Share

Bab 4

Author: NitNoth
last update Last Updated: 2023-11-27 12:43:52

"Oh, jelas itu tidak masalah, Tuan. Asalkan saya bisa pindah ke rumah baru saya dulu, baru Adelia boleh menikah dengan anakn Tuan," jawab Ibu Mirna cepat, enggan melewatkan rumah baru yang dijanjikan Tuan Wirawan.

Mendengar ucapan sang Ibu, Adelia langsung masuk ke dalam rumah.

"Ibu! Astaga, tega banget sih Ibu menukarku dengan rumah!"

"Adel, jaga bicara kamu! Ada Tuan Wirawan, apa kamu ngga malu!"

Mata Ibu Mirna membulat, seolah memberi perintah Adelia untuk diam.

"Sana masuk kamar! Jangan ikut campur urusan orang tua!" sentak Ibu Mirna. Wanita paruh baya itu benar-benar marah.

Jangan sampai ucapan Adelia tadi membuat Tuan Wirawan berubah pikiran. Bisa luntur semua angan Ibu Mirna menjadi orang kaya.

"Tapi, Bu --"

"Masuk!"

Adelia membuang muka. Ia benar-benar kecewa, dengan apa yang ibunya itu katakan. Kalau memang benar ia harus dijual untuk kedua kalinya, Adelia mungkin tidak akan pernah bisa memaafkan ibunya lagi.

Ibarat burung yang berada di dalam sangkar, seperti itulah keadaan Adelia sekarang. Meski masih bisa bergerak, tapi Adelia tidak bisa melakukan apa yang dia inginkan. Jangankan untuk menentukan kebahagiaannya sendiri, suami saja harus orang lain yang menentukan.

*****

40 hari selepas masa iddah selesai.

"Adel, senyum dong. Jangan memasang muka masam begitu. Tuan Wirawan itu orang penting, tamu yang datang pasti juga orang penting. Jangan bikin Ibu malu dong!" sungut Ibu Mirna yang sedari tadi tidak berhenti menasehati Adelia.

Sejak keputusan sang ibu menerima tawaran dari Tuan Wirawan, menukar Adelia dengan rumah mewah senilai 1 Miliar, Adelia diam, enggan berbicara pada ibunya.

Bukan hanya marah, alasan Adelia mendiamkan Ibu Mirna karena ia sangat kecewa. Lagi-lagi hidupnya harus ditukar dengan harta.

"Heh Adel, kamu ini denger nggak sih? Nyaut gitu kek, iya Bu, atau apa gitu. Jangan malah diam begini. Awas saja kalau sampai kamu bikin malu Ibu, Ibu nggak mau anggap kamu anak lagi!" ancam Ibu Mirna.

Tak tahan lagi dengan semua ucapan ibunya yang menyakiti hati, Adelia menoleh ke arah sang Ibu.

"Anak? Memangnya selama ini Ibu anggap Adel ini anak? Bukankah Ibu cuma anggep Adel barang yang bisa ditukar dengan uang?" Adelia menyeringai, menatap ibunya dengan pandangan kesal.

"Jaga mulut kamu, Adel!" Ibu Mirna nampak tegang, tak enak kepada MUA yang sedang menyelesaikan riasan di wajah Adelia.

Jangan sampai rahasia Adel terbongkar. Rahasia masa lalu itu hanya boleh Ibu Mira dan Adelia sendiri yang tahu.

"Kenapa harus Adel yang jaga mulut? Harusnya Ibu dong yang harus jaga nafsu, biar nggak terus-menerus gila sama harta. Kemarin Ibu paksa Adel buat minta harta gono-gini, sekarang Ibu tukar Adel dengan rumah. Ibu ini sebenarnya anggap Adel apa sih? Apa jangan-jangan Adel ini anak pungut, makanya Ibu bebas melakukan apa aja sama Adel?"

PLAK!

Untuk membungkam mulut Adel, Ibu Mirna terpaksa menampar anak perempuannya. Namun, seketika aura penyesalan menjalari raut wajah wanita paruh baya itu.

Seharusnya, Ibu Mirna memang tidak boleh melakukan demikian pada Adel. Semua ini karena rasa frustasi dan trauma yang Ibu Mirna rasakan. Dulu, hidup Ibu Mirna sangat berkecukupan, demi menikah dengan pria yang dicintai, Ibu Mirna rela melawan orang tua, dan berakhir hidup miskin dengan suaminya.

"Adel ...." Mata Ibu Mirna memerah, menahan sesal yang teramat dalam.

Rasanya ingin sekali meminta maaf karena sudah menampar Adel, tapi mulut Ibu Mirna seolah kaku, membisu tak bisa berbicara.

"Ibu tampar aku? Kok Ibu jahat banget sih sama Adel!" teriak Adelia. Matanya langsung memerah, meluruhkan air mata.

Marah dengan keadaanya yang terpernah memihaknya, Adelia menepis tangan MUA yang mendandaninya.

"Stop, Mbak! Jangan rias saya lagi!" Adelia beranjak dari tempat duduknya.

"Nyonya, Nyonya mau ke mana? Riasannya belum selesai!" seru MUA itu, panik karena Adelia malah berontak.

Mengabaikan kekhawatiran MUA itu, Adelia menyambar tisu di atas meja, menghapus wajahnya yang dirias make tebal.

"ADEL NGGAK MAU NIKAH! ADEL BENCI SAMA IBU!" Adel berteriak, berontak, mencoba memperjuangkan kebahagiaannya sendiri.

Jelas, apa yang Adelia lakukan itu membuat Ibu Mirna panik bukan kepalang. Acara akad nikah tinggal beberapa menit saja, tapi sekarang make up Adelia malah amburadul tak berbentuk.

"Astaga, Adel, apa yang kamu lakukan!"Tubuh Ibu Mirna terasa lemas, serasa ingin pingsan.

Namun, saat Adelia menuju pintu hendak kabur dari pernikahannya dengan Reno, kepalanya tertabrak oleh sebuah dada bidang yang menghalanginya.

“Ka – kamu ….”

Di depan mata Adelia, Reno menatapnya tajam, seraya mendorong Adelia pelan ke depan, menjauh dari tubuh Reno.

Seketika, Adelia yang sebelumnya berani melawan Reno di restoran, kali ini bergetar dan mematung tak berdaya.

"Kalian semua keluar dari sini, saya mau bicara dengan Adelia," ucap Reno, menoleh ke arah Ibu Mirna dan MUA itu bergantian.

"Baik, Tuan," sahut sang MUA, bergegas keluar, disusul oleh Ibu Mirna.

Meninggalkan dua orang, di ruangan itu kini hanya ada Adelia dan Reno. Keduanya berdiri berhadapan, namun enggan bertatapan.

“Kalau bukan karena Papaku yang keras kepala, aku tidak akan sudi menikah denganmu!” ucap Reno, seraya mendekat ke arah Adelia.

Adelia yang panik seketika mundur perlahan. Tatapan Reno yang dingin benar-benar mengintimidasinya.

“Kamu pikir aku juga mau? Kalau bukan karena Tuan Wirawan yang sudah terlalu baik padaku, aku juga tidak mau menikah dengan orang yang galak sepertimu!”

“Pintar juga kamu bersandiwara. Kamu pikir, aku tidak tahu, apa yang kamu minta dari Papaku?”

Adelia mengerjap, langkahnya kembali mundur.

“Kamu boleh menipu Papaku, tapi tidak denganku.” Tatapan itu semakin tajam, tubuh Reno membungkuk, semakin mendekat ke arah Adelia yang hanya setinggi pundaknya.

Adelia menunduk, takut menatap mata Reno. Meski benar wajahnya tampan, tapi tatapan matanya sangat menyeramkan.

"Terus apa mau kamu!" Adelia mendongak, menatap balik mata Reno, tapi sayangnya Adelia tak sanggup, dan malah menjadi gugup.

Adelia takut Reno semakin marah, dan mengintimidasinya, persis seperti apa yang Farhan lakukan dulu padanya.

"Pernikahan ini akan tetap berlangsung. Tapi perlu kamu ingat, jangan pernah berharap kamu bisa menyentuhku seujung jari pun. Karena aku akan membuat kamu membayar apa yang sudah ibu kamu ambil dari Papaku," ucap Reno, melirihkan suaranya.

Meski begitu, tetap saja, terdengar tajam bak ujung jarum yang menancap ke hati, melewati gendang telinga.

"Apa maksud kamu? Kamu mau balas dendam?" tanya Adelia.

Reno menegakkan kembali tubuhnya, namun kini tangannya mengulur, meremas dagu Adelia. “Berikan aku anak, setelah itu aku akan menceraikan kamu! Karena cuma itu yang Papaku mau dari pernikahan kita, mengerti kamu?”

Related chapters

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 5

    Mau menolak, atau berontak sekalipun, sudah pasti suara Adelia tidak akan pernah didengar oleh Reno.Reno terlalu kaku, angkuh, dan enggan mendengarkan pendapat orang lain. Apalagi ini mengenai hidupnya."Saya terima nikah dan kawinnya Adelia Puspita binti Andre dengan mas kawin tersebut tunai!" ucap Reno dalam satu tarikan nafas.Rasanya memang mengharukan bagi Tuan Wirawan, karena pada akhirnya anak semata wayangnya itu menikah, meski di usianya yang sudah 40 tahun.Tak banyak yang tahu memang, apa alasan Reno sebenarnya memilih tidak menikah. Padahal usianya sudah sangat matang. Dari segi finansial pun sangat mapan. Bahkan Reno sudah berhasil menjadi pengusaha sukses, dengan mengembangkan bisnis sang Papa."Ayo Adelia, cium tangan suami kamu, jangan diam saja," bisik Ibu Mirna, yang duduk tepat di belakang Adelia.Malas sebenarnya melakukan apa yang ibunya itu katakan. Tapi masalahnya, Reno adalah suaminya. Terlepas ini karena pernikahan paksaan atau tidak, yang namanya suami tetap

    Last Updated : 2023-11-27
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 6

    "Astaga Mas Reno, pakai bajumu!" Dua tangannya menutup mata. Tapi, pandangannya mengintip dari celah jari-jari yang terbuka. Adelia dibuat tertegun, melihat otot-otot dada dan perut Reno yang menyembul nampak kuat dan keras itu."Tidak usah mengintip. Aku bisa melihat matamu!" Sama sekali tidak gugup, Reno berbalik mengambil bajunya yang ada di atas ranjang, lalu memakainya."Hah?" Adelia membuka penutup matanya, menurunkan tangannya ke samping. "Aku tidak mengintip. Aku cuma --""Keluar!" Reno menoleh ke arah Adelia, tatapannya sangat dingin. "Aku sedang tidak bernafsu melakukan malam pertama denganmu!"Reno beranjak dari samping ranjang, kembali menghampiri Adelia. Tapi yang Reno lakukan malah membuka pintu, dan langsung mendorong Adelia keluar dari kamarnya."Mas Reno!" teriak Adelia kesal.Adelia menghela nafasnya kasar. Sunggung dia tak pernah menyangka kalau Reno benar-benar sedingin ini padanya."Lihat saja nanti, aku bikin kamu menyesal. Dasar kulkas dua pintu. Lagian siapa j

    Last Updated : 2023-11-30
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 7

    Mengikuti apa keinginan suaminya, Adelia bergegas menuju ke mobil. Tapi, saat tiba di sana, langkah Adelia langsung terhenti. Ia dibuat terkejut, oleh Reno yang sudah berdiri di samping mobil sembari memegangi pintunya yang terbuka. "Cepat masuk!" Suara Reno membuyarkan apa yang Adelia pikirkan. Ternyata, suaminya masih saja ketus, meski sedikit perhatian. "Terima kasih ya Mas. Em, udah bukain pintu buat aku. Tapi, kalau kamu senyum dikit aja, pasti kelihatan ganteng banget deh." Selesai berucap demikian, Adelia langsung masuk ke dalam mobil. Berharap suaminya bisa sedikit saja murah senyum padanya setelah ini.Melirik Adelia, Reno menutup pintu. Tanpa di sadar, senyum terukir di bibir pria dingin itu. ***** "Dina!" Adelia memeluk hangat wanita berambut sepundak. Dia adalah sahabat Adelia yang hendak menikah. "Ah, jadi ini suami tampan yang kamu ceritakan padaku? Uuh, memang benar-benar tampan. Pantas saja kamu selalu menolak aku ajak jalan, ternyata ini alasannya. Kalau aku pu

    Last Updated : 2023-12-01
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 8

    "Mas, kamu kenapa ...." "Diamlah, Adelia! Jangan bicara atau bertanya apapun. Biarkan aku memelukmu sebentar saja." Baru juga Adelia bersuara, Reno sudah menyuruhnya untuk diam. Dalam pelukan Reno, Adelia seolah membeku. Meski jantungnya berdebar sangat kencang, tapi Adelia tak bisa berbuat apa-apa. Matanya hanya mengerjap, menikmati debaran jantung Reno yang terdengar sangat keras dengan irama yang cepat. Sementara Reno, pria itu malah terhanyut dengan apa yang dilakukan sendiri. Tubuh hangat wanita mungilnya ini mengingatkan Reno akan sosok wanita yang sangat Reno rindukan. Andai Reno memiliki kesempatan bertemu lagi, Reno akan meminta maaf, dan memperbaiki semuanya. "Astaga, detak jantungnya kencang sekali." Tak tahan Adelia bergumam lirih. Bibinya tersenyum, mengira jantung Reno berdebar karena dirinya. Sialnya, ucapan Adelia yang lirih itu terdengar di telinga Reno. Reno mendorong tubuh Adelia, terkejut, menyadari apa yang sudah ia lakukan. "Menjauh dariku, Adelia!" Mata

    Last Updated : 2023-12-02
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 9

    "Mas, kamu mau ap --" Belum sempat Adelia meneruskan ucapannya, tangan Reno sudah membungkam mulut Adelia, membenturkan tubuh Adelia kasar ke dinding pintu toilet yang baru saja Reno tutup. "Eeeeemb!" Adelia mengernyit, bibirnya yang tersembunyi di balik tangan Reno meringis kesakitan. Tidak mempedulikan itu, Reno malah sengaja mendekat, menatap dalam Adelia. Matanya yang merah sedikit sembab tak dapat menutupi batapa kacaunya perasaan Reno sekarang. "Adelia ...." Nama itu lolos dari mulut Reno. Tak bicara apapun lagi, Reno menyambar bibir Adelia. Dua tangannya melingkar ke pinggang, memeluk erat tubuh Adelia. Emosi yang menguasai hati dan pikiran Reno, membuat pria itu menggila. Tanpa memikirkan apa resikonya, Reno nekat menggagahi tubuh Adelia, melakukan hubungan itu di dalam toilet pesawat. Entah berapa ronde Reno melakukannya. Adelia sampai memekik kesakitan merasakan panas dan perih yang teramat sangat. Hingga satu jam pintu toilet itu terkunci dari dalam akhirnya baru ke

    Last Updated : 2023-12-03
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 10

    "Mas Reno, Kenapa diusap begitu sih pipinya!" Adelia merengut, bibirnya maju ke depan, kesal karena Reno malah mengusap bekas kecupan darinya. Padahal tadi Adelia sudah mengumpulkan seluruh keberaniannya, untuk menunjukkan rasa cintanya pada Reno. Tapi, sikap Reno malah membuat Adelia kesal kecewa.Kalau pun tidak mau dikecup, harusnya tidak perlu mengusap seperti itu."Lagian kamu ngapain kaya gitu tadi?!" Reno memalingkan padangannya. Menyembunyikan wajahnya yang sudah bersemu merah. Hanya ingin bertanya kenapa Adelia mengecup pipinya saja itu sudah membuat Reno sangat gugup. Hingga sulit untuk mengatakannya. Reno malah berbalik badan, sengaja menghindari kontak mata dengan Adelia. Adelia beranjak dari ranjang, berkacak pinggang."Kenapa kamu ini, Mas? Bukankah kemarin kita sudah ... harusnya kamu stop dong bersikap dingin sama aku! Memangnya semalam kamu tidak ingat kalau kita ...." Adelia terdiam tidak meneruskan ucapannya.Rasanya, mau marah juga percuma. "Kenapa diam? Ter

    Last Updated : 2023-12-04
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 11

    Reno terkejut. Pandangannya seketika menunduk, memperhatikan perut Adelia yang rata. Rasanya mustahil Adelia bisa hamil secepat ini. Mereka baru melakukannya sekali dan itu baru beberapa hari yang lalu."Kamu hamil?" tanya Reno"Tidak! Bukan itu, aku tidak hamil, Mas!" Adelia menggelengkan kepalanya cepat. Padahal tadi ia mengusap perutnya hanya karena lapar, tapi Reno malah mengiranya sedang hamil.Tapi, setelah mendengar itu, nafas Reno berhembus lega. Meski dirinya juga ingin memiliki anak, tapi jika secepat ini Reno juga belum siap. Masih banyak masalah pribadi yang belum dia bereskan."Lalu apa?" tanya Reno lagi.Adelia tersenyum, meski takut, dia meraih tangan Reno. "Aku ingin memperbaiki hubungan kita. Kamu mau kan kasih aku kesempatan? Aku ingin menjadi istri kamu dalam artian yang sebenarnya. Bukan cuma sekedar status saja," jawab Adelia.Matanya terlihat berbinar, tidak seperti biasanya.Tapi, kening Reno malah mengkerut, matanya mengerjap lambat. Reno sungguh tidak menyangk

    Last Updated : 2023-12-05
  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 12

    "Mas, tolong rendahkan suaramu. Jangan berbicara tidak sopan begitu!" tegur Adelia.Dari raut wajah cantiknya, terlihat ada kekecewaan saat Reno meninggikan suaranya seperti tadi."Kamu masih membela Ibu kamu, Adelia?" Reno sampai geleng kepala, tidak tahu lagi wanita macam apa istrinya ini.Selama ini, Reno juga tahu, seperti apa sikap Ibu Mirna pada Adelia. Bahkan terkesan sangat jelas, kalau Ibu Mirna hanya memanfaatkan Adelia saja. Rasa-rasanya jika Adelia tidak menikah dengan pria kaya, mungkin tidak dianggap sebagai anak."Beliau ibuku, Mas, Ibu yang mengandung dan melahirkan aku. Aku mohon jangan membentak lagi." tutur Adelia suaranya melirih.Reno terdiam, ia melemparkan pandangannya kesalnya ke samping, enggan memandangi wajah sendu istrinya.Entah terbuat dari apa hati Adelia itu, sampai menerima begitu saja diperlakukan kasar dan semena-mena oleh ibu kandungnya sendiri."Mas ...." Adelia meraih jemari Reno."Aku tahu, Ibu kadang memang keterlaluan. Tapi cuma Ibu yang aku p

    Last Updated : 2023-12-06

Latest chapter

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 36

    Adelia menarik tangannya dari genggaman Ken, matanya memicing tajam, seolah menuntut penjelasan. Dia benar-benar terkejut dengan pengakuan Ken yang begitu tiba-tiba."Apa maksud kamu, Ken?" tanya Adelia, wajahnya yang manis berubah menjadi ketus dalam sekejap. Ken tersadar bahwa dirinya berada dalam situasi sulit. Dengan terpaksa, Ken menggantungkan senyum di bibir dan tertawa terbahak-bahak. "Ha ha ha! Serius banget sih muka kamu, Adelia. Aku hanya bercanda kok," kilah Ken untuk menyelamatkan diri. Dalam hatinya, Ken merasa lebih baik menyimpan perasaan itu rapat-rapat daripada membuat Adelia tahu dan membencinya. Lagipula, Ken sudah berjanji kepada Nyonya Farida untuk menjaga istri kakak iparnya ini, meskipun dengan syarat tak boleh terungkap bahwa dirinya adalah saudara tiri Reno. "Ayolah, jangan terlalu serius begitu! Aku hanya bergurau tadi," ujar Ken berusaha mencairkan suasana. Namun Adelia masih terdiam, te

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 35

    "Em, tidak deh!" Adelia menggelengkan kepalanya. Lagi pula, selama ini memang tidak ada yang peduli dengannya. Jadi, kalau Adelia pergi pun pasti tidak akan ada yang mencari dirinya."Kamu yakin? Kamu pindah ke Yogyakarta itu dalam waktu yang cukup lama lho, apa kamu tidak mau memberitahu suamimu?" tanya Ken lagi, hanya ingin memastikan.Tapi, bukannya bergegas menjawab, Adelia malah tersenyum. "Tidak Ken, Mas Reno bahkan tidak berusaha mencariku. Kemungkinan, sekarang Mas Reno sudah hidup bahagia dengan istri barunya, dan aku tidak mau mengganggunya."Dari cara Adelia berbicara sekarang dengan yang dulu memang sangat berbeda. Adelia kini lebih sering tersenyum dan auranya terlihat bersinar. Tubuhnya pun ikut menggemuk, membuat Adelia terlihat gemoy tapi tetap cantik."Em, okey! Kalau begitu, aku mau menemui Mama Farida dulu ya di kamarnya, sekalian mau pamitan."Adelia menganggukkan kepalanya. Kemudian kembali memasang wajah datar sembari melihat Ken pergi ke kamar Nyonya Farida.Se

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 34

    "Ya jelas bukan kamu, lah! Memangnya kamu ini siapa, percaya diri sekali jadi orang!" sungut Farhan, yang malah membentak Adelia. Sudah tersulut emosi, Adelia pun balas membentak Farhan, meluapkan amarahnya yang terbakar cemburu. "Kamu ini ya Mas, apa salahnya sih dijawab. Tidak usah merendahkan aku seperti itu. Aku ini istrinya Mas Reno, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi sama suami aku!" Farhan sontak terdiam. Bertahun-tahun ia mengenal Adelia, bahkan mereka pernah menjalani rumah tangga bersama, tidak pernah sekalipun Farhan mendegar Adelia meninggikan suaranya seperti sekarang ini. Bahkan dulu, Adelia sangat tunduk dan takut padanya. Tapi ini, hanya karena Reno, Adelia bisa sampai marah, dan membentaknya. Apa mungkin Adelia benar-benar mencintai Reno? Setidaknya, pikiran itu yang sekarang sedang berputar-putar di kepala Reno. "Dih, biasa aja kali ngomongnya!" Farhan memalingkan pandangannya. Tak dapat Farhan pungkiri, melihat Adelia semarah ini, membuat Farhan takut. Dan

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 33

    'Mas Reno!'Adelia memalingkan pandangannya. Cepat-cepat menghindari kontak mata dengan Reno. Jangan sampai Reno melihatnya."Adelia!" Reno berteriak. Tapi sialnya, mobil taksi itu keburu melaju, membawa Reno pergi."Haaah, untung saja!"Adelia menghela nafasnya lega. Untung saja mobil taksi itu pergi. Kalau tidak, pasti Reno sudah turun menghampiri Adelia.Memang, di dalam hati Adelia masih menyimpan rasa cinta untuk Reno. Tapi, Adelia belum siap, jika harus bertemu kembali dengan Reno. Lagi pula, ucapan suaminya itu selalu saja membuat Adelia tersinggung dan sakit hati.Ada tiga menit, Adelia berdiri di tempatnya sekarang. Ia terus menatap ke arah taksi yang membawa Reno semakin jauh. Sampai taksi itu benar-benar menghilang dari pandangan matanya, barulah Adelia pergi meninggalkan tempat itu.Saat tiba di perempatan jalan menuju ke rumah Nyonya Farida, tiba-tiba Adelia menghentikan langkahnya. Adeia terdiam sejenak di samping tiang listrik memikirkan Reno. Sampai detik ini, Adelia m

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 32

    "Pak Yanto, di mana Papa, apa yang supaya terjadi Pak, kenapa sampai Papa bisa masuk rumah sakit?" tanya Reno, kepada Pak Yanto -- security yang bekerja di kediaman Tuan Wirawan. "Maaf Tuan Reno, tapi saya juga tidak paham dengan apa yang tadi terjadi. Setahu saya, tadi sih ada Mbak Yuna datang ke rumah, tapi tidak lama setelah Mbak Yuna pergi, Bibik berteriak minta tolong. Karena Tuan Besar sudah tidak sadarkan diri, jadi saya cepat-cepat bawa ke rumah sakit, Tuan," ucap Pak Yanto, menceritakan keadaan yang terjadi sesuai dengan versinya. "Terus Papa di mana?" tanya Reno lagi. "Tuan Wirawan masih ada di ICU. Saya tidak berani naik ke atas, jadi saya tunggu di lobby. Sekalian nungguin Tuan Reno." Reno menganggukkan kepalanya, lalu menepuk pundak Pak Yanto. "Kalau begitu Pak Yanto pulang saja, biar Papa saya yang jaga. Terima akasih ya, Pak, sudah mengantarkan Papa ke rumah sakit," ucap Reno. Yang langsung buru-buru masuk ke dalam lift, menuju ke lantai tiga Rumah Sakit, tempat di m

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 31

    "Loh, apa salahnya sih? Kita kan kenal sudah lama, aku juga sayang banget sama kamu, jadi wajar dong kalau aku pengen hubungan ini lebih serius? Lagi pula sekarang kamu juga lagi hamil anak aku, kan emang mending kita langsung nikah daripada timbul fitnah nanti," ucap Farhan, yang langsung disanggah oleh Yuna."Tidak, Mas! Enak saja main nikah, aku masih punya impian, dan aku tidak mau semua yang aku cita-citakan selama ini hancur hanya karena aku menikah sana kamu!" tolak Yuna mentah-mentah.Dari mimik wajahnya saja terlihat jelas ada sesuatu yang Yuna sembunyikan. Bahkan rona cinta pada pandangan mata Yuna yang dulu ada kini juga menghilang."Apa maksud kamu, Yuna?" Kening Farhan mengekerut, terkejut mendengar ucapan Yuna yang rasanya sulit Farhan terima.Yuna menghela nafasnya kasar. Tubuhnya membungkuk, mengambil botol parfum dari lantai, lalu meletakkannya lagi ke atas meja rias."Aku rasa, hubungan kita harus selesai sampai di sini, Mas. Aku tidak bisa mengorbankan masa depanku

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 30

    'Mas Reno ... kok dia bisa ada di sini?' gumam Adelia di dalam hatinya. 'Apa mungkin Mas Reno ngikutin aku ya, terus dia tahu kalau aku kerja di sini?'"Mbak, kok malah bengong sih. Tolong ke depan sebentar, temani Om ganteng itu. Aku mau ambil box dulu buat bungkus cakenya," ucap Ratna, buru-buru ke belakang, menuju ke lemari penyimpanan box kue.Sementara Adelia yang harusnya menemani Reno itu malah kembali ke dapur, enggan menemui Reno. "Mending aku di sini saja deh, gawat kalau Mas Reno lihat aku kerja di sini."Takut ketahuan, Adelia berjongkok di depan oven besar, pura-pura mengecek kue yang dipanggang. Padahal, Adelia melakukan itu karena berniat sembunyi agar Reno tidak sampai melihatnya.Tak lama kemudian Ratna kembali. Dia langsung membungkus cake buatan Adelia itu, lalu memberikannya untuk Reno."Tidak udah bayar Tuan, ini bukan cake untuk dijual soalnya," ucap Ratna, membuat kening Reno mengkerut, karena tidak paham."Tidak dijual? Maksudnya?" tanya Reno."Ini cake coba-c

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 29

    "Sebenarnya saya ...." Tak ada pilihan lain, Adelia menceritakan sedikit permasalahan yang sedang ia alami bersama Reno. Tidak menyeluruh memang, hanya rasa kegelisahan Adelia saat suaminya menolak anak yang tengah Adelia kandung. Sedikit cerita dari Adelia itu, membuat Nyonya Farida sedikit paham. Kemungkinan besar, selama ini apa yang Reno pikirkan tentang Adelia adalah salah besar. Ya, Nyonya Farida masih mengingat saat di mana Reno bercerita Adelia selingkuh sampai hamil, dan setelah mendengar cerita dari Adelia, entah kenapa Nyonya Farida lebih percaya dengan cerita Adelia. Mungkin, itu semua karena penjelasan dari Adelia lebih masuk akal. "Jadi, suami kamu menuduh kamu hamil dengan pria lain?" tanya Nyonya Farida. Adelia menganggukkan kepalanya, sembari mengusap perutnya yang sudah besar. "Iya, Bu." "Terus kenapa tidak kamu jelaskan? Kasihan anak kamu nantinya, Adelia," ucap Nyonya Farida, yang tidak bisa membayangkan akan bagaimana cucunya nanti saat hamil. Dulu, Nyonya

  • Dibuang Suami Kikir, Jadi Ratu Tuan Presdir   Bab 28

    Kling!Suara lonceng pintu berbunyi saat dibuka. Adelia bergegas menuju ke belakang meja, untuk melayani pembeli yang baru saja datang itu.Sebenarnya, Adelia juga sengaja, karena tidak enak menceritakan sosok suaminya pada Nyonya Farida.Setidaknya sekarang, dengan adanya pembeli, Adelia bisa beralasan, dan tidak perlu menceritakan soal Reno pada Nyonya Farida."Adelia, Ibu pulang dulu ya, nanti malam Ibu ke sini lagi jemput kamu," ucap Nyonya Farida, lalu pergi dari toko kuenya.Nyonya Farida harus kembali pulang, untuk beristirahat. Sebab kesehatan beliau akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja.Sementara itu di dalam mobil, Reno menghantam kasar stir mobilnya karena kesal. Kepalanya terasa sangat pusing, sudah berkeliling ke sekitaran rumah sakit, tapi tidak juga menemukan Adelia.Sekarang, Reno dalam perjalanan menuju ke kediaman Ibu Mirna, sengaja mencari Adelia ke sana.Selama ini Adelia tinggal di rumah ibunya, jadi tidak menutup kemungkinan juga sekarang Adelia pulang ke

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status