Share

Bab 5 Rumah Ibu Digadai

Author: Niviana Rose
last update Last Updated: 2025-02-15 19:23:18

“Sudah tadi ya sampainya? Maaf aku tak tahu. Seharusnya kamu telepon, biar aku bisa pulang lebih cepat.” Beth bergegas mendekati Seth yang sekarang sedang duduk di sofa memainkan ponselnya.

Kopernya masih belum ia bereskan, pikirnya biar itu menjadi pekerjaan Beth.

“Hhh …” hanya bunyi itu yang keluar dari mulutnya.

Beth meletakkan tas kerjanya sembarangan dan membereskan koper Seth, membawanya ke dalam kamar dan memilah semua baju kotor untuk dimasukkan ke mesin cuci.

Seth pintar, selama lima tahun perselingkuhannya dengan Conny, ia sama sekali tidak meninggalkan jejak barang sehelai rambut pun. Jadi ia percaya diri jika kopernya digeledah oleh Beth.

“Minggu depan ada undangan makan malam khusus menyambut bos baru di kantor pusat. Kita diundang, maksudnya aku harus datang bersamamu.” Seth berbicara tanpa sedikit pun menatap Beth.

Beberapa saat jeda sebelum Beth menjawab, “baiklah.”

“Ingat, ini acara formal, kau harus mengenakan pakaian bagus. Nanti aku transfer untuk beli baju baru. Lima ratus ribu cukup ‘kan?” Seth masih tidak menatap Beth, malah asik melihat layar ponselnya.

Lima ratus ribu untuk pakaian ke acara formal? Yah, cukup tidak cukup harus cukup. Cari di toko oranye saja masih bisa kan? Batin Beth.

Beth tidak pernah menuntut, ia hanya menerima apa yang Seth berikan. Jika uang bulanan yang pas-pasan itu kurang, ia akan menambahi dari gajinya yang tidak seberapa. Bersyukur ia bekerja, jika tidak, ia bisa punya utang pada renternir.

“Iya cukup, acaranya siang atau malam?”

“Malam, kita akan makan malam.”

“Ok.”

Setelah mereka akan tidur, Beth bertanya-tanya dalam hati, tidakkah Seth merindukannya? Kenapa ia tidak berusaha untuk menidurinya? Ada yang benar-benar salah dalam hubungan ini.

Namun Beth memang tidak ingin memberi kode kepada Seth untuk bercinta, karena kiss mark yang Cayden buat masih bertebaran di mana-mana. Sekarang saja, ia masih memakai pakaian serba panjang.

***

Keesokan harinya, sebelum berangkat kerja, Beth menerima telepon dari sang ibu. Sepertinya sang ibu sedang ada masalah. Ia harus segera menemuinya.

Sesampainya di rumah sang ibu, Beth kaget karena setelah melihat keadaan sang ibu.

“Ya ampun, apa ayah yang melakukan ini?”

Ibunya menangis tersedu-sedu di pelukan Beth.

“Ayahmu ternyata gadaikan sertifikat rumah ini untuk bayar utang, Beth. Tadi dia datang minta uang untuk bayar angsurannya kalau tidak rumah ini akan disita. Bagaimana ini Beth?”

Beth kaget bukan main, tega-teganya ayahnya melakukan ini kepada ibunya. Mereka bahkan sudah tidak ada hubungan pernikahan, masih saja menyiksanya.

“Aku tak tahu Bu, kok ayah tega melakukan ini kepada kita ya?”

Beth ikut menangis bersama-sama ibunya.

“Apakah suamimu bisa membantu?" Tiba-tiba ibunya berhenti menangis dan melepaskan pelukannya.

“Seth? Bantuan seperti apa?” tanya Beth tak percaya.

“Menebus rumah ini. Ibu dengar, Ayahmu meminjam dua ratus juta, dan telah dibayar lima puluh juta. Jadi tinggal seratus lima puluh juta. Harusnya ringan buat suamimu.” Perempuan paruh baya itu mengusap air matanya, merasakan sedikit cahaya di matanya.

Sedang Beth merasakan tubuhnya kian lemas, bagaimana cara ia mengatakan ini kepada Seth? Apa yang akan ia pikirkan tentangnya? Kenapa hidupnya harus sesulit ini sih?

***

Beth masih belum tahu caranya bicara dengan Seth perihal utang sang ayah. Jika dihitung, jatah dari Seth dan gajinya sebenarnya cukup untuk membayar angsuran gadai rumahnya. Tetapi sangat pas, bahkan tidak ada kembalian untuk membeli makan siang.

“Sebulan saja aku bisa mati karena harus berjalan dari rumah ke kantor,” gumam Beth.

Seth tidak membelikan Beth mobil atau sepeda motor. Alasannya, Beth terlalu bodoh untuk belajar naik mobil atau motor. Naik transportasi umum saja cukup.

Sebenarnya, jika kantor mereka searah, ia bisa minta diantarkan. Namun sayangnya, arahnya berlawanan.

“Apa aku harus mencari pekerjaan sampingan?”gumamnya. Namun apa? Apa yang bisa ia kerjakan?

Seth datang dari kantor, tepat jam sembilan malam. Setelah Beth melayani segala kebutuhannya. Ia memberanikan diri untuk bercerita kepada suaminya itu.

Ia akan mulai dengan meminta jatah uang bulanan tambahan, kemudian baru ia katakana permasalahannya. Begitulah skenario di kepalanya.

“Mmm … Seth aku mau bicara sebentar boleh?”

Seth yang memainkan ponselnya hanya bergumam singkat.

“Ini tentang uang bulanan yang kamu kasih… Kalau boleh, aku ingin minta dilebihkan. Sekitar lima juta lagi."

Seth yang tadi tidak memperhatikan sama sekali kini menatap Beth yang terlihat menunduk karena takut kepadanya.

“Buat apa?” Ia memicingkan matanya seolah ingin mengupas isi kepala Beth. Kenapa perempuan sedingin es ini sekarang minta jatah yang lebih? Buat apa?

“Begini, inii tentang keluargaku," Beth menggeser tubuhnya sedikit ke depan agar bisa dekat dengan Seth.

“Ayahku …. Ia mengambil hutang dengan menggadaikan sertifikat rumah ibuku dan tidak bisa membayar.”

“Apa? Ada apa dengan keluargamu itu? Kenapa selalu uang masalahnya?” Seth masih memicingkan matanya dan kali ini suaranya melengking.

Beth terdiam dan memilin baju kaus yang ia kenakan, ia gemetaran karena takut.

Tidak apa, setidaknya aku sudah berbicara. Bagus Beth. Puji dirinya dalam hati.

Masa bodohlah, aku tidak ingin ribut dengan perempuan yang bulan depan aku ceraikan. Aku berikan saja yang ia mau supaya ia diam. Pikir Seth di dalam hati.

“Aku cuma bisa kasi tiga juta saja sebagai tambahan. Masih banyak yang aku tanggung, mengerti? Total aku sudah kasi lima juta ya untuk jatah bulanan. Irit-iritin.”

Gaji Seth per bulan mencapai empat puluh lima juta rupiah, belum termasuk bonus dan ia hanya menyisihkan lima juta untuk Beth. Sebelumnya hanya dua juta.

“I-iya Seth, terima kasih.”

Beth merasa lega, walau hanya bertambah tiga juta, artinya ia tidak perlu berjalan kaki pergi ke kantornya. Dan semoga ia bisa hamil kali ini, jadi ancaman perceraian itu tidak benar-benar akan terjadi. Jika tidak, ia dan keluarganya akan kehilangan rumah.

Malam harinya Seth meniduri Beth dengan lampu dipadamkan. Benar-benar gelap. Selalu seperti ini, tidak pernah seperti yang ia alami bersama Cayden. Waktu itu mereka bercinta di bawah lampu temaram nan romantis.

Tetapi syukurlah, karena kiss mark itu walau sudah memudar namun masih ada sedikit.

Beth tidak merasakan apa yang ia rasakan sebelumnya bersama Cayden. Bahkan tidak sepuluh persennya. Datar dan dingin, berkesan ingin cepat selesai. Tidak apa, yang penting kemungkinan ia untuk hamil semakin besar, karena ini masih masa suburnya.

Sedang Seth hanya menggunakan tubuh Beth untuk pelampiasan, makanya lampu ia padamkan. Hari ini ia tidak bisa bersama Conny, suaminya sedang ada di rumah.

Setelah Seth selesai, Beth membersihkan dirinya di kamar mandi. Ia berkaca, namun tidak melihat bayangan dirinya sewaktu di hotel bersama Cayden. Kali ini ia kembali melihat Beth yang biasanya. Lusuh dan tak bercahaya.

‘Kapan aku bisa merasakan sensasi bercinta seperti itu lagi?’ tanyanya dalam hati.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 6 Akankah Ia Mengenaliku?

    Seminggu kemudian, Malam ini diadakan acara makan malam perusahaan Seth di sebuah hotel bintang lima guna menyambut bos baru yang akan memegang kantor pusat mulai sekarang. Ia adalah putra dari pemilik perusahaan tersebut. Baru saja pulang dari Amerika Serikat setelah lama bekerja di perusahaan tambang terbesar di negeri Paman Sam itu. Beth telah menyiapkan pakaian formal yang ia beli di toko berwarna oranye. Untung ada flash sale, jadi ia bisa mendapat pakaian yang bagus tetapi dengan harga miring. Masih ada kembalian lima puluh ribu, lumayan. Ia memilih rok hitam panjang dan kemeja panjang berwarna dusty pink. Ia padukan dengan tas anyaman berwarna hitam yang simple dan anggun, menurutnya. Ia juga membeli flat shoes warna hitam dengan payet berwarna perak di bagian ujung kakinya. Tetapi karena roknya yang panjang, flat shoes itu tidak terlalu terlihat. Beth tidak pernah memakai sepatu hak tinggi, kecuali pada malam ia bertemu Cayden. Pakaian dan sepatu itu pun sekarang telah B

    Last Updated : 2025-03-27
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 7 Di Belakang Pilar

    Didampingi Ronald, CEO yang lama dan beberapa orang lain di belakangnya. Cayden mulai berjalan mendekati setiap meja yang ditunjuk oleh orang-orang yang mengikutinya. Keringat yang tadinya hanya terasa keluar, sekarang benar-benar keluar. Cayden mendekati mereka. Laki-laki yang ia lihat setiap bagian dan lekuk tubuhnya seminggu yang lalu, sekarang berada tepat di hadapannya. “Kita sampai di bagian keuangan. Saya perkenalkan Mr. Seth Heron, beliau manajer keuangan kita. Hari ini datang bersama istrinya, betul Heron?” “Betul . Saya siap mengeluarkan potensi saya yang terbaik. Mr. Amberforth, mohon bimbingannya.” Seth menjabat tangan Cayden. Cayden tersenyum sedikit. “Bagus, buktikan,” kata Cayden dengan suara yang tegas dan dalam. Cayden mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Beth. Beth menunduk dan meraih tangan itu dengan tangannya yang basah karena keringat. Pernahkah mendengar detak jantung kalian dengan jelas? Itu yang dialami Beth sekarang. Rasanya ia tidak bisa m

    Last Updated : 2025-03-30
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 8

    “Setiap hari?” Beth memekik dalam bisikannya. “Sstt… Ya, setiap hari dan kapan pun aku mau," ujar Cayden sambil mengerlingkan matanya. Tanpa persetujuan, Cayden merenggut lagi bibir Beth yang terbuka. Memberikannya getaran layaknya sengatan listrik di daerah kewanitaannya. Cayden menyusupkan tangannya ke dalam rok Beth. Hanya ingin memeriksa sesuatu. “Kamu sudah siap Beth. Kamu juga menginginkannya ‘kan?” Cayden mengangkat rok Beth yang panjang dan menyibakkan kain yang membungkus kelopak bunganya. Beth merasakan tonjolan di balik celana Cayden, yang artinya laki-laki itu siap menghabiskan malam panas bersama. “Kita lakukan cepat di sini ya, aku sudah tak tahan,” bisik Cayden di telinga Beth. “Hah? Di sini? Kamu gila ya, kalau ada yang lihat bagaimana?” kata Beth tak percaya. “Jangan khawatir, nikmati saja Beth. Percayalah, pasti akan sangat menyenangkan,” ucap Cayden. Area mereka berada adalah titik gelap tanpa penerangan lampu. Mustahil orang bisa melihat ke sana k

    Last Updated : 2025-03-31
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 9

    Keesokan paginya di cabang Amberforth Minerals di luar kota. “Pagi Mr. Heron, tadi malam saya ditelepon James, Sekretaris CEO yang baru, katanya Anda datang untuk melakukan pemerikasaan? Tapi apa salah kami ya, sir? Kami selalu tepat laporannya," kata seorang pria paruh baya yang sepertinya adalah senior di cabang Amberforth Minerals di kota itu. Di dalam hati Seth juga bertanya-tanya hal yang sama, seingat dia, cabang di kota ini adalah salah satu cabang yang paling rapi laporannya. Kenapa juga ia di suruh ke sini malam-malam begini? “Itu harus saya pastikan dulu. Karena saya juga tahu kalau cabang inilah yang paling rapi. Tapi, ini perintah langusng dari CEO baru. Maklumlah, mungkin beda kepemimpinan.” “Iya saya pikir juga begitu. Mari, saya antarkan ke kantor.” Seth hanya geleng-geleng kepala, karena dari awal ia memegang data cabang ini, tidak pernah ada yang aneh. Seth dibuat kesal terlebih sekarang ia sangat merindukan Conny. Sepertinya ia sudah mulai tidak suka pada CEO

    Last Updated : 2025-04-02
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 10

    Keesokan harinya, Beth mendatangi kediaman ibu kandungnya. Dari sambungan telepon tadi, tampaknya ada hal gawat yang sedang terjadi. “Kenapa Bu?” tanya Beth panik segera setelah melihat sang ibu. Bergegas ia menghampiri perempuan yang telah melahirkannya. Darah mengucur dari hidungnya. Dugaan sementara Beth, ayahnya pasti telah berbuat kasar. “Bapakmu membawa kabur uang angsuran yang kamu kasih Beth,” jawab ibu Beth sambil menunduk. Air mata mulai jatuh dari matanya yang sudah cekung. “Kenapa Ibu berikan uangnya langsung ke Bapak?” tanya Beth putus asa. Ia meremas kemeja yang ia kenakan tanda frustasi. Sebenarnya Beth bisa saja mentransfer uang angsuran bulanan langsung ke rekening si renternir, tetapi ibunya memaksa untuk membayarkannya sendiri. Beth tak bisa menolak. Dan yang membuatnya kian frustasi saat ini adalah ia sudah tidak memiliki uang lagi untuk dibayarkan bulan ini. “Bagaimana jika rumah ini disita Beth,” tanya sang ibu sambil menangis meraung-raung. Kepala Beth p

    Last Updated : 2025-04-03
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 11

    “Miss Catherine, izinkan saya keluar sebentar. Saya harus menelepon, ada hal penting,” ucap Beth meminta izin kepada atasannya.“Baik, Beth. Silakan,” jawab Miss Catherine.Beth segera bergegas menuju balkon kantor yang terletak di dekat ruang staf marketing. Tempat itu sering menjadi pelariannya saat merasa penat. Kali ini, ia merasa tak mampu menahan air matanya lebih lama.Sesampainya di balkon, Beth menutup pintu dan langsung menangis sejadi-jadinya. Ia menyesali keputusannya memberikan uang angsuran itu kepada ibunya, padahal ia tahu bahwa ayahnya pasti akan mengambilnya.Setelah beberapa lama, ia merogoh ponselnya dari saku celana dan mulai menggulir layar untuk menelepon Seth. Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah meminta bantuan suaminya, meskipun ia tahu risikonya: dimarahi, bahkan mungkin dicaci maki.Namun, sebelum ia sempat menekan tombol panggil, nama Cayden tiba-tiba muncul di layar.'Ada apa ini? Jangan-jangan dia ingin lagi?' batinnya.“Halo ...”“Hei ... Apa kamu b

    Last Updated : 2025-04-04
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 12

    “Tapi,” kata Cayden kemudian.“Apa?”“Kamu bayar saja dengan aktivitas pagi bersamaku,” jawab Cayden“Aktivitas pagi?” Cayden ada-ada saja, aktivitas malam saja ia harus kucing-kucingan dengan para tetangga. Apalagi aktivitas pagi.“Aku sangat bersemangat jika pagi dan kamu tahu itu. Jadi, sebelum memulai hari yang melelahkan, aku ingin kamu ada di sini membantuku untuk rileks. Paham?”“Jam berapa aku harus di sini Cayden?” jawab Beth kemudian.“Jam enam.”Beth lalu berpikir alasan apa yang harus ia gunakan untuk pamitan kepada Seth? Dan jika harus sampai di penthouse jam enam, berarti ia harus berangkat dari rumahnya saat hari masih sangat gelap. “Baiklah, selama sebulan ke depan. Tiga puluh hari, aku ke sini setiap jam enam pagi untuk Aktivitas pagi sama kamu.” Selesai mengatakan itu, Beth menghela nafas panjang untuk mengeluarkan beban di dalam dadanya.Cayden dan Beth duduk berjauhan. Dari tempatnya berada, Cayden bisa melihat sosok Beth dengan utuh. Perempuan itu cantik dengan r

    Last Updated : 2025-04-07
  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 13

    Perempuan itu sampai di penthouse tepat pukul enam pagi.Private lift terbuka dan Cayden telah berdiri di sana dengan bertelanjang dada. Samar-sama Beth melihat otot-otot kekar itu sebelum Cayden mendekapnya dengan erat. Tak lupa sebuah kecupan di bibir tanpa permisi.“Aku suka pagi hari bersamamu.” Cayden mengangkat tubuh Beth dan berjalan menuju dapur. Mendudukannya di atas kitchen counter dari marmer dan melanjutkan melumat bibir Beth dengan mesra. “Jadi inikah aktivitas pagi yang kamu maksud?” Beth bertanya di sela-sela ciuman mereka. Cayden mengangguk sambil menjelajahi leher Beth. Perempuan itu mulai merasa hasratnya bangkit, tombol-tombol telah ditekan dan tidak ada cara untuk mematikannya kecuali menuntaskannya.Cayden melepas satu per satu kancing kemeja panjang Beth sambil menatap mata berwarna coklat muda yang sekarang memancarkan keinginan yang kuat itu.“Kenapa sukanya pakai baju panjang sih?” Kali ini Cayden melepas paksa kancing yang terakhir karena tak sabar.“Suka sa

    Last Updated : 2025-04-07

Latest chapter

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 44

    “Kenapa bertanya?” balas Beth sambil menatap bibir Cayden. Ia berusaha menyembunyikan keinginannya yang mulai menetes di tenggorokan.“Karena kali ini, kita tidak bercinta untuk segera hamil. Apa kamu masih menginginkannya? Tidak masalah jika setelah ini kamu hamil, aku akan bertanggung jawab,” ucap Cayden, akhirnya.Beth terlihat kikuk. Ia berharap Cayden hanya menciumnya seperti biasa, cukup untuk membangkitkan hasratnya. Namun kali ini, ada sesuatu yang berbeda.“Apa rasanya akan sama?” tanya Beth, suaranya nyaris berbisik.“Kita tidak akan tahu sebelum mencobanya,” jawab Cayden.Ia mengikis jarak dan mengecup batas rambut Beth. Lama dan lembut. Kedua tangannya menangkup pipi Beth, membelainya dengan ibu jari. Lalu mencium mata kanan, kiri, dan kedua pipinya secara bergantian.“Kamu berharga, Beth. Kamu sangat layak mendapatkan semua kasih sayang di dunia ini,” ucap Cayden.Setelah itu, bibir mereka bertaut. Cayden menyapukan lidahnya lembut di sela bibir Beth. Kali ini berbeda. Le

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 43

    Cayden melepaskan pelukannya, meraih pundak Beth, lalu dengan lembut menghadapkannya. Ia sedikit menunduk agar pandangan mereka sejajar.“Entah sejak kapan, tetapi mulai sekarang aku ingin kamu hanya memandangku. Aku akan melindungimu, Beth. Aku ingin mengambil semua beban dari pundakmu,” ucap Cayden sembari membelai lengan Beth dengan penuh kasih.“Kenapa? Mengapa kamu ingin melakukan semua itu untukku?” tanya Beth. Ia menatap mata Cayden, berharap menemukan jawaban yang selama ini samar, kini mulai terlihat jelas.“Karena kamu berharga dan layak mendapatkan semua itu dariku. Dan... sepertinya aku telah jatuh cinta kepadamu,” jawab Cayden. Tatapan laki-laki itu semakin dalam. Tatapan yang selama ini diperhatikan Beth dengan diam-diam. Apakah selama ini juga hati Cayden telah berlabuh padanya?“Maafkan aku... maaf,” bisik Beth lirih. Ia memejamkan mata, lalu kembali memeluk Cayden dan menghirup aroma tubuh laki-laki itu dalam-dalam. Ia ingin memenuhi paru-parunya dengan kewarasan. Cha

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 42

    “Ada...” kata Beth perlahan. Inilah saat yang ditunggu Cayden. Untuk menenangkan diri, ia mencoba mengingat kembali kompetisi apa saja yang pernah ia menangi dari Charles semasa di Amerika. Tapi—tunggu—tidak ada. Gawat. Ia selalu berada satu peringkat di belakang Charles.Tenang, Beth. Cepat atau lambat, kamu harus melanjutkan hidupmu. Cayden mungkin adalah masa depanmu, bisiknya pada diri sendiri. Kemungkinan untuk bertemu Charles lagi pun sangat kecil, bukan? Selama lima tahun ini mereka tidak pernah sekalipun bertemu.“Mmm... kamu kenal—” kata Beth, tapi kalimatnya terpotong oleh kehadiran ibunya. Wajah ibunya tampak ceria melihat Cayden menyuapi putrinya. Sementara itu, Cayden hanya bisa mengumpat dalam hati. Kapan lagi Beth akan membuka dirinya seperti tadi?Bukan karena Cayden terlalu peduli pada kejujuran Beth tentang Charles. Ia paham sepenuhnya bahwa Beth berhak memilih untuk bercerita atau tidak. Ia hanya berharap Beth sudah benar-benar selesai dengan perasaannya dan berhent

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 41

    “Apa sekarang Beth sedang dekat dengan orang kaya raya?” tanya Ralph Louis, 57 tahun, mantan suami Rachel dan ayah dari Beth. Pria itu, meskipun telah berumur dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan sejak usia tujuh belas tahun, masih menyisakan sisa-sisa ketampanannya. Wajahnya tampak seperti sedang berpikir dalam, seolah mendapat ilham atau inspirasi.“Y-ya... Beth memang selalu menjadi penyelamat keluarga, Mas,” ujar Rachel lirih, ibunda Beth. Sejak menikah hingga kini—meski mereka telah bercerai—Ralph tetap mencengkeram kehidupan Rachel dengan erat. Kehadirannya memberi dampak buruk, tidak hanya pada Rachel, tapi juga pada Beth, anak mereka satu-satunya. Rachel selalu menuruti setiap kehendak Ralph. Jika tidak, maka pukulan dan hinaanlah yang akan ia terima.Setiap bulan, uang yang diberikan Beth kepadanya akan disetorkan kepada Ralph. Para tetangga sudah sering membicarakan mereka di belakang. Bahkan para warga setempat pernah menggerebek rumah mereka dengan tuduhan tinggal se

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 40

    Karena menjadi tulang punggung keluarga lah Beth terpaksa menerima Seth, yang pada akhirnya justru memperlakukannya dengan tidak pantas. Cayden tahu, ia telah mendahului Beth dalam mengambil keputusan. Bagaimana jika Beth tidak setuju? Saat mereka berada di mansion keluarga Amberforth, Beth tidak mengiyakan, tapi juga tidak menolak.“Ah… saya jadi tidak tahu harus berkata apa. Saya sangat berterima kasih,” ucap sang ibu dengan suara lirih. Ia bersyukur Beth akhirnya menemukan sosok pengganti Charles—dan bukan seperti Seth.“Saya sedih karena anak saya harus menanggung penderitaan akibat perbuatan ayahnya. Seandainya tidak ada kejadian itu, dan saya cukup kuat untuk mencegahnya, mungkin hidup Beth akan berbeda. Ia bisa lebih bahagia dan tidak perlu menikah dengan pria seperti Seth.”Apakah ini saatnya masa lalu Beth diungkap? Perempuan yang berada di hadapan Cayden ini pernah hampir menjadi besan keluarga Donnovan. Haruskah Cayden bersiap secara batin menghadapi kenyataan itu?“Ayah Be

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 39

    Beth merasakan tubuhnya mulai menghangat, meskipun ia tidak jadi menggunakan kain bekas spanduk untuk menutupi dirinya. Ia juga merasa tubuhnya diangkat. Samar-samar ia mencium aroma parfum yang biasa dipakai Cayden. Wah, apakah seperti ini rasanya dijemput ajal? pikirnya. Rupanya malaikat maut pun memakai parfum.Beth segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Cayden menemukannya dalam kondisi hampir telanjang, dengan tubuh penuh luka dan lebam.“Seth Heron harus membayar semua ini,” ujar Cayden dengan penuh amarah. “Lapor, Tuan. Kami telah menemukan lokasi mobil milik Seth Heron,” lapor salah satu anak buah George Amberforth. “Bagus. Bawa dia ke hadapanku sekarang juga,” perintah Cayden. Ia tidak berniat menyerahkannya kepada pihak kepolisian sebelum pria itu hancur di tangannya sendiri. “Orangnya sudah melarikan diri, Pak. Kami sedang melacaknya.” “KURANG AJAR!” seru Cayden dengan penuh kemarahan.***Malam setelah Beth dipukul hingga pingsan.Seth mendekati tubuh Beth yang ter

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 38

    Keesokan harinya, di penthouse milik Cayden.Sudah pukul tujuh pagi, namun Beth belum juga datang. Apakah ia sakit? Ini tidak seperti biasanya. Cayden meraih ponselnya untuk menghubungi perempuan itu. Terdengar nada sambung sebanyak tiga kali, namun Beth belum mengangkat. Pada nada keempat, akhirnya telepon diangkat.“Halo, Beth... mengapa tidak datang ke sini?”“Halo... Eh, ini saya menemukan tas di depan kost. Sepertinya pemiliknya menjatuhkannya,” terdengar suara seorang laki-laki yang tidak dikenali Cayden. Ada apa ini? Bagaimana ia bisa memegang ponsel Beth?“Saya akan segera ke sana,” ucap Cayden cepat. Ia langsung mengambil jaketnya, menyambar kunci mobil, lalu masuk ke lift pribadi. Perasaannya tidak tenang. Apa yang sebenarnya terjadi pada Beth?“Oke...” jawab suara di seberang singkat.Tak sampai satu jam, Cayden sudah tiba di depan kost Beth dan segera menelepon ponsel Beth kembali. Seseorang muncul dari balik gerbang; ia terlihat membawa tas milik Beth. Cayden segera turun

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 37

    Sekuat tenaga Beth berusaha memberontak, namun sekuat itu pula Seth mencengkeramnya, membuatnya tidak bisa bergerak. Tubuh mungil Beth tidak mampu melawan Seth yang saat itu tampak seperti kesetanan. Ia membekap mulut Beth dengan tangannya dan menyeret tubuh perempuan itu ke arah mobilnya yang terparkir di samping tempat indekos Beth. Daerah itu gelap dan sepi pada malam hari, wajar jika Beth tidak melihat mobil Seth sebelumnya.“Diam. Jangan coba-coba berteriak. Aku hanya ingin bicara sebentar. Tolong, jangan marah,” kata Seth dengan wajah memelas. Namun meskipun ia memohon, Beth tetap merasa ada yang tidak beres. Setelah kejadian siang tadi saat Seth mencegatnya di dekat kantor, Nina sudah mengingatkan Beth agar waspada karena besar kemungkinan Seth akan mengulanginya.“Kamu sudah gila, Seth!” teriak Beth.Seketika itu juga Seth meninju wajah Beth tepat di atas hidungnya. Gawat! Beth terkulai lemas. Seth menahan tubuhnya, membuka pintu belakang mobil, lalu dengan susah payah memas

  • Dibuang Karena Mandul, Diratukan Hot CEO   Bab 36

    Beth menghela napas, sepertinya ia tidak akan menceritakan kepada Cayden. Dulu, bersama Seth pun, Beth tidak pernah menceritakannya. Seth harus mencari tahu sendiri. Walau hanya sebagian, ia tahu siapa sosok mantan dari perempuan itu.Namun setelahnya, di benak Beth, dilema mulai menyeruak. Cepat atau lambat, Cayden pasti akan mengetahui masa lalunya. Lelaki seperti Cayden pasti akan mencari tahu dengan segala cara, termasuk dengan memanfaatkan kekuasaan dan uangnya. Bukankah begitu?Namun, Beth merasa hari ini belum waktunya. Ia akan memberitahu Cayden nanti, saat ia sudah siap membongkar kembali kenangan-kenangan yang selama ini ia simpan rapi—tak tersentuh selama lima tahun. Bentuk dan letaknya masih sama.Saat itu juga, Beth melingkarkan tangannya ke pinggang Cayden. Ia mencoba mengembalikan getaran yang kini ia rasakan untuk Cayden. Memang, sepengecut itulah Beth. Ia selalu mencari pelarian demi selamat dari bayang-bayang Charles. Dalam hati, ia meminta maaf kepada Cayden. Lagi-l

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status