutup, keheningan menyelimuti mereka berdua. Pasha berdiri canggung di tengah ruangan, sementara Rosa berjalan ke meja kecil di sudut kamar, mengambil segelas air, lalu meneguknya tanpa tergesa-gesa.Kemudian ia pun membawakan air minum untuk Pasha.“Ada yang mau kamu omongin?” tanya Rosa akhirnya setelah menaruh nampan berisi segelas air minum.Pasha mengembuskan napas panjang menatap Rosa yang duduk di sebelahnya. “Rosa, aku... aku ingin minta maaf.”Rosa menoleh padanya, mata gelapnya menelisik. “Untuk apa?”Pasha mengatupkan rahangnya, merasa semakin bersalah. “Untuk tadi malam. Aku seharusnya... aku seharusnya lebih kuat menahan diri. Aku merasa bersalah. Aku ingin bertanggung jawab.”Rosa tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak sampai ke matanya. Ia meletakkan gelasnya kembali ke meja, lalu berjalan mendekat. “Kenapa kamu merasa bersalah?” tanyanya pelan. “Karena kamu pikir

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 348

    Pasha terbangun dengan kepala berat. Pandangannya masih kabur, tubuhnya terasa lelah. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Tapi ingatannya seperti kepingan puzzle yang tidak bisa tersusun dengan benar. Ia menoleh ke samping. Kosong.Pasha mengangkat tubuhnya perlahan, menyandarkan kepala ke sandaran tempat tidur. Kamar ini bukan kamarnya. Ia menatap langit-langit, mencoba mengingat sesuatu. Samar-samar, ia mengingat seseorang bersamanya tadi malam. Sosok seorang wanita. Tapi siapa?Tangannya meraba ke meja di samping tempat tidur, mengambil ponselnya. Saat ia membuka layar, sebuah pesan masuk dari salah satu temannya.[Pasha, lo aman? Semalam gue lihat Rosa yang anter lo ke hotel. Lo mabuk berat.]Jantungnya berdetak lebih cepat. Rosa? Pasha buru-buru membuka riwayat panggilannya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dan satu panggilan dari Rosa sekitar tengah malam. Ia menelan ludah.“Tidak mungkin…” gumamnya dengan perasaan yang gelisah.

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status