공유

Bab 87. Haqi Demam

“Ada apa, Mbak?” tanya Farhan.

“Itu... Aku baru tahu kamu sering jengukin Haqi tanpa aku tahu. Aku juga mau bilang makasih, buat mainan yang udah kamu kasih buat Haqi,” kata Alisha, suaranya terdengar gugup.

Farhan terdiam beberapa saat. “Maaf, Mbak. Aku cuma kangen sama Haqi—”

“Nggak, Farhan. Justru aku yang minta maaf— aku harap kamu bisa lupain ucapan aku sebelumnya, soal—”

Ucapan Alisha terputus karena tiba-tiba terdengar suara Haqi yang terbangun dan menangis kencang.

“Kenapa, Nak?” tanya Alisha dengan panik.

Haqi menangis keras, tidak seperti biasanya. Wajahnya memerah, dan tubuhnya berkeringat.

Farhan yang mendengar suara tangis Haqi menjadi panik. “Haqi kenapa, Mbak?”

Alisha belum sempat menjawab, dia meletakkan ponselnya di kasur dan segera meraih tubuh Haqi untuk menggendongnya. Tubuh Haqi semakin panas.

Alisha mengusap ke

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status