Share

Penyerangan Lagi

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2025-01-06 15:52:50

Malam yang hening di paviliun Zhao Xueyan mendadak terasa mencekam. Di dalam ruang dimensi pribadinya, Zhao Xueyan tengah berkultivasi dengan tenang ketika tiba-tiba dia merasakan aura membunuh yang begitu kuat. Matanya terbuka seketika, pupilnya menyipit tajam. ‘Aura ini ... seseorang mencoba menyerangku,’ pikirnya dengan dingin.

Tanpa membuang waktu, Zhao Xueyan segera keluar dari ruang dimensinya, dan langkah ringannya membawanya ke pintu kamar. Begitu keluar, dia melihat Niuniu yang sudah berdiri siaga dengan tatapan tajam ke arah atap paviliun.

“Niuniu! Apa kau merasakannya?” tanya Zhao Xueyan dengan suara dingin.

Niuniu mengangguk. “Benar, Nona!”

"Nona, aku juga merasakannya. Aura ini sangat kuat. Mereka ada di sekitar sini," ujar Niuniu dengan suara rendah, tetapi penuh kewaspadaan.

Zhao Xueyan mengangguk ringan. "Sepertinya selir Mei Xiao tidak ingin membuang waktu untuk mencoba menyingkirkanku," katanya pelan, namun nada bicaranya penuh ketenangan.

Dalam kegelapan malam, Zh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kegagalan Selir Mei Xiao

    Selir Mei Xiao duduk di ruang tengah paviliunnya, mengenakan jubah sutra merah muda yang mempertegas kecantikannya. Senyum tipis menghiasi wajahnya, sambil sesekali menyesap teh melati yang masih mengepul. Ia yakin malam ini akan menjadi awal dari kejatuhan Zhao Xueyan.Namun, ketenangan itu berubah drastis saat Yan'er, pelayan setianya, memasuki ruangan dengan tergesa-gesa. Wajah Yan'er terlihat pucat, bibirnya bergetar, seolah tak sanggup menyampaikan kabar buruk yang ia bawa."Apa yang terjadi, Yan'er?" tanya Selir Mei Xiao dengan nada tak sabar, meletakkan cangkir tehnya di atas meja dengan suara nyaring.Yan'er berlutut di hadapan majikannya, kepala tertunduk. "Ampun, Yang Mulia Selir. Rencana kita ... gagal. Sepuluh pembunuh bayaran itu ... semuanya tewas."Selir Mei Xiao terdiam sesaat, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Selir Mei Xiao bangkit berdiri dengan tiba-tiba, membuat kursinya terjatuh ke belakang. "Apa maksudmu gagal? Bagaimana bisa sepuluh ora

    Last Updated : 2025-01-07
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Memulai Rencana Licik Lagi

    Hari itu, langit cerah dengan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Zhao Xueyan berjalan santai di taman istana bersama Niuniu. Mereka menikmati suasana damai, sementara bunga-bunga mekar di sekitar mereka. Aura ketenangan terpancar dari Zhao Xueyan, membuat pelayan-pelayan yang berpapasan dengannya menunduk hormat.Dari arah berlawanan, Selir Mei Xiao berjalan dengan langkah angkuh, diiringi beberapa pelayannya. Saat melihat Zhao Xueyan, senyuman licik muncul di wajahnya. Kemarahannya pada Zhao Xueyan masih membara, terutama setelah insiden terakhir yang membuatnya merasa terhina. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk kembali mencari masalah."Oh, siapa yang kita lihat di sini? Permaisuri Zhao yang tampaknya sangat menikmati waktunya berjalan-jalan," ujar Selir Mei Xiao dengan nada mengejek, berhenti tepat di depan Zhao Xueyan. Pelayannya ikut tertawa kecil, mendukung tuannya.Zhao Xueyan berhenti, menatap Selir Mei Xiao dengan ekspresi tenang. Senyum tipis terukir di wajahnya, tapi matany

    Last Updated : 2025-01-08
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menghasut

    Zhao Xueyan tetap tenang menghadapi tatapan penuh amarah dari Kaisar Zheng Yu. Dengan suara lembut namun tegas, dia berkata, "Yang Mulia, saya tidak menyentuhnya. Jika Anda ragu, silakan tanyakan pada pelayan atau prajurit di sekitar."Namun, sebelum Kaisar Zheng Yu sempat merespons, Selir Mei Xiao yang masih berpura-pura kesakitan memegang lengannya dengan raut wajah yang terlihat menderita. "Yang Mulia ... tolong. Saya merasakan perut ini keram,” ucapnya lirih, seolah mencoba menyela. Melihat keadaan Selir Mei Xiao, Kaisar Zheng Yu langsung melupakan penjelasan Zhao Xueyan. Wajahnya kembali diliputi kekhawatiran. "Cukup. Tidak perlu berbicara lagi," ujarnya sambil membungkuk, mengangkat Selir Mei Xiao dalam gendongannya.Dia segera berbalik menuju paviliun Selir Mei Xiao, meninggalkan Zhao Xueyan tanpa sedikit pun kata. "Tabib! Segera panggil tabib!" perintahnya kepada pelayan yang setia mengikutinya.Zhao Xueyan hanya berdiri di tempat, memandang punggung Kaisar Zheng Yu yang perl

    Last Updated : 2025-01-08
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Perceraian

    Pagi itu, sinar matahari masuk melalui jendela paviliun Zhao Xueyan, menciptakan suasana tenang yang jarang dirasakan di istana. Zhao Xueyan duduk di depan meja rias, mengenakan hanfu sederhana berwarna biru lembut dengan motif bunga plum yang elegan. Dia mengenakan cadar sutra tipis yang selalu menjadi ciri khasnya, menyembunyikan kecantikan yang sering membuat orang lain iri.Niuniu berdiri di sampingnya, menyisir rambut panjangnya dengan penuh perhatian. "Nona, apakah Anda benar-benar ingin mengenakan hanfu sesederhana ini? Mungkin ini adalah hari yang penting," ucap Niuniu dengan nada sedikit ragu.Zhao Xueyan tersenyum tipis di balik cadarnya. "Kesederhanaan adalah kekuatanku, Niuniu. Aku tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun di istana ini."Belum sempat Niuniu membalas, ketukan di pintu terdengar. Seorang kasim memasuki paviliun dengan sikap penuh hormat. "Permaisuri Zhao Xueyan, Yang Mulia Kaisar memanggil Anda untuk menghadap di Balairung Kekaisaran."Zhao Xueyan m

    Last Updated : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyebar Bagai Angin

    Kabar perceraian Permaisuri Zhao Xueyan dengan Kaisar Zheng Yu menyebar dengan cepat, seperti api yang menyambar dedaunan kering. Istana yang biasanya penuh dengan politik dan desas-desus kini bergejolak dengan spekulasi baru. Namun, kabar itu tidak berhenti di istana. Dalam waktu singkat, berita itu sampai ke telinga Jenderal Zhao, ayah dari Zhao Xueyan, yang saat ini tengah berada di perbatasan kekaisaran bersama istrinya, Nyonya Zhao.Jenderal Zhao Yun, seorang pria paruh baya dengan wajah tegas dan tubuh yang gagah, sedang memimpin strategi pertahanan ketika salah satu pengawal pribadinya masuk tergesa-gesa ke dalam tenda komando. "Jenderal, kabar dari istana!" katanya dengan suara bergetar.Jenderal Zhao mengambil gulungan surat yang diserahkan padanya. Begitu ia membaca isi surat itu, tangannya mengepal kuat, hampir meremas kertas di tangannya. Wajahnya yang biasanya tenang kini memerah karena amarah. "Berani sekali Kaisar Zheng Yu mempermalukan keluarga Zhao seperti ini!"Par

    Last Updated : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Akhirnya Terbebas

    Keesokan paginya, Zhao Xueyan meninggalkan istana kekaisaran dengan tenang. Hanfu sederhana yang dia kenakan tampak anggun, dengan cadar yang menutupi wajahnya seperti biasa. Di belakangnya, Niuniu membawa sebuah kotak kecil, menyusuri jalan yang panjang dan sepi menuju gerbang utama istana.Di pertengahan jalan, langkah Zhao Xueyan terhenti. Dari arah depan, Selir Mei Xiao muncul bersama para pelayannya. Wajah Selir Mei Xiao memancarkan kepuasan, bibirnya melengkung membentuk senyuman penuh ejekan."Oh, bukankah ini mantan permaisuri Zhao? Ternyata kamu benar-benar diusir dari istana," Selir Mei Xiao berkata dengan nada mengejek, menatap Zhao Xueyan dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Apakah rasanya menyakitkan kehilangan segalanya? Kekuasaan, kehormatan, bahkan suami yang kamu cintai?"Zhao Xueyan tetap tenang, seperti batu karang yang tidak tergoyahkan oleh ombak. Dengan langkah anggun, dia mendekati Selir Mei Xiao, lalu menatapnya tajam melalui cadarnya. "Lucu sekali. Kamu berpi

    Last Updated : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kediaman Jenderal Zhao

    Ketika kereta berhenti di depan gerbang utama kediaman keluarga Zhao, para pelayan segera berbaris rapi dengan sikap penuh hormat. Pintu gerbang yang besar dan megah dibuka lebar-lebar, menampilkan halaman yang luas dan indah, dihiasi taman yang terawat dengan sempurna. Mereka semua telah menerima pesan langsung dari Jenderal Zhao, memastikan setiap persiapan untuk menyambut putri kesayangannya dilakukan dengan sempurna.Saat Zhao Xueyan turun dari kereta, langkahnya tetap tenang dan anggun seperti biasanya. Hanfu sederhananya yang elegan serta cadar tipis yang dikenakannya menambah aura misterius pada dirinya. Para pelayan segera membungkuk dalam-dalam, memberikan penghormatan."Selamat datang, Nona Muda," ujar kepala pelayan dengan suara tegas namun sopan. "Kami telah mempersiapkan segalanya sesuai instruksi Tuan Jenderal. Jika ada yang Nona perlukan, kami siap melayani."Zhao Xueyan mengangguk pelan. "Terima kasih. Aku harap kalian tidak merepotkan diri terlalu banyak."Para pela

    Last Updated : 2025-01-10
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kedatangan Jenderal Zhao

    Hari itu akhirnya tiba, sebuah momen yang telah lama dinantikan. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, Jenderal Zhao Yun dan istrinya akhirnya kembali ke kediaman keluarga Zhao. Kehadiran mereka segera menarik perhatian rakyat. Namun, tidak ada kehebohan besar, karena semua orang sudah menduga Jenderal Zhao akan kembali setelah mendengar kabar perceraian putrinya dengan kaisar Zheng Yu.Di sudut-sudut jalan, orang-orang berbisik-bisik, memandang rombongan besar yang mengawal kepulangan Jenderal Zhao dengan penuh rasa ingin tahu.“Ternyata Jenderal Zhao, pulang lebih cepat dari yang kita perkirakan,” bisik seorang pembeli. “Benar! Aku mengira seperti itu juga!” "Kau pikir Jenderal Zhao akan membiarkan masalah ini begitu saja?" bisik seorang pedagang."Tentu tidak," sahut yang lain. "Bagaimana pun, putrinya adalah mantan permaisuri. Aku yakin dia akan meminta keadilan."Namun, semua itu hanyalah spekulasi. Tidak ada yang tahu bahwa di dalam hati Jenderal Zhao Yun, ada kekhawati

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 364

    Suasana di dalam masing-masing paviliun kediaman bangsawan penuh ketegangan. Para gadis bangsawan yang kemarin diusir dari jamuan Kekaisaran masih belum bisa menerima perlakuan memalukan itu. Wajah mereka penuh amarah, ada yang menangis, ada yang membanting kipas, ada pula yang terus mengumpat sambil menangis tertahan.Di Kediaman XiaoXiao Zhen berjalan mondar-mandir sambil menghentakkan kakinya. "Bagaimana mungkin! Gadis itu, seorang gadis desa hina—ternyata putri Jenderal Zhao?!"Nyonya Besar Xiao yang duduk tenang di kursi utama mengibaskan kipasnya perlahan, suaranya dingin namun penuh tekanan. "Zhen'er, duduklah. Marah tidak akan menyelesaikan masalah."Xiao Zhen menatap ibunya dengan mata merah, "Ibu! Aku dipermalukan! Diusir dari istana di depan semua tamu! Semua orang akan menertawakanku!"Nyonya Xiao tersenyum tipis. "Lebih baik dipermalukan sekali ... daripada kalah selamanya."Xiao Zhen mengerutkan kening. "Apa maksud Ibu?""Ibu sudah menyuruh ayahmu untuk mencari tahu seg

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 363

    Zhao Xueyan melangkah cepat, gaunnya berkibar tertiup angin pagi. Wajahnya yang biasanya tegas kini diliputi emosi yang campur aduk—marah, kecewa, sedih. Ia melewati para pelayan yang membungkuk memberikan hormat, tapi ia tak menyahut. Di koridor luar, Wu Liang dan Yu Qie—yang sejak tadi masih penasaran—hanya bisa saling melirik ketika melihat sosok Zhao Xueyan berjalan dengan pandangan kosong. Wajahnya merah, bibirnya sedikit gemetar, dan sorot matanya penuh luka.Wu Liang mengangkat alis, berbisik pada Yu Qie, "Ada apa itu?"Yu Qie menelan ludah. “Kelihatannya … tidak baik.”Keduanya menoleh ke arah pintu ruang kerja sang kaisar. Ada rasa khawatir dan ragu di wajah mereka. Namun akhirnya, mereka memutuskan masuk kembali setelah mengetuk perlahan.“Yang Mulia .…” ucap Wu Liang pelan sambil sedikit membungkuk, diikuti Yu Qie yang ikut menunduk hormat.Begitu pintu tertutup di belakang mereka, suasana ruang kerja benar-benar berubah. Tidak lagi penuh wibawa, tapi berat dan muram. Di b

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 362

    Tian Ming melangkah lebih dekat, setiap langkahnya terasa berat, membawa gelombang tekanan yang membuat dedaunan bergetar. Ia berdiri di antara mereka, meraih tangan Zhao Xueyan dan menariknya ke belakangnya.“Kau mungkin lupa, tapi Zhao Xueyan yang ini bukan milikmu lagi. Bahkan ... mungkin tidak pernah,” suara Tian Ming rendah, penuh amarah yang ditahan.“Apa maksudmu Kaisar Tian Ming? Tentu dia pernah menjadi milikku, karena dia mantan istriku,” sarkas Kaisar Zheng Yu. Kaisar Tian Ming mendengkus. “Kau bahkan tidak tahu apa-apa tentang Zhao Xueyan. Jadi berhentilah berharap, karena dari awal dia hanya milikku.” Zhao Xueyan berdiri diam di belakangnya, matanya mengeras namun tetap tenang.Zheng Yu menatap keduanya, ekspresinya gelap. Namun ia akhirnya mengendurkan genggamannya dan tersenyum miring.“Kita lihat saja, apakah perasaan yang pernah ada ... benar-benar telah mati.”Tanpa menunggu jawaban, Zheng Yu berbalik pergi. Matanya tajam, menyiratkan kebencian dan obsesi pada Zhao

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status