Share

88 : Sebelum Kamu Waras!

Penulis: Az Zidan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 08:17:27

Barang bukti dan sempurnanya, mereka memang membahas masalah bukti itu. Ketika keputusan Dara telah di buat satu pria yang tidak dikenal oleh Raka keluar. Raka segera memalingkan tubuhnya dan dia kemudian berlalu. Keluar dari rumah sakit dan turun tidak menggunakan lift melainkan tangga darurat agar dia segera tiba dan bisa mengambil barang bukti yang ternyata tertinggal di mobil Aaron.

Raka memecahkan kaca mobil Aaron begitu tiba di tempat parkir ruang bawah tanah. Tanpa dia sadari bahwa Abby baru saja keluar dari lift dan keluar melalui pintu kaca penghubung antara parkiran dan lobi pertama. Abby pura-pura tidak melihat kemudian dia masuk ke mobil miliknya dan tetap memperhatikan Raka yang mana ia sendiri tidak mengenalnya.

Abby hanya terseyum jahat, tanpa tahu maksudnya apa, yang jelas dia terlihat senang dan sangat luar biasa bahagia. Setelah Raka pergi dengan membawa barang-barang penting itu. Abby pun melajukan mobil dan kembali pulang ke rumahnya sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   89 : Kelaparan

    Dara sangat kesal karena ponselnya terus berdering tidak juga kunjung usai, sekalipun telah dia silent. Getarannya sangat meresahkan di kantong celana. Gadis itu mengangkat panggilan dan membentak penelepon yang diduga adalah Aaron.Namun, setelah dia usai berkata dan ketika hendak memutus panggilannya, Dara baru melihat name tag yang ada dalam layar ponsel itu. Ternyata—"Hei?! Kok marah-marah? Gue malah baru aja telepon Lo, Sayang," balas orang itu."Abby?!"Tepat sekali, bahwa yang menelepon Dara kali ini adalah Abby. Pria itu bahkan selalu melakukan apa pun sesuka hati. Sampai memanggil Dara dengan kata sayang. Sudah biasa hal tersebut dilakukan oleh pria itu. Bahkan sejak Dara di rawat di rumah sakit."Iya, Gue. Lo kira siapa? Pria di rumah sakit yang gila itu? Atau suamimu?""Ish! Jangan bahas mereka. Sumpah aku kesal banget. Heran, apakah memang semua laki-laki itu sama saja kah? Tidak ada gitu yang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   90 : Hati Murahan

    "Terserah, aku tanya kamu di mana? Di jawab kek, jangan bahas Laron lagi.""Aaron, Abby, Aaron! Tidak, aku tidak di sana. Aku ada di taman pusat kota. Bukan tengah kota. Tapi sepertinya ini sudah perbatasan antar kota. Gila emang sopir taksi itu," gerutunya.Abby tidak bisa berhenti tertawa diatas penderitaan yang dialami oleh Dara saat ini."Terus aja terus! Ketawa sampai kejang!" kesal Dara. Dia pun mematikan ponselnya. Kemudian memasukkan benda persegi panjang itu pada saku celana. Mendengus dengan muka memberengut.Lelah jiwa dan raganya sudah tidak tertolong. Ia ingin mengguyur tubuhnya. Barangkali dengan mandi, Dara bisa melepaskan penat yang mengerbungi diri. Sudah sejak kemarin dia tidak mandi, entah bagaimana kondisi yang ada di bawah sana. Mungkin asem-asem manis legit. Hari yang sangat menyebalkan untuk Dara. Hari yang sangat ingin dilupakan oleh gadis itu. Rasanya dia ingin menghilang dari muka bumi ini.Dara menatap sekeliling, pasanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   91 : Pikiran Gila!

    Tidak lama, Abby menemukan tempat di mana Dara duduk terdiam dengan wajah yang sungguh kusut. Mungkin seperti keset kamar mandi, tidak! Mungkin lebih parah dari itu, keset welcome yang ada di rumah reyot dan tidak pernah di tebas, perfect. Seperti itulah wajah gadis itu."Hei!" Abby mengangetkannya dengan sebuah gertakan yang cukup kencang. Hingga Dara terlonjak dan turun dari kursi yang ia duduki. Bukannya kasihan, Abby justru melayangkan tawa kerasnya.“A!” pekik Dara kaget sekaligus jengkel pada pelaku.Dara memicing dan mengepalkan tangan kemudian, mendekati Abby dan memukul sekenanya. Namun, tentu hal itu tidak akan di buat mudah oleh pria itu. Dara harus mengejar laki-laki itu jika dia ingin membalaskan dendam.Gadis ayu itu menyerah, dia duduk di pinggir jalanan paving sempit dengan napas yang menderu-deru. Keringat juga bermunculan di dahi. Ia menyekanya dengan punggung tangan.Abby mendekatinya dan mengulurkan apa yang dia bawa sebelumnya. Abby berjanji akan membawakan makana

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   92 : Serpihan Kaca

    Abby mengambil satu tempat lain yang terpisah yang isinya ayam panggang. Sungguh hanya mencium aromanya saja membuat perut Dara sudah tergelitik kelaparan. Dia makan seperti orang kesetanan, tidak menoleh kanan dan kiri. Mengunyah dengan cepat dan mengisinya lagi hingga tempat itu habis tidak tersisa, bahkan ayamnya pun dia embat hingga habis tidak tersisa.“Ehm… sumpah, ini enak,” ucapnya dengan mulut penuh.“Makanlah yang banyak. Aku akan buat makanan ini setiap hari untukm kalau kau sudi,” ucap Abby, tetapi Dara tidak lagi mengindahkan karena sibuk mengecap setiap butir yang masuk ke mulutnya dengan khidmat.Sampai harus bersendawa di depan Abby. Ia langsung menutup wajahnya.Konyol! Dara kamu memalukan, kamu memang kampungan, pantas saja tidak akan pernah ada pria yang ingin dekat denganmu! batin Dara lagi.Nyatanya, Abby justru tertawa. Dia menggeleng karena melihat Dara seperti itu. Pikiran Dara dan Abby sangatlah berbeda."Nih, minum. Makan kalau belum minum tidak akan kenyang,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   93 : Pilu

    "Aku punya ruangan khusus untuk menenangkan pikiran. Mau lihat?" tanya Abby yang Tiba-tiba sudah ada di dekat gadis itu. Tangannya juga telah kosong tidak lagi membawa banyak spunbond.Dara hanya mengangguk, dia membiarkan Abby menarik tangannya. Berjalan dengan perlahan hingga tiba di ruang yang masih berada di lantai bawah.Abby membuka pintunya dan—"Hah! Abby?" Mata Dara membulat. Tidak percaya dengan apa yang dia lihat."Ini keren banget, By. Sumpah, ternyata kamu benar-benar hobi baca?" Abby tersenyum sembari mengangkat sebelah bahunya.Bukankah dia sudah katakan dari awal pertemuannya. Ketika melihat Dara berteriak tidak jelas di taman.Hal istimewa ini tidak dia temukan di rumah Aaron. Pria itu justru terlihat seperti laki-laki pekerja. Benar-benar kerja di kantor. Yang ada di bufet ruang tengah juga hanya buku tebal bersampul hitam dengan catatan khusus di bagian belakang.Dara terus berjalan mendekati satu demi satu rak yang ada di sana. Koleksi buku Abby sangat banyak denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   94 : Berharap

    Dekat, bahkan sangat dekat jarak antara wajah Abby dan juga Dara saat ini. Gadis itu masih merapatkan mata. Siap menerima jika Abby hendak mencium dirinya. Namun, ketika beberapa saat dia menantikan sentuhan bibir pria itu, napas hangat yang sebelumnya terasa di wajah Dara tidak lagi ada. Tidak ada dengusan atau pun embusan napas Abby.Ia membuka mata dan ternyata pria itu justru melangkah menjauh dari posisi Dara saat ini. Hingga telah tiba di ambang pintu."Pergilah mandi! Baumu mengusikku!" teriak Abby. Lagi-lagi Dara harus menanggung malu. Terlebih kali ini justru dia yang sangat menginginkan laki-laki itu.Dara kepalkan tangan dengan mata terpejam erat, gigi mengerat mengerang kesal pada diri sendiri.“Bodoh kamu, Dara! oke, fix! Ka murni menjadi wanita kegatelan,” ejeknya pada diri sendiri yang masih saja terus berperang dengan pikiran.Abby mengulum senyum, sejujurnya dia tidak bisa menahan ledakan tawa. Akan tetapi, ia tidak sampai hati melakukan hal itu. Dia tidak ingin membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   95 : Apa Itu Cinta?

    Namun, bukankah Aaron telah menyatakan cinta padanya? Apakah salah jika Dara mulai mengubah jalan dan pola pikirnya di mana yang sebelum ini dia mengatakan tidak akan menggeser posisi Cloe, sekarang dia menginginkan hal itu? Bukankah itu bentuk bahwa Dara juga menerima perasaan Aaron dan memiliki rasa yang sama?Sayangnya Dara tidak mau mengatakan pada Aaron, hingga membuat pria itu salah paham dan juga menganggap bahwa Dara tidak mengharapkan dirinya. Bukan salah Aaron juga karena memang Cloe adalah istrinya dan selama ini dia selalu menganggap bahwa Dara adalah istrinya, Cloe. Dengan kata kasar lainnya adalah memang benar, bahwa Aaron mencintai Dara karena senyuman perempuan itu yang mirip dengan Cloe. Bahkan dia tidak berniat untuk menggantikan Cloe di hatinya. Mungkin Dara hanya sebagai tempat persinggahan yang bisa menempati hati tetapi tidak untuk memiliki.Hampir satu jam Dara berada di kamar mandi. Setelah usai, dia membersihkan kamar mandi dan keluar. Mengenakan pakaian yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Dibuang Suami Setelah Menikah   96 : Raka dan Ravella

    Suara bel rumah berdentang dengan sangat keras. Seorang pria tidak sabar ingin segera dibukakan pintu. Bahkan dia sampai menggedor-gedor pintu dengan cukup kasar. Sembari memanggil nama istrinya berulang kali tanpa jeda."Vella! Ravella! Vella! Buka cepat!"Tepat sekali! Dia adalah Raka, pria itu tampak tidak sabar ingin lekas merangsek menembus pintu besar berwarna putih yang saat ini tepat di depannya. Napas menderu-deru bagaikan mesin mobil yang terlalu lama berada di jalanan tanpa pendinginan.Ravella membukakan pintu, wajahnya heran menatap sang suami yang terliht begitu panik dan cemas itu."Mas? Dari mana saja?" Belum juga Raka masuk ke rumah, tetapi pertanyaan sudah dilontarkan oleh wanita beranak satu itu."Diamlah! Kebiasaan kamu! Aku belum masuk sudah banyak tanya!" kesal Raka. Entah apa yang membuat Raka semarah itu pada Ravella. Namun, sikap Raka sangat berbeda dari biasanya."Aku hanya tanya kamu dari mana, Mas. Kalau tidak mau jawab, ya sudah jangan marah. Ribet amat, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   144 : Bahagia Selalu

    "Siapa aku? Siapa aku yang kalian kenal?" Setelah sekian lama.membisu, bahkan daftar menu yang sebelumnya tersentuh pun kini teronggok tidak dihiraukan. Mereka kalut dengan pemikiran mereka masing-masing. Mereka sibuk meminta maaf dan menantikan jawaban yang diberikan oleh anaknya."Prilly. Dara, bahkan namamu sekarang atau dulu, mommy tidak peduli. Siapa pun nama yang kamu sukai, kamu berhak memakainya. Bu Larasita sudah memberikan nama yang begitu baik, begitu indah dan bagus. Mommy hanya ingin kamu memaafkan kamu, Nak. Mommy telah kehilangan segalanya, penyesalan mommy tidak pernah bisa berhenti setelah mengetahui berita hilangnya, kamu. Mommy minta maaf, Dara." Veily mencoba meraih tangan anaknya.Anak yang tidak pernah dia asuh, tidak pernah dia susui. Tidak pernah berhenti dia rindukan, tetapi tidak pernah ada aksi yang dia lakukan hingga dua puluh enam tahun berlalu. Sebegitu pentingkah Cloe sampai harus melupakan anak mereka yang lainnya?"Ibu," gumam Dara. Air mata yang menet

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   143 : Bertemu dan Terungkap

    Sebuah mobil putih berhenti di halaman sempit milik Dara, tepat di bahu jalan mungkin lebih lama. Karena pekarangan rumah itu bahkan tidak muat untuk di masuki motor."Siapa, ya?" tukas Dara dengan tatapan yang lurus ke depan meniti siapa gerangan orang yang menakutkan mobilnya di depan gubuk reyot miliknya."Aku kenal mobil itu," jawab Abby, tetapi dia tidak berniat memberitahukan siapa pemiliknya ke pada Dara. Begitu keduanya tiba dan keluar dari mobil. Dara melihat dua orang berdiri di depan rumahnya dan barang-barang miliknya yang sudah berada di luar rumah.Dara melongo tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Bahkan wanita paruh baya dengan gayanya yang khas dan tubuh yang masih sangat kokoh dan fit itu terlihat berseteru dengan sang pemilik rumah."Tante Veily? Ada apa ini? Ibu Luri, kenapa barang-barang saya di luar?" Dara yang telah berhasil mendekati mereka, langsung bertanya alasan kenapa barang-barang miliknya seolah terbuang."Masih tanya kenapa! Kamu jelas-jelas tidak bi

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   142 : Rumah Spesial

    Dalam ruangan yang tidak terlalu besar, mungkin hanya tujuh kali delapan meter, di sana hanya ada ranjang yang memiliki tiang besi dengan ukiran lawas di bagian atas kepala, dua nakas di samping kanan dan kiri tempat meletakkan lampu tidur dan satu sofa serba guna, atau sofa seribu gaya. Ranjang itu sendiri tidak terlalu besar, dengan ukuran besar. Sempit dan memang itu yang diinginkan oleh pemiliknya. Tidak ada almari di dalam ruangan itu, karena bukan difungsikan untuk serba bisa.Almari dan ruang ganti berada di sebelah kamar utama dengan satu pintu penghubung yang hanya ditutup dengan tirai transparan. Di depan kamar sedikit ke kiri adalah ruang baca yang menyuguhkan pemandangan gunung di depannya. Di ruangan paling ujung adalah kamar mandi dan dapur. Ada satu pintu yang menuju ke kebun sayur dan beberapa buah yang bisa hidup di kaki gunung.Di samping ruang tamu, jendela besar yang terpasang kaca itu, tempat bersantai, membaca buku tentunya yang sudah pasti sungai adalah pemandan

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   141 : Hari Istimewa

    Lain rasa bahagia yang dirasakan oleh Dara bersama dengan keluarga barunya. Lain pula apa yang dirasakan Ravella pada keluarganya. Semuanya berubah 180° atau mungkin putaran penuh? 360° atau bagaikan dijungkir balikkan sebuah fakta yang mengejutkan nuraninya? Intinya kehidupannya sudah tidak lagi sama dengan kehidupan yang pernah dia rasa sempurna. Dari kubangan dipungut tercuci bersih dan menyombongkan diri, lupa bahwa dia telah merebut kehidupan bahagia seseorang. Kini, semuanya dikembalikan! Dia tetap akan mengingat bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa, yang justru kini harus menanggung beban tetapi orang lain menyebutnya anugerah.Anak— ya! Ravella harus mengurus anaknya seorang diri. Di mana sang ayah mertua meninggal dunia tidak lama setelah dilarikan ke rumah sakit. Sang ibu mertuanya harus syok berat menghadapi kenyataan bahwa dia seorang diri saat ini. Ia juga tidak akan menerima kehadiran Ravella tanpa Raka. Membiarkan wanita itu terkatung-katung tidak jelas bersama cucunya. A

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   140 : Penebusan

    Dalam perjalanan pulang mengantar Dara pulang dengan hati yang diliputi rasa malu, Abby bungkam. tidak ada sepatah kata yang keluar kecuali ungkapan maaf."Maafkan aku, Dara. sungguh, kukira Mommy akan luluh saat melihatmu. tapi, dia justru bersikap layaknya manusia paling suci.""Aku sama sekali tidak mempermasalahkan semua ini, Bee. Tidak mudah menerimaku di tengah musibah yang telah terjadi. Kamu tidak seharusnya marah sama ibumu. Kamu tahu bagaimana aku begitu merindukan sosok ibu kan? Maukah kamu kembali ke rumah dan lebih baik kita meminta maaf padanya.""Tidak! dia sudah merendahkanmu, Sayang." Dara menggeleng."Direndahkan tidak selalu rendah kan? Aku punya kamu, aku tidak merasa di rendahkan saat seorang pria membelaku mati-matian. Aku hanya tidak mau hubunganmu dengan Ibu semakin hancur gara-gara aku. Kita kembali, ya?"Menanti beberapa menit untuk menimbang keputusan hingga mobil itu berputar arah kembali ke rumah. Saat kembali membuka pintu yang sempat dua tinggalkan Abby

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   139 : Kesadaran

    "Tidak! Aku tidak mau mereka kemari! Kalau pun tetap memaksakan ke sini, ya sudah kamu saja yang layani mereka, Pa!" ketusnya setelah Abrisam menyampaikan jika Abby dan Dara akan ke sini untuk makan malam bersama."Ma! Kenapa kamu sangat membenci Abby? Apa salah dia padamu?" Abrisam duduk di sofa, kemudian menatap tajam istrinya yang masih saja terlihat ketus.Sebetulnya Dayyana juga bingung, jawaban apa yang harus dia lontarkan untuk suaminya. Abby memang anaknya yang cukup baik dan tidak senakal itu sehingga dia tak menyukainya. Hanya saja, mungkin karena dia terlalu menyayangi Aaron membuat dia menomor duakan anaknya yang lain, yakni Abby."Kamu itu ibunya! Kenapa kamu bisa-bisanya bersikap seperti itu pada Abby? Ma, Abby itu anak kita satu-satunya sekarang! Abby satu-satunya penerus keturunan kita! Dia darah daging kita! Abby—""Sejak kecil, Abby selalu kamu bedakan. Padahal dia anak yang baik, Ma. Kenapa bisa-bisanya kamu membeda-bedakan kasih sayang antara Aaron dan Abby? Keduan

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   138 : Tidak Diharapkan

    Rasanya aura rumah mewah ini terasa mencekam bagi Dara. Dia semakin kedinginan, bukan karena suhu di sini, melainkan karena cemas dan takut hingga suhu yang hangat berubah menjadi dingin bagaikan di kutub selatan.Dayyana duduk di atas sofa ruang tamu, wajahnya tetap terlihat tidak bersahabat. Hanya Abrisam yang menampakkan wajah humble-nya. Bahkan, dia sampai menyambut anak dan calon menantunya itu dengan pelukan hangatnya. Membuat ketakutan serta kecemasan Abby dan Dara berkurang beberapa persen."Akhirnya kalian sampai, Papa sejak tadi menunggu. Bagaimana perjalanan ke sini, Abby menjalankan mobil dengan santai? Tidak ngebut?" tanya Abrisam, terdengar sangat perhatian, bukan basa-basi semata.Dara mengangguk pelan, bingung harus menjawab apa karena takut salah bicara, terlebih Dayyana masih terlihat dingin."Kamu cantik sekali, Anakku. Pantas saja Abby sangat tergila-gila padamu?" Abrisam tak mau berhenti menggoda calon mantunya itu, niat dia sebetulnya baik, karena ingin membuat D

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   137 : Bertemu Dayyana

    Selama di perjalanan, Dara tak henti-hentinya berpikir keras. Jika sekarang dirinya dan Abby akan bertemu dengan Dayyana, apakah tidak akan terjadi hal yang buruk? Mengingat kejadian waktu itu tidak begitu menyenangkan. Perjalanan yang tadinya dia pikir akan terasa menyenangkan karena bisa berdua, mengobrol, serta semakin dekat dengan kekasihnya kini berubah menjadi menegangkan. Dara benar-benar takut jika Dayyana akan melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Saat ini rasanya kepala wanita bernama Dara ini pening sekali. Tak mau rasanya jika nanti ketika bertemu Dayyana terjadi hal yang tidak menyenangkan. Dara mencinta Abby, sangat mencintainya, terlebih Abby mampu membuatnya bisa berdamai dengan masa lalu yang begitu pahit. Dara tak mau kehilangan Abby, pria ini terasa sudah sempurna baginya jika dibandingkan dengan mendiang mantan suami yang memiliki perangai tidak baik. "Kamu kenapa, Baby?" Abby memecah keheningan perjalanan, segera Dara meresponsnya dengan senyuman disertai ge

  • Dibuang Suami Setelah Menikah   136 : Penolakan

    Selama ini dia hidup serba ada, serba bisa tetapi, siapa yang sangka bahwa anaknya berjuang mati-matian untuk bertahan hidup dan mempertahankan kehidupan. Berjuang menemukan sebuah kebahagiaan."Bisakah kita membuat janji dengannya? Aku tidak sabar bertemu dengan Prilly, Wisnu," lirih Veily."Bersabarlah, Sayang. Panggil dia Dara sampai kita berhasil meyakinkan kenyataan ini. Sepertinya kita butuh bantuan Abby untuk ini, aku yakin saat ini mereka bersama," tutur Wisnu."Sebaiknya jangan beritahu Abby sebelum kalian memberitahukannya pada Dara. Kalian bisa bayangkan kalau Dara tahu lebih lama ketimbang Abby? Ayolah, kalian pasti bisa merasakannya," sela Faiz. Apa yang dikatakannya bukankah benar, memang seharusnya mereka memberitahu Dara baru Abby, bukan terbalik, jika tidak ingin Dara kian kecewa.Entah bagaimana tanggapan wanita itu nanti, Wisnu dan Veily hanya berharap bahwa Dara menerima juga memaafkan keduanya.**Sebuah mobil silver ber

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status