Share

Bab 2

Penulis: NitNoth
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-27 12:37:58

"Akhirnya kamu bangun juga. Bagaimana, apa kamu merasa tubuhmu ada yang sakit?"

Adelia membuka mata. Mengerjap berkali-kali kala melihat di hadapannya bukan lagi preman bengis tadi, melainkan pria berambut putih namun memiliki wajah awet muda.

"Tidak ada, Pak." Adelia menggelengkan. "Anda sendiri? Apa preman tadi mencelakai Anda?"

Adelia beranjak dari berbaring, namun Tuan Wirawan mencegahnya.

"Tiduran saja, saya tidak apa-apa."

Tuan Wirawan sangat mengkhawatirkan keadaan Adelia, yang sudah menolongnya. Andai tidak ada Adelia, mungkin Tuan Wirawan sudah kehilangan dokumen penting perusahaannya.

Tapi, sejenak Adelia teringat akan lengannya yang tadi sempat terluka. Takut luka itu akan parah karena terkena pisau, Adelia buru-buru melihatnya.

"Luka kamu tidak apa-apa. Dokter sudah membantu memberikan obat luka tadi. Katanya hanya tergores sedikit."

Adelia tersenyum, menganggukkan kepalanya. Ia baru saja tersadar, sikapnya tadi sangat berlebihan. Bahkan sampai pingsan.

"Siapa nama kamu?"

Tuan Wirawan mengulurkan tangannya, menyentuh punggung tangan Adelia.

"Adelia."

Tak nyaman dengan perlakuan pria ini, Adelia menarik tangannya, menyimpannya ke balik punggung.

"Panggil Om saja. Oh iya Adelia, Terima kasih sudah menolong saya tadi. Sebagai ucapan terima kasih, bagaimana kalau malam ini Adelia ikut dengan Om. Kita makan malam?"

'Makan malam?' Adelia membatin dalam hati. Perasaannya menjadi tak enak, takut pria di hadapannya ini memiliki niat yang lain.

"Kamu tenang saja, nanti ada asisten saya yang akan mengantarkan kamu kok," ucap Tuan Wirawan, seolah memahami kegelisahan Adelia.

"Yuna!" seru Tuan Wirawan, memanggil wanita berkacamata yang sedari tadi berdiri di depan pintu ruang IGD.

Tuan Wirawan yang menelepon asisten pribadinya itu

"Saya, Tuan!" sahut Yuna, bergegas menghampiri Tuan Wirawan.

"Kamu bantu Adelia ya. Bawa dia ke tempat biasa, dan pastikan semuanya sempurna. Kamu paham maksud saya kan?"

Yuna menganggukkan kepalanya. "Paham, Tuan."

'Ke tempat biasa? Astaga, mau dibawa kemana aku? Siapa Om ini sebenarnya?' Adelia benar-benar gelisah. Semua pertanyaan itu berkumpul dan berputar-putar di kepalanya.

Sesuai dengan perintah Tuan Wirawan, Yuna membawa Adelia ke sebuah butik, yang menjadi langganan keluarga Tuan Wirawan. Yuna juga sudah memilihkan gaun merah panjang yang sangat cantik untuk dipakai Adelia malam nanti.

"Beruntung sekali kamu, bisa menjadi kandidat selanjutnya. Padahal ...." Yuna melirik, memandang sinis penampilan Adelia dari ujung kaki sampai kepala.

"Wanita seperti kamu ini, di pasar juga banyak. Hah, sudah rabun pasti Tuan Wirawan." Yuna meneruskan ucapannya.

Tak senang mendengar apa yang Yuna katakan, Adelia mengerutkan keningnya. "Apa maksud kamu?"

Enggan menjawab rasa penasaran Adelia, Yuna memalingkan pandangannya, melemparkan paper bag putih yang ada di tangannya itu ke atas ranjang.

"Pakai itu. Tuan Wirawan menunggumu di mobil," ucapnya berbalik badan, hendak pergi. Namun, sampai di depan pintu, Yuna berbalik lagi. "Oh iya, jangan lama-lama. Dasar, kampungan!"

Entah ada masalah apa Yuna dengan Adelia, sampai wanita itu begitu sinis dan membenci Adelia. Padahal, bertemu pun baru sekali ini.

Setelah pintu kembali tertutup, Adelia bergegas mengganti bajunya. Adelia bahkan dibuat tertegun, melihat dirinya sendiri di cermin.

Seumur hidupnya, tak pernah sekalipun Adelia memakai baju dengan label harga di atas 300 ribu, tapi ini, Adelia harus mengenakan gaun cantik seharga 10 juta.

Masih tak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya, Adelia hanya memandangi label harga itu, sembari memikirkan apa maksud dari perkataan Yuna. Apakah mungkin Adelia akan dijadikan istri kedua oleh Tuan Wirawan, atau malah menjadi istri ketiga.

"Nggak! Aku nggak mau!" Adelia menggelengkan kepalanya cepat. Jangankan menjadi istri kedua, menjadi istri pertama Tuan Wirawan saja enggan.

"Aku nggak boleh ada di sini, aku harus kabur sekarang!"

Klek!

Pintu ruang ganti terbuka, membuat Adelia terkejut, menoleh cepat ke arah sana.

"Cantik sekali."

Mengingat keberanian Adelia tadi saat menolongnya, Tuan Wirawan yakin, pilihannya sudah tepat. Wanita seperti Adelia pasti berhati tulus, dan tidak mengejar duniawi. Sangat cocok untuk Reno -- putra semata wayangnya.

Tuan Wirawan melangkah masuk, mengulurkan tangannya. Meraih jemari Adelia. "Ayo Adelia, kita berangkat sekarang. Reno sudah menunggu kita."

"Reno? Siapa Reno, Om?" tanya Adelia. Semakin dibuat bingung.

"Nanti kamu juga tahu!"

*****

"Tuan Reno, Tuan Besar sedang menuju kemari. Saya permisi dulu, Tuan," ucap Yuna, memberitahu.

Wanita itu langsung beranjak dari tempatnya berdiri, meninggalkan meja restoran bintang lima yang sudah direservasi sebelumnya.

Reno, menghela nafas kasar, menoleh ke arah sang ayah yang baru saja tiba bersama seorang wanita.

Namun, karena sudah memegang prinsip hidupnya, Reno memalingkan pandangannya segera, kembali fokus pada secangkir kopi di atas meja.

Mau secantik apapun wanita yang Tuan Wirawan bawa ke hadapan Reno, Reno tetap tidak akan jatuh cinta, apalagi sampai menikah.

"Coba tebak, siapa gadis cantik di samping Papa ini?" ucap Tuan Wirawan, menoleh ke arah Adelia.

“Namanya Adelia. Dia baik, dan Papa rasa sangat cocok untuk menjadi istri kamu.” Tuan Wirawan merangkul Adelia, memperkenalkan Adelia pada Reno.

”Mau sampai ratusan wanita pun, aku tetap tidak akan menikah, Pa!” ucap Reno, tanpa memandang Adelia sedikitpun.

Jangankan memandang, dari gerak-geriknya, Reno bahkan tidak sudi menganggap Adelia ada di depannya.

“Reno! Kamu ini satu-satunya anak Papa. Jika kamu tidak menikah, siapa yang akan mewarisi keluarga ini nanti?!” ucap Tuan Wirawan, menatap anak tunggalnya itu dengan tajam.

Sudah puluhan wanita Tuan Wirawan bawa untuk dijodohkan dengan putra satu-satunya itu, tapi tak ada satupun yang berhasil meluluhkan hati Reno.

”Wanita ini akan bernasib sama dengan wanita-wanita lain yang telah Papa bawa!”

“Reno jaga bicara kamu! Ini semua juga demi kebaikan kamu! Papa tidak mau tahu, kamu harus menikah dengan Adelia!” tegas Tuan Wirawan, tidak menerima penolakan.

Enggan peduli dengan ucapan sang ayah, Reno hanya mendengus kesal. Sifat ayahnya yang keras kepala, benar-benar membuat Reno muak.

“Sekarang Papa minta kamu berdiri, dan sapa Adelia!” sentak Tuan Wirawan, menahan malu atas perangai anak tunggalnya.

Mengikuti apa yang ayahnya katakan, Reno beranjak dari tempat duduknya. Tapi Reno malah merogoh saku jas, mengambil semua uang dari dalam dompetnya.

“Uang kan?! Itu kan yang wanita ini inginkan?” sindir Reno, sengaja melemparkan uang yang diambil tadi ke wajah Adelia.

“Reno! Apa yang kamu lakukan!” sentak Tuan Wirawan.

Kelakuan anak semata wayangnya ini, benar-benar memalukan.

Tapi meski sang ayah murka, Reno tetap tak menjawab ayahnya, matanya kali ini memandang Adelia dengan jijik.

“Cepat minta maaf, Reno!”

Reno menyeringai, melirik sang ayah. "Itu kan yang memang dia mau, Pa?" sindir Reno. Lalu pergi begitu saja, tanpa rasa bersalah.

Sontak mata Adelia langsung membulat. Bisa-bisanya Reno merendahkannya seperti ini. Padahal Reno sama sekali belum mengenal siapa dirinya.

"Tunggu!" seru Adelia. Berbalik badan memandang punggung Reno yang berhenti bergerak.

“Tuan, maaf jika saya lancang. Tapi sebaiknya Anda lebih menghormati ayah Anda sendiri,” ucap Adelia.

Reno berbalik, melotot.

Seumur hidupnya, tidak pernah ada yang berani berbicara padanya seperti itu selain ayahnya sendiri.

Belum sempat Reno berucap, Adelia mengambil uang yang barusan Reno lemparkan padanya. Lalu ia lemparkan kembali ke arah pria arogan itu.

“Tapi, maaf. Saya tidak butuh uang Anda!” ucap Adelia, yang langsung berbalik pergi.

Bab terkait

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 3

    “Puas kamu, Reno? Apa sih yang kamu cari sebenarnya, sampai kamu menolak wanita sebaik Adelia. Dia itu sampai rela mengorbankan nyawanya cuma buat menyelamatkan Papa!”Meski puas melihat Adelia membalas Reno, tapi tetap saja, Tuan Wirawan kecewa dengan sikap Reno yang terlalu arogan di hadapan Adelia.Padahal menurut Tuan Wirawan, Adelia adalah calon istri yang sangat cocok, untuk mengimbangi sikap keras kepala dan egois Reno. Tuan Wirawan meyakini itu, sebab beliau melihat ada kelembutan dan kasih sayang di dalam diri Adelia.“Apa maksud, Papa?” tanya Reno. Tidak biasanya, ayahnya memuji wanita sampai berlebihan seperti sekarang ini.“Tadi siang Papa hampir saja dirampok, dan kamu tahu siapa yang menyelamatkan Papa … Adelia, Reno!”Reno memalingkan pandangannya dari sang Papa. Meski terkesan dengan apa yang Adelia lakukan, tapi itu tidak merubah sedikitpun pendirian Reno.“Bagi Reno, semua wanita di dunia itu sama. Hanya mementingkan kesenangan, dan materi saja. Mau itu Mama, atau Ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 4

    "Oh, jelas itu tidak masalah, Tuan. Asalkan saya bisa pindah ke rumah baru saya dulu, baru Adelia boleh menikah dengan anakn Tuan," jawab Ibu Mirna cepat, enggan melewatkan rumah baru yang dijanjikan Tuan Wirawan.Mendengar ucapan sang Ibu, Adelia langsung masuk ke dalam rumah."Ibu! Astaga, tega banget sih Ibu menukarku dengan rumah!""Adel, jaga bicara kamu! Ada Tuan Wirawan, apa kamu ngga malu!"Mata Ibu Mirna membulat, seolah memberi perintah Adelia untuk diam."Sana masuk kamar! Jangan ikut campur urusan orang tua!" sentak Ibu Mirna. Wanita paruh baya itu benar-benar marah.Jangan sampai ucapan Adelia tadi membuat Tuan Wirawan berubah pikiran. Bisa luntur semua angan Ibu Mirna menjadi orang kaya."Tapi, Bu --""Masuk!"Adelia membuang muka. Ia benar-benar kecewa, dengan apa yang ibunya itu katakan. Kalau memang benar ia harus dijual untuk kedua kalinya, Adelia mungkin tidak akan pernah bisa memaafkan ibunya lagi.Ibarat burung yang berada di dalam sangkar, seperti itulah keadaan A

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 5

    Mau menolak, atau berontak sekalipun, sudah pasti suara Adelia tidak akan pernah didengar oleh Reno.Reno terlalu kaku, angkuh, dan enggan mendengarkan pendapat orang lain. Apalagi ini mengenai hidupnya."Saya terima nikah dan kawinnya Adelia Puspita binti Andre dengan mas kawin tersebut tunai!" ucap Reno dalam satu tarikan nafas.Rasanya memang mengharukan bagi Tuan Wirawan, karena pada akhirnya anak semata wayangnya itu menikah, meski di usianya yang sudah 40 tahun.Tak banyak yang tahu memang, apa alasan Reno sebenarnya memilih tidak menikah. Padahal usianya sudah sangat matang. Dari segi finansial pun sangat mapan. Bahkan Reno sudah berhasil menjadi pengusaha sukses, dengan mengembangkan bisnis sang Papa."Ayo Adelia, cium tangan suami kamu, jangan diam saja," bisik Ibu Mirna, yang duduk tepat di belakang Adelia.Malas sebenarnya melakukan apa yang ibunya itu katakan. Tapi masalahnya, Reno adalah suaminya. Terlepas ini karena pernikahan paksaan atau tidak, yang namanya suami tetap

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 6

    "Astaga Mas Reno, pakai bajumu!" Dua tangannya menutup mata. Tapi, pandangannya mengintip dari celah jari-jari yang terbuka. Adelia dibuat tertegun, melihat otot-otot dada dan perut Reno yang menyembul nampak kuat dan keras itu."Tidak usah mengintip. Aku bisa melihat matamu!" Sama sekali tidak gugup, Reno berbalik mengambil bajunya yang ada di atas ranjang, lalu memakainya."Hah?" Adelia membuka penutup matanya, menurunkan tangannya ke samping. "Aku tidak mengintip. Aku cuma --""Keluar!" Reno menoleh ke arah Adelia, tatapannya sangat dingin. "Aku sedang tidak bernafsu melakukan malam pertama denganmu!"Reno beranjak dari samping ranjang, kembali menghampiri Adelia. Tapi yang Reno lakukan malah membuka pintu, dan langsung mendorong Adelia keluar dari kamarnya."Mas Reno!" teriak Adelia kesal.Adelia menghela nafasnya kasar. Sunggung dia tak pernah menyangka kalau Reno benar-benar sedingin ini padanya."Lihat saja nanti, aku bikin kamu menyesal. Dasar kulkas dua pintu. Lagian siapa j

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 7

    Mengikuti apa keinginan suaminya, Adelia bergegas menuju ke mobil. Tapi, saat tiba di sana, langkah Adelia langsung terhenti. Ia dibuat terkejut, oleh Reno yang sudah berdiri di samping mobil sembari memegangi pintunya yang terbuka. "Cepat masuk!" Suara Reno membuyarkan apa yang Adelia pikirkan. Ternyata, suaminya masih saja ketus, meski sedikit perhatian. "Terima kasih ya Mas. Em, udah bukain pintu buat aku. Tapi, kalau kamu senyum dikit aja, pasti kelihatan ganteng banget deh." Selesai berucap demikian, Adelia langsung masuk ke dalam mobil. Berharap suaminya bisa sedikit saja murah senyum padanya setelah ini.Melirik Adelia, Reno menutup pintu. Tanpa di sadar, senyum terukir di bibir pria dingin itu. ***** "Dina!" Adelia memeluk hangat wanita berambut sepundak. Dia adalah sahabat Adelia yang hendak menikah. "Ah, jadi ini suami tampan yang kamu ceritakan padaku? Uuh, memang benar-benar tampan. Pantas saja kamu selalu menolak aku ajak jalan, ternyata ini alasannya. Kalau aku pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 8

    "Mas, kamu kenapa ...." "Diamlah, Adelia! Jangan bicara atau bertanya apapun. Biarkan aku memelukmu sebentar saja." Baru juga Adelia bersuara, Reno sudah menyuruhnya untuk diam. Dalam pelukan Reno, Adelia seolah membeku. Meski jantungnya berdebar sangat kencang, tapi Adelia tak bisa berbuat apa-apa. Matanya hanya mengerjap, menikmati debaran jantung Reno yang terdengar sangat keras dengan irama yang cepat. Sementara Reno, pria itu malah terhanyut dengan apa yang dilakukan sendiri. Tubuh hangat wanita mungilnya ini mengingatkan Reno akan sosok wanita yang sangat Reno rindukan. Andai Reno memiliki kesempatan bertemu lagi, Reno akan meminta maaf, dan memperbaiki semuanya. "Astaga, detak jantungnya kencang sekali." Tak tahan Adelia bergumam lirih. Bibinya tersenyum, mengira jantung Reno berdebar karena dirinya. Sialnya, ucapan Adelia yang lirih itu terdengar di telinga Reno. Reno mendorong tubuh Adelia, terkejut, menyadari apa yang sudah ia lakukan. "Menjauh dariku, Adelia!" Mata

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 9

    "Mas, kamu mau ap --" Belum sempat Adelia meneruskan ucapannya, tangan Reno sudah membungkam mulut Adelia, membenturkan tubuh Adelia kasar ke dinding pintu toilet yang baru saja Reno tutup. "Eeeeemb!" Adelia mengernyit, bibirnya yang tersembunyi di balik tangan Reno meringis kesakitan. Tidak mempedulikan itu, Reno malah sengaja mendekat, menatap dalam Adelia. Matanya yang merah sedikit sembab tak dapat menutupi batapa kacaunya perasaan Reno sekarang. "Adelia ...." Nama itu lolos dari mulut Reno. Tak bicara apapun lagi, Reno menyambar bibir Adelia. Dua tangannya melingkar ke pinggang, memeluk erat tubuh Adelia. Emosi yang menguasai hati dan pikiran Reno, membuat pria itu menggila. Tanpa memikirkan apa resikonya, Reno nekat menggagahi tubuh Adelia, melakukan hubungan itu di dalam toilet pesawat. Entah berapa ronde Reno melakukannya. Adelia sampai memekik kesakitan merasakan panas dan perih yang teramat sangat. Hingga satu jam pintu toilet itu terkunci dari dalam akhirnya baru ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 10

    "Mas Reno, Kenapa diusap begitu sih pipinya!" Adelia merengut, bibirnya maju ke depan, kesal karena Reno malah mengusap bekas kecupan darinya. Padahal tadi Adelia sudah mengumpulkan seluruh keberaniannya, untuk menunjukkan rasa cintanya pada Reno. Tapi, sikap Reno malah membuat Adelia kesal kecewa.Kalau pun tidak mau dikecup, harusnya tidak perlu mengusap seperti itu."Lagian kamu ngapain kaya gitu tadi?!" Reno memalingkan padangannya. Menyembunyikan wajahnya yang sudah bersemu merah. Hanya ingin bertanya kenapa Adelia mengecup pipinya saja itu sudah membuat Reno sangat gugup. Hingga sulit untuk mengatakannya. Reno malah berbalik badan, sengaja menghindari kontak mata dengan Adelia. Adelia beranjak dari ranjang, berkacak pinggang."Kenapa kamu ini, Mas? Bukankah kemarin kita sudah ... harusnya kamu stop dong bersikap dingin sama aku! Memangnya semalam kamu tidak ingat kalau kita ...." Adelia terdiam tidak meneruskan ucapannya.Rasanya, mau marah juga percuma. "Kenapa diam? Ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 36

    Adelia menarik tangannya dari genggaman Ken, matanya memicing tajam, seolah menuntut penjelasan. Dia benar-benar terkejut dengan pengakuan Ken yang begitu tiba-tiba."Apa maksud kamu, Ken?" tanya Adelia, wajahnya yang manis berubah menjadi ketus dalam sekejap. Ken tersadar bahwa dirinya berada dalam situasi sulit. Dengan terpaksa, Ken menggantungkan senyum di bibir dan tertawa terbahak-bahak. "Ha ha ha! Serius banget sih muka kamu, Adelia. Aku hanya bercanda kok," kilah Ken untuk menyelamatkan diri. Dalam hatinya, Ken merasa lebih baik menyimpan perasaan itu rapat-rapat daripada membuat Adelia tahu dan membencinya. Lagipula, Ken sudah berjanji kepada Nyonya Farida untuk menjaga istri kakak iparnya ini, meskipun dengan syarat tak boleh terungkap bahwa dirinya adalah saudara tiri Reno. "Ayolah, jangan terlalu serius begitu! Aku hanya bergurau tadi," ujar Ken berusaha mencairkan suasana. Namun Adelia masih terdiam, te

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 35

    "Em, tidak deh!" Adelia menggelengkan kepalanya. Lagi pula, selama ini memang tidak ada yang peduli dengannya. Jadi, kalau Adelia pergi pun pasti tidak akan ada yang mencari dirinya."Kamu yakin? Kamu pindah ke Yogyakarta itu dalam waktu yang cukup lama lho, apa kamu tidak mau memberitahu suamimu?" tanya Ken lagi, hanya ingin memastikan.Tapi, bukannya bergegas menjawab, Adelia malah tersenyum. "Tidak Ken, Mas Reno bahkan tidak berusaha mencariku. Kemungkinan, sekarang Mas Reno sudah hidup bahagia dengan istri barunya, dan aku tidak mau mengganggunya."Dari cara Adelia berbicara sekarang dengan yang dulu memang sangat berbeda. Adelia kini lebih sering tersenyum dan auranya terlihat bersinar. Tubuhnya pun ikut menggemuk, membuat Adelia terlihat gemoy tapi tetap cantik."Em, okey! Kalau begitu, aku mau menemui Mama Farida dulu ya di kamarnya, sekalian mau pamitan."Adelia menganggukkan kepalanya. Kemudian kembali memasang wajah datar sembari melihat Ken pergi ke kamar Nyonya Farida.Se

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 34

    "Ya jelas bukan kamu, lah! Memangnya kamu ini siapa, percaya diri sekali jadi orang!" sungut Farhan, yang malah membentak Adelia. Sudah tersulut emosi, Adelia pun balas membentak Farhan, meluapkan amarahnya yang terbakar cemburu. "Kamu ini ya Mas, apa salahnya sih dijawab. Tidak usah merendahkan aku seperti itu. Aku ini istrinya Mas Reno, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi sama suami aku!" Farhan sontak terdiam. Bertahun-tahun ia mengenal Adelia, bahkan mereka pernah menjalani rumah tangga bersama, tidak pernah sekalipun Farhan mendegar Adelia meninggikan suaranya seperti sekarang ini. Bahkan dulu, Adelia sangat tunduk dan takut padanya. Tapi ini, hanya karena Reno, Adelia bisa sampai marah, dan membentaknya. Apa mungkin Adelia benar-benar mencintai Reno? Setidaknya, pikiran itu yang sekarang sedang berputar-putar di kepala Reno. "Dih, biasa aja kali ngomongnya!" Farhan memalingkan pandangannya. Tak dapat Farhan pungkiri, melihat Adelia semarah ini, membuat Farhan takut. Dan

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 33

    'Mas Reno!'Adelia memalingkan pandangannya. Cepat-cepat menghindari kontak mata dengan Reno. Jangan sampai Reno melihatnya."Adelia!" Reno berteriak. Tapi sialnya, mobil taksi itu keburu melaju, membawa Reno pergi."Haaah, untung saja!"Adelia menghela nafasnya lega. Untung saja mobil taksi itu pergi. Kalau tidak, pasti Reno sudah turun menghampiri Adelia.Memang, di dalam hati Adelia masih menyimpan rasa cinta untuk Reno. Tapi, Adelia belum siap, jika harus bertemu kembali dengan Reno. Lagi pula, ucapan suaminya itu selalu saja membuat Adelia tersinggung dan sakit hati.Ada tiga menit, Adelia berdiri di tempatnya sekarang. Ia terus menatap ke arah taksi yang membawa Reno semakin jauh. Sampai taksi itu benar-benar menghilang dari pandangan matanya, barulah Adelia pergi meninggalkan tempat itu.Saat tiba di perempatan jalan menuju ke rumah Nyonya Farida, tiba-tiba Adelia menghentikan langkahnya. Adeia terdiam sejenak di samping tiang listrik memikirkan Reno. Sampai detik ini, Adelia m

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 32

    "Pak Yanto, di mana Papa, apa yang supaya terjadi Pak, kenapa sampai Papa bisa masuk rumah sakit?" tanya Reno, kepada Pak Yanto -- security yang bekerja di kediaman Tuan Wirawan. "Maaf Tuan Reno, tapi saya juga tidak paham dengan apa yang tadi terjadi. Setahu saya, tadi sih ada Mbak Yuna datang ke rumah, tapi tidak lama setelah Mbak Yuna pergi, Bibik berteriak minta tolong. Karena Tuan Besar sudah tidak sadarkan diri, jadi saya cepat-cepat bawa ke rumah sakit, Tuan," ucap Pak Yanto, menceritakan keadaan yang terjadi sesuai dengan versinya. "Terus Papa di mana?" tanya Reno lagi. "Tuan Wirawan masih ada di ICU. Saya tidak berani naik ke atas, jadi saya tunggu di lobby. Sekalian nungguin Tuan Reno." Reno menganggukkan kepalanya, lalu menepuk pundak Pak Yanto. "Kalau begitu Pak Yanto pulang saja, biar Papa saya yang jaga. Terima akasih ya, Pak, sudah mengantarkan Papa ke rumah sakit," ucap Reno. Yang langsung buru-buru masuk ke dalam lift, menuju ke lantai tiga Rumah Sakit, tempat di m

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 31

    "Loh, apa salahnya sih? Kita kan kenal sudah lama, aku juga sayang banget sama kamu, jadi wajar dong kalau aku pengen hubungan ini lebih serius? Lagi pula sekarang kamu juga lagi hamil anak aku, kan emang mending kita langsung nikah daripada timbul fitnah nanti," ucap Farhan, yang langsung disanggah oleh Yuna."Tidak, Mas! Enak saja main nikah, aku masih punya impian, dan aku tidak mau semua yang aku cita-citakan selama ini hancur hanya karena aku menikah sana kamu!" tolak Yuna mentah-mentah.Dari mimik wajahnya saja terlihat jelas ada sesuatu yang Yuna sembunyikan. Bahkan rona cinta pada pandangan mata Yuna yang dulu ada kini juga menghilang."Apa maksud kamu, Yuna?" Kening Farhan mengekerut, terkejut mendengar ucapan Yuna yang rasanya sulit Farhan terima.Yuna menghela nafasnya kasar. Tubuhnya membungkuk, mengambil botol parfum dari lantai, lalu meletakkannya lagi ke atas meja rias."Aku rasa, hubungan kita harus selesai sampai di sini, Mas. Aku tidak bisa mengorbankan masa depanku

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 30

    'Mas Reno ... kok dia bisa ada di sini?' gumam Adelia di dalam hatinya. 'Apa mungkin Mas Reno ngikutin aku ya, terus dia tahu kalau aku kerja di sini?'"Mbak, kok malah bengong sih. Tolong ke depan sebentar, temani Om ganteng itu. Aku mau ambil box dulu buat bungkus cakenya," ucap Ratna, buru-buru ke belakang, menuju ke lemari penyimpanan box kue.Sementara Adelia yang harusnya menemani Reno itu malah kembali ke dapur, enggan menemui Reno. "Mending aku di sini saja deh, gawat kalau Mas Reno lihat aku kerja di sini."Takut ketahuan, Adelia berjongkok di depan oven besar, pura-pura mengecek kue yang dipanggang. Padahal, Adelia melakukan itu karena berniat sembunyi agar Reno tidak sampai melihatnya.Tak lama kemudian Ratna kembali. Dia langsung membungkus cake buatan Adelia itu, lalu memberikannya untuk Reno."Tidak udah bayar Tuan, ini bukan cake untuk dijual soalnya," ucap Ratna, membuat kening Reno mengkerut, karena tidak paham."Tidak dijual? Maksudnya?" tanya Reno."Ini cake coba-c

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 29

    "Sebenarnya saya ...." Tak ada pilihan lain, Adelia menceritakan sedikit permasalahan yang sedang ia alami bersama Reno. Tidak menyeluruh memang, hanya rasa kegelisahan Adelia saat suaminya menolak anak yang tengah Adelia kandung. Sedikit cerita dari Adelia itu, membuat Nyonya Farida sedikit paham. Kemungkinan besar, selama ini apa yang Reno pikirkan tentang Adelia adalah salah besar. Ya, Nyonya Farida masih mengingat saat di mana Reno bercerita Adelia selingkuh sampai hamil, dan setelah mendengar cerita dari Adelia, entah kenapa Nyonya Farida lebih percaya dengan cerita Adelia. Mungkin, itu semua karena penjelasan dari Adelia lebih masuk akal. "Jadi, suami kamu menuduh kamu hamil dengan pria lain?" tanya Nyonya Farida. Adelia menganggukkan kepalanya, sembari mengusap perutnya yang sudah besar. "Iya, Bu." "Terus kenapa tidak kamu jelaskan? Kasihan anak kamu nantinya, Adelia," ucap Nyonya Farida, yang tidak bisa membayangkan akan bagaimana cucunya nanti saat hamil. Dulu, Nyonya

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 28

    Kling!Suara lonceng pintu berbunyi saat dibuka. Adelia bergegas menuju ke belakang meja, untuk melayani pembeli yang baru saja datang itu.Sebenarnya, Adelia juga sengaja, karena tidak enak menceritakan sosok suaminya pada Nyonya Farida.Setidaknya sekarang, dengan adanya pembeli, Adelia bisa beralasan, dan tidak perlu menceritakan soal Reno pada Nyonya Farida."Adelia, Ibu pulang dulu ya, nanti malam Ibu ke sini lagi jemput kamu," ucap Nyonya Farida, lalu pergi dari toko kuenya.Nyonya Farida harus kembali pulang, untuk beristirahat. Sebab kesehatan beliau akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja.Sementara itu di dalam mobil, Reno menghantam kasar stir mobilnya karena kesal. Kepalanya terasa sangat pusing, sudah berkeliling ke sekitaran rumah sakit, tapi tidak juga menemukan Adelia.Sekarang, Reno dalam perjalanan menuju ke kediaman Ibu Mirna, sengaja mencari Adelia ke sana.Selama ini Adelia tinggal di rumah ibunya, jadi tidak menutup kemungkinan juga sekarang Adelia pulang ke

DMCA.com Protection Status