Share

41. RASA SESAL YANG DITANGGUNG

"Tolong, jaga Papa ya, Mbak Ronah. Aku ada syuting di Bali selama seminggu, dan harus berangkat sore ini. Kalau ada apa-apa, Mbak Ronah telepon aku aja. Aku sudah kirim pulsa ke nomor Mbak Ronah juga."

"Baik, Mbak. Mbak Rana enggak perlu khawatir."

Rana memang tidak pernah khawatir selama ada Mbak Ronah di hidupnya. Perempuan itu sudah seperti kakak untuknya. Dari umur belasan, Mbak Ronah yang menjaga, dan membantu Rana. Ia menghabiskan hidupnya untuk bekerja bersama keluarganya yang sangat berantakan.

Rana pun memeluk Mbak Ronah, mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada perempuan tersebut. Ia mengelus punggung ibu anak satu tersebut dengan sayang, mengirimkan sebuah rasa yang ia harap tersampaikan dengan baik kepada Mbak Ronah. Mbak Ronah pun membalas pelukan Rana dengan sama sayangnya.

"Mbak Rana jangan lupa makan, ya. Jaga kesehatan. Syuting-syuting kan, bikin Mbak suka lupa waktu. Nanti saya ingatkan Mbak Tisha deh," pesan Mbak Ronah yang dibarengi tawa kecil oleh Rana. Ia pun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status