Share

Bab 339 : Hasutan

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2024-11-16 22:37:20

“Aw!” Tanpa sadar aku terkejut dan berteriak.

Terlalu serius memperhatikan keadaan di dalam sana dengan perasaan campur aduk membuat tanganku mendorong pintu yang tidak tertutup itu sehingga terbuka.

Sontak teriakanku itu mengundang mata-mata yang di sana menoleh ke arahku.

Ed terlihat begitu terkejut dan menghela napas tidak berdaya. Mungkin memikirkan bagaimana aku sampai bisa ada di tempat ini?

Tentu saja orang-orang Danio tidak tinggal diam. Bersamaan dengan Ed yang akan melangkah melindungiku, para algojo itu menahannya juga mengamankanku.

“Danio, kita sudah sepakat tadi, kita akan bicarakan baik-baik. Kenapa kau menahanku seperti ini?” Ed memberontak mencoba melepaskan diri dari tangan-tangan kekar tukang pukul Danio. Melihatku yang ketakutan, Ed sepertinya tidak tega.

“Kau bilang tidak datang dengan siapapun, kan? Ternyata ada orang lain yang kau suruh mengintai? Apa kau juga melapor polisi?” Danio bangkit dengan tatapan geram menghampiriku.

Jantungku berdegup tak menentu.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 340 : Tertembak

    “Lepaskan aku! Biarkan aku menghajar pria keparat ini!” Ed merusal dan menarik tubuhnya dari kedua pria kekar itu.Ketika dia berhasil melepaskan diri dan dua pria kekar itu hendak menahannya lagi, Danio melarang mereka.“Biarkan! Rasanya menarik juga kalau kita menyaksikan pergulatan dua putra kembar keluarga Permana. Lepaskan juga Erik. Awasi saja mereka dari jauh.” Danio memberikan perintah ada para tukang pukulnya.“Ed kumohon, jangan...” pintaku masih memberanikan diri bersuara padanya.Sebenci apapun dia dengan saudaranya, tapi janganlah sampai ada pertumpahan darah. Sebelumnya Ed tidak pernah mempermasalahkan hal ini, bahkan pernah melarangku untuk menyinggung dan menjelaskan tentang Erik agar aku tidak sedih.Lalu, apa yang terjadi sekarang? Mengapa hasutan Danio yang begitu saja sudah membuatnya semarah itu? Sebegitu mudahnya dia merubah sikapnya selama ini.“Diam dan lihat saja! Kau tidak akan pernah dirugikan, Kamila. Siapapun nanti yang kalah, kau masih punya satu pi

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 341 : Mengejar Danio

    “Tidak, Tolong!” teriakku gemetar melihat darah sudah muncrat memenuhi bajuku.Tubuh itu tergolek di lantai tepat di depanku dengan kesadaran yang semakin menurun. Di tubuhnya bersarang beberapa peluru yang tadi sengaja dihalaunya agar tidak mengenaiku dan Ed.“Erik!” Ed langsung memapah tubuh saudaranya itu di pangkuannya. Sementara yang lain sudah langsung meringkus Danio. Pria itu harus ditembak di bagian kakinya karena terus memberontak dan melakukan perlawanan. Beberapa anggota polisi pun terkena peluru nyasar dan ada satu yang mengalami luka parah seperti Erik.Meski sudah terkena tembakan di kakinya pun, Danio masih berhasil melompat keluar melalui jendela kaca yang sudah di pecahkannya sambil melompat keluar.“Sam, cepat panggil ambulance dan evakuasi Erik!” panggilnya pada Sam.“Baik, Tuan!” Sam yang tadinya hendak membantu polisi mengejar Danio kini harus beralih mengurus Erik. “Ari, amankan, Mila!” ujarnya pada Ari juga. Dalam keadaan genting begini aku hanya menurut saj

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 342 : Kritis

    “Papa belum pulang, Ma?” tanya Meida saat aku menemaninya tidur.Anak perempuanku mulai rewel lagi karena dua hari ini belum bertemu papanya.“Papa masih ada urusan, Meida,” ujarku yang berbaring di sampingnya sembari mengelus punggungnya agar bisa tertidur.“Papa kenapa selalu sibuk, Ma? Ketemu hanya sebentar terus pergi lagi. Katanya mau ajak kita jalan-jalan ke luar negri kalau mama sudah sembuh.” Walau matanya sudah mulai mengantuk, tapi Meida masih juga bergumam dengan kesal.“Iya, nanti,” ujarku dengan sabar menyahutinya.“Tapi, kapan?” Meida masih mendesak.“Sekolah kita belum libur, kan, Meida? Papa bilang kalau liburan, kan?” Gala menyahuti saudarinya.Kutoleh ke ranjang samping, anak itu sekarang malah duduk. Padahal tadi sudah kudengar dengkur halusnya.“Kok bangun? Ayo tidur lagi,” tuturku pada Gala.“Aku tidur di kamar mama saja, ya? sebal kalau terus dengarin Meida mengoceh. Udah enak-enakan mimpi eh kebangun.”“Yee, aku enggak ngoceh, kok. Enggak teriak-teriak juga.

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 343 : Kritis(2)

    “Jangan bercanda. Tadi dokter menyampaikan semuanya sudah baik-baik saja.” Ed terlihat gelisah dan nampak bingung harus melakukan apa.“Oke, aku akan segera ke sana!” tukasnya lalu melemparkan ponselnya di sofa dan bergegas ke kamar mandi.Aku bisa menduga pasti ada hal darurat di rumah sakit.“Kau akan ke rumah sakit?” tanyaku membantunya mengambil pakaian untuknya berganti. Ed hanya memakai piyama saat tidur, tidak mungkin juga ke rumah sakit tanpa berganti baju.“Iya, Sayang. Tanda-tanda vital Erik semakin menurun. Sam menelpon tadi,” tukasnya gugup.“Aku temani ya, Ed?” ujarku. Aku juga ingin melihat kondisi saudara iparku itu.Meski tidak langsung menjawab, tapi akhirnya Ed mengangguk.“Baiklah, ganti bajumu, aku tunggu di depan.”Segera saja dengan cepat kuganti pakaianku, membangunkan Nur untuk menitipkan anak-anak, lalu langsung menghampiri Ed yang sudah bersiap di mobil.Dengan segera kami sudah meluncur di jalan. Ed memang cakap dalam menyetir. Dia bisa mengemudikan dengan

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 344 : Kritis(3)

    Kulihat Ed keluar dari ruang ICU itu dengan raut pasrah. Aku segera menghampirinya dan mencoba menanyakan keadaan Erik.“Bagaimana, Sayang?” tanyaku sembari merangkul lengannya. Berharap Ed akan bisa tetap tenang menghadapi situasi ini.Setelah menghela napas panjang, Ed baru bersuara, “Sedang ditangani.”Aku pun ikut menghela, kata-kata Ed setidaknya bisa menunjukan bahwa Erik masih hidup dan dalam proses penanganan.Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dan kembali memanggil Ed. Aku ikutan datang untuk tahu ada apa? Begitu juga Sam.“Untungnya jantung pasien bisa kembali berdetak. Kami masih mengusahakan yang terbaik. Termasuk saat ini sedang mencari stok darah yang sesuai dengan golongan darah Tuan Erik. Kalau tidak ada stok golongan darah yang sesuai, saya mohon ijin agar tuan bersedia diperiksa golongan darahnya sebagai jaga-jaga kalau stok darah habis.”“Kami kembar identik, golongan darah kita sudah tentu sama,” tukas Ed yang tentu akan siap kalau harus mendonorkan d

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 345

    “Sebaiknya kau pulang dan beristirahat di rumah saja,” tukas Ed padaku.Kami sebentar keluar ruangan karena sesuai pesan dokter, di ruang ICU tidak boleh ada lebih dari seorang penunggu.“Pulang, Sayang?” ujarku seolah keberatan. Inginnya aku menemaninya ikut menunggui Erik yang belum keluar dari masa kritisnya ini.“Ari sudah menjemputmu.” Ed menunjuk ke arah Ari yang sudah berjaan mendekat.Aku tidak tahu apakah Ed kesal melihat tanganku yang digenggam Erik tadi? Tapi saat ini aku akan mematuhinya saja.“Baiklah, Sayang. Aku akan pulang. Tapi, apakah kau jadi mendonorkan darah untuk Erik?” tanyaku memastikan.“Iya, tapi dokter bilang nanti setelah semua stabil. Mungkin nanti pagi.” Ed menjelaskan.Aku mengangguk dan kulepas baju khusus pembesuk ruang ICU itu, lalu kehampiri Ed kembali.“Aku pulang dulu, ya? Kalau ada apa-apa kabari aku,” ujarku sembari berjinjit untuk menciumnya. Ed hanya bereaksi mengangguk padaku lalu memanggil Ari agar mengantarku pulang.Apa suamiku marah? Piki

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 346

    “Penasaran kenapa, Mbak? Mereka kembar, jadi kalau mau tahu seperti apa, ya sama kaya Ed lah,” ujarku sembari menerima jus buah yang baru dibuatkan Mbak Lilis.“Lagipula, Erik sekarang masih di ICU. Kalau kita ke sana pun enggak bisa lihat. Nanti saja kalau sudah pindah di ruang perawatan.”Mbak Lilis duduk di sebelahku dengan menopang dagunya. Tidak berhenti bertanya. Kali ini sedikit berbisik sambil celingak-celinguk, “Memangnya ada kejadian apa kemarin sampai bajumu penuh cipratan darah?”Kuhela napas kemudian baru menjawab pertanyaan Mbak Lilis. Kalau padanya, aku tidak perlu terlalu cemas. Mbak Lilis tidak pernah heboh dengan apapun. Bahkan suaminya punya istri lagi saja dia tetap setenang dasar laut.“Sebenarnya sejak dulu ada orang yang ingin merusak keluarga Ed, Mbak. Dia yang selama ini mencoba membuat Ed dan saudaranya itu selalu bermusuhan. Saat ini keduanya baru menyadari dan merasa harus melawan pria itu. Jadinya ada sedikit baku hantam yang tidak bisa dielakan.” Kusampai

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 347 : Danio Meninggal

    “Innalillahi...” ucapku mendengar berita duka itu.Walau pria itu sudah kejam dan memiliki niat jahat pada kami, sebagai sesama manusia aku juga ikut prihatin.“Paman di rumah sakit, Tante?” tanyaku.“Iya, dia tentu juga harus mengurus semua perkara ini, Mila. Tadinya suamimu memintanya segera mengusut tentang pembunuhan papanya, tak dinyana, Danio sudah menghembuskan napas terakhir sebelum menerima hukumannya di pengadilan negara.”Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Danio saat pengejaran. Karena sebelumnya Danio tidak kenapa-kenapa. Dia melompat dari jendela dan berhasil melarikan diri. Lalu setelahnya aku tidak mengikuti beritanya lagi.Sorenya aku mengirim pesan pada Ed dengan alasan anak-anaknya merindukannya dan ingin melakukan video call.Ed tidak menolak dan langsung menghubungi balik anak-anak untuk melakukan vidio call.Kubiarkan saja dua bocah itu berkomunikasi dengan papanya. Aku hanya memperhatikan keduanya dari jauh saja. Sesekali melirik Ed di layar ponsel. Walau wajah

Latest chapter

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 355

    Kukirim pesan pada Ed bahwa saat ini aku dan Mbak Lilis ada di pusat perbelanjaan di dekat kantornya.Ed mengirim pesan balik yang menyampaikan akan segera menyusulku.Di sana aku tidak sengaja bertemu dengan wanita yang waktu itu bersama Jessica. Seingatku namanya Sherin. Aku juga tidak lupa, dia bilang temannya Jessica.“Kau sedang berbelanja?” tanyaku basa-basi seteah dia duluan yang menyapaku.Kami duduk di resto dan mengobrol santai di sana sembari menikmati makanan yang kami pesan.“Iya, tadi aku dari kantor suamimu, mau tanya adakah lowongan pekerjaan di sana. Aku mau tinggal di Indonesia lagi saja,” ujar Sherina.Senyumnya ramah sekali. Penampilannya juga cantik dan elegan. Dia berteman dengan Jessica, pasti sedikit tahu tentangku dan Ed. Namun wanita ini masih tetap ramah. Sepertinya dia berbeda dengan Jessica.“Sebelum ini tinggal di mana?” tanyaku lagi.“Di Prancis. Aku model di sana. Tapi usia semakin tua dan kalah saing dengan para model muda. Jadi sudah seharusnya aku m

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 354

    Gala dan Meida senangnya minta ampun ketika papanya bilang minggu depan akan mengajak mereka jalan-jalan ke luar negri. Padahal libur sekolah masih sebulanan. Tapi Ed tidak mempermasalahkan hal itu.“Jangan terlalu keras, mereka masih TK. Enggak masalah juga,” ujarnya saat kuingatkan tentang jadwal sekolah mereka.“Takutnya sekolah tidak memberi izin, Sayang,” ujarku memberi alasan.“Anak-anak aku sendiri, ngapain juga minta izin?” tukasnya tidak begitu memikirkan hal ini.“Astaga, Papa...!” tukasku menanggapinya. Mungkin dia tidak serius. Tapi, ya sudahlah. Biar nanti kumintakan izin pada pihak sekolah kalau anak-anak lebih dulu libur panjang. Tidak mungkin juga ‘kan kalau mereka tidak memberi izin. Seandainya sampai pihak sekolah tidak memberi izin, baru ucapan Ed bisa dibenarkan.“Ma, nanti kita belanja jaket tebal, ya? Papa bilang sekarang sedang musim dingin di Eropa?” Meida sudah bingung sendiri dan membayangkan akan kedinginan kalau tidak punya jaket tebal.“Iya nanti kita bel

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 353 : Penjelasan

    “Danio sudah mati?” tanyanya pada Ed yang duduk di sofa panjang penunggu tak jauh dari ranjangnya.“Hmm, kami baru dari pemakamannya,” jawab Ed.Keduanya kembali terdiam ketika aku keluar dari toilet. Ed memintaku duduk di sampingnya dan Erik tampak menatapku dengan perasaan bersalah.Aku jadi tidak tahu harus ngomong apa?“Aku minta antar Sam atau Ari saja untuk pulang, ya?” Aku bicara pada suamiku.“Di luar hujan deras, Sayang. Dan Sam barusan mengabarkan ada truk besar terguling dan menyebabkan jalanan macet. Mending kita tunggu saja sebentar.”Aku baru tahu hal itu. Memang saat memasuki gedung ini tadi, sudah gerimis. Bisa jadi sekarang hujan deras teringat mendungnya yang pekat membuat langit Jakarta mengabu.“Oh, baiklah!” ujarku. Aku tidak menolak. Lagi pula ada Ed di sampingku. Kenapa juga aku masih merasa tidak enak?Setelah dokter memeriksa dan memberikan injection pada jarum infus Erik, pria itu menutup matanya. Sepertinya pengaruh obatnya membuatnya lebih banyak mengant

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 352 : Mengunjungi Erik

    “Ed, mama dan papa kan sudah berpisah. Tapi mengapa...?”Belum tuntas pertanyaanku, Ed sudah menerima panggilan dari rumah sakit.Aku tidak akan menganggunya dulu.Lalu kupikir, nanti akan kutanyakan saja pada Paman Prabowo. Ed selalu pelit untuk menyampaikan tentang keluarganya.Kebanyakan aku mengetahui banyak hal pun bukan darinya. Dia hanya kebagian membenarkan saja saat kukonformasi apa yang disampaikan orang lain.Lagipula sudah lama aku tidak berkunjung ke rumah Tante Atika. Nanti sekalian mengajak ibu dan Mbak Lilis juga anak-anak ke rumahnya.“Kau mau aku antar pulang?” tanyanya. Padahal kudengar tadi dia mau ke rumah sakit.“Ada apa di rumah sakit?” aku tidak menjawabi pertanyaannya, tapi malah balik bertanya.“Erik sudah sadar, dia mencariku.” “Oh, syukurlah, Ed. Apa kau akan ke sana?”“Ya, aku akan menengoknya sebentar. Aku antar kau pulang dulu.”“Rumah sakit lebih dekat, Ed. Jadi kita ke rumah sakit saja dan nanti baru mengantarku pulang kalau sudah selesai dari meneng

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 351 : Di Pemakaman

    Jenazah Danio disemayamkan di rumah duka sebelum akhirnya diberangkatkan ke pemakaman keluarga.Kami baru datang ketika beberapa mobil pengantar jenazah sudah berjalan keluar dari rumah duka. Sam menghampiri mobil dan Ed membuka kaca jendela. Aku tidak tahu apa maksud percakapan mereka yang hanya sepotong-sepotong itu. Apapun itu pasti hanya mengenai prosesi pemakaman Danio.“Siap, Tuan!” Sam melaporkan.“Datang?”“Datang, Tuan.”“Oke, kita langsung ke sana!”Dan kami kembali meluncur ke pemakaman keluarga. Ed memberitahu bahwa meski dalam satu arah dan berdekatan, tapi makam keluarga Ed dan Danio berbeda tempat.Padahal kalau Danio itu masih adik neneknya Ed, seharusnya masih dalam satu keluarga dan dimakamkan di tempat yang sama, kan? Tapi mungkin akulah di sini yang kurang mengerti. Nantilah aku menanyakan pada Ed. Aku menggandeng lengan Ed dengan sedikit erat ketika memasuki areal pemakaman yang sepi dan sedikit rimbun dengan bunga kamboja itu.Untungnya sepanjang jalan setapak

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 350 : Kepergok(3)

    “Ahaha, Papa kalau tidur memang suka begitu, Meida. Sama kan kayak Gala. Suka jatuh dari tempat tidur,” aku menyahuti pertanyaan bocah itu. Padahal Ed sudah melirikku seolah mengatakan tidak perlu menjawabnya agar tidak terlihat bohongnya.“Tapi kok baju mama dan papa di lepas. Meida lihat kok baju mama dan papa di lantai?”Tuh kan? Bocah itu akan terus bertanya karena merasa tidak puas dengan jawabanku sebelumnya.Kali ini Ed bukannya membantuku, tapi malah memakai headseatnya dan bangkit pura-pura menerima panggilan.Entahlah, apa itu beneran ada panggilan atau hanya kamuflasenya saja agar terhindar dari pertanyaan Meida?Kulihat Nur dengan sopan tidak bereaksi apapun mendegar celoteh bocah asuannya itu. Dia langsung memakaikan Meida bathrobe kecil lalu mengendongnya duduk di sebelahku dan ganti mengurus gala yang belum mau mentas dari kolam renang.Kuambil kesempatan itu untuk mengajak putriku masuk ke dalam kamar dengan alasan memandikannya dan mengganti bajunya. Setelah itu ak

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 349 : Kepergok(2)

    “Enggak jadi minta dipijitin dulu?” Aku masih mengingatkannya saat leherku sudah penuh gigitan lembutnya.“Tanggung, Beb. Aku saja yang sekarang pijitin kamu,” ujarnya sembari melorotkan tali lingeri yang kugenakan untuk bisa menangkupkan kedua tangan besarnya itu pada dua bagian yang katanya semakin mantap itu. Sejak dulu aku memang rajin merawat diri, apalagi untuk suamiku yang ganteng dan selalu menjadi incaran para wanita diluar sana.Ed duduk bertumpu pada kedua lututnya dan kedua kakiku melingkar di pinggangnya, sedangkan tangan besar itu sudah ayik mengadon dua benda yang membusung itu dengan remasan lembut dan nyaman. Tanpa kuperintah, bibirku sudah meloloskan suara desah manjalita yang membuat pria itu lebih tergoda. Napasku sudah naik turun menggilai kenyamanan yang diberikannya. Otot-otoku mengejang perlahan di bawah pada kenikmatan nirwana. Tahu aku sudah dimabuk kepayang, Ed berlanjut melumat dua puncak itu bergantian, sedangkan satu tangannya malah diturunkan menelu

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 348 : Kepergok

    “Berani dia pulang ke Indonesia saat status hukumnya masih sebagai narapidana?” tanyaku pada Ed yang sudah rebahan di tempat tidur.Dia sudah datang beberapa waktu yang lalu, namun karena Meida merengek memintanya menemani mereka di kamar sebelum tidur, jadinya Ed melenyapkan rasa lelahnya sementara sampai dua bocah kecil itu bersedia tidur. “Kenapa?” tanya Ed yang bisa kukatakan kurang fokus saja dengan pembicaraan tentang Jessica. Mungkin dia lelah. Karenanya, aku menunda acara pijit-pijit yang sudah kami rencanakan tadi.“Apa kasus Jessica sudah tuntas?” tanyaku.“Informasi yang aku dengar Danio meminta pengacara untuk bernegosiasi dengan pihak keluarga anak-anak yang diculik. Mereka memilih menyelesaikan dengan cara kekeluargaan.”“Hah?! Serius, Ed?” Aku jadi merasa tidak terima wanita itu bisa lolos begitu saja dari jerat hukum. Pasti Danio tidak hanya menawarkan tentang kekeluargaannya itu. Bisa jadi pria itu juga mengancam.“Ya sudahlah, bukan urusan kita juga ‘kan?”“Walau

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 347 : Danio Meninggal

    “Innalillahi...” ucapku mendengar berita duka itu.Walau pria itu sudah kejam dan memiliki niat jahat pada kami, sebagai sesama manusia aku juga ikut prihatin.“Paman di rumah sakit, Tante?” tanyaku.“Iya, dia tentu juga harus mengurus semua perkara ini, Mila. Tadinya suamimu memintanya segera mengusut tentang pembunuhan papanya, tak dinyana, Danio sudah menghembuskan napas terakhir sebelum menerima hukumannya di pengadilan negara.”Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Danio saat pengejaran. Karena sebelumnya Danio tidak kenapa-kenapa. Dia melompat dari jendela dan berhasil melarikan diri. Lalu setelahnya aku tidak mengikuti beritanya lagi.Sorenya aku mengirim pesan pada Ed dengan alasan anak-anaknya merindukannya dan ingin melakukan video call.Ed tidak menolak dan langsung menghubungi balik anak-anak untuk melakukan vidio call.Kubiarkan saja dua bocah itu berkomunikasi dengan papanya. Aku hanya memperhatikan keduanya dari jauh saja. Sesekali melirik Ed di layar ponsel. Walau wajah

DMCA.com Protection Status