Share

POV Alin

Pagi ini badanku rasanya lelah sekali. Bagaimana tidak lelah? Semalam waktu kami baru saja sampai di apartemen, Mas Devan sudah minta jatah lagi. Dia menyerangku dengan sangat brutal sampai aku benar-benar tidak bertenaga lagi. Dasar lelaki, mau keadaan lelah pun masih tetap mengutamakan nafsunya. Tapi aku bahagia karena dicintai oleh lelaki yang sempurna dan bersedia menerima kekuranganku seperti Mas Devan.

Senyumku tak lekang dari bibir kala memandang wajah tampan suamiku yang tengah memejamkan matanya setelah pertempuran panas kami. Hidungnya yang mancung menambah kadar ketampanan yang sudah dia miliki.

"Sayang, jangan menatapku seperti itu. Kau bisa membuatku kembali bergairah dan menerkammu lagi saat ini," ucap Mas Devan tiba-tiba.

Aku terkesiap karena Mas Devan yang tadinya kukira masih terlelap tidur ternyata sudah bangun. Suara serak khas bangun tidurnya membuatku semakin candu dengan suamiku setiap harinya. Tanpa pikir panjang, dia langsung menarikku dalam pelukannya dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status