Jam pun menunjuk kan pukul 16:40 sore, Diana pun segera bergegas menuju ke kelas nya. Hari ini ia ada kelas pada jam 5 sore, ya Diana memang mengambil perkuliahan pada sore hari agar waktu pagi dan siang nya bisa ia gunakan untuk mencari pekerjaan atau pun sekedar membereskan kamar nya dan mencuci pakaian nya. Saat sampai I kelas ia pun duduk di dekat jendela tepat di barisan ketiga dari kursi depan, ia rasa ia akan lebih nyaman jika berada cukup jauh dari meja dosen. Semenjak lulus SMA Diana merasa diri nya telah banyak mengalami perubahan. Ia biasa nya sangat aktif dengan club seni baik drama atau pun dance, namun saat lulus dan memasuki dunia perkuliahan ia menjadi tidak tertarik sama sekali dengan hal hal yang biasa nya sangat ia sukai atau bisa di bilang adalah salah satu hobby nya. Mungkin salah satu alasan nya ialah lebih baik mencari pekerjaan dari pada menghabis kan waktu dengan hal yang tidak akan membuat nya terlihat, jika ia lebih memilih mendedikasi kan waktu nya untuk mencari pekerjaan mungkin akan menghasil kan sesuatu akan kerja keras nya selama ini. saat pelajaran di mulai, Diana pun mencoba untuk bisa berkonsetrasi di semester pertama nya ini. di semester pertama ini pelajaran yang di ajar kan pun adalah pelajaran yang ringan, ada beberapa mata kuliah yang wajib di ambil di setiap semester nya dan pada semester ini mata kuliah yang wajib ia ambil adalah mata kuliah pendidikan pancasila dan agama. Waktu pun semakin berjalan dengan cepat, dan tak terasa jam pun menunjuk kan pukul 10 malam, Diana dan yang lain nya pun baru keluar dari kelas dan mendapati suasana kampus sudah sangat sepi dan sunyi. beberapa lampu kelas pun sudah di matikan dan gerbang akan segera di tutup, sebelum ia pulang ke kost nya yang tidak terlalu jauh dari kampus, ia pun pergi untuk mencari makan malam sendirian. Di sekitaran pingggir jalan banyak berjajar jajanan dan makanan yang memang buka pada sore sampai malam hari, dan malam ini Diana memilih menu makanan pecel lele yang tempat nya cukup jauh dari kost nya tapi ia memilih Karena tidak terlalu ramai nya antrian yang terlihat. Ia tidak mau menungu lama karena sudah malam dan ia juga sudah merasa sangat lelah berjam jam duduk dan bergelut dengan pelajaran. Ia akan makan pecel yang ia beli di kost nya agar setelah makan ia bisa langsung merebahkan badan nya dan mencuci muka agar setelah itu ia bisa tidur nyeyak.
Diana pun menaruh pecel yang ia beli tadi di atas meja, saat pulang ada salah satu kucing yang mengikuti nya sejak berjalan melewati pintu depan tadi. Tempat kost baru yang ia tempati kini memang terdapat banyak kucing yang ada di sana, mereka di pelihara oleh penjaga kost dan para penghuni kost pun tidak keberatan sama sekali akan hal itu. Rasa nya ketika ia merasa lelah diri nya merasa lega saat salah satu kucing masuk ke dalam kamar nya dan menghapus rasa lelah nya itu, terkadang ketika ia merasa benar benar sangat merindukan suasana rumah, ia akan menceritakan nya kepada kucing yang biasa ia kasih makan. yang ia lakukan di pagi hari adalah mengerjakan tugas perkuliahan nya sambil menunggu panggilan interview dengan di temani es coffee yang ia buat sendiri, ia tidak terlalu suka berada di luar kamar nya dan setiap hari yang ia lakukan selalu mendengar kan musik, mengerjakan tugas tugas perkuliahan dan menonton film di laptop nya yang ia lakukan di kamar. Setelah waktu nya untuk kuliah tiba ia akan keluar, walau pun sebenar nya ia juga suka berkumpul sekedar berbincang dengan penjaga kost dan penghuni yang lain nya tapi bisa di bilang Diana lebih suka menutup diri nya.
Saat saat dimana ia telat bangun dan tertinggal oleh tukang sayur yang biasa nya lewat di depan gerbang adalah saat dimana yang paling menjengkel kan bagi Diana, ia tidak bisa makan dengan menu berbeda yang ia makan pasti nya mie instan di pagi hari dan mie instan di sore hari, ya itu jalan pintas bagi permasalahan menu makanan untuk Diana. Pagi ini ia akan sedikit bersantai menikmati hari libur nya dengan mencuci pakaian dan membereskan kamar nya, mungkin ia kan melanjut kan nya dengan menyetrika pakaian nya yang sebelum nya sudah penuh di keranjang pakaian. Biasanya nya pada hari libur seperti ini banyak penghuni kost yang akan pulang ke kerumah masing masing yang lokasi nya tidak terlalu jauh dari daerah Jakarta, jadi suasana di dalam kost pun akan terasa sangat sepi sudah umum nya bagi kost an putri kalau di tinggal beberapa penghuni nya yang notabene nya sangat aktif dan ramai maka dalam saat situasi seperti ini akan sangat terasa sepi nya.
“ Kalau di saat-saat kayak gini rasa nya kangen sama suasana rumah deh, tapi kenapa kalau udah di rumah rasa nya mau pergi dari rumah ? “ gumam Diana sambil menunggu setrikaan nya panas.
Karena merasa sangat bosan, ia pun memutar lagu kesukaan nya dan menyambung kan nya dengan speaker portable yang ia letak kan di atas meja belajar nya. Satu demi satu pakaian selesai ia setrika, tidak lupa juga ia menambahkan parfum pakaian saat akan menggosok kan setrikaan nya ke pakaian agar wandi dan segar. Setelah menyetrika Diana pun mencoba menelpon kakak nya dan menanyakan hal hal apa yang sudah terjadi di rumah belakangan ini setelah diri nya pergi merantau ke Ibu Kota.
“ halo~ assalamualaikum “ sahut Diana.
“waalaikum salam, kenapa dek ? “ sahut kakak nya Diana di ujung telepon.
“ enggak apa-apa orang pengen telepon, lagi libur nih ibu mana ? “
“ ada, bentar “
“ Halo assalamualaikum …. “ terdengar suara ibu nya Diana dari ujung telepon.
“waalaikum salam,Ibu… ibu lagi ngapain ? “
“ lagi kumpul nih makan kerupuk basah, kamu udah masuk kerja ? “
“ belum bu, masih nunggu panggilan, tapi udah ngirim lamaran ke mana mana kok bu “
“ uang kamu masih ada gak ? ayah kirimin paling tanggal 1 soal nya gaji nya sekarang turun nya lambat kadang juga 2 kali “
“ Masih ada kok bu, cukup lah sampai tanggal segitu, stok mie juga masih ada sama telur “
“ yaudah jaga-jaga ya, jangan bandel, jangan boros semoga aja cepet di terima kerja dek”
“ iya bu, udah ya adek lagi masak buat makan, laper nih habis nyuci sama nyetrika baju, assalamualaikum “
“ iya, waalaikum salam “
Diana pun menutup teleponya, suasana yang ia tunjuk kan saat menelpon tadi adalah sebuah kebohongan agar diri nya bisa bertahan dengan pesan pesan sang ibu. Ia benar-benar tidak baik-baik saja, uang saku nya pun hanya cukup untuk 5 hari tanpa pegangan untuk melakukan interview nanti, stok mie dan telur nya memang cukup untuk mengganjal dan menghemat sampai tanggal 1. Setidak nya ia berbohong untuk kebaikan keluarga nya agar tidak terlalu cemas dengan diri nya yang merantau dan jauh dari orang tua, namun harus bagaimana pun ia harus tetap kuat dan mandiri jika masalah nya itu tidak terlalu rumit dan bisa ia hadapi sedikit demi sedikit.
Setelah menelepon keluarga nya yang berada di kampung, Diana pun kembali membereskan buku-buku nya. Ketika ia keluar dari kamar nya langit pun terlihat mulai mendung dan angin bertiup cukup kencang di luar pertada akan segera turun nya hujan, melihat hal itu Diana pun segera mengangkat jemuran pakaian nya dan menggantung kan nya di paku yang ada di belakang pintu kamar nya. Akhir-akhir ini di memang sudah mulai sering turun hujan di daerah Jakarta dan sekitar nya, biasa nya di pagi hari atau bahkan seharian hujan yang terkadang turun dengan lebat nya. Diana tidak akan keluar kamar setelah ini Karena ya di waktu hujan lah saat saat yang tepat untuk nya tidur, di saat saat hati nya merasa sangat lelah dan pikiran nya kacau menangis sampai tidur adalah pilihan yang sangat tepat untuk nya agar ketika ia membuka mata nya ia melupakan semua masalah nya. Ia pun merebahkan diri nya dan menutupi mata nya dengan tangan nya, sambil merebahkan diri nya ia pun meneteskan air mata nya sedikit dem
Angin berhembus dengan lembutnya menyapu tiap helai rambut Diana yang tengah berdiri di jembatan penyebrangan yang berada tidak jauh dari stasiun kereta. Hari ini ia sudah menjalani interview di salah satu restoran cepat saji yang berada tidak jauh dari stasiun kereta Pasar Minggu, dirinya akan menunggu selama satu minggu untuk mendapatkan kabar diterima atau tidaknya ia bekerja sebagai pramusaji di restoran tersebut. Diana pun menoleh ke arah sekitar nya, banyak orang-orang yang berlalu lalang di sekitar nya dengan wajah yang berseri-seri. “ sudah sejauh ini aku melangkah, aku tidak bisa kembali ke titik awal lagi “ sahut Diana pelan.Saat hanyut di dalam pikiran ya, Diana pun tiba-tiba mengingat Fahri. Sudah sangat lama ia tidak melihat nya dan hanya melihat melalui postingan yang fahri buat di media social nya. Diana pun membuka handphone nya dan membaca ulang pesan-pesan yang dulu Fahri kirim kan untuk Diana, jauh
Saat tengah bercanda tawa dengan Bella,Dinda, Nadia,dan Sarah tiba-tiba sebuah pesan masuk dari salah satu teman online Diana yang tinggal di salah satu daerah di Jakarta Selatan. Melihat notifikasi tersebut, Diana pun langsung bergegas untuk membuka handphone miliknya. Temannya memberitahukan jika dirinya akan mengunjungi nya dalam waktu dekat, sekedar ingin tahu langsung bagaimana keadan Diana dan dimana lokasi tempatnya menetap. Diana pun hanya membalas nya dengan mengetikkan kat “ iya” tanpa melanjutkan kalimat nya lagi dan langsung mengirimkn pen tersebut pada temannya.“ temen-temen, hari minggu nanti kalian pulang gak ke rumah kalian ? “Mendengarkan pertayaan dari Diana tersebut, mereka pun langsung menjawabnya dengan cepat terlebih Bella yang memang setiap minggu akan pulang dan kembali setelah perkuliahan masuk.“ aku biasa sih pulang ““ Kamu emang gak pulang lagi Diana ?”“ kayak nya
Pagi pun datang dan memberikan harapan baru pada semua orang untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, hari ini adalah hari yang baik untuk Diana karena dirinya mendapatkan sebuah Email dari restaurant yang saat itu mewawancarainya dan mengatakan bahwa dirinya lolos dan bisa bekerja di restaurant tersebut mulai hari ini. Raut wajah yang ceria pun muncul di wajah Diana yang tengah berdandan tipis sebelum pergi bekerja di hari pertamanya, ia pun memakai pakaian kemeja dan sepatu spokat dengan kaus kaki putih semata kaki. Ia pun keluar dari kamar nya dan menyapa penjaga kost an ynag tengah mengepel lantai dapur.“ pagi bu, kalau temen-temen aku ke kamar aku terus nanyain kenapa aku gak ada bilang ya bu aku nya masuk kerja ““ Alhamdulillah kalau udah kerja, kamu kerja di dimana Diana ? ““ di dekat sekitaran stasiun kok bu, waktu nya juga gak terlalu mepet sama jam kuliah kok. Aku berangkat ya bu, permisi … “&ldqu
waktu pun sudah menunjukkan pukul 03:30 sore, jam kerja Diana pun sudah habis, ia pun langsung bergegas merapikan dirinya dan mengambil tas nya, ia pun pamit kepada yang lain nya untuk pulang duluan karena dirinya ada jadwal perkuliahan nanti pukul 6 sore dan ia masih memilik waktu yang cukup untuk beristirahat dan mereview pelajaran yang akan ia pelajari di kampus nanti. Diana pun kembali berjalan sebentar ke arah terminal angkot dan menunggu angkot yang kebetulan melalui jalan arah ke kost an dirinya, sambil menunggu ia pun mendengar kan musik di hanphone nya dan memutar lagu-lagu yang sekiranya mengandung hal yang dapat membuat lelahnya sedikit terobati. Diana bahkan mencoba untuk menahan rasa kantuk nya dengan melakukan hal yang tidak penting seperti memainkan kukunya dan membaca buku novel yang ia bawa di tas nya, ia sengaja membawanya untuk sekedar menemaninya dan membuat nya terlihat sibuk jika saat bekerja dirinya merasa kesepian.saat nanti
Diana POVmalam perlahan semakin larut dan saat itu tengah turun hujan, aku dan teman-temanku lain nya terhenti di depan lobi kampus menunggu hujan reda. padahal ini sudah pukul 10 malam, dan hujan mulai turun pada pukul 6 sore tapi hujan masih saja tidak reda dan malah terus turun dengan lebat nya dengan di iringi angin yang cukup kencang yang membuat suasana menjadi terasa sangat dingin menusuk ke tulang. aku belum mengirim kan pesan kepada kakak ku tentang kabar baik mengenai diriku, biasa nya kakak ku akan tidur larut malam karena bermain game atau pun sekedar mempelajari pelajaran untuk tugas jurnal nya nanti. yang aku rasakan saat ini hanya lapar dan kedinginan, padahal aku menggunakan hoodie tambahan yang menutupi kos putih ku yang berlengan pendek tapi angin nya terlalu dingin sampai membuatku ingin tidur.aku melihat ke arah sekeliling ku yang lain sudah siap menerobos hujan karena lokasi rumah nya memang cukup jauh, dan jika me
mengapa saat aku terus berlari dari kenyataan semua nya malah terus terlihat semakin jelas dan menampar diriku agar terbangun dan menerima semua nya, dan aku sudah bangun dari semua nya, dari tidur ku yang sudah terlalu panjang dan melelahkan. perlahan aku mulai menjalani hari-hari ku dengan penuh semangat dan warna yang sudah lama aku cari, mungkin semua ini karena uang hahaha. Karena mendapatkan pekerjaan aku malah merasa jika ini adalah kebahagiaan diriku dan karena uang aku menjadi lebih giat dalam bekerja dan menjalani hari ku, apa selama ini overthinking adalah karena aku tidak punya uang?. Di pagi hari kendaraan sudah terlihat sangat ramai berlalu lalang di jalan, semua orang yang bekerja di kantor sudah datang dengan sangat pagi nya dan terlihat sangat disiplin oleh waktu mereka, begitu juga aku yang sengaja datang pagi agar tidak terlambat karena biasa nya aku akan tidur sejenak setelah aku sudah rapih. Dulu saat aku masih SMA aku sering melakukan hal itu, aku
Aku melihat semakin siang pelanggan mulai semakin banyak yang berdatangan. Semua orang nampak sangat sibuk dengan tugas nya masing-masing, karena terlalu banyak berdiri akhirnya membuat bahu ku terasa remuk dan tulang belakang ku terasa sakit dan hal itu yang langsung membuat mood ku menjadi buruk. Walaupun demikian, aku harus tetap berusaha terlihat ramah di depan para pelanggan restaurant dan berusaha melayani mereka dengan baik. Lagi pula hari ini cuaca nya benar-benar cukup panas dan tidak seperti biasanya, keadaan seperti ini adalah keadaan yang langsung membuat insting ku berkata " jika saat seperti ini akan lebih enak jika minum air dingin ataupun es campur ".Mungkin hari ini aku terlihat sedikit pendiam dan tidak banyak bicara dan ceria seperti kemarin, entah karena terbawa dengan suasana hati yang tidak sedang baik, atau mungkin karena nada bicara Radit ya