Share

Tidak Ada Yang Bisa di Percaya

Sementara di tempat lain, Indah terjaga semalaman penuh. Dia mengepalkan tangannya saat mengingat foto syur yang terkirim di ponselnya.

“Lalu siapa lagi yang harus kupercayai jika orang yang selama ini menjadi panutanku saja ternyata mengecewakanku? Ibu, kenapa Ayah setega itu melukai hati kita?” gumamnya sambil mengusap air mata.

Gadis itu menerawang di masa lalu kebersamaan keluarga mereka. Walau selalu dipenuhi ambisi, tapi Indah tidak pernah kekurangan kasih sayang dari ayah dan juga ibunya. Mereka berdua juga selalu menunjukkan kemesraan di depan Indah hingga membuat Indah sulit mempercayai apa fakta yang baru saja dia dapatkan. Saat dia tengah meratapi nasib hidupnya, dering ponsel membuyarkan lamunannya. Dia melirik siapa yang sudah mengusik ketenangannya malam-malam beigni.

“Kenapa lagi tua bangka ini meneleponku?” gumamnya.

Dengan malas gadis itu langsung mengangkat teleponnya karena sang ayah terus saja meneleponnya tanpa henti.

Ayah Indah : “Halo, Ndah. Kamu itu tuli atau g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status