Share

Di Balik Topeng Suamiku
Di Balik Topeng Suamiku
Penulis: Tata_r

datangnya lamaran

Penulis: Tata_r
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tara yang baru pulang kuliah terkejut saat melihat halaman rumahnya terpakir beberapa mobil mewah, rumah yang ia tempati bersama kedua orangtuanya memang sudah sering kedatangan tamu dari rekan kerja ayahnya ataupun dari teman bundanya.

Tapi sepertinya tamu yang datang hari ini sedikit berbeda karena ia tak pernah melihat teman ayah atau bundanya memiliki Kendaraan mewah seperti ini. Tak ingin pusing menebak siapa tamu ayahnya, Tara akhirnya memilih masuk rumah melalui pintu belakang

Tepat saat Tara berhasil masuk,matanya langsung melihat keberadaan bundanya yang kelihatan tengah repot menyiapkan berbagai macam makanan. Tara yang penasaran untuk apa bundanya memasak makanan sebanyak ini pun memilih mendekati bundanya yang belum menyadari kehadirannya.

"Lagi apa bun? Repot banget kayanya?" Panggil Tara seraya melangkah kearah bundanya

Nyonya Marisa yang sedang sibuk menyiapkan makanan kaget ketika mendengar suara Tara yang hampir membuat makanan di tangannya jatuh.

"Ya ampun Tara! Ngagetin bunda aja untung ngga pada jatuh makanan di tangan bunda!" Omel nyonya Marisa kepada anak gadisnya yang masih berdiri di belakangnya.

Tara yang mendapat Omelan dari bundanya hanya tersenyum jahil, lalu dengan enteng tangannya menyomot salah satu makanan yang ada di depannya yang berhasil mendapat delikan tajam dari mata sang bunda.

"Kamu ini kebiasaan asal nyomot aja, yang dipiring ini udah di siapin untuk tamu di depan" nyonya Marisa akhirnya memindahkan makanan yang sudah ia siapkan untuk tamu suaminya dari hadapan Tara.

"Hehe maaf Bun,Tara ngga tau soalnya"

" Yaudah,sekarang kamu mandi Jangan lupa pake baju yang sudah bunda siapin kalo udah nanti langsung turun."

Tara menghentikan sejenak kegiatan makannya setelah mendengar penuturan dari bundanya. Ia menatap heran kepada sang bunda karna tak biasanya bundanya mau melakukan hal seperti itu.

"Emang kita mau kemana sih? Tumben bunda mau repot-repot nyiapin baju Tara,biasanya juga ngga pernah."

"Udah ngga usah banyak tanya pokoknya kamu ikutin kata bunda tadi."

Setelah mengatakan itu nyonya Marisa pun pergi dari hadapan Tara sambil membawa makanan yang akan disusun di meja makan.

Melihat kepergian bundanya Tara lalu bergegas masuk ke kamar nya untuk membersihkan diri agar tidak mendapat Omelan dari bundanya

Suasana ruang makan saat ini sedikit berbeda dari biasanya, Karna jika hari hari lain yang menempati kursi tersebut hanyalah 3 orang yaitu,Tara,tuan Hansel selaku ayah Tara,dan nyonya Marisa. Kini meja makan tersebut telah di isi oleh 7 orang, 4 orang laki laki diantaranya adalah tamu ayahnya.

Tara yang kini ikut makan malam bersama tamu ayahnya hanya bisa diam sambil sesekali melirik kearah 4 orang tersebut dengan wajah penasaran. Hanya ada suara denting sendok dan garpu yang menjadi alunan penggiring dari makan malam ini, kondisi seperti ini yang membuat Tara merasa tak nyaman dan rasanya ia ingin segera menyelesaikan makan malamnya lalu masuk ke kamar walaupun itu rasanya mustahil.

Kegiatan makan malam yang menegangkan itu akhirnya selesai. Dan saat ini mereka tengah berkumpul di ruang tamu untuk membahas hal penting yang dari tadi membuat Tara penasaran.

"Terimakasih tuan Hansel telah mau repot repot menjamu kami untuk makan malam bersama keluarga anda hari ini" ucap salah seorang dari mereka yang sukses mendapat atensi dari semua orang yang berada di sana.

"Saya dan keluarga saya tidak merasa di repotkan malahan saya merasa senang atas kehadiran tuan Alden dan lainnya mau datang ke rumah saya yang sederhana ini."

"Iya lagipula ini sebuah kehormatan bagi kami karna keluarga Maharka seperti kalian mau datang kerumah kami"

"Apa keluarga Maharka?" tanya Tara dalam hati setelah mendengar bundanya menyebut keluarga Maharka kepada 4 orang tamu ayahnya. Tapi sejak kapan ayahnya memiliki koneksi dari keluarga Maharka ? ayahnya hanyalah seorang pengusaha dari perusahaan kecil dimana jauh sekali dengan keluarga Maharka yang merupakan pembisnis nomor 1 dan keluarga terkaya di negeri ini. Dan juga, apa yang membuat mereka mau berkunjung kerumahnya seperti sekarang ini? Apakah ingin menjalin kerjasama dengan ayahnya?

"Ini, perkenalkan putri tunggal kami,Tarina Arawinda yang sering kami panggil Tara." Tara mengangguk sopan kepada tuan Alden dan lainnya setelah ayahnya memperkenalkan dirinya

"Dan perkenalkan Tara, mereka adalah tuan Alden,tuan Mattew,tuan David,dan tuan Maxim. Mereka adalah orang yang bekerja pada keluarga Maharka." Tara sedikit takut saat 4 pasang mata menatap kearahnya dengan tatapan dingin tapi beruntungnya ia berhasil menguasai diri dengan bersikap biasa saja.

"Terima kasih atas sambutan yang baik kepada kami, tapi kami berkunjung kesini memiliki alasan yang sudah kami sampaikan pada saat awal kedatangan kami kesini." Tara sontak gugup ketika tuan Alden langsung manatap kearahnya begitupun juga dengan bunda dan ayahnya.

"Oh iya benar, tapi putri kami belum mengetahui maksud kedatangan tuan tuan kerumah kami dan saya memohon maaf belum sempat memberitahukan kepada putri kami Tara."

Ucapan dari tuan Hansel semakin membuat Tara merasa gugup ternyata dirinya ikut andil dari maksud dari kedatangan tamu ayahnya ini.

"Jadi putri anda belum tau sama sekali maksud kedatangan kami tuan Hansel? Begitu pun dengan pernikahan putri anda dan tuan muda Maharka yang akan di laksanakan seminggu lagi?." Tanya tuan Alden dengan sorot tegas yang membuat tuan Hansel hanya mampu mengangukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaannya

Pernikahan? Minggu depan?

Sungguh, jadi maksud keluarga Maharka ke rumahnya saat ialah untuk membahas pernikahan antara dia dan tuan muda dari keluarga Maharka.Tapi bagaimana bisa keluarga Maharka tiba-tiba ingin menikah dengan dia yang bukan berasal dari keluarga kaya ataupun setara dengan mereka. Lagi pula tara tak punya sedikit pun keinginan untuk menikah dengan keluarga kaya apalagi keluarga paling kaya seperti Maharka, pernikahan Minggu depan antara dirinya dan tuan Maharka tidak akan terjadi karna ia akan menolak pernikahan ini.

"Kalau begitu biar saya sampaikan sekali lagi maksud kedatangan kami kemari." putus tuan Alden pada akhirnya

"Kami sebagai perwakilan keluarga Maharka berniat melamar nona Tara untuk menikah dengan tuan muda Maharka, dan juga keluarga Maharka meminta jika pernikahan nona dan tuan muda harus di laksanakan Minggu depan, saya harap nona bisa menerima lamaran dari keluarga Maharka yang menginginkan anda untuk menjadi bagian dari keluarga Maharka."

Kini giliran semua orang menatap kepada Tara setelah tuan Alden menyelesaikan ucapannya yang berisi lamaran untuk dirinya dari keluarga Maharka. Walaupun sudah ia duga sebelumnya tapi dirinya tetap terkejut apalagi menadapat lamaran dari orang yang tak ia kenal sebelumnya.

"Bagaimana nona Tara apakah nona menerima ataukah menolak lamaran ini?" Tanya tuan David yang akhirnya bersuara setelah hanya diam dari tadi

"Em te..n.tu." jawab Tara gugup

"Tentu apa nona?" Tanya David tak sabar

"Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam.

Bab terkait

  • Di Balik Topeng Suamiku   Terpaksa menerima

    "Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam."Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini. Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman

  • Di Balik Topeng Suamiku   Rumor yang beredar

    Mobil yang Tara kendarai berhenti di halaman parkir kampusnya. Saat ini suasana kampus terlihat ramai karna banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah pagi, sehingga parkiran yang di miliki kampusnya hampir penuh tersusun kendaraan milik para mahasiswa disini.Tara berjalan santai menuju kelas sambil menenteng makanan di salah satu tangannya yang sempat ia beli tadi. Langkahnya terhenti ketika sahabatnya, Bianca, memanggil namanya. "Tumben bawa mobil biasanya juga naik bus?" tanya Bianca ketika Tara telah berada di hadapannya."Lagi pengen aja." Jawab Tara singkat lalu kembali berjalan dengan Bianca di sampingnya"Eh, tapi jadi kan apa kata kamu malam tadi?" Bianca bertanya memastikan kepada Tara karna sebelum tidur Tara sempat menghubungi dirinya untuk meminta bantuan"Kita omongin di kantin aja." Jawab Tara sambil berjalan bersama Bianca menuju kantin.Tiba di kantin mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong, kantin di pagi hari memang agak ramai karna kebanyakan mahasiswa l

  • Di Balik Topeng Suamiku   Hal Penting

    Setelah menelpon Bianca Tara segera keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada. Dengan langkah cepat Tara berjalan melewati banyak orang yang menatap penuh penasaran kearahnya setelah namanya disebutkan di base campus.Tara bernafas lega ketika ia telah sampai di parkiran,lekas ia berjalan kearah mobilnya terpakir. Saat ia telah berada disamping mobilnya, terlihat kedatangan Bianca yang sedang berlari kecil arahnya."Akhirnya ketemu." Bianca yang datang dengan nafas ngos-ngosan segera membuka minum yang di sodorkan oleh Tara."Ayo kita berangkat sekarang." Ajak tara ketika Bianca selesai minum dan dibalas anggukan oleh Tara.Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil yang dikendarai Tara telah keluar dari lingkungan kampus."Darimana sih base campus bisa tau kalo kamu bakal menikah dengan keluarga Maharka?" Tanya Bianca padaTara yang sedang fokus menyetir"Mungkin keluarga Maharka kali. " jawab Tara singkat tanpa menolehkan wajahnya ke

  • Di Balik Topeng Suamiku   Jangan sentuh

    Dengan tubuh lemah Tara berusaha berdiri dengan di bantu oleh Bianca, ia sedikit meringis merasakan nyeri yang ada di wajahnya akibat tamparan dari tuan Maxim. Sedangkan tuan Maxim sendiri terdiam melihat kondisi calon istri tuan mudanya tidak bisa dibilang baik baik saja, keringatnya mengalir ketika membayangkan betapa mengerikan reaksi tuannya jika ia mengetahui hal ini."Heh , dasar pengecut.' ucap Tara dengan senyum sinis menghadap tuan MaximTuan Maxim menatap Tara dengan nyalang, ia sungguh geram dengan wanita didepannya ini yang sudah berani berteriak kepadanya dan kini menyebutnya pengencut. Habis sudah kesabaran yang ia punya dengan emosi Maxim berjalan mendekat ke arah Tara, persetan jika ia harus menadapatkan hukuman dari tuannya untuk tidak melukai wanita didepannya kini."Arg!"Maxim menarik kuat rambut Tara hingga pengangan Bianca di tangannya terlepas, dengan kekuatan penuh yang ada di rambutnya, Tara merasa jika kulit kepalanya bisa terlepas akibat jambakan dari tuan M

  • Di Balik Topeng Suamiku   Ingin Pulang

    Tara tersentak ketika terbangun ia berada di kamar yang bukan miliknya, ia beranjak dari kasur dan mulai mencari ponselnya, karna seingat dirinya ia menaruh ponsel di saku baju yang ia pakai kemarin.Tunggu, Tara kembali terkejut saat menyadari jika pakaiannya telah berganti dengan yang kamarin ia pakai, jantungnya berdegup kencang mengingat malam tadi ia dipeluk oleh laki laki yang memakai topeng."Apakah laki laki itu yang mengganti bajuku?" Dengan panik Tara memeriksa tubuhnya, tapi tak ada tanda tanda ia habis di perkosa, dan juga tak ada rasa sakit di bagian kewanitaannya.Ia sedikit lega Karna hal yang paling ia jaga selama ini belum terenggut oleh siapa pun, tapi ia masih kesal dengan orang asing itu yang sudah lancang mengganti bajunya tanpa sepengetahuannya dan bisa di pastikan jika orang itu sudah melihat seluruh liuk tubuhnya."Ceklek"Tara menoleh ketika pintu kamar terbuka dan masuklah Rain diiringin dua orang maid yang membawa nampan berisi makanan. Maid tersebut pergi s

  • Di Balik Topeng Suamiku   Persiapan Pernikahan

    Persiapan PernikahanNyonya Melody mengerang kesal saat sampai di kediamannya. Ia marah dengan putranya yang berani menentangnya untuk tetap menikahi wanita yang tak setara dengan keluarga mereka."Mama tenang lah dulu." Ucap tuan Altar pada istrinya "Bagaimana mama bisa tenang pa? Rain tetap akan menikahi wanita itu walau kita sudah mengancamnya." Tuan Altar menarik nafas perlahan setelah mendengar perkataan istrinya yang menggebu karna emosi."Lagian kita bisa apa? Jika Rain sudah memutuskan."Merasakan suasana yang sedang panas, Nadine istri dari Alex langsung melangkah menuju kamar sambil membawa Kayla yang tengah tertidur.Melihat kakak iparnya pergi, Rachel pun mengikuti apa yang di lakukan Nadine sambil membawa Abian yang telah mengantuk, mereka berdua menggunakan kesempatan ini agar tidak ingin ikut kena masalah dalam masalah ini.Dan sekarang hanya ada mereka berempat di ruang tamu ini, Alex yang memijit keningnya dan Albert yang hanya diam."Keluarga Adora pasti kecewa pa

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pernikahan

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan antara Rain dan Tara akan di laksanakan dengan sangat mewah di hotel bintang lima milik Mk'a corp. Banyak awak media yang akan telah siap untuk meliput acara pernikahan tersebut.Rain memang sengaja memanggil awak media agar semua tahu, jika ia telah berhasil menikah dengan gadis yang sangat dicintainya. Tara masih berada di ruangan tempat ia di make up, saat ini hanya ia sendiri di ruangan ini sambil menatap cermin yang memantulkan bayangannya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah.Memar bekas tamparan kini sudah tidak ada, semua seolah membantunya untuk menjadi cantik di hari ini.Ia menatap kosong pada cermin tersebut, tak ada rona bahagia di wajahnya karna Tara memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi walaupun sudah di tolak berapa kali pernikahan ini tetap terjadi.Tak ada raut bahagia yang diperlihatkan oleh Tara, pernikahan yang mewah tapi bukan dengan orang yang cintai serta tanpa kehadiran bund

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pesta Pernikahan

    Rangkaian pernikahan Rain dan Tara terus berjalan, dan sebentar lagi pesta pernikahan mereka akan segera di gelar. Sengaja puncak acara di gelar pada malam hari dan tamu tamu yang berdatangan juga semakin banyak.Para pelayan pun semakin sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sebagian besar dihadiri oleh kenalan keluarga Maharka.Tara kini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna Lilac miliknya, gaun dengan warna kesukaannya di tamburi dengan banyak mutiara membuat gaun tersebut terkesan mewah selaras dengan pesta yang saat ini di gelar."Apakah aku boleh masuk?" Tara menoleh kearah pintu melihat kepala seorang menyembul ketika pintu terbuka sedikit."Tentu saja boleh." Jawab Tara dengan senyum senang melihat kehadiran orang tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.Pelukan hangat diberikan oleh Tara saat Bianca menghampirinya, matanya mengembun saat melihat keadaan sahabatnya tampak baik baik saja."Hei, jangan nangis nanti make up mu luntur." Tegur Bianca dengan candaan."Siapa ju

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pindah

    Malam seusai resepsi pernikahan mereka, Tara langsung di boyong oleh suaminya untuk tinggal di luar negeri.walaupun sempat terjadi penolakan oleh Tara yang tidak setuju dengan keputusan Rain itu, tetapi pada akhirnya keinginan Rain tetap menjadi pemenangnya.Tara menghela nafas kasar sambil melihat keluar jendela mobil, ia tak peduli jika Rain tersinggung dengan sikapnya yang lebih tertarik melihat ke arah lain ketimbang menghadap laki laki yang ada di sampingnya.Wajah keberatan terang terangan di tunjukkan oleh Tara, ia sungguh tak ingin jika harus jauh dari orang tuanya, terutama pada sang bunda. Tak ada yang akan menjaga bundanya nanti apalagi ayahnya sampai sekarang masih mempertahankan istri muda nya di belakang sang bunda.Di sisi lain, Rain hanya diam melihat kelakuan Tara yang masih keberatan atas keputusannya. bisnis dan rumah yang akan mereka tempati berada di luar negeri, sehingga Tara mau tak mau harus mengikutinya.Jika dibandingkan dengan Tara, ia sebenarnya lebih kesal

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pesta Pernikahan

    Rangkaian pernikahan Rain dan Tara terus berjalan, dan sebentar lagi pesta pernikahan mereka akan segera di gelar. Sengaja puncak acara di gelar pada malam hari dan tamu tamu yang berdatangan juga semakin banyak.Para pelayan pun semakin sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sebagian besar dihadiri oleh kenalan keluarga Maharka.Tara kini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna Lilac miliknya, gaun dengan warna kesukaannya di tamburi dengan banyak mutiara membuat gaun tersebut terkesan mewah selaras dengan pesta yang saat ini di gelar."Apakah aku boleh masuk?" Tara menoleh kearah pintu melihat kepala seorang menyembul ketika pintu terbuka sedikit."Tentu saja boleh." Jawab Tara dengan senyum senang melihat kehadiran orang tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.Pelukan hangat diberikan oleh Tara saat Bianca menghampirinya, matanya mengembun saat melihat keadaan sahabatnya tampak baik baik saja."Hei, jangan nangis nanti make up mu luntur." Tegur Bianca dengan candaan."Siapa ju

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pernikahan

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan antara Rain dan Tara akan di laksanakan dengan sangat mewah di hotel bintang lima milik Mk'a corp. Banyak awak media yang akan telah siap untuk meliput acara pernikahan tersebut.Rain memang sengaja memanggil awak media agar semua tahu, jika ia telah berhasil menikah dengan gadis yang sangat dicintainya. Tara masih berada di ruangan tempat ia di make up, saat ini hanya ia sendiri di ruangan ini sambil menatap cermin yang memantulkan bayangannya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah.Memar bekas tamparan kini sudah tidak ada, semua seolah membantunya untuk menjadi cantik di hari ini.Ia menatap kosong pada cermin tersebut, tak ada rona bahagia di wajahnya karna Tara memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi walaupun sudah di tolak berapa kali pernikahan ini tetap terjadi.Tak ada raut bahagia yang diperlihatkan oleh Tara, pernikahan yang mewah tapi bukan dengan orang yang cintai serta tanpa kehadiran bund

  • Di Balik Topeng Suamiku   Persiapan Pernikahan

    Persiapan PernikahanNyonya Melody mengerang kesal saat sampai di kediamannya. Ia marah dengan putranya yang berani menentangnya untuk tetap menikahi wanita yang tak setara dengan keluarga mereka."Mama tenang lah dulu." Ucap tuan Altar pada istrinya "Bagaimana mama bisa tenang pa? Rain tetap akan menikahi wanita itu walau kita sudah mengancamnya." Tuan Altar menarik nafas perlahan setelah mendengar perkataan istrinya yang menggebu karna emosi."Lagian kita bisa apa? Jika Rain sudah memutuskan."Merasakan suasana yang sedang panas, Nadine istri dari Alex langsung melangkah menuju kamar sambil membawa Kayla yang tengah tertidur.Melihat kakak iparnya pergi, Rachel pun mengikuti apa yang di lakukan Nadine sambil membawa Abian yang telah mengantuk, mereka berdua menggunakan kesempatan ini agar tidak ingin ikut kena masalah dalam masalah ini.Dan sekarang hanya ada mereka berempat di ruang tamu ini, Alex yang memijit keningnya dan Albert yang hanya diam."Keluarga Adora pasti kecewa pa

  • Di Balik Topeng Suamiku   Ingin Pulang

    Tara tersentak ketika terbangun ia berada di kamar yang bukan miliknya, ia beranjak dari kasur dan mulai mencari ponselnya, karna seingat dirinya ia menaruh ponsel di saku baju yang ia pakai kemarin.Tunggu, Tara kembali terkejut saat menyadari jika pakaiannya telah berganti dengan yang kamarin ia pakai, jantungnya berdegup kencang mengingat malam tadi ia dipeluk oleh laki laki yang memakai topeng."Apakah laki laki itu yang mengganti bajuku?" Dengan panik Tara memeriksa tubuhnya, tapi tak ada tanda tanda ia habis di perkosa, dan juga tak ada rasa sakit di bagian kewanitaannya.Ia sedikit lega Karna hal yang paling ia jaga selama ini belum terenggut oleh siapa pun, tapi ia masih kesal dengan orang asing itu yang sudah lancang mengganti bajunya tanpa sepengetahuannya dan bisa di pastikan jika orang itu sudah melihat seluruh liuk tubuhnya."Ceklek"Tara menoleh ketika pintu kamar terbuka dan masuklah Rain diiringin dua orang maid yang membawa nampan berisi makanan. Maid tersebut pergi s

  • Di Balik Topeng Suamiku   Jangan sentuh

    Dengan tubuh lemah Tara berusaha berdiri dengan di bantu oleh Bianca, ia sedikit meringis merasakan nyeri yang ada di wajahnya akibat tamparan dari tuan Maxim. Sedangkan tuan Maxim sendiri terdiam melihat kondisi calon istri tuan mudanya tidak bisa dibilang baik baik saja, keringatnya mengalir ketika membayangkan betapa mengerikan reaksi tuannya jika ia mengetahui hal ini."Heh , dasar pengecut.' ucap Tara dengan senyum sinis menghadap tuan MaximTuan Maxim menatap Tara dengan nyalang, ia sungguh geram dengan wanita didepannya ini yang sudah berani berteriak kepadanya dan kini menyebutnya pengencut. Habis sudah kesabaran yang ia punya dengan emosi Maxim berjalan mendekat ke arah Tara, persetan jika ia harus menadapatkan hukuman dari tuannya untuk tidak melukai wanita didepannya kini."Arg!"Maxim menarik kuat rambut Tara hingga pengangan Bianca di tangannya terlepas, dengan kekuatan penuh yang ada di rambutnya, Tara merasa jika kulit kepalanya bisa terlepas akibat jambakan dari tuan M

  • Di Balik Topeng Suamiku   Hal Penting

    Setelah menelpon Bianca Tara segera keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada. Dengan langkah cepat Tara berjalan melewati banyak orang yang menatap penuh penasaran kearahnya setelah namanya disebutkan di base campus.Tara bernafas lega ketika ia telah sampai di parkiran,lekas ia berjalan kearah mobilnya terpakir. Saat ia telah berada disamping mobilnya, terlihat kedatangan Bianca yang sedang berlari kecil arahnya."Akhirnya ketemu." Bianca yang datang dengan nafas ngos-ngosan segera membuka minum yang di sodorkan oleh Tara."Ayo kita berangkat sekarang." Ajak tara ketika Bianca selesai minum dan dibalas anggukan oleh Tara.Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil yang dikendarai Tara telah keluar dari lingkungan kampus."Darimana sih base campus bisa tau kalo kamu bakal menikah dengan keluarga Maharka?" Tanya Bianca padaTara yang sedang fokus menyetir"Mungkin keluarga Maharka kali. " jawab Tara singkat tanpa menolehkan wajahnya ke

  • Di Balik Topeng Suamiku   Rumor yang beredar

    Mobil yang Tara kendarai berhenti di halaman parkir kampusnya. Saat ini suasana kampus terlihat ramai karna banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah pagi, sehingga parkiran yang di miliki kampusnya hampir penuh tersusun kendaraan milik para mahasiswa disini.Tara berjalan santai menuju kelas sambil menenteng makanan di salah satu tangannya yang sempat ia beli tadi. Langkahnya terhenti ketika sahabatnya, Bianca, memanggil namanya. "Tumben bawa mobil biasanya juga naik bus?" tanya Bianca ketika Tara telah berada di hadapannya."Lagi pengen aja." Jawab Tara singkat lalu kembali berjalan dengan Bianca di sampingnya"Eh, tapi jadi kan apa kata kamu malam tadi?" Bianca bertanya memastikan kepada Tara karna sebelum tidur Tara sempat menghubungi dirinya untuk meminta bantuan"Kita omongin di kantin aja." Jawab Tara sambil berjalan bersama Bianca menuju kantin.Tiba di kantin mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong, kantin di pagi hari memang agak ramai karna kebanyakan mahasiswa l

  • Di Balik Topeng Suamiku   Terpaksa menerima

    "Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam."Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini. Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman

DMCA.com Protection Status