Share

Senyuman yang terasa tidak asing

“Masa minder dengan aroma parfum seharga 50 ribuan begitu. Apa kabarnya yang dulu pernah mempunyai parfum harga jutaan?” Pria yang mengaku wartawan asal ibukota itu kembali berbicara, dia melangkah santai mendekati kami yang berdiri di depan meja kasir.

Mataku menyipit mendengar ucapannya, seakan dia mengetahui kehidupan masa laluku. Rasanya pria tersebut sedang menyindirku, atau aku hanya merasa sendiri.

“Maaf, Mas-nya kenal sama aku?” tanyaku polos. Kutelisik wajahnya lebih teliti, siapa tahu bingkai di depanku ini memang seseorang di masa laluku.

Pria tersebut hanya mengangkat bahu sebagai jawaban, membuat rasa penasaranku kian membuncah.

“Yaelah, mana mungkin orang daerah seperti kita ini kenal dengan orang kota Mbak Selvi. Terlebih dari beda pulau lagi,” celetuk Tika seraya menyikut lenganku.

“Mbak Selvi ‘kan memang dari Pulau Jawa. Kamu lupa Tika?” Mbak Jum ikut menimpali.

“Alamak Jang! Aku lupa.” Tika menepuk jidatnya.

“Jangan-jangan Mas-nya ini salah seorang keluarga kamu, Mb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status