Share

Bab 182

Pembicaraan mereka terjeda ketika Kamal datang dengan nampan berisi empat mangkuk bakso bola tenis dan dilengkapi dengan mie putih dan mie kuning. Disusul di belakang, Ihsan membawa juga empat porsi balungan, kaki sapi yang masih banyak tempelan daging dan sebuah pipet di letakkan di atas tulang untuk menyedot sumsum dari dalan tulang.

"What is it?" ujar Dave menunjuk tulang sapi berukuran besar itu.

Mata lelaki tua itu tampak surprise, seumur hidupnya belum pernah memakan tulang sapi sebesar ini, palingan hanya tulang iga yang pernah dimakannya.

"Ini sumber kaldu dari kuah yang lezat ini, lihat daging masih menempel di tulang ini? Rasanya sangat gurih, tetelan sapi yang sangat keras biasanya, di sini sangat lembut dan kranci banget," ujar Hasan menerangkan.

"Oh ya?"

"Ayo, Mister. Di makan selagi masih panas, rasanya sangat segar."

Aina mempersilahkan, gadis itu bahkan menuangkan empat gelas air putih dari teko dan menaruh di depan masing-masing orang.

Tak berapa lama Anisa dat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Trial48801072
hai kak, maaf ya kalau sering kecewa. aku menulis disela-sela kesibukan di duta, jadi gak pasti di up kapan, sesempatnya. tapi kuusahakan tiap hari up walau cuma 1 bab. thanks ya sudah ngikutin kisah Hasan dan Aina sampai sejauh ini
goodnovel comment avatar
Dwie Rifsalina
suka sangat ikuti cerita mu Thor, fix d setiap hari pukul berapa update nya Thor biar aq lebih semangat dan tdk kerak x kecewa jika tengok Sabang jam masih pun belum update ihikkk
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
pak burhan mana mau ngalah ,pak rahmat,,orang tua sombong itu harus dilabaa bias mingkem..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status