Share

Bukan salahmu

Penulis: Dek ita
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 15:00:03

Lizy tak takut dengannya. Justru ia merasa aman selama ada Loz di dekatnya. Tetapi, tidak bohong bahwa Loz benar-benar menunjukkkan bagaimana perasaannya yang bersalah atas apa yang sudah menimpa Lizy.

Dengan suara yang pelan, Lizy memanggilnya, “Loz,” panggil Lizy.

Loz perlahan mengangkat kepala, dan merasa tak sanggup memandangi Lizy lama-lama. Dia benar-benar merasa bahwa ini adalah kesalahannya dengan dilihat mata Lizy pada saat itu.

“Ini bukan salahmu…, mungkin takdirku memang begini,” ucap Lizy.

Mendengar ucapan itu malah membuat Loz merasa makin bersalah. Dengan segenap hati Loz hanya bisa menjatuhkan air mata merenungi kegagalannya menjaga Lizy.

“Tapi, mungkin kalau bukan saat itu, aku akan mengalami yang lebih buruk. Sekarang, aku masih bersyukur bisa hidup, dan bertemu kalian,” ucap Lizy, kembali memberikan sedikit kalimat yang terpendam di dalam kepalanya.

“Jangan, jangan berkata begitu, Lizy…, aku benar-benar merasa bersalah padamu…, aku sudah kehilanganmu sejak kecil. seh
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   BAtalkan Saja

    Adrian terdiam sejenak. Dia tampak ingin menyela Lizy, namun langsung mengurungkan niatnya. Ia tak mau memberatkan Lizy yang belum selesai dengan kalimatnya barusan.“Rasanya sudah tak pantas, kita melanjutkan rencana pernikahan kita,” ucap Lizy.“Apa? Kenapa?” Adrian cukup kaget mendengarnya.Lizy memperhatikan ekspresi wajah Adrian yang tampak kaget akan ucapannya barusan. Lizy sudah merasa tindakannya ini benar, jadi rasanya sudah mustahil bisa melanjutkan pernikahan ini.Sembari sedikit menunduk, Lizy memegang tangannya sendiri untuk menguatkan diri mengatakan apa yang seharusnya dia katakan dari sebelum-sebelumnya.“Aku merasa tak pantas. Kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik daripada aku yang sudah ternoda,” jelas Lizy.Adrian benar-benar merasa tak terima dengan jawaban itu. Ia langsung mendekat ke arah Lizy dan meraih tangan Lizy. Lizy tak menolak sama sekali tangan Adrian yang menyentuhnya. Yang ada ia merasa terenyuh karena Adrian masih mau memegang tangannya terseb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jangan Merasa Rendah

    Lizy sebenarnya merasa lega setelah mendengarnya. Adrian benar-benar menerimanya dengan baik. Padahal Lizy benar-benar tidak masalah kalau semisal Adrian memang tidak mau bersamanya lagi.“Adrian…, aku harap kamu berpikir sekali lagi,” ucap Lizy.“Maksudnya?” Adrian bingung.“Kita bisa berteman saja, tidak apa. Kamu tak perlu memaksakan diri harus menikah denganku,” jawab Lizy.“Lizy…,” Adrian merasa sedikit frustrasi karena Lizy sekarang malah sangat ngotot sekali dengan apa yang menjadi opininya itu, “jangan memikirkannya lagi, kamu memberiku waktu saja aku tidak akan mau berpikir lagi soal hubungan ini. Aku mau lanjut, dan keputusanku sudah bulat, oke?” Adrian juga menegaskan pendapatnya.Tak bisa dibendung lagi air matanya yang sudah ada di atas matanya. Suara Lizy terasa serak hanya dengan memikirkan bagaimana Adrian yang masih menerimanya itu. Rasanya seperti ia baru saja menyadari bahwa sepertinya dirinya lah yang di sini salah berpikiran.“Lizy…, sebenarnya, kamu yang ingin me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kencan Rumah

    Kali ini Adrian datang ke rumah untuk mengunjunginya, sekaligus melakukan kencan rumahan yang direncanakan olehnya. Adrian bilang dia tidak ingin Lizy terusik kalau berada di luar rumah, jadi Adrian memilih datang ke rumahnya meski diintimidasi oleh Loz sekalipun.Baru saja Lizy membuka pintu untuk menyambut Adrian setelah mendengar mobilnya yang sudah tiba, mendadak saja sebuah bunga mawar putih mengejutkannya sampai membuat Lizy merasa terkejut melihatnya.“A- Apa ini?” Lizy bertanya sambil tetap tersenyum senang.Adrian menggeser buket bunga yang besar tersebut, dan memasang senyuman yang lebar setelah menunjukkan yang barusan kepada Lizy.“Tentu saja untuk cantikku. Kamu suka?” tanya Adrian, berbalik.&nb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Merasa Gelisah

    Ketika mereka sampai di sebuah taman kecil yang dipenuhi dengan bunga matahari, Lizy dengan cepat melepaskan tangannya dari Adrian. Entah kenapa, Lizy merasa sangat tidak nyaman selama memegangnya.Adrian jelas menyadarinya, karena tangannya yang mendadak ditepis oleh Lizy. Dan ituu menjadi pertanyaan besar bagi Adrian yang padahal daritadi tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.“Ada apa?” tanya Adrian kepada Lizy.“Ah, tidak, aku, hanya berkeringat,” sahut Lizy, mencari alasan saja atas apa yang sudah ia lakukan.Adrian tidak curiga sama sekali. Bunga yang Lizy bawa ia letakkan di sampingnya sembari duduk di tanah dengan perasaan yang sedikitb campur aduk. Dan sekarang, Lizy lama-lama merasa sangat tidak nyaman.“Aku berencana, untuk menikahimu dalam waktu dekat kalau kamu tidak keberatan,” celetuk Adrian.Spontan Lizy langsung menoleh ke arahnya. Itu terlalu mendadak dan Lizy merasa sedikit keber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Banyak Obrolan

    Mendengar itu malah membuat Lizy merasa menyesal telah mengatakan kalimatnya barusan. Benar juga, kalau tak ada mereka, mana mungkin Lizy bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dan juga perasaan yang nyaman saat berada di rumah.Lizy langsung memeluk Adrian dan mengeratkan diri. Ia benar-benar bersyukur langsung diingatkan oleh Adrian mengenai bagaimana pentingnya kondisi keluarga yang ia miliki saat ini.Adrian membalasnya dengan hangat dan merasa senang. Sudah lama ia tak merasakan pelukan sebahagia ini dengan Lizy. Rasanya sangat berbeda dari yang pernah mereka lakukan di rumah sakit.“Lain kali, lebih banyak bersyukur dulu. Itu cara paling sederhana yang bisa membuat kamu tahu, bahwa kamu tak sendirian,” ucap Adrian.“Ya, terima kasih,” Lizy membalas. Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah. Lizy memasak untuk Adrian untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Meski sebenarnya ingatan mengenai dirinya yang dipaksa memasak itu masih terngiang, Lizy berusa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mual terus

    Lizy yang sudah siap akan menyantap itu mulai mengambil salah satu daging. Baru saja hendak masuk ke dalam mulutnya, hidung Lizy mencium baunya dengan cara yang tidak sedap. Sempat terhenti Lizy sejenak.“Ada apa? Apa baunya tidak enak?” Adrian bertanya.“Oh, tidak, aku belum coba,” Lizy langsung memberikan jawaban secara asal kepada Adrian.Ia kemudian langsung memakan makanan yang dimasak oleh Adrian. Rasanya enak dan begitu nikmat. Tetapi, entah kenapa Lizy merasa sedikit mual selama mengunyahnya. Seperti ada yang menolaknya dari dalam diri. Tetapi Lizy tidak tahu apa yang menyebakkan perasaan itu ada.Adrian kelihatan begitu bersemangat menunggu respon Lizy yang sedang mencicipi masakan Adrian secara perdana. Jadi ia penasaran dengan apa yang sekarang dirasakan oleh Lizy.“Bagaimana, enak? Apa ada yang kurang?” tanya Adrian dengan raut wajah yang menggebu.“Tidak, ini enak sekali. Apa kamu sering

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lizy Hamil

    Lizy yang melihat hasil dari testpacknya itu merasa lemas sebadan-badan. Ia terjatuh di dalam kamar mandi dengan tatapan kosong dan perasaan yang sudah tidak karuan sama sekali. Apa hasil ini nyata?Ia lihat sekali lagi ke arah testpack tersebut, dan memang benar, hasilnya benar-benar positif. Air matanya yang berlinang dalam diam menunjukkan bagaimana perasaan Lizy yang benar-benar hancur. Baru saja ia merasa hidupnya berjalan dengan normal kembali tanpa adanya hambatan yang berarti. Tetapi, ternyata itu salah besar.Lizy malah mendapati petaka yang jauh lebih besar dan jauh lebih tidak menyenangkan bagi dirinya untuk bisa dihadapi. Sekarang Lizy bingung, bagaimana ia harus mengatakannya kepada orang-orang.‘Hidupku benar-benar dirancang untuk tidak bahagia sama sekali.’ Batin Lizy sudah berkata yang bukan-bukan.Cukup lama Lizy berada di dalam kamar mandi. Ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi. Pikirannya yang kacau menunjukkan.DOKHHH… DOHHH…. DOKHHHH….Suara gedoran pin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Perasaan yang Tak Karuan

    Bak dunia yang mnedadak hancur dan berubah menjadi berkeping-keping. Adrian yang semulanya selalu mengabaikan keanehan yang terjadi pada Lizy belakangan ini kini merasa tersentak dengan perasaan yang sudah tidak karuan.Ia tak menyangka bahwa firasatnya yang mengatakan bahwa Lizy mungkin saja berisi kini benar-benar menjadi kenyataan. Bagaimana Adrian akan mengendalikan perasaannya yang tidak pasti sekarang ini.“Aku tidak tahu harus bagaimana…, solusi apa yang harus aku berikan pada Lizy…., sekarang Lizy seperti mayat hidup. Dia tak mau bicara dengan jelas, tatapannya juga kosong…, aku harus apa, Adrian…,” Loz berkata sambil menangis dengan perasaan yang sangat tersedu.Adrian juga tidak tahu. Ia pun merasa syok saat mendengar beritanya dari Loz barusan. Apa yang bisa ia lakukan untuk bisa membantu? Tapi, apakah Adrian merasa benar-benar bisa membantunya atau tidak?Loz yang menyadari Adrian tak memberikan jawaban itu melihat ke arah Adrian. Tatapan pria itu juga sama kosongnya seper

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Agak di Luar Nalar

    Mendengar alasan Adrian membuat Lizy sedikit terkejut. Lalu ia menyadari isi pesan dari sang pengirim tersebut memang sengaja mencoba memancing emosi dan mencoba membuat konflik bagi siapapun yang membacanya.“Tapi, aku tidak melihat pesan dan nomor itu di ponselku,” ucap Adrian yang kebingungan, sampai mengambil ponselnya dan mengecek di riwayat pesan yang dimana memang tidak ada sama sekali.“Sudah kuhapus. Aku curiga membaca pesannya. Lagipula, kalau memang benar kamu berselingkuh, bodoh sekali karena sampai kamu tak mengunci atau paling tidak mengarsip nomornya supaya tidak ketahuan oleh diriku,” ucap Lizy sambil manyun dan membuang muka.Adrian yang melihat respon Lizy itu dibuat tergelitik. Ia jadi menyadari bahwasannya sekarang Lizy sedang cemburu dan gengsi untuk menunjukkannya kepada dirinya.Jadi, Adrian segera merangkul Lizy dan memeluknya dengan erat. Adrian merasa sangat gemas melihat respon Lizy yang bisa terbilang sangat lucu sekali untuk dinikmati.“Tidak akan. Kalau k

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Siapa Luna?

    Lizy yang membacanya dibuat tak paham sampai alisnya ingin bertemu di pertengahan dahinya. Tak ada hubungan sama sekali antara Luna dan juga Adrian di sana. Yang ada hanya Luna pernah satu kampus dengan Adrian. Itu saja.“Lalu, aku harus bagaimana dengan ini?” Lizy bertanya kepada Loz.“Aku juga tidak tahu. Coba tanyakan pada Adrian. Siapa tahu dia pernah bertemu belakangan? Atau mungkin dia mau menceritakan bagaimana hubunganmu sebelumnya dengannya,” Loz memberikan saran.Lizy sedikit terdiam sejenak. Ia sebenarnya marah karena ada wanita lain yang mencoba untuk menghubungi Adrian, dan sengaja membuat sebuah berita tidak baik. Karena itu mengganggu pikiran Lizy belakangan jadinya.“Tapi aku menjamin, Lizy. Adrian tidak berselingkuh darimu. Aku memang secara diam-diam selalu mengawasinya karena takut dia macam-macam di belakangmu. Tapi, aku tidak pernah menemukan apapun,” Loz memberitahu.“Kamu yakin? Apa kamu berkata begini demi melindungi Adrian supaya aku tidak marah?” Lizy merasa

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mencaritahu

    (Makanya aku minta caritahu. Karena aku merasa sangat curiga dengan isi pesannya. Aku ingin menemukan apa yang sebenarnya terjadi.) Lizy menegaskan kepada Loz.(Ya, baiklah. Kalau dia benar selingkuh, aku akan menghajarnya.) Loz juga terpancing.Lizy masih merasa gemetar. Matanya berair hanya dengan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di antara Adrian dan juga pengirim dari nomor itu. Lizy terdiam cukup lama di kamar mandi, ia tak bisa membayangkan harus berbuat apa selama beberapa saat.“Lizy, Lizy. Kamu dimana?” Adrian terdengar mencarinya di luar.Lizy yang mendengarnya tersentak dan langsung menghapus air mata yang hendak keluar tersebut. Dengan cepat ia menelan rasa tangisan yang ia miliki dan berusaha melupakan sakit hati yang terlalu berlebihan ini.“Lizy,” panggil Adrian sekali lagi.“Ya? Ada apa?” Lizy membalas dari dalam sana.“Kamu dimana?” Adrian bertanya dari luar.“Aku di toilet. Apa kamu perlu sesuatu?”“Tidak. Aku kira kamu dimana karena aku mencarimu daritadi dan t

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pesan Mencurigakan

    Sepulangnya dari rumah Lizy, Adrian kelihatan lebih ceria, dan bahkan tatapannya jauh lebih melegakan daripada hari sebelumnya. Lizy memegang tangan Adrian yang sedang memegang kemudi, dan memberikan tepukan yang pelan.Adrian menoleh dan melihat betapa senang sang istri atas keberhasilannya setelah berhasil berbaikan tanpa melemparkan emosi berlebih di rumah Lizy. Mereka merasa sama-sama sangat lega sekali. Seperti semuanya bisa dikendalikan dan juga bisa dibuat jauh lebih tenang daripada sebelumnya.“Syukurlah, kamu benar-benar bisa menahan diri,” ucap Lizy.“Sudah kukatakan, aku tidak akan marah-marah di sana. Dan aku menepati janji,” balas Adrian sambil mengelus kepala Lizy dengan sangat lembut.“Huhh. Kira-kira, kapan buah hati akan mendatangi kita dan memberikan kebahagiaan kepada kita,” tanya Lizy dengan perasaan yang sedikit kecewa.“Kenapa? Kamu tak bahagia bersamaku?” Lizy berbalik kepadanya. “Aah, tidak, bukan itu maksudku. Aku bahagia bersamamu,

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pesan Mencurigakan

    Sepulangnya dari rumah Lizy, Adrian kelihatan lebih ceria, dan bahkan tatapannya jauh lebih melegakan daripada hari sebelumnya. Lizy memegang tangan Adrian yang sedang memegang kemudi, dan memberikan tepukan yang pelan.Adrian menoleh dan melihat betapa senang sang istri atas keberhasilannya setelah berhasil berbaikan tanpa melemparkan emosi berlebih di rumah Lizy. Mereka merasa sama-sama sangat lega sekali. Seperti semuanya bisa dikendalikan dan juga bisa dibuat jauh lebih tenang daripada sebelumnya.“Syukurlah, kamu benar-benar bisa menahan diri,” ucap Lizy.“Sudah kukatakan, aku tidak akan marah-marah di sana. Dan aku menepati janji,” balas Adrian sambil mengelus kepala Lizy dengan sangat lembut.“Huhh. Kira-kira, kapan buah hati akan mendatangi kita dan memberikan kebahagiaan kepada kita,” tanya Lizy dengan perasaan yang sedikit kecewa.“Kenapa? Kamu tak bahagia bersamaku?” Lizy berbalik kepadanya. “Aah, tidak, bukan itu maksudku. Aku bahagia bersamamu,

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kembali Lebih Baik

    Adrian benar-benar malu mendengarnya. Ia tidak tahu bahwa dirinya pernah terpergok oleh Loz saat melakukannya di kamar Lizy. Sampai-sampai Adrian harus mencoba mengingat kembali hari itu untuk memastikan. Karena ia sama sekali tidak ingat dan tidak merasa ada yang masuk ke kamar LizyAkhirnya Adrian menemukan jawaban kenapa Loz mendadak berubah dan memandanginya dengan tatapan yang jauh lebih mengintimidasi daripada sebelumnya. Kini Adrian jadi merasa malu akan dirinya sendiri.“Maaf, sepertinya memang salahku dari awal,” Adrian langsung meminta maaf.Loz memukul pelan punggung Adrian untuk menenangkan pria tersebut. Meski sebenarnya Loz sedang menahan tawa karena melihat Adrian yang baru pertama kali seperti itu. Sebelum-sebelumnya tidak pernah sama sekali.Sementara Adrian masih mencoba untuk menenggelamkan wajah, Loz masih menahan tawa sampai akhirnya dia tak bisa lagi melakukannya. Loz tertawa terbahan setelah tadi ia murung dan merasa sangat bersalah.“Hahaha. Sudahlah, lagipula

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menyelesaikan Masalah

    Cukup lama Loz tak memberikan jawaban kepada Adrian. Tetapi, hanya dari raut wajah Loz saja, Adrian sudah tahu bahwa dia pun ingin mengatakan segalanya. Sayangnya keraguan dalam dirinya telah menenggelamkan keberaniannya tersebut.Kegelisahan Loz yang sangat kentara sekali itu membuat Adrian jadi menerka-nerka dalam hati. Apakah dia baik-baik saja? Apa dia sedang dalam fase kritis yang dimana tidak ada orang yang bisa menenangkannya?“Aku tak suka menunggu terlalu lama, jadi jelaskan saja secara gamblang. Aku akan berusaha menahan diri agar tidak marah,” pinta Adrian.Loz yang mendengar desalan Adrian sempat tersentak selama beberapa saat. Ia yang tengah mengumpulkan keberanian diri itu langsung buyar dan berubah menjadi tidak terkendali sama sekali. Maka dari itu Adrian jadi makin bisa mengetahui bahwa Loz benar-benar gelisah saat ini.“Aku…”Loz mulai berucap. Tetapi ucapannya itu hanya sepotong dan tidak berlanjut sama sekali. Sekali lagi, ini membuat Adrian yang semula sangat saba

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Datang Dengan Tenang

    Setelah mereka sarapan dan juga bersiap untuk pergi ke rumah Lizy, Adrian membeli beberapa buah tangan untuk bisa dibawa ke rumah untuk membawakan kedua orang tua Lizy.Dibandingkan dengan Adrian, Lizy jauh lebih gugup dan merasa kalau sepertinya sekarang kegelisahannya makin besar. Padahal Adrian kelihatan tenang sekali dan tidak terbawa emosi sama sekali.Tetapi, entah kenapa perasaan Lizy seperti menunjukkan kalau sekarang ia benar-benar gelisah dan sedikit merasa takut dengan apa yang mungkin dilakukan oleh Adrian nantinya kalau bertemu dengan Loz.“Apa ini cukup?” Adrian bertanya saat ia baru saja masuk ke dalam mobil.Lizy sontak menoleh dan melihat bawaan Adrian yang sangat banyak sekali. Ada banyak buah beserta kue-kue kering yang dibeli Adrian dengan harga yang cukup mahal dan pastinya kelihatan lezat sekali.“Ah, cukup. Mereka pasti akan suka,” sahut Lizy.Lalu mobil kembali berjalan dan pergi menuju ke rumah Lizy segera. Rasanya saat menginjakkan kaki di halaman rumah saja

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Masih Sedikit Berandai

    Permainan yang sudah selesai itu kini menyisakan sebuah rasa lelah dan juga kesenangan yang tiada tara. Lizy melihat ke arah Adrian dan memandanginya dengan tatapan yang sangat senang sekali.“Kalau semisal kita punya anak, aku ingin dia bisa jalan-jalan kemanapun, dan tidak perlu khawatir soal apapun,” celetuk Adrian.Lizy yang mendengarnya sedikit terkejut sebenarnya. Karena ucapan Adrian bisa dibilang cukup mendadak dan tidak ada konteks awal kenapa ia bisa berkata demikian kepada dirinya dengan mudahnya.“Apa? Haha, kamu sudah memikirkan sampai ke sana?” Lizy sedikit tertawa.Adrian juga ikut menoleh saat mereka masih berbaring tersebut. Tangan Adrian meraih tangan Lizy dan menggenggamnya dengan erat sambil memandangi Lizy dengan tatapan yang begitu bersemangat.“Aku ingin berusaha. Kita sama-sama berusaha. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia, dan juga keluarga harmonis yang tiada tara,” ajak Adrian dengan semangat yang sangat menggebu sekali.Lizy tersenyum lebar mendengarnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status