Alta menepi ke bahu jalan yang sepi, lalu mematikan motornya. Di antara suara deru mesin kendaraan bermotor yang melintas, Alta masih bisa mendengar suara isak tangis Diandra. Masih duduk di atas sepeda motor, Alta mengusap lembut tangan Diandra. Yang bisa dilalukan oleh Alta saat ini hanyalah memb
Diandra membuka pintu rumahnya, dan Alta berdiri di sampingnya dengan tatapan mata yang membuat Diandra merasa tidak nyaman. "Kau yakin sudah siap untuk menjadi istriku?" tanya Alta yang membuat Diandra menjadi kesusahan saat akan membuka pintu rumahnya karena gugup dan grogi. "Ya," jawab Diandra
Wajah-wajah yang menyiratkan rasa lega dan syukur terlihat jelas berada di sekitar Permadi. Hasil pemeriksaan kesehatan yang baru saja dibacakan oleh dokter yang menangani ayah kandung Nadia tersebut, mengungkapkan jika Permadi dalam keadaan yang baik. Kesehatan Permadi yang tiba-tiba drop dan pings
Dengan begitu apiknya Rio menutupi segala gundah yang sedang meraja di hatinya. Senyum manis terukir indah di bibir Rio kala menyaksikan beberapa pasangan yang terlihat sangat bahagia, ayah dan bundanya yang selalu terlihat rukun dan kompak, Dio dan Chef Tia, pasangan baru yang sedang kasmaran, Alta
"Bia ingin liburan?" Rio balik bertanya kepada adik bungsunya. Tatapan mata menyelidik Rio tujukan kepada Bia, gadis yang baru semester awal duduk di bangku kuliah itu sudah diberi tanggung jawab untuk mengelola restaurant yang selama ini dikelola oleh sang nenek. Meskipun Noorma masih terus menda
Setelah istirahat beberapa hari di rumahnya, kini kesehatan Permadi sudah pulih seperti sedia kala. Pria yang sudah berusia senja itu berdandan di depan cermin yang menempel dilemari pakaiannya. Tiba-tiba tangannya berhenti menyisir rambutnya yang sudah didominasi oleh warna putih, ingatannya melaya
Hembusan napas kasar diikuti dengan senyum menyeringai, seolah menertawakan kata-kata yang baru saja menggetarkan gendang telinganya. Noorma tidak pernah menyangka jika Permadi akan memintanya untuk kembali menjadi pendamping hidupnya. Apalagi di saat usia mereka sudah memasuki masa senja. "Kita su
Di ruang keluarga Rio dan Bia sedang menonton acara sepak bola di televisi. Kakak beradik itu tampak seru mendukung tim kesayagan mereka. Karena tim yang mereka dukun ternyata berbeda, Rio dan Bia pun secara silih berganti mengeluarkan ejekan untuk tim lawan. Kebersamaan dengan si bungsu, Bia, tam