Home / Romansa / Di Balik Topeng Suamiku / Pesta Pernikahan

Share

Pesta Pernikahan

Author: Tata_r
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Rangkaian pernikahan Rain dan Tara terus berjalan, dan sebentar lagi pesta pernikahan mereka akan segera di gelar.

Sengaja puncak acara di gelar pada malam hari dan tamu tamu yang berdatangan juga semakin banyak.

Para pelayan pun semakin sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sebagian besar dihadiri oleh kenalan keluarga Maharka.

Tara kini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna Lilac miliknya, gaun dengan warna kesukaannya di tamburi dengan banyak mutiara membuat gaun tersebut terkesan mewah selaras dengan pesta yang saat ini di gelar.

"Apakah aku boleh masuk?" Tara menoleh kearah pintu melihat kepala seorang menyembul ketika pintu terbuka sedikit.

"Tentu saja boleh." Jawab Tara dengan senyum senang melihat kehadiran orang tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.

Pelukan hangat diberikan oleh Tara saat Bianca menghampirinya, matanya mengembun saat melihat keadaan sahabatnya tampak baik baik saja.

"Hei, jangan nangis nanti make up mu luntur." Tegur Bianca dengan candaan.

"Siapa juga yang nangis aku tuh terharu tahu ngga?" Elak Tara setelah melepas pelukan.

"Kamu terharu udah jadi nyonya Maharka? Padahal kamu waktu itu kekeh buat ngga mau nikah sama keluarga Maharka dan ajak aku kabur." Tara memberengut mendengar perkataan Bianca yang menganggap ia terharu karna menjadi istri dari tuan muda Maharka.

Padahal ia begitu senang melihat keadaan sahabat didepannya dalam keadaan baik baik saja.

"Kalau pun aku terharu, itu Karna melihat kamu baik baik saja bukan karna pernikahan ini. Aku khawatir dengan keadaan kamu waktu kejadian itu, sedangkan ponsel aku entah kemana untuk menghubungi kamu." Bianca tertawa melihat Tara protes yang tidak terima dengan perkataannya, padahal ia hanya bercanda tapi Tara malah menganggap serius.

"Tenang aku baik baik aja kok, bukti nya aku bisa hadir di pernikahan kamu." Ucap Bianca menenangkan Tara yang masih menampilkan raut khawatir padanya.

"Tapi kamu kok bisa hadir di sini? Coba ceritain gimana keadaan kamu setelah kejadian itu sampe kamu bisa hadir di pernikahan aku!" Bianca menarik nafas pelan lalu mengeluarkan sebuah undangan dan diberikan kepada Tara.

"Aku langsung dibawa ke dokter oleh mereka setelah kamu di bawa pergi dalam keadaan pingsan, dan kemarin ada suruhan dari keluarga Maharka yang mengantarkan undangan pernikahan ini." Terang Bianca.

Tara mengangguk paham setelah mendengar penjelasan dari Bianca, lalu matanya beralih manatap sebuah undangan di tangganya.

Undangan yang begitu mewah seperti sudah di siapkan jauh jauh hari, dan mustahil semua ini dibuat secara mendadak apalagi pernikahan ia dan Rain direncanakan Minggu depan dan bukan hari ini.

Ditengah Tara tengah sibuk dengan asumsinya tiba tiba datanglah dua orang maid yang ditugaskan untuk menjemput Tara untuk bergabung bersama Rain karna acara akan segera di mulai.

"Ayo aku akan mendampingi mu." Ajak Bianca yang dibalas oleh anggukan oleh Tara.

**

Pesta pernikahan yang di gelar oleh Rain begitu mewah pada malam ini, banyak tamu dari keluarga terpandang dan juga partner bisnis Rain yang memberikan selamat pada mereka berdua.

Tak ada yang berani mencemooh Tara seperti keluarga Rain yang memandang ia rendah, malam ini semua menghormatinya sebagai nyonya Maharka, istri dari Rain Maharka.

Tara sedikit menikmati pesta malam ini walau dirinya tidak mengharapkan pernikahan ini terjadi. Terpaksa ia harus tersenyum ketika mendapat ucapan selamat dari tamu undangan jika tidak ingin membuat laki laki disampingnya mengamuk.

"Selamat atas pernikahan mu Rain." Tara menoleh ke arah Rain yang sedang memeluk dua orang yang memilki usia yang sudah tua.

"Terima kasih Oma dan kakek ." Ucap Rain setelah melepaskan pelukan dari mereka berdua.

Senyuman bahagia terpancar dari pasangan yang tak lagi muda itu, dengan kikuk Tara membalas senyuman yang mengarah kepadanya.

"Dan selamat juga untukmu yang telah menjadi bagian dari keluarga Maharka, Nenek harap kalian bahagia dengan pernikahan ini hingga maut memisahkan." Ucap wanita tua itu tulus seraya memeluk Tara.

Tara membalas pelukan dari nenek Rain, tak lupa ia berterima kasih kepada beliau atas doa yang ia berikan kepada Tara dan Rain, walaupun sampai sekarang ia masih enggan mengakui pernikahan ini.

"Rain tolong jaga cucu Oma yang cantik ini, jika kamu berani membuat cucu Oma ini menangis siap siap kamu harus berhadapan dengan Oma." Ucap Oma Rain dengan nada mengancam kepada cucunya.

Tara yang melihat ancaman Oma Rain pada pria disampingnya ini hanya bisa tersenyum, ia tak menyangka jika Oma dan kakek dari Rain bisa langsung menerimanya sebagai istri Rain, berbanding terbalik dengan sikap orang tua Rain yang tidak menyukainya.

"Jangan khawatir Oma, percaya pada Rain." Jawab Rain singkat.

Kini giliran Oma dan kakek Rain yang memeluk Tara dengan hangat disertai dengan doa dan harapan untuk kehidupan rumah tangganya ini.

"Selamat ya beb!" Ucap Bianca sambil menghambur ke pelukan Tara dan mengabaikan Rain yang ada disamping temannya.

"Terima kasih bi." Balas Tara pada Bianca yang masih memeluknya.

"Ehem".

Bianca segera melepaskan pelukan pada Tara saat mendengar deheman dari suami sahabatnya, dengan canggung Bianca mencoba tersenyum kepada Rain yang hanya menatapnya datar.

"Selamat atas pernikahan anda dengan sahabat saya." Tara menatap khawatir saat melihat Bianca mengucapkan selamat kepada Rain dengan wajah takut.

Rain hanya mengangguk sebagai balasan dari ucapan selamat yang diberikan oleh teman istrinya ini. Walau Bianca temannya Tara tapi ia kurang menyukai perempuan di hadapannya kini, Karna ia juga terlibat dalam rencana kaburnya Tara pada hari itu.

Bianca bisa merasakan aura kurang menyenangkan yang di keluarkan oleh suami sahabatnya ini kepada dirinya, tak ingin berlama lama ia segera pamit pergi dari hadapan kedua pengantin tersebut.

"Mengapa kau menatap temanku seperti itu?" Tanya Tara kesal karna melihat raut wajah Bianca yang ketakutan.

"Lihat karna ulah mu temanku jadi ketakutan." Rain tetap diam dan hanya menatap datar pada Tara yang bertanya padanya.

Bukannya menjawab Rain malah menarik tubuh Tara untuk menempel pada tubuhnya, Tara terlonjak kaget dan reflek mendorong tubuh Rain agar menjauh darinya walau itu percuma saja.

"Dengar!" Tara mematung saat wajah Rain tepat di depan wajahnya dengan tatapan tajam yang menghunusnya. ia bisa merasakan hembusan nafas Rain mengenai pipinya.

"Kamu tidak boleh membela siapapun selain aku." Tekan Rain kepada Tara yang menatap tajam balik padanya.

Rain akui jika istrinya ini cukup berani, tak ada rasa takut dari tatapan yang diberikan kepadanya. walaupun Rain sudah memberikan tatapan intimidasi yang siapa pun akan berfikir ulang untuk melawannya.

"Atau ku leyapkan mereka yang kau bela itu!" Ancam Rain.

Tara yang akan menjawab, terkejut saat Rain mengangkat tubuhnya. Sontak tangannya langsung berpegangan pada leher Rain karna laki laki itu menggendong nya dengan bridal style.

"Apa yang kau lakukan!' pekik Tara kecil yang hanya didengar oleh Rain. Tapi bukannya menjawab Rain malah terus melangkah meninggalkan pesta yang belum selesai.

"Bersiaplah untuk malam pertama kita!" Ucap Rain saat pintu lift tertutup.

***

halo semuanya

maaf baru bisa update, karena aku kemarin lagi sakit.

insyaallah kedepannya aku akan rutin buat update cerita ini.

jangan lupa vote dan komen ya teman teman.

terima kasih.

Related chapters

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pindah

    Malam seusai resepsi pernikahan mereka, Tara langsung di boyong oleh suaminya untuk tinggal di luar negeri.walaupun sempat terjadi penolakan oleh Tara yang tidak setuju dengan keputusan Rain itu, tetapi pada akhirnya keinginan Rain tetap menjadi pemenangnya.Tara menghela nafas kasar sambil melihat keluar jendela mobil, ia tak peduli jika Rain tersinggung dengan sikapnya yang lebih tertarik melihat ke arah lain ketimbang menghadap laki laki yang ada di sampingnya.Wajah keberatan terang terangan di tunjukkan oleh Tara, ia sungguh tak ingin jika harus jauh dari orang tuanya, terutama pada sang bunda. Tak ada yang akan menjaga bundanya nanti apalagi ayahnya sampai sekarang masih mempertahankan istri muda nya di belakang sang bunda.Di sisi lain, Rain hanya diam melihat kelakuan Tara yang masih keberatan atas keputusannya. bisnis dan rumah yang akan mereka tempati berada di luar negeri, sehingga Tara mau tak mau harus mengikutinya.Jika dibandingkan dengan Tara, ia sebenarnya lebih kesal

  • Di Balik Topeng Suamiku   datangnya lamaran

    Tara yang baru pulang kuliah terkejut saat melihat halaman rumahnya terpakir beberapa mobil mewah, rumah yang ia tempati bersama kedua orangtuanya memang sudah sering kedatangan tamu dari rekan kerja ayahnya ataupun dari teman bundanya. Tapi sepertinya tamu yang datang hari ini sedikit berbeda karena ia tak pernah melihat teman ayah atau bundanya memiliki Kendaraan mewah seperti ini. Tak ingin pusing menebak siapa tamu ayahnya, Tara akhirnya memilih masuk rumah melalui pintu belakangTepat saat Tara berhasil masuk,matanya langsung melihat keberadaan bundanya yang kelihatan tengah repot menyiapkan berbagai macam makanan. Tara yang penasaran untuk apa bundanya memasak makanan sebanyak ini pun memilih mendekati bundanya yang belum menyadari kehadirannya."Lagi apa bun? Repot banget kayanya?" Panggil Tara seraya melangkah kearah bundanyaNyonya Marisa yang sedang sibuk menyiapkan makanan kaget ketika mendengar suara Tara yang hampir membuat makanan di tangannya jatuh."Ya ampun Tara! Ng

  • Di Balik Topeng Suamiku   Terpaksa menerima

    "Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam."Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini. Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman

  • Di Balik Topeng Suamiku   Rumor yang beredar

    Mobil yang Tara kendarai berhenti di halaman parkir kampusnya. Saat ini suasana kampus terlihat ramai karna banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah pagi, sehingga parkiran yang di miliki kampusnya hampir penuh tersusun kendaraan milik para mahasiswa disini.Tara berjalan santai menuju kelas sambil menenteng makanan di salah satu tangannya yang sempat ia beli tadi. Langkahnya terhenti ketika sahabatnya, Bianca, memanggil namanya. "Tumben bawa mobil biasanya juga naik bus?" tanya Bianca ketika Tara telah berada di hadapannya."Lagi pengen aja." Jawab Tara singkat lalu kembali berjalan dengan Bianca di sampingnya"Eh, tapi jadi kan apa kata kamu malam tadi?" Bianca bertanya memastikan kepada Tara karna sebelum tidur Tara sempat menghubungi dirinya untuk meminta bantuan"Kita omongin di kantin aja." Jawab Tara sambil berjalan bersama Bianca menuju kantin.Tiba di kantin mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong, kantin di pagi hari memang agak ramai karna kebanyakan mahasiswa l

  • Di Balik Topeng Suamiku   Hal Penting

    Setelah menelpon Bianca Tara segera keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada. Dengan langkah cepat Tara berjalan melewati banyak orang yang menatap penuh penasaran kearahnya setelah namanya disebutkan di base campus.Tara bernafas lega ketika ia telah sampai di parkiran,lekas ia berjalan kearah mobilnya terpakir. Saat ia telah berada disamping mobilnya, terlihat kedatangan Bianca yang sedang berlari kecil arahnya."Akhirnya ketemu." Bianca yang datang dengan nafas ngos-ngosan segera membuka minum yang di sodorkan oleh Tara."Ayo kita berangkat sekarang." Ajak tara ketika Bianca selesai minum dan dibalas anggukan oleh Tara.Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil yang dikendarai Tara telah keluar dari lingkungan kampus."Darimana sih base campus bisa tau kalo kamu bakal menikah dengan keluarga Maharka?" Tanya Bianca padaTara yang sedang fokus menyetir"Mungkin keluarga Maharka kali. " jawab Tara singkat tanpa menolehkan wajahnya ke

  • Di Balik Topeng Suamiku   Jangan sentuh

    Dengan tubuh lemah Tara berusaha berdiri dengan di bantu oleh Bianca, ia sedikit meringis merasakan nyeri yang ada di wajahnya akibat tamparan dari tuan Maxim. Sedangkan tuan Maxim sendiri terdiam melihat kondisi calon istri tuan mudanya tidak bisa dibilang baik baik saja, keringatnya mengalir ketika membayangkan betapa mengerikan reaksi tuannya jika ia mengetahui hal ini."Heh , dasar pengecut.' ucap Tara dengan senyum sinis menghadap tuan MaximTuan Maxim menatap Tara dengan nyalang, ia sungguh geram dengan wanita didepannya ini yang sudah berani berteriak kepadanya dan kini menyebutnya pengencut. Habis sudah kesabaran yang ia punya dengan emosi Maxim berjalan mendekat ke arah Tara, persetan jika ia harus menadapatkan hukuman dari tuannya untuk tidak melukai wanita didepannya kini."Arg!"Maxim menarik kuat rambut Tara hingga pengangan Bianca di tangannya terlepas, dengan kekuatan penuh yang ada di rambutnya, Tara merasa jika kulit kepalanya bisa terlepas akibat jambakan dari tuan M

  • Di Balik Topeng Suamiku   Ingin Pulang

    Tara tersentak ketika terbangun ia berada di kamar yang bukan miliknya, ia beranjak dari kasur dan mulai mencari ponselnya, karna seingat dirinya ia menaruh ponsel di saku baju yang ia pakai kemarin.Tunggu, Tara kembali terkejut saat menyadari jika pakaiannya telah berganti dengan yang kamarin ia pakai, jantungnya berdegup kencang mengingat malam tadi ia dipeluk oleh laki laki yang memakai topeng."Apakah laki laki itu yang mengganti bajuku?" Dengan panik Tara memeriksa tubuhnya, tapi tak ada tanda tanda ia habis di perkosa, dan juga tak ada rasa sakit di bagian kewanitaannya.Ia sedikit lega Karna hal yang paling ia jaga selama ini belum terenggut oleh siapa pun, tapi ia masih kesal dengan orang asing itu yang sudah lancang mengganti bajunya tanpa sepengetahuannya dan bisa di pastikan jika orang itu sudah melihat seluruh liuk tubuhnya."Ceklek"Tara menoleh ketika pintu kamar terbuka dan masuklah Rain diiringin dua orang maid yang membawa nampan berisi makanan. Maid tersebut pergi s

  • Di Balik Topeng Suamiku   Persiapan Pernikahan

    Persiapan PernikahanNyonya Melody mengerang kesal saat sampai di kediamannya. Ia marah dengan putranya yang berani menentangnya untuk tetap menikahi wanita yang tak setara dengan keluarga mereka."Mama tenang lah dulu." Ucap tuan Altar pada istrinya "Bagaimana mama bisa tenang pa? Rain tetap akan menikahi wanita itu walau kita sudah mengancamnya." Tuan Altar menarik nafas perlahan setelah mendengar perkataan istrinya yang menggebu karna emosi."Lagian kita bisa apa? Jika Rain sudah memutuskan."Merasakan suasana yang sedang panas, Nadine istri dari Alex langsung melangkah menuju kamar sambil membawa Kayla yang tengah tertidur.Melihat kakak iparnya pergi, Rachel pun mengikuti apa yang di lakukan Nadine sambil membawa Abian yang telah mengantuk, mereka berdua menggunakan kesempatan ini agar tidak ingin ikut kena masalah dalam masalah ini.Dan sekarang hanya ada mereka berempat di ruang tamu ini, Alex yang memijit keningnya dan Albert yang hanya diam."Keluarga Adora pasti kecewa pa

Latest chapter

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pindah

    Malam seusai resepsi pernikahan mereka, Tara langsung di boyong oleh suaminya untuk tinggal di luar negeri.walaupun sempat terjadi penolakan oleh Tara yang tidak setuju dengan keputusan Rain itu, tetapi pada akhirnya keinginan Rain tetap menjadi pemenangnya.Tara menghela nafas kasar sambil melihat keluar jendela mobil, ia tak peduli jika Rain tersinggung dengan sikapnya yang lebih tertarik melihat ke arah lain ketimbang menghadap laki laki yang ada di sampingnya.Wajah keberatan terang terangan di tunjukkan oleh Tara, ia sungguh tak ingin jika harus jauh dari orang tuanya, terutama pada sang bunda. Tak ada yang akan menjaga bundanya nanti apalagi ayahnya sampai sekarang masih mempertahankan istri muda nya di belakang sang bunda.Di sisi lain, Rain hanya diam melihat kelakuan Tara yang masih keberatan atas keputusannya. bisnis dan rumah yang akan mereka tempati berada di luar negeri, sehingga Tara mau tak mau harus mengikutinya.Jika dibandingkan dengan Tara, ia sebenarnya lebih kesal

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pesta Pernikahan

    Rangkaian pernikahan Rain dan Tara terus berjalan, dan sebentar lagi pesta pernikahan mereka akan segera di gelar. Sengaja puncak acara di gelar pada malam hari dan tamu tamu yang berdatangan juga semakin banyak.Para pelayan pun semakin sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sebagian besar dihadiri oleh kenalan keluarga Maharka.Tara kini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna Lilac miliknya, gaun dengan warna kesukaannya di tamburi dengan banyak mutiara membuat gaun tersebut terkesan mewah selaras dengan pesta yang saat ini di gelar."Apakah aku boleh masuk?" Tara menoleh kearah pintu melihat kepala seorang menyembul ketika pintu terbuka sedikit."Tentu saja boleh." Jawab Tara dengan senyum senang melihat kehadiran orang tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.Pelukan hangat diberikan oleh Tara saat Bianca menghampirinya, matanya mengembun saat melihat keadaan sahabatnya tampak baik baik saja."Hei, jangan nangis nanti make up mu luntur." Tegur Bianca dengan candaan."Siapa ju

  • Di Balik Topeng Suamiku   Pernikahan

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan antara Rain dan Tara akan di laksanakan dengan sangat mewah di hotel bintang lima milik Mk'a corp. Banyak awak media yang akan telah siap untuk meliput acara pernikahan tersebut.Rain memang sengaja memanggil awak media agar semua tahu, jika ia telah berhasil menikah dengan gadis yang sangat dicintainya. Tara masih berada di ruangan tempat ia di make up, saat ini hanya ia sendiri di ruangan ini sambil menatap cermin yang memantulkan bayangannya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah.Memar bekas tamparan kini sudah tidak ada, semua seolah membantunya untuk menjadi cantik di hari ini.Ia menatap kosong pada cermin tersebut, tak ada rona bahagia di wajahnya karna Tara memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi walaupun sudah di tolak berapa kali pernikahan ini tetap terjadi.Tak ada raut bahagia yang diperlihatkan oleh Tara, pernikahan yang mewah tapi bukan dengan orang yang cintai serta tanpa kehadiran bund

  • Di Balik Topeng Suamiku   Persiapan Pernikahan

    Persiapan PernikahanNyonya Melody mengerang kesal saat sampai di kediamannya. Ia marah dengan putranya yang berani menentangnya untuk tetap menikahi wanita yang tak setara dengan keluarga mereka."Mama tenang lah dulu." Ucap tuan Altar pada istrinya "Bagaimana mama bisa tenang pa? Rain tetap akan menikahi wanita itu walau kita sudah mengancamnya." Tuan Altar menarik nafas perlahan setelah mendengar perkataan istrinya yang menggebu karna emosi."Lagian kita bisa apa? Jika Rain sudah memutuskan."Merasakan suasana yang sedang panas, Nadine istri dari Alex langsung melangkah menuju kamar sambil membawa Kayla yang tengah tertidur.Melihat kakak iparnya pergi, Rachel pun mengikuti apa yang di lakukan Nadine sambil membawa Abian yang telah mengantuk, mereka berdua menggunakan kesempatan ini agar tidak ingin ikut kena masalah dalam masalah ini.Dan sekarang hanya ada mereka berempat di ruang tamu ini, Alex yang memijit keningnya dan Albert yang hanya diam."Keluarga Adora pasti kecewa pa

  • Di Balik Topeng Suamiku   Ingin Pulang

    Tara tersentak ketika terbangun ia berada di kamar yang bukan miliknya, ia beranjak dari kasur dan mulai mencari ponselnya, karna seingat dirinya ia menaruh ponsel di saku baju yang ia pakai kemarin.Tunggu, Tara kembali terkejut saat menyadari jika pakaiannya telah berganti dengan yang kamarin ia pakai, jantungnya berdegup kencang mengingat malam tadi ia dipeluk oleh laki laki yang memakai topeng."Apakah laki laki itu yang mengganti bajuku?" Dengan panik Tara memeriksa tubuhnya, tapi tak ada tanda tanda ia habis di perkosa, dan juga tak ada rasa sakit di bagian kewanitaannya.Ia sedikit lega Karna hal yang paling ia jaga selama ini belum terenggut oleh siapa pun, tapi ia masih kesal dengan orang asing itu yang sudah lancang mengganti bajunya tanpa sepengetahuannya dan bisa di pastikan jika orang itu sudah melihat seluruh liuk tubuhnya."Ceklek"Tara menoleh ketika pintu kamar terbuka dan masuklah Rain diiringin dua orang maid yang membawa nampan berisi makanan. Maid tersebut pergi s

  • Di Balik Topeng Suamiku   Jangan sentuh

    Dengan tubuh lemah Tara berusaha berdiri dengan di bantu oleh Bianca, ia sedikit meringis merasakan nyeri yang ada di wajahnya akibat tamparan dari tuan Maxim. Sedangkan tuan Maxim sendiri terdiam melihat kondisi calon istri tuan mudanya tidak bisa dibilang baik baik saja, keringatnya mengalir ketika membayangkan betapa mengerikan reaksi tuannya jika ia mengetahui hal ini."Heh , dasar pengecut.' ucap Tara dengan senyum sinis menghadap tuan MaximTuan Maxim menatap Tara dengan nyalang, ia sungguh geram dengan wanita didepannya ini yang sudah berani berteriak kepadanya dan kini menyebutnya pengencut. Habis sudah kesabaran yang ia punya dengan emosi Maxim berjalan mendekat ke arah Tara, persetan jika ia harus menadapatkan hukuman dari tuannya untuk tidak melukai wanita didepannya kini."Arg!"Maxim menarik kuat rambut Tara hingga pengangan Bianca di tangannya terlepas, dengan kekuatan penuh yang ada di rambutnya, Tara merasa jika kulit kepalanya bisa terlepas akibat jambakan dari tuan M

  • Di Balik Topeng Suamiku   Hal Penting

    Setelah menelpon Bianca Tara segera keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada. Dengan langkah cepat Tara berjalan melewati banyak orang yang menatap penuh penasaran kearahnya setelah namanya disebutkan di base campus.Tara bernafas lega ketika ia telah sampai di parkiran,lekas ia berjalan kearah mobilnya terpakir. Saat ia telah berada disamping mobilnya, terlihat kedatangan Bianca yang sedang berlari kecil arahnya."Akhirnya ketemu." Bianca yang datang dengan nafas ngos-ngosan segera membuka minum yang di sodorkan oleh Tara."Ayo kita berangkat sekarang." Ajak tara ketika Bianca selesai minum dan dibalas anggukan oleh Tara.Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil yang dikendarai Tara telah keluar dari lingkungan kampus."Darimana sih base campus bisa tau kalo kamu bakal menikah dengan keluarga Maharka?" Tanya Bianca padaTara yang sedang fokus menyetir"Mungkin keluarga Maharka kali. " jawab Tara singkat tanpa menolehkan wajahnya ke

  • Di Balik Topeng Suamiku   Rumor yang beredar

    Mobil yang Tara kendarai berhenti di halaman parkir kampusnya. Saat ini suasana kampus terlihat ramai karna banyak mahasiswa yang memiliki mata kuliah pagi, sehingga parkiran yang di miliki kampusnya hampir penuh tersusun kendaraan milik para mahasiswa disini.Tara berjalan santai menuju kelas sambil menenteng makanan di salah satu tangannya yang sempat ia beli tadi. Langkahnya terhenti ketika sahabatnya, Bianca, memanggil namanya. "Tumben bawa mobil biasanya juga naik bus?" tanya Bianca ketika Tara telah berada di hadapannya."Lagi pengen aja." Jawab Tara singkat lalu kembali berjalan dengan Bianca di sampingnya"Eh, tapi jadi kan apa kata kamu malam tadi?" Bianca bertanya memastikan kepada Tara karna sebelum tidur Tara sempat menghubungi dirinya untuk meminta bantuan"Kita omongin di kantin aja." Jawab Tara sambil berjalan bersama Bianca menuju kantin.Tiba di kantin mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong, kantin di pagi hari memang agak ramai karna kebanyakan mahasiswa l

  • Di Balik Topeng Suamiku   Terpaksa menerima

    "Tentu saja aku menolak" seketika semua orang menegang mendengar jawaban dari Tara terutama tuan dan nyonya Hansel yang hanya bisa menatap khawatir saat ke empat utusan keluarga Maharka menatap Tara dengan tatapan tajam."Kalau begitu nona keluarga nona harus siap menerima konsekuensi akibat dari menolak lamaran ini !" Ungkap David sinis yang tersinggung akan penolakan Tara terhadap lamaran dari tuan mudanya"Mengapa kami harus menerima konsekuensi? Bukankah menolak ataupun menerima adalah hak dari perempuan?" Sungut Tara kesal tak terima dengan ucapan sinis dari tuan David yang berada tepat depannya Atmosfer di ruangan itu terasa panas setelah penolakan yang dilakukan oleh Tara membuat ke empat orang tersebut emosi karna merasa jika Tara telah menghina tuan mereka dengan menolak lamaran ini. Sedangkan Tara yang melihat betapa mengerikan keluarga kaya seperti mereka ini, hal itu membuat Tara semakin bulat untuk menolak lamaran ini. Belum apa apa keluarganya sudah mendapat ancaman

DMCA.com Protection Status