Share

Bab 347 : Danio Meninggal

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2024-11-20 15:07:00
“Innalillahi...” ucapku mendengar berita duka itu.

Walau pria itu sudah kejam dan memiliki niat jahat pada kami, sebagai sesama manusia aku juga ikut prihatin.

“Paman di rumah sakit, Tante?” tanyaku.

“Iya, dia tentu juga harus mengurus semua perkara ini, Mila. Tadinya suamimu memintanya segera mengusut tentang pembunuhan papanya, tak dinyana, Danio sudah menghembuskan napas terakhir sebelum menerima hukumannya di pengadilan negara.”

Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Danio saat pengejaran. Karena sebelumnya Danio tidak kenapa-kenapa. Dia melompat dari jendela dan berhasil melarikan diri. Lalu setelahnya aku tidak mengikuti beritanya lagi.

Sorenya aku mengirim pesan pada Ed dengan alasan anak-anaknya merindukannya dan ingin melakukan video call.

Ed tidak menolak dan langsung menghubungi balik anak-anak untuk melakukan vidio call.

Kubiarkan saja dua bocah itu berkomunikasi dengan papanya. Aku hanya memperhatikan keduanya dari jauh saja. Sesekali melirik Ed di layar ponsel. Walau wajah
Kafkaika

Terima kasih masih setia membaca karya saya sejauh ini, terima kasih juga atas like, komen, ulasan, vote, juga hadiah dari kakak-kakak sebagai bentuk dukungan,,, Jangan lupa ikuti terus kisah cinta Ed dan Kamila... Happy reading! Love you all 💕💕💕

| 23
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Idaidy
thor pas erik sadar tolong tampilin scene minta maafnya ke ed ya hhe
goodnovel comment avatar
Noor Hedayah Zainal Abidin
Allahuakbar...jessica pulak ...‍♀️
goodnovel comment avatar
Rosanisarizan Arisan
bila sambungannya...tak sabar nungguin...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 348 : Kepergok

    “Berani dia pulang ke Indonesia saat status hukumnya masih sebagai narapidana?” tanyaku pada Ed yang sudah rebahan di tempat tidur.Dia sudah datang beberapa waktu yang lalu, namun karena Meida merengek memintanya menemani mereka di kamar sebelum tidur, jadinya Ed melenyapkan rasa lelahnya sementara sampai dua bocah kecil itu bersedia tidur. “Kenapa?” tanya Ed yang bisa kukatakan kurang fokus saja dengan pembicaraan tentang Jessica. Mungkin dia lelah. Karenanya, aku menunda acara pijit-pijit yang sudah kami rencanakan tadi.“Apa kasus Jessica sudah tuntas?” tanyaku.“Informasi yang aku dengar Danio meminta pengacara untuk bernegosiasi dengan pihak keluarga anak-anak yang diculik. Mereka memilih menyelesaikan dengan cara kekeluargaan.”“Hah?! Serius, Ed?” Aku jadi merasa tidak terima wanita itu bisa lolos begitu saja dari jerat hukum. Pasti Danio tidak hanya menawarkan tentang kekeluargaannya itu. Bisa jadi pria itu juga mengancam.“Ya sudahlah, bukan urusan kita juga ‘kan?”“Walau

    Last Updated : 2024-11-19
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 349 : Kepergok(2)

    “Enggak jadi minta dipijitin dulu?” Aku masih mengingatkannya saat leherku sudah penuh gigitan lembutnya.“Tanggung, Beb. Aku saja yang sekarang pijitin kamu,” ujarnya sembari melorotkan tali lingeri yang kugenakan untuk bisa menangkupkan kedua tangan besarnya itu pada dua bagian yang katanya semakin mantap itu. Sejak dulu aku memang rajin merawat diri, apalagi untuk suamiku yang ganteng dan selalu menjadi incaran para wanita diluar sana.Ed duduk bertumpu pada kedua lututnya dan kedua kakiku melingkar di pinggangnya, sedangkan tangan besar itu sudah ayik mengadon dua benda yang membusung itu dengan remasan lembut dan nyaman. Tanpa kuperintah, bibirku sudah meloloskan suara desah manjalita yang membuat pria itu lebih tergoda. Napasku sudah naik turun menggilai kenyamanan yang diberikannya. Otot-otoku mengejang perlahan di bawah pada kenikmatan nirwana. Tahu aku sudah dimabuk kepayang, Ed berlanjut melumat dua puncak itu bergantian, sedangkan satu tangannya malah diturunkan menelu

    Last Updated : 2024-11-19
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 350 : Kepergok(3)

    “Ahaha, Papa kalau tidur memang suka begitu, Meida. Sama kan kayak Gala. Suka jatuh dari tempat tidur,” aku menyahuti pertanyaan bocah itu. Padahal Ed sudah melirikku seolah mengatakan tidak perlu menjawabnya agar tidak terlihat bohongnya.“Tapi kok baju mama dan papa di lepas. Meida lihat kok baju mama dan papa di lantai?”Tuh kan? Bocah itu akan terus bertanya karena merasa tidak puas dengan jawabanku sebelumnya.Kali ini Ed bukannya membantuku, tapi malah memakai headseatnya dan bangkit pura-pura menerima panggilan.Entahlah, apa itu beneran ada panggilan atau hanya kamuflasenya saja agar terhindar dari pertanyaan Meida?Kulihat Nur dengan sopan tidak bereaksi apapun mendegar celoteh bocah asuannya itu. Dia langsung memakaikan Meida bathrobe kecil lalu mengendongnya duduk di sebelahku dan ganti mengurus gala yang belum mau mentas dari kolam renang.Kuambil kesempatan itu untuk mengajak putriku masuk ke dalam kamar dengan alasan memandikannya dan mengganti bajunya. Setelah itu ak

    Last Updated : 2024-11-20
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 351 : Di Pemakaman

    Jenazah Danio disemayamkan di rumah duka sebelum akhirnya diberangkatkan ke pemakaman keluarga.Kami baru datang ketika beberapa mobil pengantar jenazah sudah berjalan keluar dari rumah duka. Sam menghampiri mobil dan Ed membuka kaca jendela. Aku tidak tahu apa maksud percakapan mereka yang hanya sepotong-sepotong itu. Apapun itu pasti hanya mengenai prosesi pemakaman Danio.“Siap, Tuan!” Sam melaporkan.“Datang?”“Datang, Tuan.”“Oke, kita langsung ke sana!”Dan kami kembali meluncur ke pemakaman keluarga. Ed memberitahu bahwa meski dalam satu arah dan berdekatan, tapi makam keluarga Ed dan Danio berbeda tempat.Padahal kalau Danio itu masih adik neneknya Ed, seharusnya masih dalam satu keluarga dan dimakamkan di tempat yang sama, kan? Tapi mungkin akulah di sini yang kurang mengerti. Nantilah aku menanyakan pada Ed. Aku menggandeng lengan Ed dengan sedikit erat ketika memasuki areal pemakaman yang sepi dan sedikit rimbun dengan bunga kamboja itu.Untungnya sepanjang jalan setapak

    Last Updated : 2024-11-20
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 352 : Mengunjungi Erik

    “Ed, mama dan papa kan sudah berpisah. Tapi mengapa...?”Belum tuntas pertanyaanku, Ed sudah menerima panggilan dari rumah sakit.Aku tidak akan menganggunya dulu.Lalu kupikir, nanti akan kutanyakan saja pada Paman Prabowo. Ed selalu pelit untuk menyampaikan tentang keluarganya.Kebanyakan aku mengetahui banyak hal pun bukan darinya. Dia hanya kebagian membenarkan saja saat kukonformasi apa yang disampaikan orang lain.Lagipula sudah lama aku tidak berkunjung ke rumah Tante Atika. Nanti sekalian mengajak ibu dan Mbak Lilis juga anak-anak ke rumahnya.“Kau mau aku antar pulang?” tanyanya. Padahal kudengar tadi dia mau ke rumah sakit.“Ada apa di rumah sakit?” aku tidak menjawabi pertanyaannya, tapi malah balik bertanya.“Erik sudah sadar, dia mencariku.” “Oh, syukurlah, Ed. Apa kau akan ke sana?”“Ya, aku akan menengoknya sebentar. Aku antar kau pulang dulu.”“Rumah sakit lebih dekat, Ed. Jadi kita ke rumah sakit saja dan nanti baru mengantarku pulang kalau sudah selesai dari meneng

    Last Updated : 2024-11-20
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 353 : Penjelasan

    “Danio sudah mati?” tanyanya pada Ed yang duduk di sofa panjang penunggu tak jauh dari ranjangnya.“Hmm, kami baru dari pemakamannya,” jawab Ed.Keduanya kembali terdiam ketika aku keluar dari toilet. Ed memintaku duduk di sampingnya dan Erik tampak menatapku dengan perasaan bersalah.Aku jadi tidak tahu harus ngomong apa?“Aku minta antar Sam atau Ari saja untuk pulang, ya?” Aku bicara pada suamiku.“Di luar hujan deras, Sayang. Dan Sam barusan mengabarkan ada truk besar terguling dan menyebabkan jalanan macet. Mending kita tunggu saja sebentar.”Aku baru tahu hal itu. Memang saat memasuki gedung ini tadi, sudah gerimis. Bisa jadi sekarang hujan deras teringat mendungnya yang pekat membuat langit Jakarta mengabu.“Oh, baiklah!” ujarku. Aku tidak menolak. Lagi pula ada Ed di sampingku. Kenapa juga aku masih merasa tidak enak?Setelah dokter memeriksa dan memberikan injection pada jarum infus Erik, pria itu menutup matanya. Sepertinya pengaruh obatnya membuatnya lebih banyak mengant

    Last Updated : 2024-11-21
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 354

    Gala dan Meida senangnya minta ampun ketika papanya bilang minggu depan akan mengajak mereka jalan-jalan ke luar negri. Padahal libur sekolah masih sebulanan. Tapi Ed tidak mempermasalahkan hal itu.“Jangan terlalu keras, mereka masih TK. Enggak masalah juga,” ujarnya saat kuingatkan tentang jadwal sekolah mereka.“Takutnya sekolah tidak memberi izin, Sayang,” ujarku memberi alasan.“Anak-anak aku sendiri, ngapain juga minta izin?” tukasnya tidak begitu memikirkan hal ini.“Astaga, Papa...!” tukasku menanggapinya. Mungkin dia tidak serius. Tapi, ya sudahlah. Biar nanti kumintakan izin pada pihak sekolah kalau anak-anak lebih dulu libur panjang. Tidak mungkin juga ‘kan kalau mereka tidak memberi izin. Seandainya sampai pihak sekolah tidak memberi izin, baru ucapan Ed bisa dibenarkan.“Ma, nanti kita belanja jaket tebal, ya? Papa bilang sekarang sedang musim dingin di Eropa?” Meida sudah bingung sendiri dan membayangkan akan kedinginan kalau tidak punya jaket tebal.“Iya nanti kita bel

    Last Updated : 2024-11-21
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 355

    Kukirim pesan pada Ed bahwa saat ini aku dan Mbak Lilis ada di pusat perbelanjaan di dekat kantornya.Ed mengirim pesan balik yang menyampaikan akan segera menyusulku.Di sana aku tidak sengaja bertemu dengan wanita yang waktu itu bersama Jessica. Seingatku namanya Sherin. Aku juga tidak lupa, dia bilang temannya Jessica.“Kau sedang berbelanja?” tanyaku basa-basi seteah dia duluan yang menyapaku.Kami duduk di resto dan mengobrol santai di sana sembari menikmati makanan yang kami pesan.“Iya, tadi aku dari kantor suamimu, mau tanya adakah lowongan pekerjaan di sana. Aku mau tinggal di Indonesia lagi saja,” ujar Sherina.Senyumnya ramah sekali. Penampilannya juga cantik dan elegan. Dia berteman dengan Jessica, pasti sedikit tahu tentangku dan Ed. Namun wanita ini masih tetap ramah. Sepertinya dia berbeda dengan Jessica.“Sebelum ini tinggal di mana?” tanyaku lagi.“Di Prancis. Aku model di sana. Tapi usia semakin tua dan kalah saing dengan para model muda. Jadi sudah seharusnya aku m

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 387 : Menginap di Hotel

    “Wah, biro jodoh kah ini?” Erik sedikit bercanda. “Yah, anggap saja begitu. Biar Gala dan Meida bisa cepat punya tante dan sepupu!” kucandai balik Erik. Dan kami hanya tertawa. Sengaja kutingalkan mereka agar tidak mengganggu, ibu sudah melambai memanggilku di sana. “Ibu jadi pulang ini? Enggak pengen nginap bareng anak-anak di hotel?” kutanya lagi ibu yang sudah mau masuk mobil bersama Mbak Lilis. “Enggak, ah. Ibu mau di rumah saja. Besok pagi mau ada senam lansia,” tolaknya. Mbak Lilis tidak kutanya karena sudah tentu jawabannya tidak. Dia tidak akan sanggup naik ke lantai atas sendiri karena mual. “Ya sudah deh, hati-hati di jalan.” tukasku melepas mereka. “Selamat bermalam saja buat kalian, siapa tahu jadi adik lagi buat Gala dan Meida,” tukas Mbak Lilis yang kulihat langsung disenggol ibu. Lagian, sembarangan saja kalau ngomong!

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 386 : Peresmian Hotel

    Acara peresmian hotel dilakukan sederhana saja. Cukup mengundang beberapa kolega yang terkait dan tamu-tamu dari unsur pemerintahan kota. Kusambut Pak Bupati yang kini sudah menggandeng seorang wanita cantik di sampingnya. Perutnya sudah terlihat membuncit. Aku jadi malu, karena ketika Pak Bupati menikah tidak bisa datang. Kalau dari bulan mereka menikah, itu ketika aku sedang kehilangan anak perempuanku dalam operasi cesar. “Sudah setahun lebih dan Bu Bupati sudah mau lahiran, saya belum mengucapkan selamat pada Anda secara semestinya,” ujarku sedikit malu pada mereka. “Tidak apa, Nyonya. Doakan terbaik saja untuk istri saya mendekati hari persalinan. Dia terlihat tegang dan tidak bisa tidur,” ujar Pak Bupati. “Oh, kenapa tegang?” tanyaku pada istri Pak Bupati. “Dokternya menyarakan untuk cesar, saya hanya takut. Jadi malah kebayang yang tidak-tidak.” Wanita itu mengutarakan kecemasannya.

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 385

    Kuperhatiakn wanita yang katanya dipilih Ed itu. Dia berdiri sembari memeriksa beberapa hal dari dokumen yang dibawanya. Kesan cantik dan anggun terpancar darinya.Aku tahu bagaiman selera Ed karena melihat beberapa wanita yang pernah dekat dengannya.Tidak salah juga kalau dia memilih wanita ini sebagai sekretaris pribadi Erik. Mungkin dia menyamakan selera Erik dengan seleranya.Beberapa kali Erik selalu tertarik dengan wanita yang menjadi pasangan Ed.Aku tidak lupa bahwa Erik juga pernah tertarik padaku waktu itu. Tapi, aku sudah tidak mau membahas hal itu lagi.Melihatku yang menatap wanita itu untuk menilainya, Erik menangkap wajahku yang tiba-tiba muram. Dia tertawa kecil. “Cemburu, ya?”“Apaan, sih?” ujarku tergagap.“Devinisi mencari sakit sendiri itu kamu, Mila. Masih sayang juga minta pisah.” Erik menyindirku.“Terserahlah,” gumamku lebih ke diri

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 384

    “Udah tinggalin sepedamu, ikut aku bentar!” ujar Ed menarik lenganku ketika sudah menyelesaikan masalah dengan wanita itu.“Kemana?” tanyaku tapi tidak bisa menahan Ed menyeretku hingga aku masuk ke dalam mobilnya.“Adalah, nanti juga tahu sendiri.”Ed tidak lupa memasangkan sabuk pengaman untukku karena aku suka abai dengan benda itu saat berkendara dengannya. Padahal pria ini kalau berkendara bisa ugal-ugalan.Ketika wajahnya terlalu dekat dengan wajahku, kuambil sabuk pengaman itu dan aku akan memasangnya sendiri.“Aku bisa sendiri,” ujarku padanya sembari mendorongnya agar menjauh.“Jaim banget sih, kamu!” Ed kesal karena penolakanku.“Bukan jaim, tapi...” Dan pria yang menyebalkan ini malah mencium pipiku.“Ed!” tukasku sebal.“Ya, Sayang?”“Kenapa kau mencium pipiku?”&

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 383

    Ed harus ke hotel untuk melihat persiapan acara besok sore. Kudengar Erik dan Sam juga sudah datang tapi mereka bilang akan ke rumah sore harinya setelah semua persiapan hampir 100%.Aku yang akan mengantar anak-anak seperti biasa. Kunikmati saja karena Ed sudah mengatakan setelah ini dia yang akan mengantar anak-anaknya ke sekolah. Jadi setelah ini dia pasti tidak akan membiarkanku melakukan bagiannya.Tapi lihat saja, sanggup bertahan berapa lama dengan kesibukan yang aku yakin akan membuatnya bosan ini.“Ma, aku lupa kemarin minta minum temanku, sekarang akau boleh beliin dulu di tokonya Tante Rosita?” Gala menghampiriku dan baru menyampaikan hal itu.“Minuman apa? Beli disekolahmu kan ada?” ujarku.“Tidak ada, Ma. Di sekolah tidak boleh ada minuman teh yang dijual. Kemarin temanku bawa teh kotak. Pas main bola aku haus dan minta minumnya sampai habis. Aku sudah janji mau ganti.” Gala memberi

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 382 : Sudah Bangkrut?

    Selesai berkuda dan menikmati jagung bakar di warung dekat vila, anak-anak mengajak untuk pulang saja.Kami tidak menolak karena cuaca di vila juga kurang bersahabat untuk menikmati liburan keluar.Seringnya sekarang hujan deras disertai angin. Otomatis liburan kami akan lebih banyak di dalam vila saja dan tidak bisa keluar jalan-jalan.Saat di perjalanan, kutanyakan pada mereka apa mau mampir ke plaza atau ke tempat bermain anak-anak dulu. Mumpung kami sedang melewati kota. Tapi keduanya menolak.Kulirik mereka yang sejak tadi lebih sering bisik-bisik saja tanpa aku mengerti apa yang sedang mereka bisikan.Baru aku tahu ketika Mbak Lilis memberitahukannya saat kami sudah di rumah.“Ada apa sampai anak-anakmu berdrama tadi di kamarnya.”“Berdrama?” tanyaku heran.“Gala bilang harta papanya habis karena penculik waktu itu meminta uang tebusan yang banyak. Jadi papa mereka sekarang tidak punya perusahaan dan menganggur.”“Astaga...” Aku hampir menyemburkan air mineral yang kuteguk mende

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 381 : Di vila

    Dengan mudah dua bocah itu menuruti perintah papanya. Sementara aku tampak pasrah namun memilih menahan kantukku agar nanti setelah anak-anak tertidur pulas aku bisa meminta pengertian Ed untuk pindah.“Sudah tidur saja, aku juga tidak akan macam-macam. Ada anak-anak di sini,” gumamnya yang tahu aku belum tidur.Ed mematikan lampu kamar dan hanya cahaya lampu tidur yang tertangkap netraku.“Tidak perlu dimatikan lampunya!” pintaku agar pria ini menyalakan lagi lampu kamar.“Jangan berebihan, Mila. Mana bisa kau tidur kalau terang benderang. Takut amat aku kelonin!” Ed kembali bergumam.Aku menghela napas. Dia benar, aku memang tidak bisa tidur kalau lampunya seterang cahaya matahari.Udara dingin dan suara hujan yang masih bisa terdengar membuat rasa kantukku tak tertahankan. Jadi aku akhirnya melepas alam sadarku untuk bisa berlayar di pulau mimpi. Lagi pula, tubuhku sudah lelah begitu ingin beristirahat dan terlelap...Ketika perlahan kembali ke alam kesadaran, lamat-lamat kudengar

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 380 : Di vila

    “Kita sudah bukan...”Kata-kataku tak berlanjut karena pria ini malah mencium bibirku.“Ed!”Aku mendorongnya dan Ed hanya nyengir. Sudah kuduga sejak semula, pria ini pasti seenaknya. Di rumah ada ibu dan Mbak Lilis. Sekarang di vila tanpa ada mereka, dan Ed pasti akan semaunya.“Aku bawakan barangmu ke kamar,” tukasnya mengambil tas yang kubawa sembari melangkah ke lantai dua.Itu kamar kami sebelumnya.Lalu kubuntuti dia untuk mempertegas, “Katakan dulu kau akan tidur di mana? Aku harus tahu itu.”Kutanyakan hal itu sebagai antisipasi jangan samai pria ini masih mau tidur di kamar ini dengan berbagai alasannya. Kalau sudah mode buaya darat, dia bisa saja mengarang cerita atau apalah sehingga tanpa sadar aku akan menurutinya.Aku ingat saat pertama menikah dengannya, Ed juga berlaku begitu demi bisa mencuri cium dan mengajakku tidur.“Kalau kau mau aku bisa kok tidur di sini, jangan cemas aku tidak akan menolak,” ujarnya cuek.Belum apa-apa sudah kumat tengilnya.Ini gara-gara ibu y

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 379 : Ke vila

    “Enggak mau kalau Mama enggak ikut!” Meida merajuk setelah kusiapkan apa yang harus di bawa untuk mereka menginap di vila selama beberapa hari ini. Namun dia tahu kalau aku ternyata tidak ikut serta.“Mama sudah ada janji, Sayang.” Aku coba membujuk putriku itu.“Ya sudah batalin saja, kan bisa lain waktu?” Meida masih mendesak.“Atau kita yang ganti hari saja biar mama bisa ikut?” Gala ikutan menyahut.Aku jadi terlihat egois sekali di depan kedua buah hatiku ini. Hanya karena sebuah janji dengan teman sampai harus membuat dua anakku itu mengalah tidak jadi berlibur demi menungguku bisa ikut.“Papa juga tidak akan keberatan kalau waktunya ditunda. Asal mama bisa ikut.” Meida terus mencoba mengubah keputusanku.“Padahal papa orang sibuk, loh, Ma. Mama kan enggak kerja. Papa bisa kok sempatin waktu buat kita liburan.” Gala menandasi.“Sudah ikut saja. Enggak kasihan kamu sama anak-anakmu, Mila?” Ibu bertutur melihat rasa kecewa cucu-cucunya yang sejak semalam sudah bersemangat akan b

DMCA.com Protection Status