Share

47. BERHENTI BERSIKAP BODOH

"Papa, sudah tua. Tahu kan, artinya? Papa harusnya malu melakukan hal-hal enggak terpuji seperti itu. Indira itu sahabatnya Rana, Pa. Kenapa harus sama dia sih? Aku benar-benar enggak habis pikir sama Papa. Ya Tuhan!"

Radhika Djatmiko Husada tampak geram saat menemukan perselisihan ayahnya dengan Indira, dan ibunya di rumah. Ia malu saat mengetahui kalau Indira hamil, dan keguguran akibat ulah ayahnya. Dhika memang tidak pernah mau tahu siapa pacar ayahnya, tapi kali ini dengan sahabat adiknya, sungguh membuat pria itu kesal setengah mati.

Sungguh Dhika tak mengerti mengapa harus Indira yang jadi pelampiasan hasrat pria tua itu. Mengingat bagaimana dekatnya Indira dengan Rana, tentu saja membuatnya bersedih. Persahabatan mereka pasti hancur. Imbas yang lebih parah lagi adalah Ibunya Indira menganggap Rana sebagai pengaruh buruk untuk putrinya.

"Berhentilah bicara, Dhika!" seru Emir pada anak keduanya. "Hanya Zahir, dan Rana yang bisa memarahi Papa. Kamu sama Papa sama, sama-sama biang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status