Share

Bab 181

"Ha? Abang promosiin ya? Jangan dong, Bang. Warung ini tidak cocok untuk menjamu tamu, ini hanya warung kelas bawah yang dipakai remaja nongkrong. Restauran yang menyediakan menu bakso kan banyak."

"Aku tidak menawarkannya, mister Dave sendiri yang mau ke sini. Ayo, ikut Abang menyapa mereka."

"Kenapa Abang tidak menelponku dulu? Kalau nelpon kan aku bisa menyiapkan tempat yang nyaman, aku belum sempat memebersihakan tempat di belakang, di sana pasti kotor," ujar Aina sambil melepaskan celemek dan menggantungkan di dinding dapur.

"Maaf, Sayang. Lupa tadi, soalnya jadwal pertemuannya sangat padat."

"Ya, sudah. Ayo ...."

Hasan menggandeng tangan istrinya menuju di mana Dave berada. Di sana Dave dan Laura menatap mereka berdua dengan pandangan yang berbeda. Dave menetap mereka dengan binar senang yang tidak bisa diungkapkan, kedua netranya menelisik dengan bahagia. Dia menatap Aina secara detail, terutama bagian matanya, mata itu ... Cantik seperti mata Nur, namun warna matanya cokl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
duuuhhh thor ceritamu sangat menarik sampai aku gak ngerasakan rugi buat beli koin............
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
terima kasih update kak ,,lanjut...semangat kak author.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status