Ishana diam seribu bahasa, pandangannya kosong keluar menatap pemandangan kota, sedangkan Rio tampak fokus mengemudikan mobil dengan tangan kiri yang seakan tidak ingin lepas dari Ishana. "Maafkan, kakak!" pinta Rio memulai perbincangan di antara mereka. "Ada hal penting yang ingin kakak bicarakan
"Jangan sakiti Kak Rio!" pinta Ishana kepada orang- orang yang telah memukul kekasihnya. Hatinya berdesir nyeri saat harus menyaksikan orang yang dia cintai dalam keadaan tak berdaya dan terluka. Melihat Rio yang sudah dalam keadaan yang tidak mungkin memberikan perlawanan lagi, dua orang yang meme
Penampilan Rio terlihat sangat berantakan, terlihat jelas jika kekasih Ishana itu baru bangun dari tidurnya, tetapi putra pertama Nadia dan Gio itu masih tetap terlihat tampan. Satria memperhatikan dengan saksama wajah kalem dan bersahaja yang dimiliki Rio, sungguh pemilik Arga Group itu tidak menya
Waktu terus merangkak hingga akhirnya berganti malam. Dengan langkah gontai, Rio memasuki rumahnya. Kepalanya yang sedang dipenuhi dengan beban pikiran membuatnya lupa untuk mengucap salam saat bertemu dengan kedua orang tuanya yang sedang berdua di ruang keluarga. "Rio!" sapa Nadia saat melihat Ri
Manusia hanya bisa berencana, dan Tuhan lah akan menjadi penentu jalan takdir bagi semua umatnya. Ada banyak rencana indah yang sudah tersusun, tetapi semuanya hanya tinggallah rencana, tetapi dalam keadaan apa pun, manusia harus selalu yakin jika rencana Tuhan adalah yang terbaik bagi umatnya. Ren
Dio sudah kembali ke rumah keluarga Oetama. Hari ini bukan hanya menemani Safwana di rumah sakit, tetapi anak kedua Nadia dan Gio itu juga mengantar sahabatnya sejak kecil pulang ke rumahnya, karena hari ini dokter yang menangani Safwana sudah mengijinnya untuk pulang. Setibanya di rumah, Dio langs
Pria yang dulu gagah dan tampan, sosok pekerja keras yang tak kenal lelah demi nafkah anak dan istrinya, kini terbaring tak berdaya di atas brankar rumah sakit. Usia yang memang sudah tidak muda lagi membuat daya tahan tubuh dan staminanya menurun drastis. Jarum infus menancap di lengan kirinya, tet
Alta menepi ke bahu jalan yang sepi, lalu mematikan motornya. Di antara suara deru mesin kendaraan bermotor yang melintas, Alta masih bisa mendengar suara isak tangis Diandra. Masih duduk di atas sepeda motor, Alta mengusap lembut tangan Diandra. Yang bisa dilalukan oleh Alta saat ini hanyalah memb
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak