Jam pun menunjuk kan pukul 16:40 sore, Diana pun segera bergegas menuju ke kelas nya. Hari ini ia ada kelas pada jam 5 sore, ya Diana memang mengambil perkuliahan pada sore hari agar waktu pagi dan siang nya bisa ia gunakan untuk mencari pekerjaan atau pun sekedar membereskan kamar nya dan mencuci pakaian nya. Saat sampai I kelas ia pun duduk di dekat jendela tepat di barisan ketiga dari kursi depan, ia rasa ia akan lebih nyaman jika berada cukup jauh dari meja dosen. Semenjak lulus SMA Diana merasa diri nya telah banyak mengalami perubahan. Ia biasa nya sangat aktif dengan club seni baik drama atau pun dance, namun saat lulus dan memasuki dunia perkuliahan ia menjadi tidak tertarik sama sekali dengan hal hal yang biasa nya sangat ia sukai atau bisa di bilang adalah salah satu hobby nya. Mungkin salah satu alasan nya ialah lebih baik mencari pekerjaan dari pada menghabis kan waktu dengan hal yang tidak akan membuat nya terlihat, jika ia lebih memilih mendedikasi kan waktu nya untuk mencari pekerjaan mungkin akan menghasil kan sesuatu akan kerja keras nya selama ini. saat pelajaran di mulai, Diana pun mencoba untuk bisa berkonsetrasi di semester pertama nya ini. di semester pertama ini pelajaran yang di ajar kan pun adalah pelajaran yang ringan, ada beberapa mata kuliah yang wajib di ambil di setiap semester nya dan pada semester ini mata kuliah yang wajib ia ambil adalah mata kuliah pendidikan pancasila dan agama. Waktu pun semakin berjalan dengan cepat, dan tak terasa jam pun menunjuk kan pukul 10 malam, Diana dan yang lain nya pun baru keluar dari kelas dan mendapati suasana kampus sudah sangat sepi dan sunyi. beberapa lampu kelas pun sudah di matikan dan gerbang akan segera di tutup, sebelum ia pulang ke kost nya yang tidak terlalu jauh dari kampus, ia pun pergi untuk mencari makan malam sendirian. Di sekitaran pingggir jalan banyak berjajar jajanan dan makanan yang memang buka pada sore sampai malam hari, dan malam ini Diana memilih menu makanan pecel lele yang tempat nya cukup jauh dari kost nya tapi ia memilih Karena tidak terlalu ramai nya antrian yang terlihat. Ia tidak mau menungu lama karena sudah malam dan ia juga sudah merasa sangat lelah berjam jam duduk dan bergelut dengan pelajaran. Ia akan makan pecel yang ia beli di kost nya agar setelah makan ia bisa langsung merebahkan badan nya dan mencuci muka agar setelah itu ia bisa tidur nyeyak.
Diana pun menaruh pecel yang ia beli tadi di atas meja, saat pulang ada salah satu kucing yang mengikuti nya sejak berjalan melewati pintu depan tadi. Tempat kost baru yang ia tempati kini memang terdapat banyak kucing yang ada di sana, mereka di pelihara oleh penjaga kost dan para penghuni kost pun tidak keberatan sama sekali akan hal itu. Rasa nya ketika ia merasa lelah diri nya merasa lega saat salah satu kucing masuk ke dalam kamar nya dan menghapus rasa lelah nya itu, terkadang ketika ia merasa benar benar sangat merindukan suasana rumah, ia akan menceritakan nya kepada kucing yang biasa ia kasih makan. yang ia lakukan di pagi hari adalah mengerjakan tugas perkuliahan nya sambil menunggu panggilan interview dengan di temani es coffee yang ia buat sendiri, ia tidak terlalu suka berada di luar kamar nya dan setiap hari yang ia lakukan selalu mendengar kan musik, mengerjakan tugas tugas perkuliahan dan menonton film di laptop nya yang ia lakukan di kamar. Setelah waktu nya untuk kuliah tiba ia akan keluar, walau pun sebenar nya ia juga suka berkumpul sekedar berbincang dengan penjaga kost dan penghuni yang lain nya tapi bisa di bilang Diana lebih suka menutup diri nya.
Saat saat dimana ia telat bangun dan tertinggal oleh tukang sayur yang biasa nya lewat di depan gerbang adalah saat dimana yang paling menjengkel kan bagi Diana, ia tidak bisa makan dengan menu berbeda yang ia makan pasti nya mie instan di pagi hari dan mie instan di sore hari, ya itu jalan pintas bagi permasalahan menu makanan untuk Diana. Pagi ini ia akan sedikit bersantai menikmati hari libur nya dengan mencuci pakaian dan membereskan kamar nya, mungkin ia kan melanjut kan nya dengan menyetrika pakaian nya yang sebelum nya sudah penuh di keranjang pakaian. Biasanya nya pada hari libur seperti ini banyak penghuni kost yang akan pulang ke kerumah masing masing yang lokasi nya tidak terlalu jauh dari daerah Jakarta, jadi suasana di dalam kost pun akan terasa sangat sepi sudah umum nya bagi kost an putri kalau di tinggal beberapa penghuni nya yang notabene nya sangat aktif dan ramai maka dalam saat situasi seperti ini akan sangat terasa sepi nya.
“ Kalau di saat-saat kayak gini rasa nya kangen sama suasana rumah deh, tapi kenapa kalau udah di rumah rasa nya mau pergi dari rumah ? “ gumam Diana sambil menunggu setrikaan nya panas.
Karena merasa sangat bosan, ia pun memutar lagu kesukaan nya dan menyambung kan nya dengan speaker portable yang ia letak kan di atas meja belajar nya. Satu demi satu pakaian selesai ia setrika, tidak lupa juga ia menambahkan parfum pakaian saat akan menggosok kan setrikaan nya ke pakaian agar wandi dan segar. Setelah menyetrika Diana pun mencoba menelpon kakak nya dan menanyakan hal hal apa yang sudah terjadi di rumah belakangan ini setelah diri nya pergi merantau ke Ibu Kota.
“ halo~ assalamualaikum “ sahut Diana.
“waalaikum salam, kenapa dek ? “ sahut kakak nya Diana di ujung telepon.
“ enggak apa-apa orang pengen telepon, lagi libur nih ibu mana ? “
“ ada, bentar “
“ Halo assalamualaikum …. “ terdengar suara ibu nya Diana dari ujung telepon.
“waalaikum salam,Ibu… ibu lagi ngapain ? “
“ lagi kumpul nih makan kerupuk basah, kamu udah masuk kerja ? “
“ belum bu, masih nunggu panggilan, tapi udah ngirim lamaran ke mana mana kok bu “
“ uang kamu masih ada gak ? ayah kirimin paling tanggal 1 soal nya gaji nya sekarang turun nya lambat kadang juga 2 kali “
“ Masih ada kok bu, cukup lah sampai tanggal segitu, stok mie juga masih ada sama telur “
“ yaudah jaga-jaga ya, jangan bandel, jangan boros semoga aja cepet di terima kerja dek”
“ iya bu, udah ya adek lagi masak buat makan, laper nih habis nyuci sama nyetrika baju, assalamualaikum “
“ iya, waalaikum salam “
Diana pun menutup teleponya, suasana yang ia tunjuk kan saat menelpon tadi adalah sebuah kebohongan agar diri nya bisa bertahan dengan pesan pesan sang ibu. Ia benar-benar tidak baik-baik saja, uang saku nya pun hanya cukup untuk 5 hari tanpa pegangan untuk melakukan interview nanti, stok mie dan telur nya memang cukup untuk mengganjal dan menghemat sampai tanggal 1. Setidak nya ia berbohong untuk kebaikan keluarga nya agar tidak terlalu cemas dengan diri nya yang merantau dan jauh dari orang tua, namun harus bagaimana pun ia harus tetap kuat dan mandiri jika masalah nya itu tidak terlalu rumit dan bisa ia hadapi sedikit demi sedikit.
Setelah menelepon keluarga nya yang berada di kampung, Diana pun kembali membereskan buku-buku nya. Ketika ia keluar dari kamar nya langit pun terlihat mulai mendung dan angin bertiup cukup kencang di luar pertada akan segera turun nya hujan, melihat hal itu Diana pun segera mengangkat jemuran pakaian nya dan menggantung kan nya di paku yang ada di belakang pintu kamar nya. Akhir-akhir ini di memang sudah mulai sering turun hujan di daerah Jakarta dan sekitar nya, biasa nya di pagi hari atau bahkan seharian hujan yang terkadang turun dengan lebat nya. Diana tidak akan keluar kamar setelah ini Karena ya di waktu hujan lah saat saat yang tepat untuk nya tidur, di saat saat hati nya merasa sangat lelah dan pikiran nya kacau menangis sampai tidur adalah pilihan yang sangat tepat untuk nya agar ketika ia membuka mata nya ia melupakan semua masalah nya. Ia pun merebahkan diri nya dan menutupi mata nya dengan tangan nya, sambil merebahkan diri nya ia pun meneteskan air mata nya sedikit dem
Angin berhembus dengan lembutnya menyapu tiap helai rambut Diana yang tengah berdiri di jembatan penyebrangan yang berada tidak jauh dari stasiun kereta. Hari ini ia sudah menjalani interview di salah satu restoran cepat saji yang berada tidak jauh dari stasiun kereta Pasar Minggu, dirinya akan menunggu selama satu minggu untuk mendapatkan kabar diterima atau tidaknya ia bekerja sebagai pramusaji di restoran tersebut. Diana pun menoleh ke arah sekitar nya, banyak orang-orang yang berlalu lalang di sekitar nya dengan wajah yang berseri-seri. “ sudah sejauh ini aku melangkah, aku tidak bisa kembali ke titik awal lagi “ sahut Diana pelan.Saat hanyut di dalam pikiran ya, Diana pun tiba-tiba mengingat Fahri. Sudah sangat lama ia tidak melihat nya dan hanya melihat melalui postingan yang fahri buat di media social nya. Diana pun membuka handphone nya dan membaca ulang pesan-pesan yang dulu Fahri kirim kan untuk Diana, jauh
Saat tengah bercanda tawa dengan Bella,Dinda, Nadia,dan Sarah tiba-tiba sebuah pesan masuk dari salah satu teman online Diana yang tinggal di salah satu daerah di Jakarta Selatan. Melihat notifikasi tersebut, Diana pun langsung bergegas untuk membuka handphone miliknya. Temannya memberitahukan jika dirinya akan mengunjungi nya dalam waktu dekat, sekedar ingin tahu langsung bagaimana keadan Diana dan dimana lokasi tempatnya menetap. Diana pun hanya membalas nya dengan mengetikkan kat “ iya” tanpa melanjutkan kalimat nya lagi dan langsung mengirimkn pen tersebut pada temannya.“ temen-temen, hari minggu nanti kalian pulang gak ke rumah kalian ? “Mendengarkan pertayaan dari Diana tersebut, mereka pun langsung menjawabnya dengan cepat terlebih Bella yang memang setiap minggu akan pulang dan kembali setelah perkuliahan masuk.“ aku biasa sih pulang ““ Kamu emang gak pulang lagi Diana ?”“ kayak nya
Pagi pun datang dan memberikan harapan baru pada semua orang untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, hari ini adalah hari yang baik untuk Diana karena dirinya mendapatkan sebuah Email dari restaurant yang saat itu mewawancarainya dan mengatakan bahwa dirinya lolos dan bisa bekerja di restaurant tersebut mulai hari ini. Raut wajah yang ceria pun muncul di wajah Diana yang tengah berdandan tipis sebelum pergi bekerja di hari pertamanya, ia pun memakai pakaian kemeja dan sepatu spokat dengan kaus kaki putih semata kaki. Ia pun keluar dari kamar nya dan menyapa penjaga kost an ynag tengah mengepel lantai dapur.“ pagi bu, kalau temen-temen aku ke kamar aku terus nanyain kenapa aku gak ada bilang ya bu aku nya masuk kerja ““ Alhamdulillah kalau udah kerja, kamu kerja di dimana Diana ? ““ di dekat sekitaran stasiun kok bu, waktu nya juga gak terlalu mepet sama jam kuliah kok. Aku berangkat ya bu, permisi … “&ldqu
waktu pun sudah menunjukkan pukul 03:30 sore, jam kerja Diana pun sudah habis, ia pun langsung bergegas merapikan dirinya dan mengambil tas nya, ia pun pamit kepada yang lain nya untuk pulang duluan karena dirinya ada jadwal perkuliahan nanti pukul 6 sore dan ia masih memilik waktu yang cukup untuk beristirahat dan mereview pelajaran yang akan ia pelajari di kampus nanti. Diana pun kembali berjalan sebentar ke arah terminal angkot dan menunggu angkot yang kebetulan melalui jalan arah ke kost an dirinya, sambil menunggu ia pun mendengar kan musik di hanphone nya dan memutar lagu-lagu yang sekiranya mengandung hal yang dapat membuat lelahnya sedikit terobati. Diana bahkan mencoba untuk menahan rasa kantuk nya dengan melakukan hal yang tidak penting seperti memainkan kukunya dan membaca buku novel yang ia bawa di tas nya, ia sengaja membawanya untuk sekedar menemaninya dan membuat nya terlihat sibuk jika saat bekerja dirinya merasa kesepian.saat nanti
Diana POVmalam perlahan semakin larut dan saat itu tengah turun hujan, aku dan teman-temanku lain nya terhenti di depan lobi kampus menunggu hujan reda. padahal ini sudah pukul 10 malam, dan hujan mulai turun pada pukul 6 sore tapi hujan masih saja tidak reda dan malah terus turun dengan lebat nya dengan di iringi angin yang cukup kencang yang membuat suasana menjadi terasa sangat dingin menusuk ke tulang. aku belum mengirim kan pesan kepada kakak ku tentang kabar baik mengenai diriku, biasa nya kakak ku akan tidur larut malam karena bermain game atau pun sekedar mempelajari pelajaran untuk tugas jurnal nya nanti. yang aku rasakan saat ini hanya lapar dan kedinginan, padahal aku menggunakan hoodie tambahan yang menutupi kos putih ku yang berlengan pendek tapi angin nya terlalu dingin sampai membuatku ingin tidur.aku melihat ke arah sekeliling ku yang lain sudah siap menerobos hujan karena lokasi rumah nya memang cukup jauh, dan jika me
mengapa saat aku terus berlari dari kenyataan semua nya malah terus terlihat semakin jelas dan menampar diriku agar terbangun dan menerima semua nya, dan aku sudah bangun dari semua nya, dari tidur ku yang sudah terlalu panjang dan melelahkan. perlahan aku mulai menjalani hari-hari ku dengan penuh semangat dan warna yang sudah lama aku cari, mungkin semua ini karena uang hahaha. Karena mendapatkan pekerjaan aku malah merasa jika ini adalah kebahagiaan diriku dan karena uang aku menjadi lebih giat dalam bekerja dan menjalani hari ku, apa selama ini overthinking adalah karena aku tidak punya uang?. Di pagi hari kendaraan sudah terlihat sangat ramai berlalu lalang di jalan, semua orang yang bekerja di kantor sudah datang dengan sangat pagi nya dan terlihat sangat disiplin oleh waktu mereka, begitu juga aku yang sengaja datang pagi agar tidak terlambat karena biasa nya aku akan tidur sejenak setelah aku sudah rapih. Dulu saat aku masih SMA aku sering melakukan hal itu, aku
Aku melihat semakin siang pelanggan mulai semakin banyak yang berdatangan. Semua orang nampak sangat sibuk dengan tugas nya masing-masing, karena terlalu banyak berdiri akhirnya membuat bahu ku terasa remuk dan tulang belakang ku terasa sakit dan hal itu yang langsung membuat mood ku menjadi buruk. Walaupun demikian, aku harus tetap berusaha terlihat ramah di depan para pelanggan restaurant dan berusaha melayani mereka dengan baik. Lagi pula hari ini cuaca nya benar-benar cukup panas dan tidak seperti biasanya, keadaan seperti ini adalah keadaan yang langsung membuat insting ku berkata " jika saat seperti ini akan lebih enak jika minum air dingin ataupun es campur ".Mungkin hari ini aku terlihat sedikit pendiam dan tidak banyak bicara dan ceria seperti kemarin, entah karena terbawa dengan suasana hati yang tidak sedang baik, atau mungkin karena nada bicara Radit ya
Dengan mata yang masih memperhati kan mereka, aku melihat bagaimana rasa takut mereka terlihat di depan mata ku sendiri. Aku berdiri tepat di samping Radit sambil berbincang dengan nya tentang apa yang sebenar nya terjadi di antara aku dan mereka teman-teman ku, Radit hanya tersenyum dan mendukung apa yang membuat diri ku bisa tersenyum, tapi sangat di sayang kan Radit tidak mengerti apa maksud ku dan ia masih belum bisa melihat seperti apa diri ku yang sebenar nya ini. Seseorang akan menunjuk kan siapa diri nya di kala mereka tengah marah, dan emosi yang sudah lama aku pendam selama ini akhir nya aku lepas kan juga.Di saat aku memainkan emosi ku terhadap mereka, aku pun tidak melupakan bagaimana tugas ku di sana. setiap kali pelanggan sudah selesai makan aku akan langsung membereskan meja tesebut dan kembali berdiri di dekat kasir untuk melihat bagaimana teman-teman ku, apakah mereka bisa memakan makanan mereka dengan tenang tanpa ada nya rasa bersalah dengan ap
Dengan semangat baru ku, aku merasa jika semua yang aku kerjakan sangat lah ringan dan terasa sangat mudah. Aku seperti telah kembali menemukan siapa diri ku sendiri di dalam masa yang sudah sangat berbeda ini, saat semua nya seudah selesai mbak Arni pun membuka Restaurant dan kembali ke tempat nya, sedang kan aku pun berdiri sebentar di depan pintu dapur untuk menunggu para pelanggan yang akan datang nanti nya. kini aku perlahan bisa mengatasi semua rasa yang selalu saja mengganggu ku setiap hari nya, perasan down yang hanya akan muncul kembali di saat diri ini merasa tidak lagi berguna dan terabai kan, tapi hari ini aku malah bersikap masa bodo akan semua hal itu, seperti apa yang aku rasakan kemarin di saat aku melihat teman ku mengabaikan diri ku, seharus nya aku saat ini tengah down dan itu yang mereka semua ingin kan bukan? tapi sekarang aku adalah Ratu di dalam hidup ku sendiri, aku lah peran utama di dalam hidup ku, dan tidak akan aku biarkan seseorang mengendali kan diri ku
Untung saja Aku dan Radit pulang pada pukul sembilan malam atau pun pukul sepuluh malam, karena saat ini saja Aku dan Radit sampai pada Kost tepat pukul sebelas malam. Suasana di sekitaran kost pasti nya sudah sangat sunyi, tidak sengaja Aku dan Radit berpapasan dengan beberapa penghuni kost yang lain nya di depan gerbang dengan pakaian yang sangat minim,mereka baru saja keluar dari kost dan akan pergi ke club malam. Suasana seperti ini seperti hal yang sudah biasa kami lihat dan seperti menjadi sebuah hal yang biasa bagi yang lain nya." Radit, terima kasih ya udah anterin aku sampai di kost an."" Iya sama-sama. Yaudah langsung masuk aja, langsung istirahat besok harus pergi kerja kan."" emm..Iya"Radit pun memutar kan motor nya dan perlahan pergi dari pandangan ku, dengan perlahan aku membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam kost, Aku berjalan mengambil langkah yang kecil, saat aku akan berbelok menuju kamar ku tiba-tiba aku mendengar sua
" Din, kamu baik-baik aja? "" Aku baik-baik aja, lebih baik gak usah bahas masalah aku ya."" emmm..ok "Aku pun tersenyum di depan Radit, menyembunyikan rasa tidak nyaman akan pertanyaan yang tadi di lontar kan oleh diri nya tadi, tapi aku tidak mau terbawa suasana karena Radit tidak tahu apa-apa tentang masalah ku di masa lalu. Aku dan Radit pun akhir nya melanjutkan langkah kami berdua dan kembali menikmati angin malam, di saat seperti ini entah kenapa aku merasa mulai lapar,seharus nya sebelum pergi aku makan terlebih dahulu kalau pun aku makan bakso sekarang pasti nya tetap akan merasa kan lapar lagi beberapa menit kemudian.Jika seperti ini rasa nya aku ingin selalu berjalan-jalan di malam hari untuk menyegar kan pikiran ku, tapi apa daya aku ada perkuliahan pada malam hari dan itu juga mungkin bisa di katakan sebagai jalan-jalan walaupun hanya melihat pemandangan berbagai macam kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. semua usaha pasti nya aka
Radit mengajak ku untuk berjalan-jalan di sekitaran taman yang ada di Monumen nasional atau yang lebih di kenal sebagai Monas, mungkin adalah ini pertama kali nya aku pergi di saat matahari sudah tenggelam oleh malam yang kini di penuhi bintang-bintang yang menghiasi langi yang gelap. Aku sangat dengan hanya menikmati angin malam di luar, entah kenapa membuat pikiran ku sedikit lebih rileks dari sebelum nya, walau pun aku sempat mengingat hal ynag terjadi sore tadi tapi sekarang aku tidak mau mengambil pusing." Suasana nya Ramai ya--" bisik ku pada Radit." Ya nama nya juga tempat wisata, kalau mau sepi ya di hutan."" hutan rame juga sih.."" Jangan ngomong hal yang gak berbobot deh Din."" Ya kan nama nya juga nanya, kalau gak mau jawab juga kan bisa tinggal bilang aja."Radit yang berjalan di depan ku itu pun langsung menghenti kan langkah nya, yang membuat diriku menabrak diri nya." kamu itu orang nya emang suka ngaj
Hari demi hari terus berjalan, tugas kuliah ku pun semakin menumpuk dan membuat aku kembali sulit untuk tidur cepat. Sikap Radit pada ku pun perlahan berubah menjadi lebih baik, entah ini berkaitan dengan gaya rambut yang aku pilih waktu itu atau bukan tapi aku rasa itu lebih baik dari pada saling sindir saat berbicara di dalam satu ruang lingkup. Ia sering membelikan ku sebuah buku satra dan novel dan sesekali mengirimkan makanan untuk ku saat malam, membuat aku sedikit merasa lega karena ada yang masih perhatian terhadap diri ku.Sejak aku bekerja, aku menjadi tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan teman-teman kost ku lagi, bahkan di saat waktu libur ku pun aku malah di sibuk kan dengan tugas kuliah, mencuci pakaian, dan menyetrika pakaian. Mungkin itu adalah alasan mengapa teman-teman ku perlahan terasa jauh dari ku, yang bisa aku lakukan saat ini adalah menyibuk kan diri ku sendiri agar aku tidak merasa kan kesepian di dalam hati ku lagi. Aku bisa menjadi diri ku yan
Hari ini benar-benar adalah hari yang terasa sangat melelah kan untuk ku, saat jam istirahat tadi aku mendapati sebuah pesan dari kak Fahri yang langsung membuat suasana hati ku mulai terasa berbeda. Aku merasa kan jika aku tengah kembali sampai pada titik terendah ku, dan satu-satu nya kelemahan ku adalah masa lalu dan semua kenangan yang pernah terjadi sana. saat sampai ke kost seharus nya aku sudah tertidur dengan nyeyak di tempat tidur ku, dan bermimpi dengan indah nya, tapi yang terjadi saat ini adalah terdiam nya diri ku di ruangan ini. MUngkin kah masa lalu yang aku jalani adalah sebuah kesalahan diri ku, seharus nya jika saat itu aku tahu jika kak Fahri tidak membalas perasaan ku, harus nya aku mundur dan menjauh dari nya bukan nya malah mendekat di saat ia hanya ingin bermain-main.Aku memang tidak bisa membaca atau pun menebak bagaimana isi hati dari seorang Fahri yang yang menjadi peran utama dalam masa lalu ku yang kurang baik ini, sifat yang s
Hari ini aku dan Radit pergi bersama ke restaurant, kami berdua pergi dari apartemen pada pagi-pagi buta karena aku harus kembali ke kost an ku terlebih dahulu untuk mengganti pakaian ku. Radit menunggu ku di depan gerbang kost dan aku pun masuk dengan perlahan ke dalam kost an karena takut membuat yang lain bangun, dengan cepat aku berlari kecil menuju kamar ku dan seperti biasa nya para kucing lah yang akan menyambut ku dengan ramah. Sejenak aku membaringkan tubuh ku di tempat tidur dan memejam kan mata ku sebentar, dengan menghela nafas berat, aku pun mencoba untuk kembali bangkit dari tempat ku dan membuka lemari untuk berganti pakaian, aku melihat ke arah keranjang pakaian kotor ku yang sudah mulai terisi penuh tengah menyapa ku untuk segera di eksekusi.Karena tidak ada baju yang formal lagi, akhir nya aku pun mengambil sebuah kemeja berwarna hitam dengan celana jeans yang berwarna hitam juga, kembali aku merapikan riasan wajah ku yang tipis agar terlihat natural,
Aku pun perlahan membuka mata ku, yang aku rasa kan pertama kali adalah rasa sakit pada kepala ku yang sangat amat kuat. Aku mulai melihat ke arah sekeliling ku dan seperti nya diriku sangat asing pada tempat ini, aku pun menduduk kan badan ku dan mencoba berbaur dengan sekitar, sampai akhir nya pandangan ku pun terhenti pada seseorang. " Astaga!" aku pun terkejut dengan apa yang aku lihat di depan ku, mengapa Radit hanya memakai handuk dan menutupi bagian bawah nya saja." Tenang aja, aku gak apa-apain kamu kok " sahut radit yang tengah mengering kan rambut nya dengan handuk kecil.Dengan sangat cepat aku pun meraba-raba tubuh ku dan memeriksa nya apakah semua nya masih aman atau Radit sudah berbuat kotor pada ku, " syukurlah .... " semua nya masih aman, tapi kenapa Radit begitu konyol nya malah berjalan menghampiri diriku dengan keadaan seperti itu." tadi kamu pas nangis kayak nya kelelahan dan langsung ketiduran, aku mau nanya alamat kost an kamu