Tidak seperti biasanya, Ishana akan berangkat ke sekolah diantar oleh sopir pribadi mereka, tetapi kali ini gadis remaja yang masih duduk di kelas dua belas itu minta diantar oleh sang papa. Satria yakin ada suatu hal yang sangat penting yang ingin dibicarakan oleh putri sulungnya itu, sehingga bers
Setelah berhasil menepis segala keraguan di hatinya, kini dengan langkah pasti Satria mendatangi kantor Gio. Apakah yang sedang dilakukan oleh pengusaha sukses itu untuk Oetama Corporations? Sudah pasti jawabnya tidak, karena apa yang sedang dilakukan oleh Satria saat ini adalah untuk kebahagiaan an
"Om Satria!" sapa Rio setelah berhasil mengendalikan dirinya. Putra sulung Nadia dan Gio itu sungguh tidak menyangka jika ayah dari kekasihnya itu sedang berada di kantor tempatnya bekerja sekarang. "Sepertinya kalian sedang berbahagia?" tanya Satria, kalimat yang dia lontarkan terdengar seperti
Rio terdiam karena tidak tahu harus memberikan jawaban apa kepada ayah kekasihnya tersebut. Jika hari ini Satria menanyakan hal itu kepadanya, jauh-jauh hari sebelumnya Rio dan Dio pernah melontarkan pertanyaan yang sama kepada Gio, ayah mereka. Waktu itu pun Gio tidak bisa memberikan jawaban yang m
Setelah Satria meninggalkan ruang kerjanya, Rio kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Sulung tiga bersaudara itu hanya ingin segera menyelesaikan perkerjaannya, hingga dia rela melewatkan makan siang. "Masuk!" ucap Rio setelah mendengar suara pintu di ketuk dengan pandangan yang ma
Dua pasang kaki menjejakkan langkahnya di atas pasir. Rio dan Ishana memilih pantai menjadi tempat untuk melepas rasa penat mereka. Rio yang harus mengisi hari-harinya denga tumpukan berkas dan file, sedangkan Ishana harus belajar menjelang ujian, kini mereka berjalan-jalan menikmati suasana pantai
"Jangan bohong!" "Ayah tidak bohong, Bunda! Jika Bunda tidak percaya, Bunda bisa baca surat perjanjian yang sudah kami tanda tangani." "Maafkan bunda, mungkin sejak awal bunda terlalu berlebihan." Tanpa Nadia sadari bulir-bulir bening mulai menetes membasahi pipinya. Gio segera merengkuh tubuh Na
Dari jendela kamarnya Dio melihat mobil Rio memasuki gerbang. Mobil yang sempat Dio lihat saat menjemput Bia pulang dari sekolah. Awalnya dia ingin membuntuti sang kakak, tetapi Bia buru-buru mengajaknya pulang dengan alasan sedang sakit perut. Dari sang ayah, Dio tahu jika kakak sulungnya itu pula