Share

Bab 45

Penulis: Syala Yaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 45. Mengetahui Perasaanmu lewat Lembaran Buku

'Apa pun akan kulakukan asal kamu tetap berada di sisiku.'

(Yori Kristian Hirata)

******

Yori sangat mencintai Hana hingga ia lupa bagaimana cara untuk mengungkapkan dengan kata. Ia selalu berdoa suatu saat Hana akan menerima cinta. Ia akan mempertahankan pernikahan itu bagaimanapun caranya karena di dalam kehidupannya tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi, kecuali memang karena salah satu pihak menyerah untuk mencari solusi.

Hana mulai membaca buku Diary Yori, membuka-buka halaman buku secara serampangan, ia malas mengurutkan. Ia hanya mencari yang terdapat kata Adelia di dalam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 46

    Bab 46. Mengetahui Perasaanmu Sesungguhnya. 'Kebahagiaanku ketika kamu menerbitkan cahaya di wajahmu lagi, Hana.' (Yori K. Hirata) **** Setelah Hana membaca dan mengetahui isi perasaan suaminya melalui buku diari, kini perasannya diliputi kelegaan. Entah kenapa, beban di dalam hatinya kini berangsur terasa ringan. Meskipun ia masih memungkiri perasaannya sendiri, tetapi rasa menang atas Adelia membuatnya sangat bahagia. Ketika ia tidak juga berhasil memenangkan hati papahnya, Hana terpuruk. Bahkan kentalnya darah tak juga mampu menggoyahkan keinginan papahnya untuk menikahi selingkuhannya dan mengabaikan rasa sakit yang diderita Hana setelah kematian mamanya dalam kesedihan dihianati.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 47

    Bab 46 Rasaku yang Dalam'Jangan ada lagi kata perpisahan yang terucap, karena aku sayang dan tidak mau kehilangan kamu.'(Yori K. Hirata)*****Pagi sudah menjelang. Perasaan Hana terasa ringan. Memasak bersama ibu mertua, sarapan bersama seperti sebuah keluarga yang utuh. Ia tidak menyangka akan mendapatkan anugerah seindah ini. Sungguh, Hana sampai harus menitikkan air mata dengan pura-pura kepedasan. Ia sangat terharu dengan kasih sayang dan perhatian dari mertuanya.“Kalau cucu kita lahir, kayaknya bunda bakal beli rumah di sekitar sini, deh,” ujar Ayu dengan suara berapi-api.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 48

    Bab 48. Menanam Benih'Mari kita rajut kembali ikatan yang hampir kusut ini menjadi kisah yang lebih indah. Karena ini tentang cinta kita, jangan pernah ciptakan lagu sedih di dalamnya.'(Yori Kristian Hirata)*****Janji, sebuah kata yang mudah diucapkan. Namun, untuk konsisten menjaga agar bisa menepati ternyata tidak segampang yang dibayangkan. Hana menyadari sikap Yori dari awal tidak pernah berubah sama sekali. Masih baik dan perhatian. Akan tetapi, ia masih saja menyelipkan keraguan akan ketulusan hati pria tersebut. Entah, rasa benci terhadap laki-laki brengsek masih membekas di ulu hati.Saat ini kedua pasangan itu sedang berada di Rooftop.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 49

    Bab 49. Milikmu Seutuhnya'Senyummu alihkan segalanya.'(Yori Kristian Hirata)****Pagi yang indah, pasangan muda itu bergelut mesra dalam satu selimut yang sama. Sebuah pengalaman berharga baru saja selesai mereka lewati. Yori tak henti-hentinya memeluk dan menciumi bibir Hana sejak semalam.“Jangan jadi maniak, deh!” ancam Hana mendengus, tetapi Yori hanya nyengir kuda.“Nggak nyangka Hana bar-bar,” sahutnya.“Sudah dari dulu,” balas Hana tertawa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 50

    Bab 50. Fitting baju pengantin'Air mata, bukan lagi sebuah kedukaan melainkan kebahagiaan. Ingin kumenata hidup agar kelak saat kesulitan mendera, kedua tangan kita kokoh tidak pernah tercerai.'(Hana Aulia)******Hana pagi ini beres-beres rumah. Bayangannya terus saja tertuju pada kejadian semalam. Ia tidak menyangka sudah tidak menyandang status perawan lagi. Terdapat perasaan yang sukar untuk dijabarkan. Sebuah penyesalan yang mulai ditepisnya. Perempuan itu mencoba untuk membeli kesempatan untuk memaafkan hatinya dan menerima Yori sebagai suami.Noda merah menjadi saksi, dan Yori beberapa kali berterima kasih untuk kesempatan yang telah Hana berikan untuk masa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 51

    Bab 51. Nyanyian Halus Sang Mertua.'Kalau kamu merasa baik-baik saja. Aku tidak bisa begitu saja menerima.(Ayu Aning Hirata)****Suasana restoran tempat Hana makan siang tampak ramai. Namun, kesan itu tidak serta merta membuat meja tempat mereka memesan menu menjadi menyenangkan. Ayu maupun Yori tampak diam. Keduanya malah sibuk mengetik pesan di ponsel masing-masing. Hana pun hanya bisa mengalihkan pandangan ke arah jendela karena tidak suka berselancar di dunia maya hanya untuk menghindari sebuah percakapan. Bukan gayanya demikian.“Jadi kamu temenan sama anak tante selama tiga tahun?” tanya Ayu kemudian, tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 52

    Bab 52. Di Rumah Mertua (21+)'Jika kamu pelangi, maka aku akan menjadi rintik hujan yang menyertainya.'(Hana Aulia)****Selama perjalanan Yori hanya mengikuti mobil ibunya. Hana benar-benar memilih untuk bersama sang bunda karena merasa curiga bahwa malam ini Yori akan membawanya ke tempat yang aneh-aneh. Yori tidak percaya, bagaimana mungkin Hana memiliki fantasi liar seperti itu terhadap dirinya. Meski pada kenyataannya ia memang sangat mendambakan Hana siang dan malam.Mobil mereka kini telah melewati gerbang. Ayahnya, Harry terlihat menunggu di teras. Sudah menjadi pemandangan biasa setiap hari bagi Yori sejak masih kecil. Ayah atau ibunya akan bertindak sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 53

    Bab 53. Meminta Izin'Cinta itu tidak pernah menyakitkan saat kamu menempatkannya pada orang yang tepat. Seberapa pun kamu mencoba, ketika itu bukan garis takdir, maka hanya akan menjadi ilusi tanpa henti.'(Syala Yaya)*****Hana tampak senang siang ini. Setelah diantar Yori pulang, ia pun memilih untuk bersantai di rumah. Berkebun adalah pilihan terbaik hari ini. Membayangkan perkembangan bibit bunga yang sudah ditanam Yori beberapa hari lalu. Bunga matahari yang sudah membawa jiwa penasarannya tergugah.Dua puluh lima pot bunga berwarna putih sudah berjajar rapi. Yori bahkan sudah melengkapi penyiraman secara terintergrasi hingga ia tidak perlu lagi merasa takut tanaman yang menjadi koleksinya layu dan mati. Beberapa kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 64

    Bab 64. Kebahagiaan Yang Sempurna'Virus cinta menginfeksi tubuh berpusat pada hati. Campuran dari rasa kagum, cemburu, egois, sayang, dan juga rindu. Ia kuat, tetapi mampu merapuhkan. Ia ramah, tetapi sanggup menghancurkan. Hitam putih warnanya tergantung pada siapakah kita letakkan biangnya.'(Syala Yaya)*****Delapan bulan sudah berlalu, hidup berjalan dengan indah. Saat ini pasangan itu sedang menunggu kelahiran buah cinta mereka yang akan terlahir dua minggu lagi. Keduanya disibukkan dengan persiapan untuk menyambut dengan mendesain ulang kamar. Hana sangat antusias, tidak kalah dengan keluarga Yori yang kini sering berkunjung ke rumahnya.Setelah m

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 63

    Bab 63. Menikmati Kesabaran.'Tidak ada yang menang ketika memilih jalan untuk melepaskan genggaman silaturahmi. Keindahan saat kebersamaan terjalin harus pupus oleh keegoisan karena memaksakan keadaan untuk bisa memiliki.'(Syala Yaya)****Hana memandang Yori dalam diam. Ia lebih banyak menyimak obrolan mertuanya yang heboh dalam memilih nama yang kelak akan diberikan kepada calon anaknya kelak. Sebenarnya ia cukup bingung untuk ikut berkomentar. Ini bahkan terlalu cepat untuk membicarakan masalah itu berhubung kehamilannya baru menginjak enam minggu.“Cowok apa cewek, ya?” oceh Ayu belum berhenti berspekulasi.

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 62

    Bab 62. Kabar Bahagia.'Kebahagiaan tidak bisa diukur dari materi. Setiap saat bisa memeluk, mencium, dan mengucapkan selamat pagi saja rasanya sudah cukup.'(Hana Aulia Divandra)****Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Minggu berganti bulan dan semua bahkan tidak menyadarinya.Hana lebih sering ke rumah sakit untuk menemani ayahnya. Sambil menunggu kemoterapi dan berbagai pengobatan sebelum mendapatkan donor hati yang cocok, Hana pun mengisi waktunya dengan membuat gambar desain. Iwan yang melihat begitu seriusnya Hana bekerja, mendadak menitikkan air mata diam-diam. Seorang anak yang sering ia maki dengan kata-kata tidak pantas hanya karena tidak ko

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 61

    Bab 61. Hidup Dengan Perasaan Damai'Bila bibir masih mampu mengucapkan kata maaf dan sayang, maka lakukanlah. Sungguh, sebenci apa pun pada seseorang, dia masih memiliki hak untuk diberi kesempatan yang ke dua.'(Syala Yaya)****Hana mematung di ambang pintu. Ia tidak pernah dekat lagi dengan papahnya sejak mamah meninggal. Dunia mereka berdua seakan tersekat waktu dan keadaan. Hana merasa papah sudah membangun dunianya yang baru hingga sulit baginya untuk ikut masuk ke dalamnya.Hana menatap sekeliling ruang, tampak kosong. Perempuan itu pun sadar, Mila sama sekali tidak merawat papahnya. Kakinya pun kini melangkah maju untuk me

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 60

    Bab 60. Mengakhiri perang dingin.'Memaafkan masa lalu adalah cara efektif untuk membuang bayangan kelam saat menatap masa depan.'(Syala Yaya)*****Begitu tiba di rumah, Hana segera bergegas menghubungi papahnya. Tubuhnya sebenarnya cukup letih, tetapi wajah Yori lagi-lagi membuatnya terus bertanya-tanya. Ada apa dengan papahnya? Sayang sekali, kemudian ia pun memutuskan hubungan sepihak saat terdengar dari seberang suara papahnya menyahut panggilan.“Aku pergi sebentar, ya. Istirahatlah,” pamit Yori kemudian bergegas pergi.Yori segera menerima

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 59

    Bab 59. Bulan Madu 2'Jangan pernah lari dariku. Secepat apa pun kamu menghilang, aku akan tetap menemukanmu.'(Yori Kristian Hirata)*****Malam bertabur bintang. Cuaca sangat bagus untuk makan malam di teras yang terletak di samping area kamar dengan suasana terbuka dan menyatu dengan taman.Hana sudah siap, duduk berhadapan dengan Yori. Keduanya saling menautkan jemari tangan di atas meja. Saling memindai wajah satu sama lain diiringi senyuman. Mata berkabut asmara sangat terlihat jelas dari keduanya saat saling memandang.“Terima kasih sudah bersedia menjadi bagian dari hidup Yor

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 58

    Bab 58. Bulan Madu'Cinta, kenapa bisa seindah ini. Bila aku tidak pernah merasakan sakitnya saat putus, sudah kupastikan akan menggenggam cinta selamanya.'(Hana Aulia Divandra)****Keesokan harinya Hana dan Yori berangkat ke Gili Trawangan. Memilih tempat destinasi wisata tersebut karena sang bunda sudah menyewakan sebuah resort khusus berada di pantai sangat terpencil. Yori sangat kagum dengan keromantisan ayah dan bundanya saat berlibur. Pria itu tidak menyangka mereka berdua memiliki selera yang sama uniknya.“Bunda kamu keren,” bisik Hana ketika mereka berdua sudah dijemput oleh pihak resort setelah menggunakan fast boat dari Pelabuhan

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 57

    Bab 57. Resepsi Pernikahan'Izinkan aku sekali lagi untuk mengukuhkan, betapa berharganya kamu di dalam hidupku.'(Yori Kristian Hirata)*****Ballroom Hotel Santosa.Tidak seperti bulan lalu saat perayaan ulang tahun Yori yang ke-24. Kali ini acara digelar untuk resepsi pernikahan Yori dan Hana yang akadnya telah dilangsungkan bulan lalu di tempat yang sama.Yori dan Hana terlihat bahagia saat menyalami tamu yang hadir untuk memberikan ucapan selamat pada mereka. Sengaja tidak menerima kado maupun sumbangan. Dalam acara malam ini keluarga Hirata menggunakan momen itu dengan mengajak para tamu undanga

  • Diari Pengantar Jodoh   Bab 56

    Bab 56. Posisiku Sangat Berarti'Saat cinta sudah mulai tumbuh, kumohon tidak akan ada lagi halangan yang bisa memisahkan kita. Aku dan kamu selamanya. Menunggu malaikat kecil yang akan menyempurnakan kisah perjalanan rumah tangga kita.'(Yori Kristian Hirata)****Hana memasukkan suapan besar ke dalam mulutnya. Merasai setiap sensasi kuah menyegarkan yang menggoyang lidah. Sangat menyenangkan dan membuatnya senang. Makanan kesukaan mamahnya.Kerinduan pada sang mamah yang tiba-tiba menyentuh kalbu Hana, bukan lagi kesedihan melainkan perasaan cinta yang menggebu. Yori pun ikut memesan menu sama seperti Hana, menatap bahagia perempuan itu. Hana malam ini makan dengan sangat lahap

DMCA.com Protection Status