Share

Bab 72

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beruntung, Rafa sedikit bodoh sampai tidak menyadari bahwa yang di depannya bukanlah Biru. Pria itu meminta maaf dan menundukkan pandangan. Sedangkan Nona sendiri langsung meremas tangan Segara, dan pria itu malah menggenggamnya erat. 

Nona melotot, dia menoleh dengan tatapan menusuk sambil menarik tangannya agar Segara mau melepaskan. Meskipun tetap saja terjadi tarik menarik karena Segara tak mau melepas begitu saja.

“Pak Biru, tolong pikirkan lagi! Saya pasti akan memperbaiki kesalahan yang sudah saya buat.”

“Memperbaiki? Artinya kamu mengaku kalau benar-benar salah,”cibir Segara.

Rafa yang mati langkah hanya bisa mengepalkan tangan, dia sadar posisinya saat ini sangat tidak menguntungkan, jika sampai dia melayangkan protes, bisa jadi Segara yang dia anggap Biru ini malah akan semakin menekannya.

“Berikan saya kesempatan lagi!” Pinta Rafa dengan mimik memelas, bukannya membuat simpati dia malah semakin me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pikiran biru sudah terkontaminasi wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
wkwkwkkkkkkk sepertinya Biru harus lebih sering bergaul sama Emir dan segara nih
goodnovel comment avatar
Wida
wkwkwk lucu jg biru klo bersama dgn emir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 73

    Malam harinya, Nona dibuat repot merapikan tumpukan baju yang baru saja dia beli dan dicuci kering di jasa laundry. Beberapa baju yang kusut hendak dia setrika di belakang tadi, tapi mbok Munah melarang.“Non sekarang sudah menjadi nyonya di sini, bagaimana bisa mau setrika baju sendiri, kalau sampai kulit Non kena setrika, kami bisa kehilangan pekerjaan karena Tuan Ega pasti akan langsung memecat kami.”Nona memajukan bibir mengingat larangan mbok Munah padanya tadi, dia menata beberapa baju tidur dan juga lingerie yang dipilihnya sendiri. Nona seketika malu melihat baju kekurangan bahan itu, dia bahkan menjatuhkannya dari tumpukan karena bahannya bisa terbilang licin.Nona menggaruk telinga, dia hampir memungut baju itu tapi sebuah tangan lebih dulu meraihnya. Nona masih membungkuk menyadari Segara sudah selesai mandi, aroma sabun yang menguar dari tubuh suaminya itu bahkan bisa dia cium dengan sangat jelas. Nona menelan saliva, dia y

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 74

    Senja menunduk, dia cukup merasa bersalah dan beruntung Nic mau memaafkannya setelah apa yang terjadi. Senja juga berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga bisa membalas kebaikan Nic dan Mina yang selama ini sudah dengan tulus merawatnya.“Lalu, apa kamu akan berangkat sebelum menghadiri pesta kami? Tunda dulu!”Permintaan Segara ke Senja membuat semua orang yang mendengar heran, begitu juga Nona yang merasa aneh, bukankah seharusnya biarkan saja Senja pergi, bagaimana kalau gadis itu malah mengacaukan pesta nanti.“Tidak Kak, aku sudah membeli tiket.”“Reschedule saja,”ucap Mina dengan semangat. Jujur, dia masih ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan putrinya itu. “Kamu bisa terbang dari Bali, bagaimana?”Mina melihat keraguan di mata Senja, dia menoleh Nic yang sejak Senja pulang selalu memasang muka datar, tapi kali ini Nic setuju, Senja boleh menghadiri pesta Segara d

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 75

    Nona menggeleng dengan senyuman lebar, dia cukup dibuat tak percaya saat Mina memberitahu kalau hewan yang paling ditakuti Segara adalah capung.“Kenapa bisa? Dia memang aneh,”ucap Nona.“Karena aku dan papanya dulu sering menakut-nakuti, kalau dia masih suka ngompol, maka kami akan mencarikan capung untu menggigit pusernya,”jawab Mina.Nona tak percaya mendengar hal ini, dia bisa tertawa terbahak-bahak tanpa rasa malu.Sebagai bentuk ucapan terima kasih sudah memberitahu rahasia kelam sang suami, dengan penuh perhatian Nona menuangkan minuman ke gelas ibu-ibu itu. Padahal dia bukan sang tuan rumah.“Apa ada lagi kelakuan mas Ega yang lucu?” Tanya Nona. Mendengar aib sang suami benar-benar menjadi hiburan tersendiri baginya.“Banyak! Sini duduk dan akan aku ceritakan!”Segara sendiri bingung, dia keluar dari kamar mandi dan tak mendapati keberadaan Nona di sana. Tidak ada tanda-tanda ada

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 76

    Biru merasa kasihan ke Senja, tapi dia juga tidak ingin terluka lagi untuk ke dua kalinya.Biru melangkah naik, hingga Senja sadar ada orang yang berjalan di belakangnya lalu menoleh.“Kak Biru,”panggil Senja.“Apa kamu sudah berkemas? Kapan kamu akan pergi?” Tanya Biru yang tak tahu Senja akan menghadiri private party Segara dan Nona lebih dulu."Dia tidak akan pergi, karena aku memintanya datang di private party di Bali."Kini giliran Biru yang menoleh ke arah belakang. Dia agaknya tak suka mendapati Segara membela Senja. Hal ini seolah menunjukkan kepadanya bahwa pantas saja Senja bisa mendua, karena Segara pun sejatinya masih memerhatikan adik angkatnya itu."Oh... Kamu mengundangnya?" Biru menjawab dengan santai, dia tak bicara lagi dan memilih berlalu menuju kamar.Senja sendiri hanya bisa pasrah menyaksikan Biru yang benar-benar tak mau lagi berbaikan dengannya. Di sisi lain Segara tak sadar,

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 77

    Nona kaget, dia tak menyangka pria dingin dan sombong seperti si raja tega bisa juga berlagak seperti anak kecil."Kalau kamu tidak mau memaafkan aku, aku akan mogok makan!" Ancam Segara.Nona memulas senyum tipis sebagai bentuk akhir drama cemburu dan ngambeknya. Namun, dia juga merasa mengerjai Segara tak pernah semenyenangkan ini. Dengan tanpa beban Nona berkata kalau Segara boleh saja mogok makan, dan dia akan mogok memberi jatah ranjang."Silahkan mogok makan tapi jangan minta jatah ranjang!""Apa?"Nona melenggang tanpa beban menuju kasur, dia merebah dan kembali dengan kegiatannya melihat video yang dikirimkan oleh anggota geng sultini blok kamboja, berbeda dengan saat masih muda dulu yang sedikit gesrek. Sekarang mereka lebih waras dan bahkan tetangga Mina yang bernama Bianca itu mengirim video motivasi pernikahan.Nona memiringkan badan ke samping untuk membelakangi Segara. Dia sibuk melihat video itu tanpa suara, Segara sendiri pen

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 78

    "Saya mau minta izin keluar sebentar, saya mau mengajak pacar saya makan siang," jawab Emir malu-malu."Cih... Aku tidak yakin kamu punya pacar, pacarmu benar-benar perempuan 'kan? Atau jangan-jangan mahkluk jadi-jadian?"Emir membuang napas kasar, dia seperti sedang meredam emosi sebelum berkata ke Segara. "Pacar saya wanita tulen pak, dia bukan kuyang atau babi ngepet."Segara menahan tawanya mendengar jawaban Emir, dia tahu sekretarisnya kini sedang sebal, dari pada membuat Emir semakin emosi jiwa, Segara pun mengizinkan pria itu bergegas pergi."Terima kasih, Pak. Anda memang sangat baik hati dan tidak sombong." Emir tersenyum lebar, dia pergi setelah mendapat izin, meninggalkan Segara sendirian di ruangan.Setelah pintu tertutup Segara baru sadar kalau dirinya juga butuh makan siang. Jangan sampai tipesnya kambuh karena telat makan atau Nona akan berubah menjadi reog memarahinya. Segara melirik jam di pergelanga

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 79

    Segara menyingkirkan piring makan dan mulai mengamati apa yang istrinya lakukan. Nona perlahan membuka kotak itu, bahkan meminjam gunting dari penjaga kantin. Ia penuh keyakinan membuka, berpikir bahwa isinya tidak mungkin hal-hal yang membahayakan. Namun, dugaan Nona keliru. Ia menutup kembali kotak itu lalu mundur ke belakang karena kaget."Apa? Apa isinya?" Tanya Segara dengan wajah panik karena Nona tampak ketakutan.Pria itu berdiri untuk mengecek, tapi Nona melarangnya."Jangan buka!""Kenapa?""Isinya mengerikan," kata Nona.Segara yang menyadari wajah Nona berubah pucat pun tak menurut. Ia tetap membuka kotak itu dan terperangah."Siapa yang mengirim barang seperti ini untukmu?" gumamnya. Ia memanggil OB yang kebetulan sedang mengepel lantai di dekat sana, memintanya membuang barang itu ke tempat sampah.Setelah membuka kotak itu, Nona kehilangan nafsu makan, dia berjalan kembali ke r

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 80

    Nona pun terkejut mendengar jawaban Segara, mungkinkan Senja benar-benar bisa bersikap sekejam itu. Emir juga tidak kalah terkejutnya dengan Nona, karena dia selama ini hanya tahu jika Senja adalah wanita yang lembut dan sopan.Segara langsung menarik pria itu untuk ikut, Nona dan Emir sama-sama takut jika Segara murka dan membuat keributan di rumah orangtuanya.**Begitu sampai di rumah Mina. Nona menatap mobil abu-abu dengan plat nomor yang disebutkan kurir tadi. Tidak mungkin itu sebuah kebetulan atau karangan, karena yang disebutkan pria itu cocok dengan plat nomor mobil milik Senja.Nona sendiri benar-benar tidak menyangka jika yang menerornya adalah Senja, hal ini membuat Nona berpikir kenapa bisa sebenci itu Senja kepadanya.Segara langsung masuk rumah mencari keberadaan Senja, sedangkan Emir menahan pria yang bersama mereka agar tidak kabur.“Ada apa ini, Ga?” tanya Mina yang keheranan karena Segara datang d

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 115 : Final

    Delapan bulan kemudian.Suasana sebuah rumah sakit tampak ramai seperti biasa. Di salah satu ruang inap yang ada di sana, Nona berbaring dengan wajah pucat dan tampak lemas karena baru saja melahirkan.Nona memandang orang-orang yang ada di ruangan bersamanya, meski dia lelah, tapi semua itu terbayarkan dengan melihat senyum orang-orang yang ada di sana, terutama Segara.“Dia menggemaskan, ‘kan?” tanya Segara ke Mina yang sedang menggendong anaknya dan Nona.“Iya, dia tampan sekali,” balas Mina dengan tatapan tidak teralihkan dari bayi yang ada di gendongan.Nona melahirkan anak laki-laki yang sangat tampan. Di saat Nona bahagia dengan kelahiran bayinya, ada Senja yang dua kali lipat merasakan kebahagiaan, sebab sebentar lagi dia bisa menikah dengan Biru.“Bisa tampan begini, dia mirip siapa ya?” Mina memperhatikan dengan seksama wajah cucunya.“Sepertinya mirip Nona dan Se

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 114

    Setelah makan siang di kantin. Nona kembali ke ruang kerja bersama Segara. Di sana dia duduk di sofa sambil memandang suaminya yang kini sudah fokus ke pekerjaan.“Apa benar kalau kamu yang melaporkan Austin ke polisi?” tanya Nona yang sejak tadi penasaran.“Bukan, aku hanya cepu,” jawab Segara dengan entengnya.Nona berdecak mendengar jawaban sang suami. “Itu sama saja,” balasnya gemas.Segara melirik Nona yang terlihat cemberut dan kesal karena ucapannya, hingga dia tersenyum-senyum dan membuat Nona akhirnya tertawa.“Oh ya. Tante Maya ingin pergi dari panti asuhan bu Dewi untuk melanjutkan hidupnya.”Segara mengerutkan kening menatap Nona sekilas, kemudian berkata, “Baguslah, setidaknya dia tidak patah semangat dan tidak terus bergantung kepada orang lain.”“Hem … meski sebenarnya aku merasa sangat kasihan, tapi mau bagaimana lagi,” ujar Nona sambi

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 113

    [Terima kasih Nona, karena kamu sudah mau membantu kami.][ Oh… ya apa mungkin kamu mau membeli rumah Papa? Kami akan menjual rumah itu untuk mencari rumah yang agak kecil ]Nona terdiam. Ia tiba-tiba saja merasa kasihan, tapi tidak mungkin bisa membantu dengan membeli rumah itu. Mencoba untuk bersikap biasa, Nona pun membalas pesan Sandra.[Bagaimana kondisi Paman?]Nona mengirimkan pesan itu dan menunggu jawaban dari sang sepupu, hingga beberapa saat kemudian Sandra membalas.[ Kondisi Papa sudah membaik setelah menjalani operasi.]Meski membenci prabu, tapi Nona merasa lega. Ia pun meminta Sandra untuk terus menjaga Prabu dengan baik.Segara yang baru selesai rapat tampak berjalan sambil memasukkan tangan kirinya ke saku celana. Ia pun menyapa Emir dan diberitahu kalau Nona ada di ruangan. Segara terlihat senang dan langsung masuk. Begitu melihat Nona yang sedang fokus menatap ponsel, pria itu pun mendekat dan langsung mereb

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 112

    Mata Nona langsung berbinar, dia senang mendengar kata rujak yang baru saja Senja ucapkan.“Kamu turun dulu, aku akan menyusul,” balas Nona.Senja mengangguk dan meninggalkan Nona lebih dulu. Kakak iparnya itu berniat pamit ke Segara.“Mama bikin rujak, aku mau ikut makan,” kata Nona tanpa mendekat karena takut ditahan oleh sang suami.“Tidak! kamu tidak boleh keluar dari sini. Kamu harus membayar hutang dulu,” balas Segara.“Tapi aku pengen banget. Kamu harus tahan dulu nafsumu, ini demi anak kita.”Setelah mengatakan itu, Nona pun kabur keluar kamar. Ia berjalan cepat takut jika sampai sang suami mencegah.Segara pun berteriak-teriak frustasi melihat Nona kabur, hingga akhirnya dia pun memilih keluar dari kamar dan menyusul Nona ke bawah.Segara ikut makan rujak, sengaja menunggui Nona agar cepat selesai dan segera kembali ke kamar.

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 111

    Hari Minggu pagi Nona memilih pergi ke rumah mertuanya bersama sang suami. Pembantu rumah mengatakan jika Mina dan Senja ada di belakang sedang berkebun, sehingga Nona pun memilih menyusul ke sana meninggalkan Segara yang berbelok ke dapur untuk mengambil minum.Saat sampai di belakang rumah. Nona melihat Senja sedang membantu Mina menanam bunga, Nona pun mendekat dan langsung menyapa.“Eh, kamu datang sama Segara 'kan?” tanya Mina saat melihat sang mantu.“Iya, Ma. Dia di dalam tuh, langsung mau minum katanya,” jawab Nona.“Kayak habis lari-lari aja dia, datang-datang langsung minum,” seloroh Senja.Mina dan Nona pun tertawa mendengar candaan Senja. Semenjak dibantu gadis itu dari penculik yang ingin membuatnya celaka, Nona memang bersikap baik ke Senja.“Ngomong-ngomong Nona, apa kamu tidak ngidam?” tanya Mina tiba-tiba. Ia sampai menghentikan gerakan tangannya yang sedang memegang sekop kecil untuk menoleh Nona.&nb

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 110

    Segara benar-benar berubah menjadi suami idaman yang sangat perhatian. Sosoknya yang kaku seperti kanebo kering kini hangat bak selimut bulu.Nona melebarkan senyum, dia senang karena Segara menemaninya seharian. Mereka duduk sofa yang terdapat di kamar, menikmati buah sambil menonton acara televisi.Hingga saluran televisi yang sedang ditonton Nona, menayangkan acara sekilas info, yang berisi berita atau peristiwa terbaru.“Buka mulutmu,” perintah Segara yang siap menyuapi Nona dengan potongan buah mangga.Nona membuka mulut dan membiarkan sang suami menyuapi, bahkan mengabaikan pembawa berita yang sedang membacakan berita terkini.‘Seorang wanita menjadi korban penusukan. Di depan banyak pengunjung sebuah kafe, pria berinisial RF menusuk wanita bernama KR berulang kali, hingga membuat korban terluka sebelum akhirnya meninggal dunia.’Mendengar inisial nama yang seperti familiar di tel

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 109

    “Ya, kacau. Aku yakin kalau Segara membeberkan masalah ini ke perusahaan-perusahaan yang bekerjasama denganku. Sehingga mereka kini juga ikut mundur dan tidak mau bekerjasama. Mereka tidak mau karena takut aku tipu!” geram Rafa hingga memukul pahanya sendiriKarin syok mendengar ucapan Rafa, jika seperti ini bisa dipastikan kalau perusahaan Rafa sebentar lagi akan bangkrut.“Jika mereka membatalkan kerjasama, apa itu artinya kamu akan bangkrut?” tanya Karin dengan ekspresi wajah cemas. Dia takut Rafa tidak akan memiliki apa-apa lagi dan tidak bisa menjadi ATM berjalannya. Tentu saja Karin tidak mau hidup miskin.Rafa mengusap kasar wajahnya berulang kali. Dia benar-benar tidak bisa berpikir dan otaknya terasa buntu.“Rafa, jawab! Apa kamu akan bangkrut dan kamu akan jatuh miskin!” Karin geram dan terus memastikan kelanjutan nasib perusahaan kekasihnya itu.“Kemungkinan itu akan terjadi, apalagi bebera

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 108

    Hari itu Rafa berada di ruangannya sibuk mengecek berkas. Dia juga masih bingung karena tekanan dan ancaman Segara. Hingga tiba-tiba sekretarisnya masuk dan membuat Rafa terkejut.“Ada apa? Apa kamu tidak bisa mengetuk pintu lebih dulu sebelum masuk, hah!” bentak Rafa yang geram karena dia sendiri sedang banyak beban pikiran. Belum lagi Maya yang tiba-tiba menghilang dari rumah sakit, membuatnya cemas jika sampai wanita itu membocorkan perbuatan buruk yang sudah dia lakukan.Sekretaris Rafa tampak takut juga bingung, apalagi dia harus menyampaikan sesuatu yang mungkin akan membuat Rafa semakin murka.“Ada apa? Kenapa kamu sekarang diam?” Rafa membentak, wajahnya memerah sudah dipenuhi oleh amarah.“Itu, Pak. Kita baru saja mendapatkan konfirmasi pembatalan sepihak dari beberapa perusahaan yang ingin bekerjasama dengan kita,” jawab sekretaris Rafa.“Apa?” Rafa syok bahkan terbengong m

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 107

    Beberapa menit berselang, Senja pun sudah berada di kafe tempatnya janjian bertemu Sandra, dia menunggu di sana cukup lama karena Sandra tidak kunjung datang. Hingga akhirnya sepupu Nona itu tiba dan Senja pun langsung memicingkan mata."Bukankah aku pernah bilang untuk tidak mendekati kak Biru, kenapa kamu masih terus mendekatinya!" ketus Senja."Ya, suka-suka aku. Biru juga tidak keberatan," balas Sandra.Senja dengan penuh percaya diri menunjukkan cincin yang tersemat di jari manis, kemudian berkata, "Aku dan kak Biru sudah kembali bersama, jadi kamu tidak usah macam-macam."Sandra terkejut, tapi tentunya tidak terima begitu saja."Kamu pasti bohong hanya agar aku tidak mendekati Biru."Senja kesal karena Sandra tidak percaya, dia pun bersiap menjawab, tapi terlebih dulu ada suara lain yang membalas."Dia tidak berbohong."Senja dan Sandra pun menoleh bersamaan, mereka sama-sama terkejut dan tak menyangka melihat

DMCA.com Protection Status