Layar laptop menampilkan sebuah foto keluarga, sepasang suami istri dan dua anak laki-laki yang menginjak remaja. Gambaran keluarga bahagia, terlihat jelas dari senyum yang merekah di bibir mereka. Slide demi slide foto terus berganti hingga foto terakhir. Tak lama kemudian laptop pun dimatikan. Gio
Sedangkan di ruang makan, Nadia hanya terdiam memandang mie instan buatannya. Hilang sudah nafsu makannya mendengar ada tamu yang datang, karena dia yakin yang datang adalah Gio. "Dia!" Nadia tetap bergeming di tempat duduknya, lamunannya membuat indra pendengarannya seakan tak berfungsi dengan sem
Rama menatap nanar Nadia yang sudah sah menjadi istri Gio. Hatinya terasa terkoyak dan meninggalkan luka yang terasa menganga. Mungkin seperti inilah apa yang dirasakan Nadia saat mengetahui dirinya telah menikah dengan Nabila. Separuh jiwa Rama terasa tercabut dengan paksa, apalagi saat Gio meminta
"Amin, amin bapak." Mendengar Nadia mengaminkan doa-doa yang diucapnya, Permadi yang masih tergugu segera mencium kening sang putri. "Berbahagialah nak, bapak melepasmu hanya untuk bahagia." Nadia mengangguk pelan mendengar ucapan sang ayah. Mereka segera bangkit saling melempar senyum dan member
Pintu rumah terbuka lebar, dari balik pintu berdiri sepasang pengantin baru yang tampak serasi. Nadia masih bergeming dari posisinya, memandang kemegahan dan kemewahan rumah berlantai dua, tak ada barang murah yang berhasil ditangkap oleh penglihatan Nadia, furniture dan perlengkapan rumah lainnya t
"Silakah nyonya!" Nadia memasuki kamarnya setelah Bi Asih membukakan pintu. "Tuan sudah menyiapkan semuanya, jika nyonya butuh bantuan bisa memanggil saya." "Ya bi, terima kasih." Nadia menghentikan langkahnya tak jauh dari pintu. Bi Asih mengurungkan niatnya untuk segera keluar dari kamar tuannya
Berdiri bersandar pada railing balkon, Gio menatap langit malam yang gelap. Tampak gurat kekecewaan di raut wajahnya. Dialihkan pandanganya ke beberapa helai pakaian yang berserakan di lantai kamar tidurnya. Bukan seperti ini yang diinginkan Gio, bahkan sekarang dia merasa terjebak dalam permainan y
Bi Asih yang sudah tiba di dapur segera berbalik dan memilih berdiri di dekat pintu masuk dapur, dan akan muncul setelah tuan dan nyonyanya selesai melakukan kegiatan mereka di dapur atau saat dirinya nanti mendapat panggilan dari tuannya. Bi Asih menggelangkan kepala sambil mengelus dada setelah me