Share

52 : Memanen Teh

Gadis itu mengintip di balik jendela. Dua pria berbeda usia itu duduk di bawah pohon mangga dengan ayunan jaring di sana. Kemungkinan besar itu adalah milik Aaron cilik dulu.

"Nak? Kenapa?" Lestari menepuk bahu Dara, kemudian melihat ke arah di mana Dara menatap. Dia tersenyum, ketika mengetahui apa yang dilihat oleh gadis itu.

"Kamu teman kantor Aaron, ya?" Dara menggeleng, dia membalikkan tubuhnya dan menatap wajah Lestari.

"Bukan, Nek. Dara bukan siapa-siapa, Dara hanya bertemu secara tidak sengaja. Aaron pria yang baik," ungkap Dara.

"Sepertinya Aaron tertarik sama kamu," kata Lestari.

Dara hanya tersenyum tipis. Apa yang harus Dara katakan? Jujur jauh lebih baik, bukan? Terlebih Dara juga sudah tahu akan perasaan pria itu pada dirinya.

"Saran Dara, sebaiknya jangan, Nek. Dara juga berharap kalau Aaron tidak pernah menyukai Dara. Saya bukan orang baik, saya bukan wanita yang baik. Saya miskin dan— saya sudah bersuami, Nek," lirih Dara.

Lestari menatap wajah Dara dengan lekat. Menca
Az Zidan

Tolong bantu komen, ya kakak-kakak. Buku ini ikut lomba, dengan banyaknya komen dan juga gem akan membantu buku ini di promosikan. Terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status