Share

Terpaksa menerima

Penulis: Tata_r
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam.

"Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya

"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya

Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini.

Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman dari mereka, apalagi jika ia benar menikah dengan tuan muda dari keluarga Maharka yang dikenal sebagai keluarga terkaya dinegeri x ini.

Tuan Hansel terlihat panik melihat ketegangan antara putrinya dan tuan David, ia juga tak menyangka jika Tara akan menolak lamaran dari keluarga Maharka seperti ini. Penolakan yang dilakukan Tara telah membuat keempat utusan keluarga Maharka tersinggung, dimana hal itu bisa menyebabkan hal buruk bagi keluarganya terutama pada bisnisnya.

"Tolong maafkan sikap putri saya tuan David, putri saya sepertinya masih terkejut mengenai hal ini sehingga memberikan keputusan secara gegabah, untuk itu saya meminta waktu untuk berbicara lagi dengan putri saya dan saya pastikan jika putri saya nanti akan menerima lamaran ini."

Tara menatap tak percaya kepada ayahnya yang telah mengatakan hal seperti itu. Bukankah ayahnya mendengar dengan jelas jika ia menolak lamaran ini? Tapi kenapa ayahnya malah mengatakan hal yang tak diharapkan oleh dirinya? Sampai kapan pun Tara tidak akan mau menikah dengan keluarga arogan seperti keluarga Maharka ini.

"Baiklah, kami beri waktu hingga besok pagi, jika jawaban dari putrimu tetap sama seperti malam ini maka bersiaplah untuk menyesal nanti!" Ucap tuan Alden yang tak menerima bantahan dari lawan bicaranya

Tara menghela nafas kasar setelah keempat utusan keluarga Maharka telah pergi dari rumahnya, ia memijit keningnya sebentar sebelum suara dari ayahnya yang menghentikan aktivitas saat ini.

"Tara, ayah ingin kamu memikirkan ulang mengenai lamaran dari keluarga Maharka!" Pinta tuan Hansel kepada putrinya agar mau mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Benar apa kata ayah kamu Tara, tolong pikirkan kembali mengenai lamaran ini, jangan bertindak gegabah yang bisa merugikan kamu sendiri nanti" ucap nyonya Marisa yang ikut membujuk Tara agar berubah pikiran.

"Keputusan ku tetap bulat bunda, aku menolak lamaran itu dan tak ada yang harus dipikirkan lagi."

"Jangan egois Tara!" Bentak tuan Hansel dengan nada tinggi

Tara dan nyonya Marisa tersentak mendengar bentakan dari tuan Hansel, selama ini semarah apapun tuan Hansel ia tidak pernah meninggikan suaranya kepada anak dan istrinya. Tapi sepertinya penolakan yang dilakukan Tara berhasil membuat tuan Hansel emosi ditambah mendapat ancaman dari keluarga Maharka.

"Kamu mau perusahaan yang sudah ayah bangun dengan susah payah hancur? Apa kamu tau kalau keluarga Maharka tidak akan tinggal diam setelah kamu menolak lamaran dari mereka?" Tambah tuan Hansel yang membuat Tara terdiam.

"Tapi ayah."

"Tidak ada tapi tapian Tara! Lamaran ini harus kamu terima dan ayah akan mengatakan pada keluarga Maharka malam ini juga" putus ayahnya sepihak tanpa memikirkan perasaan Tara yang menatapnya kecewa.

Tara beralih menatap kearah bundanya meminta pertolongan untuk membujuk ayahnya agar mengurungkan niat merima lamaran ini, tapi sang bunda malah menggeleng lemah seakan menyuruh Tara untuk pasrah menerima keputusan ini.

Dengan hati kecewa Tara melangkah pergi untuk masuk kekamarnya. Didalam kamar Tara mengambil koper lalu memasukkan semua baju bajunya karna ia berencana untuk kabur dari rumahnya daripada harus menikah dengan keluarga Maharka yang arogan itu.

Setelah semua baju telah masuk kedalam koper, Tara mulai melangkah sambil menyeret kopernya yang lumayan berat, tapi langkahnya terhenti saat tangannya baru menggapai knop pintu kamarnya.

"Jangan deh pergi sekarang, ayah sama bunda masih ada di rumah." Monolognya pada diri sendiri yang membuat niat kabur pada malam ini harus di tunda. Sebab orang tuanya pasti tidak akan membiarkan ia pergi dari rumah ini, untuk itu Tara harus mengubah rencananya agar kedua orangtuanya tidak bisa menghalangi rencananya.

Tara lantas berbalik menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Malam ini ia biarkan tubuhnya beristirahat dulu sambil menunggu esok hari yang melelahkan.

***

Sarapan pagi yang biasanya hangat kini berubah menjadi dingin dan kaku akibat kejadian malam tadi. Meja makan dulu di penuhi oleh suara penghuni rumah yang saling bertukar cerita kini menjadi sangat hening seakan tiga orang yang sedang duduk disana adalah patung.

Tara yang tak bernafsu untuk sarapan hari ini memilih untuk bangkit dari kursinya dan bersiap kekampus. Tapi suara ayahnya berhasil menghentikan langkah Tara yang akan meninggalkan ruang makan tersebut.

"Malam ini calon suami mu dan keluarga Maharka akan datang ke rumah untuk melamar kamu secara resmi, ayah harap setelah pulang dari kuliah kamu langsung pulang dan tidak kemana mana."

Setelah mengatakan itu suasana manjadi hening, Tara yang mendengar ucapan ayahnya hanya diam tanpa respon.

"Ayah harap kamu tidak membuat kekacauan yang bisa membuat ayah dan bunda malu" Tambah tuan Hansel yang kesal karna tidak mendapat respon apa apa dari putrinya.

Tara berjalan meninggalkan kedua orangtuanya yang masih berada di meja makan, seakan tuli ia menghiraukan apa yang diucapkan ayahnya tadi yang membuat ayahnya semakin kesal.

"Maaf sepertinya kalian harus malu, karna malam ini aku tidak akan ada di rumah" batin Tara setalah keluar dari rumahnya dan mulai menjalankan mobil menuju kampus.

Bab terkait

  • Di Balik Topeng Suamiku   Rumor yang beredar

    Mobil yang Tara kendarai berhenti di halaman parkir kampusnya. Saat ini suasana kampus terlihat ramai karna banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah pagi, sehingga parkiran yang di miliki kampusnya hampir penuh tersusun kendaraan milik para mahasiswa disini.Tara berjalan santai menuju kelas sambil menenteng makanan di salah satu tangannya yang sempat ia beli tadi. Langkahnya terhenti ketika sahabatnya, Bianca, memanggil namanya. "Tumben bawa mobil biasanya juga naik bus?" tanya Bianca ketika Tara telah berada di hadapannya."Lagi pengen aja." Jawab Tara singkat lalu kembali berjalan dengan Bianca di sampingnya"Eh, tapi jadi kan apa kata kamu malam tadi?" Bianca bertanya memastikan kepada Tara karna sebelum tidur Tara sempat menghubungi dirinya untuk meminta bantuan"Kita omongin di kantin aja." Jawab Tara sambil berjalan bersama Bianca menuju kantin.Tiba di kantin mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong, kantin di pagi hari memang agak ramai karna kebanyakan mahasiswa l

  • Di Balik Topeng Suamiku   Hal Penting

    Setelah menelpon Bianca Tara segera keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada. Dengan langkah cepat Tara berjalan melewati banyak orang yang menatap penuh penasaran kearahnya setelah namanya disebutkan di base campus.Tara bernafas lega ketika ia telah sampai di parkiran,lekas ia berjalan kearah mobilnya terpakir. Saat ia telah berada disamping mobilnya, terlihat kedatangan Bianca yang sedang berlari kecil arahnya."Akhirnya ketemu." Bianca yang datang dengan nafas ngos-ngosan segera membuka minum yang di sodorkan oleh Tara."Ayo kita berangkat sekarang." Ajak tara ketika Bianca selesai minum dan dibalas anggukan oleh Tara.Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil yang dikendarai Tara telah keluar dari lingkungan kampus."Darimana sih base campus bisa tau kalo kamu bakal menikah dengan keluarga Maharka?" Tanya Bianca padaTara yang sedang fokus menyetir"Mungkin keluarga Maharka kali. " jawab Tara singkat tanpa menolehkan wajahnya ke

  • Di Balik Topeng Suamiku   Jangan sentuh

    Dengan tubuh lemah Tara berusaha berdiri dengan di bantu oleh Bianca, ia sedikit meringis merasakan nyeri yang ada di wajahnya akibat tamparan dari tuan Maxim. Sedangkan tuan Maxim sendiri terdiam melihat kondisi calon istri tuan mudanya tidak bisa dibilang baik baik saja, keringatnya mengalir ketika membayangkan betapa mengerikan reaksi tuannya jika ia mengetahui hal ini."Heh , dasar pengecut.' ucap Tara dengan senyum sinis menghadap tuan MaximTuan Maxim menatap Tara dengan nyalang, ia sungguh geram dengan wanita didepannya ini yang sudah berani berteriak kepadanya dan kini menyebutnya pengencut. Habis sudah kesabaran yang ia punya dengan emosi Maxim berjalan mendekat ke arah Tara, persetan jika ia harus menadapatkan hukuman dari tuannya untuk tidak melukai wanita didepannya kini."Arg!"Maxim menarik kuat rambut Tara hingga pengangan Bianca di tangannya terlepas, dengan kekuatan penuh yang ada di rambutnya, Tara merasa jika kulit kepalanya bisa terlepas akibat jambakan dari tuan M

  • Di Balik Topeng Suamiku   Ingin Pulang

    Tara tersentak ketika terbangun ia berada di kamar yang bukan miliknya, ia beranjak dari kasur dan mulai mencari ponselnya, karna seingat dirinya ia menaruh ponsel di saku baju yang ia pakai kemarin.Tunggu, Tara kembali terkejut saat menyadari jika pakaiannya telah berganti dengan yang kamarin ia pakai, jantungnya berdegup kencang mengingat malam tadi ia dipeluk oleh laki laki yang memakai topeng."Apakah laki laki itu yang mengganti bajuku?" Dengan panik Tara memeriksa tubuhnya, tapi tak ada tanda tanda ia habis di perkosa, dan juga tak ada rasa sakit di bagian kewanitaannya.Ia sedikit lega Karna hal yang paling ia jaga selama ini belum terenggut oleh siapa pun, tapi ia masih kesal dengan orang asing itu yang sudah lancang mengganti bajunya tanpa sepengetahuannya dan bisa di pastikan jika orang itu sudah melihat seluruh liuk tubuhnya."Ceklek"Tara menoleh ketika pintu kamar terbuka dan masuklah Rain diiringin dua orang maid yang membawa nampan berisi makanan. Maid tersebut pergi s

  • Di Balik Topeng Suamiku   Persiapan Pernikahan

    Persiapan PernikahanNyonya Melody mengerang kesal saat sampai di kediamannya. Ia marah dengan putranya yang berani menentangnya untuk tetap menikahi wanita yang tak setara dengan keluarga mereka."Mama tenang lah dulu." Ucap tuan Altar pada istrinya "Bagaimana mama bisa tenang pa? Rain tetap akan menikahi wanita itu walau kita sudah mengancamnya." Tuan Altar menarik nafas perlahan setelah mendengar perkataan istrinya yang menggebu karna emosi."Lagian kita bisa apa? Jika Rain sudah memutuskan."Merasakan suasana yang sedang panas, Nadine istri dari Alex langsung melangkah menuju kamar sambil membawa Kayla yang tengah tertidur.Melihat kakak iparnya pergi, Rachel pun mengikuti apa yang di lakukan Nadine sambil membawa Abian yang telah mengantuk, mereka berdua menggunakan kesempatan ini agar tidak ingin ikut kena masalah dalam masalah ini.Dan sekarang hanya ada mereka berempat di ruang tamu ini, Alex yang memijit keningnya dan Albert yang hanya diam."Keluarga Adora pasti kecewa pa

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pernikahan

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan antara Rain dan Tara akan di laksanakan dengan sangat mewah di hotel bintang lima milik Mk'a corp. Banyak awak media yang akan telah siap untuk meliput acara pernikahan tersebut.Rain memang sengaja memanggil awak media agar semua tahu, jika ia telah berhasil menikah dengan gadis yang sangat dicintainya. Tara masih berada di ruangan tempat ia di make up, saat ini hanya ia sendiri di ruangan ini sambil menatap cermin yang memantulkan bayangannya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah.Memar bekas tamparan kini sudah tidak ada, semua seolah membantunya untuk menjadi cantik di hari ini.Ia menatap kosong pada cermin tersebut, tak ada rona bahagia di wajahnya karna Tara memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi walaupun sudah di tolak berapa kali pernikahan ini tetap terjadi.Tak ada raut bahagia yang diperlihatkan oleh Tara, pernikahan yang mewah tapi bukan dengan orang yang cintai serta tanpa kehadiran bund

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pesta Pernikahan

    Rangkaian pernikahan Rain dan Tara terus berjalan, dan sebentar lagi pesta pernikahan mereka akan segera di gelar. Sengaja puncak acara di gelar pada malam hari dan tamu tamu yang berdatangan juga semakin banyak.Para pelayan pun semakin sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sebagian besar dihadiri oleh kenalan keluarga Maharka.Tara kini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna Lilac miliknya, gaun dengan warna kesukaannya di tamburi dengan banyak mutiara membuat gaun tersebut terkesan mewah selaras dengan pesta yang saat ini di gelar."Apakah aku boleh masuk?" Tara menoleh kearah pintu melihat kepala seorang menyembul ketika pintu terbuka sedikit."Tentu saja boleh." Jawab Tara dengan senyum senang melihat kehadiran orang tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.Pelukan hangat diberikan oleh Tara saat Bianca menghampirinya, matanya mengembun saat melihat keadaan sahabatnya tampak baik baik saja."Hei, jangan nangis nanti make up mu luntur." Tegur Bianca dengan candaan."Siapa ju

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pindah

    Malam seusai resepsi pernikahan mereka, Tara langsung di boyong oleh suaminya untuk tinggal di luar negeri.walaupun sempat terjadi penolakan oleh Tara yang tidak setuju dengan keputusan Rain itu, tetapi pada akhirnya keinginan Rain tetap menjadi pemenangnya.Tara menghela nafas kasar sambil melihat keluar jendela mobil, ia tak peduli jika Rain tersinggung dengan sikapnya yang lebih tertarik melihat ke arah lain ketimbang menghadap laki laki yang ada di sampingnya.Wajah keberatan terang terangan di tunjukkan oleh Tara, ia sungguh tak ingin jika harus jauh dari orang tuanya, terutama pada sang bunda. Tak ada yang akan menjaga bundanya nanti apalagi ayahnya sampai sekarang masih mempertahankan istri muda nya di belakang sang bunda.Di sisi lain, Rain hanya diam melihat kelakuan Tara yang masih keberatan atas keputusannya. bisnis dan rumah yang akan mereka tempati berada di luar negeri, sehingga Tara mau tak mau harus mengikutinya.Jika dibandingkan dengan Tara, ia sebenarnya lebih kesal

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pindah

    Malam seusai resepsi pernikahan mereka, Tara langsung di boyong oleh suaminya untuk tinggal di luar negeri.walaupun sempat terjadi penolakan oleh Tara yang tidak setuju dengan keputusan Rain itu, tetapi pada akhirnya keinginan Rain tetap menjadi pemenangnya.Tara menghela nafas kasar sambil melihat keluar jendela mobil, ia tak peduli jika Rain tersinggung dengan sikapnya yang lebih tertarik melihat ke arah lain ketimbang menghadap laki laki yang ada di sampingnya.Wajah keberatan terang terangan di tunjukkan oleh Tara, ia sungguh tak ingin jika harus jauh dari orang tuanya, terutama pada sang bunda. Tak ada yang akan menjaga bundanya nanti apalagi ayahnya sampai sekarang masih mempertahankan istri muda nya di belakang sang bunda.Di sisi lain, Rain hanya diam melihat kelakuan Tara yang masih keberatan atas keputusannya. bisnis dan rumah yang akan mereka tempati berada di luar negeri, sehingga Tara mau tak mau harus mengikutinya.Jika dibandingkan dengan Tara, ia sebenarnya lebih kesal

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pesta Pernikahan

    Rangkaian pernikahan Rain dan Tara terus berjalan, dan sebentar lagi pesta pernikahan mereka akan segera di gelar. Sengaja puncak acara di gelar pada malam hari dan tamu tamu yang berdatangan juga semakin banyak.Para pelayan pun semakin sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sebagian besar dihadiri oleh kenalan keluarga Maharka.Tara kini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna Lilac miliknya, gaun dengan warna kesukaannya di tamburi dengan banyak mutiara membuat gaun tersebut terkesan mewah selaras dengan pesta yang saat ini di gelar."Apakah aku boleh masuk?" Tara menoleh kearah pintu melihat kepala seorang menyembul ketika pintu terbuka sedikit."Tentu saja boleh." Jawab Tara dengan senyum senang melihat kehadiran orang tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.Pelukan hangat diberikan oleh Tara saat Bianca menghampirinya, matanya mengembun saat melihat keadaan sahabatnya tampak baik baik saja."Hei, jangan nangis nanti make up mu luntur." Tegur Bianca dengan candaan."Siapa ju

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pernikahan

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan antara Rain dan Tara akan di laksanakan dengan sangat mewah di hotel bintang lima milik Mk'a corp. Banyak awak media yang akan telah siap untuk meliput acara pernikahan tersebut.Rain memang sengaja memanggil awak media agar semua tahu, jika ia telah berhasil menikah dengan gadis yang sangat dicintainya. Tara masih berada di ruangan tempat ia di make up, saat ini hanya ia sendiri di ruangan ini sambil menatap cermin yang memantulkan bayangannya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah.Memar bekas tamparan kini sudah tidak ada, semua seolah membantunya untuk menjadi cantik di hari ini.Ia menatap kosong pada cermin tersebut, tak ada rona bahagia di wajahnya karna Tara memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi walaupun sudah di tolak berapa kali pernikahan ini tetap terjadi.Tak ada raut bahagia yang diperlihatkan oleh Tara, pernikahan yang mewah tapi bukan dengan orang yang cintai serta tanpa kehadiran bund

  • Di Balik Topeng Suamiku   Persiapan Pernikahan

    Persiapan PernikahanNyonya Melody mengerang kesal saat sampai di kediamannya. Ia marah dengan putranya yang berani menentangnya untuk tetap menikahi wanita yang tak setara dengan keluarga mereka."Mama tenang lah dulu." Ucap tuan Altar pada istrinya "Bagaimana mama bisa tenang pa? Rain tetap akan menikahi wanita itu walau kita sudah mengancamnya." Tuan Altar menarik nafas perlahan setelah mendengar perkataan istrinya yang menggebu karna emosi."Lagian kita bisa apa? Jika Rain sudah memutuskan."Merasakan suasana yang sedang panas, Nadine istri dari Alex langsung melangkah menuju kamar sambil membawa Kayla yang tengah tertidur.Melihat kakak iparnya pergi, Rachel pun mengikuti apa yang di lakukan Nadine sambil membawa Abian yang telah mengantuk, mereka berdua menggunakan kesempatan ini agar tidak ingin ikut kena masalah dalam masalah ini.Dan sekarang hanya ada mereka berempat di ruang tamu ini, Alex yang memijit keningnya dan Albert yang hanya diam."Keluarga Adora pasti kecewa pa

  • Di Balik Topeng Suamiku   Ingin Pulang

    Tara tersentak ketika terbangun ia berada di kamar yang bukan miliknya, ia beranjak dari kasur dan mulai mencari ponselnya, karna seingat dirinya ia menaruh ponsel di saku baju yang ia pakai kemarin.Tunggu, Tara kembali terkejut saat menyadari jika pakaiannya telah berganti dengan yang kamarin ia pakai, jantungnya berdegup kencang mengingat malam tadi ia dipeluk oleh laki laki yang memakai topeng."Apakah laki laki itu yang mengganti bajuku?" Dengan panik Tara memeriksa tubuhnya, tapi tak ada tanda tanda ia habis di perkosa, dan juga tak ada rasa sakit di bagian kewanitaannya.Ia sedikit lega Karna hal yang paling ia jaga selama ini belum terenggut oleh siapa pun, tapi ia masih kesal dengan orang asing itu yang sudah lancang mengganti bajunya tanpa sepengetahuannya dan bisa di pastikan jika orang itu sudah melihat seluruh liuk tubuhnya."Ceklek"Tara menoleh ketika pintu kamar terbuka dan masuklah Rain diiringin dua orang maid yang membawa nampan berisi makanan. Maid tersebut pergi s

  • Di Balik Topeng Suamiku   Jangan sentuh

    Dengan tubuh lemah Tara berusaha berdiri dengan di bantu oleh Bianca, ia sedikit meringis merasakan nyeri yang ada di wajahnya akibat tamparan dari tuan Maxim. Sedangkan tuan Maxim sendiri terdiam melihat kondisi calon istri tuan mudanya tidak bisa dibilang baik baik saja, keringatnya mengalir ketika membayangkan betapa mengerikan reaksi tuannya jika ia mengetahui hal ini."Heh , dasar pengecut.' ucap Tara dengan senyum sinis menghadap tuan MaximTuan Maxim menatap Tara dengan nyalang, ia sungguh geram dengan wanita didepannya ini yang sudah berani berteriak kepadanya dan kini menyebutnya pengencut. Habis sudah kesabaran yang ia punya dengan emosi Maxim berjalan mendekat ke arah Tara, persetan jika ia harus menadapatkan hukuman dari tuannya untuk tidak melukai wanita didepannya kini."Arg!"Maxim menarik kuat rambut Tara hingga pengangan Bianca di tangannya terlepas, dengan kekuatan penuh yang ada di rambutnya, Tara merasa jika kulit kepalanya bisa terlepas akibat jambakan dari tuan M

  • Di Balik Topeng Suamiku   Hal Penting

    Setelah menelpon Bianca Tara segera keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada. Dengan langkah cepat Tara berjalan melewati banyak orang yang menatap penuh penasaran kearahnya setelah namanya disebutkan di base campus.Tara bernafas lega ketika ia telah sampai di parkiran,lekas ia berjalan kearah mobilnya terpakir. Saat ia telah berada disamping mobilnya, terlihat kedatangan Bianca yang sedang berlari kecil arahnya."Akhirnya ketemu." Bianca yang datang dengan nafas ngos-ngosan segera membuka minum yang di sodorkan oleh Tara."Ayo kita berangkat sekarang." Ajak tara ketika Bianca selesai minum dan dibalas anggukan oleh Tara.Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil yang dikendarai Tara telah keluar dari lingkungan kampus."Darimana sih base campus bisa tau kalo kamu bakal menikah dengan keluarga Maharka?" Tanya Bianca padaTara yang sedang fokus menyetir"Mungkin keluarga Maharka kali. " jawab Tara singkat tanpa menolehkan wajahnya ke

  • Di Balik Topeng Suamiku   Rumor yang beredar

    Mobil yang Tara kendarai berhenti di halaman parkir kampusnya. Saat ini suasana kampus terlihat ramai karna banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah pagi, sehingga parkiran yang di miliki kampusnya hampir penuh tersusun kendaraan milik para mahasiswa disini.Tara berjalan santai menuju kelas sambil menenteng makanan di salah satu tangannya yang sempat ia beli tadi. Langkahnya terhenti ketika sahabatnya, Bianca, memanggil namanya. "Tumben bawa mobil biasanya juga naik bus?" tanya Bianca ketika Tara telah berada di hadapannya."Lagi pengen aja." Jawab Tara singkat lalu kembali berjalan dengan Bianca di sampingnya"Eh, tapi jadi kan apa kata kamu malam tadi?" Bianca bertanya memastikan kepada Tara karna sebelum tidur Tara sempat menghubungi dirinya untuk meminta bantuan"Kita omongin di kantin aja." Jawab Tara sambil berjalan bersama Bianca menuju kantin.Tiba di kantin mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong, kantin di pagi hari memang agak ramai karna kebanyakan mahasiswa l

  • Di Balik Topeng Suamiku   Terpaksa menerima

    "Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam."Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini. Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman

DMCA.com Protection Status