Terasa lengkap kebahagiaan di keluarga Nadia dan Gio dengan kelahiran anak ketiga mereka yang berjenis kelamin perempuan. Abia Khairunnisa Oetama nama yang diberikan oleh Gio untuk putri cantiknya. Pengalaman dan kedewasaan yang mereka miliki membuat proses persalinan Baby Bia tak sedrama persalinan
"Bagaimanapun dia adalah saudaramu, dan ayah tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja," ucap Gio di hadapan Rio, putra sulungnya. Gio tampak sangat tertekan saat mengucapkannya. Dua pria berbeda generasi dengan mengenakan stelan jas sedang berbincang di toilet hotel. Sesekali Rio mengamati keada
Hari telah berganti, Rio dan Bia tampak belum bisa melupakan keseruan di pesta ulang Ishana. Di ruang makan, sambil menunggu kedatangan ayah, bunda mereka serta Dio untuk melakukan sarapan bersama, Rio dan Bia terus membicarakan acara yang tadi malam mereka hadiri. "Baru ulang tahun saja sudah begi
Setelah menikmati istirahat beberapa hari di rumah, dan dikelilingi oleh orang-orang yang dia sayangi, kini kesehatan Nadia sudah pulih. Biasanya Nadia akan menyempatkan diri untuk mengunjungi Permadi, ayah kandungnya sambil membawakan makanan. Tetapi selama sakit, terpaksa Nadia tidak pernah mengun
Dengan langkah gontai Dio memasuki rumah. Dalam hati Dio terus memaki dirinya sendiri karena tidak segera mengambil tindakan dengan mengikuti kemana ayahnya dan Hanna pergi, sehingga dia tidak harus dilingkupi rasa penasaran sepanjang waktu. Entah apa yang akan dia lakukan saat bertemu dengan bundan
Hingga larut malam Dio masih berada di ruang perpustakaan. Sebenarnya dia ingin menunggu kedatangan Gio dan berharap akan mendapatkan penjelasan langsung dari sang ayah, tetapi baru saja Nadia mengatakan pada putra keduanya itu jika malam ini ayahnya tidak akan pulang karena sedang ada urusan bisnis
Setelah melihat berkas-berkas yang berserakan di meja kerja suaminya, Nadia segera menemui Rio dan meminta penjelasan pada putra sulungnya tersebut tentang apa yang sedang terjadi sesungguhnya. Pada awalnya Rio enggan untuk menceritakan, karena sudah sepakat dengan sang ayah, jika sudah waktunya mak
Nadia meraih tangan Alta yang terbebas dari selang infus, diusapnya dengan lembut punggung tangan putra sulung Hanna, berharap bisa menenangkan dan menyemangati pemuda yang sedang dalam keadaan terpuruk itu. "Bunda pasti memaafkan Alta, asal Alta mau berjanji tidak mengulangi kesalahan ini lagi," t
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak