Share

Ditemukan!

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2025-01-09 14:59:14

Merasa bahwa dirinya sekarang sudah tak bisa berkutik, mau tidak mau Lizy harus menerima saja semuanya. Belum lagi kalau ternyata Hito bisa menyiksa dirinya dengan begitu kasar sampai Lizy tak bisa berkutik sama sekali.

Apa yang bisa dirinya lakukan? Melawan pun percuma. Lizy tak pernah mendengar ada kehidupan setiap kali mencoba mendengar lewat tembok. Bahkan saat ia berteriak begitu kencang pun tak ada orang yang datang.

Badannya lemas, sekaligus juga merasa begitu merinding. Belum lagi ada sosok pria gila di depannya yang pikirannya dari awal memang sudah tidak waras semenjak berpisah dengan Lizy.

“Sekarang…, kamu harus bekerja untukku, Lizy,” ucap Hito.

Perlahan tangannya mulai memeluknya dengan begitu erat. Ia melakukan aksinya dengan penuh keinginan meski sebenarnya Lizy sudah sangat melawan lewat tubuhnya. Lizy berusaha menahan tangisannya. Ia tak mau mati saat ini.

Lizy mulai dibuat dalam posisi tertidur, dengan Hito yang sudah ada di atasnya, pria itu mulai kasar dengan merem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Bukan salahmu

    Lizy tak takut dengannya. Justru ia merasa aman selama ada Loz di dekatnya. Tetapi, tidak bohong bahwa Loz benar-benar menunjukkkan bagaimana perasaannya yang bersalah atas apa yang sudah menimpa Lizy.Dengan suara yang pelan, Lizy memanggilnya, “Loz,” panggil Lizy.Loz perlahan mengangkat kepala, dan merasa tak sanggup memandangi Lizy lama-lama. Dia benar-benar merasa bahwa ini adalah kesalahannya dengan dilihat mata Lizy pada saat itu.“Ini bukan salahmu…, mungkin takdirku memang begini,” ucap Lizy.Mendengar ucapan itu malah membuat Loz merasa makin bersalah. Dengan segenap hati Loz hanya bisa menjatuhkan air mata merenungi kegagalannya menjaga Lizy.“Tapi, mungkin kalau bukan saat itu, aku akan mengalami yang lebih buruk. Sekarang, aku masih bersyukur bisa hidup, dan bertemu kalian,” ucap Lizy, kembali memberikan sedikit kalimat yang terpendam di dalam kepalanya.“Jangan, jangan berkata begitu, Lizy…, aku benar-benar merasa bersalah padamu…, aku sudah kehilanganmu sejak kecil. seh

    Last Updated : 2025-01-09
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   BAtalkan Saja

    Adrian terdiam sejenak. Dia tampak ingin menyela Lizy, namun langsung mengurungkan niatnya. Ia tak mau memberatkan Lizy yang belum selesai dengan kalimatnya barusan.“Rasanya sudah tak pantas, kita melanjutkan rencana pernikahan kita,” ucap Lizy.“Apa? Kenapa?” Adrian cukup kaget mendengarnya.Lizy memperhatikan ekspresi wajah Adrian yang tampak kaget akan ucapannya barusan. Lizy sudah merasa tindakannya ini benar, jadi rasanya sudah mustahil bisa melanjutkan pernikahan ini.Sembari sedikit menunduk, Lizy memegang tangannya sendiri untuk menguatkan diri mengatakan apa yang seharusnya dia katakan dari sebelum-sebelumnya.“Aku merasa tak pantas. Kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik daripada aku yang sudah ternoda,” jelas Lizy.Adrian benar-benar merasa tak terima dengan jawaban itu. Ia langsung mendekat ke arah Lizy dan meraih tangan Lizy. Lizy tak menolak sama sekali tangan Adrian yang menyentuhnya. Yang ada ia merasa terenyuh karena Adrian masih mau memegang tangannya terseb

    Last Updated : 2025-01-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jangan Merasa Rendah

    Lizy sebenarnya merasa lega setelah mendengarnya. Adrian benar-benar menerimanya dengan baik. Padahal Lizy benar-benar tidak masalah kalau semisal Adrian memang tidak mau bersamanya lagi.“Adrian…, aku harap kamu berpikir sekali lagi,” ucap Lizy.“Maksudnya?” Adrian bingung.“Kita bisa berteman saja, tidak apa. Kamu tak perlu memaksakan diri harus menikah denganku,” jawab Lizy.“Lizy…,” Adrian merasa sedikit frustrasi karena Lizy sekarang malah sangat ngotot sekali dengan apa yang menjadi opininya itu, “jangan memikirkannya lagi, kamu memberiku waktu saja aku tidak akan mau berpikir lagi soal hubungan ini. Aku mau lanjut, dan keputusanku sudah bulat, oke?” Adrian juga menegaskan pendapatnya.Tak bisa dibendung lagi air matanya yang sudah ada di atas matanya. Suara Lizy terasa serak hanya dengan memikirkan bagaimana Adrian yang masih menerimanya itu. Rasanya seperti ia baru saja menyadari bahwa sepertinya dirinya lah yang di sini salah berpikiran.“Lizy…, sebenarnya, kamu yang ingin me

    Last Updated : 2025-01-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kencan Rumah

    Kali ini Adrian datang ke rumah untuk mengunjunginya, sekaligus melakukan kencan rumahan yang direncanakan olehnya. Adrian bilang dia tidak ingin Lizy terusik kalau berada di luar rumah, jadi Adrian memilih datang ke rumahnya meski diintimidasi oleh Loz sekalipun.Baru saja Lizy membuka pintu untuk menyambut Adrian setelah mendengar mobilnya yang sudah tiba, mendadak saja sebuah bunga mawar putih mengejutkannya sampai membuat Lizy merasa terkejut melihatnya.“A- Apa ini?” Lizy bertanya sambil tetap tersenyum senang.Adrian menggeser buket bunga yang besar tersebut, dan memasang senyuman yang lebar setelah menunjukkan yang barusan kepada Lizy.“Tentu saja untuk cantikku. Kamu suka?” tanya Adrian, berbalik.&nb

    Last Updated : 2025-01-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Merasa Gelisah

    Ketika mereka sampai di sebuah taman kecil yang dipenuhi dengan bunga matahari, Lizy dengan cepat melepaskan tangannya dari Adrian. Entah kenapa, Lizy merasa sangat tidak nyaman selama memegangnya.Adrian jelas menyadarinya, karena tangannya yang mendadak ditepis oleh Lizy. Dan ituu menjadi pertanyaan besar bagi Adrian yang padahal daritadi tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.“Ada apa?” tanya Adrian kepada Lizy.“Ah, tidak, aku, hanya berkeringat,” sahut Lizy, mencari alasan saja atas apa yang sudah ia lakukan.Adrian tidak curiga sama sekali. Bunga yang Lizy bawa ia letakkan di sampingnya sembari duduk di tanah dengan perasaan yang sedikitb campur aduk. Dan sekarang, Lizy lama-lama merasa sangat tidak nyaman.“Aku berencana, untuk menikahimu dalam waktu dekat kalau kamu tidak keberatan,” celetuk Adrian.Spontan Lizy langsung menoleh ke arahnya. Itu terlalu mendadak dan Lizy merasa sedikit keber

    Last Updated : 2025-01-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Banyak Obrolan

    Mendengar itu malah membuat Lizy merasa menyesal telah mengatakan kalimatnya barusan. Benar juga, kalau tak ada mereka, mana mungkin Lizy bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dan juga perasaan yang nyaman saat berada di rumah.Lizy langsung memeluk Adrian dan mengeratkan diri. Ia benar-benar bersyukur langsung diingatkan oleh Adrian mengenai bagaimana pentingnya kondisi keluarga yang ia miliki saat ini.Adrian membalasnya dengan hangat dan merasa senang. Sudah lama ia tak merasakan pelukan sebahagia ini dengan Lizy. Rasanya sangat berbeda dari yang pernah mereka lakukan di rumah sakit.“Lain kali, lebih banyak bersyukur dulu. Itu cara paling sederhana yang bisa membuat kamu tahu, bahwa kamu tak sendirian,” ucap Adrian.“Ya, terima kasih,” Lizy membalas. Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah. Lizy memasak untuk Adrian untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Meski sebenarnya ingatan mengenai dirinya yang dipaksa memasak itu masih terngiang, Lizy berusa

    Last Updated : 2025-01-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kita Cerai!

    “Apa? Kamu bilang apa barusan?” tanya Lizy yang saat itu sedang memasukkan semua piring dan gelas ke tempatnya.Hito, suaminya yang mendadak pulang cepat itu memandanginya dengan tatapan yang setengah datar dan setengah mengancam ke arahnya.Lizy menghentikan tangannya dan langsung menoleh ke arah suaminya. Ia tak bisa membaca situasi dengan baik setelah mendengar ucapan dari Hito. Rasanya hati Lizy menolak untuk mendengarnya.“Aku sudah menemukan wanita yang bisa menjamin memberikan aku keturunan. Jadi aku mau kita bercerai,” ungkap dari Hito.Mulut Lizy terasa begitu berat dan tak dapat mengeluarkan sebuah kata selama beberapa saat. Rasanya ia tidak bisa mempercayai apa yang barusan didengar dari suaminya tersebut. Seperti candaan, namun sangat serius.“Ha.., hahaha, kamu pasti bercanda, kan?” Lizy berusaha menyangkalnya.“Tidak. Aku serius.”Tatapan Hito berubah menjadi kelihatan sangat serius dan juga seperti orang yang sedang mengancam Lizy pada kala itu. Lizy melihat ke depan ke

    Last Updated : 2024-10-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pencuri

    Lizy yang menoleh tersebut mendapati seorang gadis belia yang kelihatan sangat cemberut sekali menadanginya. Tangannya menyilang, dan wajahnya penuh curiga memandangi Lizy.Dengan tergugup Lizy memilih buru-buru mengambil semua barang yang barusan terjatuh dari tangannya tersebut. Ia merasa telah dipergoki melakukan sesuatu yang tidak baik oleh orang lain rasanya.“A- Ah, tidak. Aku hanya-““Kamu mau mencuri, kan?!” tuduh dari gadis itu.“Apa? Tidak. Tidak, sungguh. Aku tidak berniat mencuri,” Lizy membela diri.“Jangan bohong! Aku tahu kamu-““Alya…,” Suara rintihan itu terdengar cukup berat sekali.Mereka berdua secara spontan menoleh ke samping, dan mendapati bahwa pria yang pingsan itu sudah bangun. Lizy didorong kasar oleh Gadis tersebut.“Kak! Kakak tidak apa?! Apa kakak dirampok oleh wanita ini?! atau dibegal?!” Matanya membula terbelalak memandangi pria tersebut.Lizy merasa degup jantungnya berpacu dengan sangat cepat. Ia memandangi pria tersebut dengan tatapan memelas memint

    Last Updated : 2024-10-11

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Banyak Obrolan

    Mendengar itu malah membuat Lizy merasa menyesal telah mengatakan kalimatnya barusan. Benar juga, kalau tak ada mereka, mana mungkin Lizy bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dan juga perasaan yang nyaman saat berada di rumah.Lizy langsung memeluk Adrian dan mengeratkan diri. Ia benar-benar bersyukur langsung diingatkan oleh Adrian mengenai bagaimana pentingnya kondisi keluarga yang ia miliki saat ini.Adrian membalasnya dengan hangat dan merasa senang. Sudah lama ia tak merasakan pelukan sebahagia ini dengan Lizy. Rasanya sangat berbeda dari yang pernah mereka lakukan di rumah sakit.“Lain kali, lebih banyak bersyukur dulu. Itu cara paling sederhana yang bisa membuat kamu tahu, bahwa kamu tak sendirian,” ucap Adrian.“Ya, terima kasih,” Lizy membalas. Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah. Lizy memasak untuk Adrian untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Meski sebenarnya ingatan mengenai dirinya yang dipaksa memasak itu masih terngiang, Lizy berusa

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Merasa Gelisah

    Ketika mereka sampai di sebuah taman kecil yang dipenuhi dengan bunga matahari, Lizy dengan cepat melepaskan tangannya dari Adrian. Entah kenapa, Lizy merasa sangat tidak nyaman selama memegangnya.Adrian jelas menyadarinya, karena tangannya yang mendadak ditepis oleh Lizy. Dan ituu menjadi pertanyaan besar bagi Adrian yang padahal daritadi tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.“Ada apa?” tanya Adrian kepada Lizy.“Ah, tidak, aku, hanya berkeringat,” sahut Lizy, mencari alasan saja atas apa yang sudah ia lakukan.Adrian tidak curiga sama sekali. Bunga yang Lizy bawa ia letakkan di sampingnya sembari duduk di tanah dengan perasaan yang sedikitb campur aduk. Dan sekarang, Lizy lama-lama merasa sangat tidak nyaman.“Aku berencana, untuk menikahimu dalam waktu dekat kalau kamu tidak keberatan,” celetuk Adrian.Spontan Lizy langsung menoleh ke arahnya. Itu terlalu mendadak dan Lizy merasa sedikit keber

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kencan Rumah

    Kali ini Adrian datang ke rumah untuk mengunjunginya, sekaligus melakukan kencan rumahan yang direncanakan olehnya. Adrian bilang dia tidak ingin Lizy terusik kalau berada di luar rumah, jadi Adrian memilih datang ke rumahnya meski diintimidasi oleh Loz sekalipun.Baru saja Lizy membuka pintu untuk menyambut Adrian setelah mendengar mobilnya yang sudah tiba, mendadak saja sebuah bunga mawar putih mengejutkannya sampai membuat Lizy merasa terkejut melihatnya.“A- Apa ini?” Lizy bertanya sambil tetap tersenyum senang.Adrian menggeser buket bunga yang besar tersebut, dan memasang senyuman yang lebar setelah menunjukkan yang barusan kepada Lizy.“Tentu saja untuk cantikku. Kamu suka?” tanya Adrian, berbalik.&nb

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jangan Merasa Rendah

    Lizy sebenarnya merasa lega setelah mendengarnya. Adrian benar-benar menerimanya dengan baik. Padahal Lizy benar-benar tidak masalah kalau semisal Adrian memang tidak mau bersamanya lagi.“Adrian…, aku harap kamu berpikir sekali lagi,” ucap Lizy.“Maksudnya?” Adrian bingung.“Kita bisa berteman saja, tidak apa. Kamu tak perlu memaksakan diri harus menikah denganku,” jawab Lizy.“Lizy…,” Adrian merasa sedikit frustrasi karena Lizy sekarang malah sangat ngotot sekali dengan apa yang menjadi opininya itu, “jangan memikirkannya lagi, kamu memberiku waktu saja aku tidak akan mau berpikir lagi soal hubungan ini. Aku mau lanjut, dan keputusanku sudah bulat, oke?” Adrian juga menegaskan pendapatnya.Tak bisa dibendung lagi air matanya yang sudah ada di atas matanya. Suara Lizy terasa serak hanya dengan memikirkan bagaimana Adrian yang masih menerimanya itu. Rasanya seperti ia baru saja menyadari bahwa sepertinya dirinya lah yang di sini salah berpikiran.“Lizy…, sebenarnya, kamu yang ingin me

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   BAtalkan Saja

    Adrian terdiam sejenak. Dia tampak ingin menyela Lizy, namun langsung mengurungkan niatnya. Ia tak mau memberatkan Lizy yang belum selesai dengan kalimatnya barusan.“Rasanya sudah tak pantas, kita melanjutkan rencana pernikahan kita,” ucap Lizy.“Apa? Kenapa?” Adrian cukup kaget mendengarnya.Lizy memperhatikan ekspresi wajah Adrian yang tampak kaget akan ucapannya barusan. Lizy sudah merasa tindakannya ini benar, jadi rasanya sudah mustahil bisa melanjutkan pernikahan ini.Sembari sedikit menunduk, Lizy memegang tangannya sendiri untuk menguatkan diri mengatakan apa yang seharusnya dia katakan dari sebelum-sebelumnya.“Aku merasa tak pantas. Kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik daripada aku yang sudah ternoda,” jelas Lizy.Adrian benar-benar merasa tak terima dengan jawaban itu. Ia langsung mendekat ke arah Lizy dan meraih tangan Lizy. Lizy tak menolak sama sekali tangan Adrian yang menyentuhnya. Yang ada ia merasa terenyuh karena Adrian masih mau memegang tangannya terseb

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Bukan salahmu

    Lizy tak takut dengannya. Justru ia merasa aman selama ada Loz di dekatnya. Tetapi, tidak bohong bahwa Loz benar-benar menunjukkkan bagaimana perasaannya yang bersalah atas apa yang sudah menimpa Lizy.Dengan suara yang pelan, Lizy memanggilnya, “Loz,” panggil Lizy.Loz perlahan mengangkat kepala, dan merasa tak sanggup memandangi Lizy lama-lama. Dia benar-benar merasa bahwa ini adalah kesalahannya dengan dilihat mata Lizy pada saat itu.“Ini bukan salahmu…, mungkin takdirku memang begini,” ucap Lizy.Mendengar ucapan itu malah membuat Loz merasa makin bersalah. Dengan segenap hati Loz hanya bisa menjatuhkan air mata merenungi kegagalannya menjaga Lizy.“Tapi, mungkin kalau bukan saat itu, aku akan mengalami yang lebih buruk. Sekarang, aku masih bersyukur bisa hidup, dan bertemu kalian,” ucap Lizy, kembali memberikan sedikit kalimat yang terpendam di dalam kepalanya.“Jangan, jangan berkata begitu, Lizy…, aku benar-benar merasa bersalah padamu…, aku sudah kehilanganmu sejak kecil. seh

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ditemukan!

    Merasa bahwa dirinya sekarang sudah tak bisa berkutik, mau tidak mau Lizy harus menerima saja semuanya. Belum lagi kalau ternyata Hito bisa menyiksa dirinya dengan begitu kasar sampai Lizy tak bisa berkutik sama sekali.Apa yang bisa dirinya lakukan? Melawan pun percuma. Lizy tak pernah mendengar ada kehidupan setiap kali mencoba mendengar lewat tembok. Bahkan saat ia berteriak begitu kencang pun tak ada orang yang datang.Badannya lemas, sekaligus juga merasa begitu merinding. Belum lagi ada sosok pria gila di depannya yang pikirannya dari awal memang sudah tidak waras semenjak berpisah dengan Lizy.“Sekarang…, kamu harus bekerja untukku, Lizy,” ucap Hito.Perlahan tangannya mulai memeluknya dengan begitu erat. Ia melakukan aksinya dengan penuh keinginan meski sebenarnya Lizy sudah sangat melawan lewat tubuhnya. Lizy berusaha menahan tangisannya. Ia tak mau mati saat ini.Lizy mulai dibuat dalam posisi tertidur, dengan Hito yang sudah ada di atasnya, pria itu mulai kasar dengan merem

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pencarian

    Dengan segenap perasaan yang campur aduk, rasanya Los dan juga Andrew seperti frustrasi mencari keberadaan gedung itu. Sudahlah tidak di pinggir jalan, lewat bebatuan yang memaksa mereka harus berjalan kaki, ditambah susah sekali ketemunya. Bagaimana bisa mereka berdua tidak marah?Padahal gedungnya hanya satu, tapi entah kenapa sulit sekali mencarinya. Bahkan mereka berdua sampai membuka maps yang sekiranya bisa menunjukkan dimana gedung itu.“Gila. Dulu bukannya gedungnya masuk maps? Kenapa sekarang tidak ada?” kesal Loz.“Orang itu pasti sengaja menghapusnya. Dia pasti sudah berencana membawa Lizy meski tidak ditemui sama sekali,” ucap dari Adrian sambil memandang ke arah yang jauh.Napas mereka terengah. Mereka sampai mengerutkan dahi berusaha mencari dimana sekiranya gedung itu ada. Tidak ada tanda bahwa ada kehidupan di sana. Jadi rasanya sangat mustahil bisa menemukan mereka dengan cara yang cepat.Sampai akhirnya sebuah panggilan masuk ke dalam ponsel Adrian. Ia melihat nama a

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Dia Di...

    Tatapan Mia yang menghindar saja sudah menunjukkan bagaimana dia berusaha tak memberitahu mereka. Tetapi, Adrian memang sengaja memegangnya dengan erat agar Mia tidak kabur. Tidak akan ada kesempatan baginya untuk bisa melarikan diri.“Kamu pikir aku bercanda dengan omonganku? Perusahaan keluargamu itu kecil. Selain kamu, perusahaan yang kamu banggakan itu pun bisa aku musnahkan dengan mudah,” ucap Loz, yang penuh dengan ancaman.Bukannya memberitahu dengan segera karena memang dia sudah tersudut, justru Mia malah semakin tidak makin memberitahukan dengan menunudukkan kepala dan tak mau melakukan kontak mata dengan mereka.Lisa yang melihatnya bagaimana respon Mia juga merasa sangat geram. Dengan cepat ia mendekat dan langsung menamparnya dengan begitu keras. Plakkkh. Suaranya sangat garing.“Tinggal bilang saja, apa susahnya sih?!” kesalnya.Mia makin gemetar dan makin tidak menoleh. Adrian yang melihat bahwa sepertinya Mia juga mendapatkan ancaman dari Hito, makanya dia tak mau buka

DMCA.com Protection Status