Share

Kalah Telak

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-05 23:30:02

Pagi itu, taman istana kekaisaran dipenuhi dengan embun pagi dan aroma segar bunga-bunga yang sedang mekar. Zhao Xueyan berjalan perlahan, menikmati ketenangan yang jarang ia rasakan. Dengan pakaian sederhana namun anggun, ia terlihat seperti wanita biasa, jauh dari kesan seorang permaisuri.

Di sudut lain, Niuniu berdiri mengikuti sang majikan. Ia terlihat menikmati pemandangan.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Langkah-langkah cepat disertai suara gemerincing perhiasan memecah keheningan. Selir Mei Xiao muncul dengan para pelayannya, wajahnya dihiasi senyum licik yang sudah menjadi ciri khasnya.

“Oh, lihat siapa yang sedang bersantai di sini. Permaisuri kita yang ... kurang beruntung,” ucap selir Mei Xiao dengan nada mengejek.

Zhao Xueyan menoleh perlahan, wajahnya tetap tenang tanpa menunjukkan sedikit pun emosi. "Selir Mei Xiao," sapanya singkat, dengan nada yang datar namun penuh wibawa.

Selir Mei Xiao melipat tangan di dada, mendekati Zhao Xueyan dengan senyum penuh ej
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Penyerangan Lagi

    Malam yang hening di paviliun Zhao Xueyan mendadak terasa mencekam. Di dalam ruang dimensi pribadinya, Zhao Xueyan tengah berkultivasi dengan tenang ketika tiba-tiba dia merasakan aura membunuh yang begitu kuat. Matanya terbuka seketika, pupilnya menyipit tajam. ‘Aura ini ... seseorang mencoba menyerangku,’ pikirnya dengan dingin.Tanpa membuang waktu, Zhao Xueyan segera keluar dari ruang dimensinya, dan langkah ringannya membawanya ke pintu kamar. Begitu keluar, dia melihat Niuniu yang sudah berdiri siaga dengan tatapan tajam ke arah atap paviliun.“Niuniu! Apa kau merasakannya?” tanya Zhao Xueyan dengan suara dingin. Niuniu mengangguk. “Benar, Nona!” "Nona, aku juga merasakannya. Aura ini sangat kuat. Mereka ada di sekitar sini," ujar Niuniu dengan suara rendah, tetapi penuh kewaspadaan.Zhao Xueyan mengangguk ringan. "Sepertinya selir Mei Xiao tidak ingin membuang waktu untuk mencoba menyingkirkanku," katanya pelan, namun nada bicaranya penuh ketenangan.Dalam kegelapan malam, Zh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kegagalan Selir Mei Xiao

    Selir Mei Xiao duduk di ruang tengah paviliunnya, mengenakan jubah sutra merah muda yang mempertegas kecantikannya. Senyum tipis menghiasi wajahnya, sambil sesekali menyesap teh melati yang masih mengepul. Ia yakin malam ini akan menjadi awal dari kejatuhan Zhao Xueyan.Namun, ketenangan itu berubah drastis saat Yan'er, pelayan setianya, memasuki ruangan dengan tergesa-gesa. Wajah Yan'er terlihat pucat, bibirnya bergetar, seolah tak sanggup menyampaikan kabar buruk yang ia bawa."Apa yang terjadi, Yan'er?" tanya Selir Mei Xiao dengan nada tak sabar, meletakkan cangkir tehnya di atas meja dengan suara nyaring.Yan'er berlutut di hadapan majikannya, kepala tertunduk. "Ampun, Yang Mulia Selir. Rencana kita ... gagal. Sepuluh pembunuh bayaran itu ... semuanya tewas."Selir Mei Xiao terdiam sesaat, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Selir Mei Xiao bangkit berdiri dengan tiba-tiba, membuat kursinya terjatuh ke belakang. "Apa maksudmu gagal? Bagaimana bisa sepuluh ora

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Memulai Rencana Licik Lagi

    Hari itu, langit cerah dengan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Zhao Xueyan berjalan santai di taman istana bersama Niuniu. Mereka menikmati suasana damai, sementara bunga-bunga mekar di sekitar mereka. Aura ketenangan terpancar dari Zhao Xueyan, membuat pelayan-pelayan yang berpapasan dengannya menunduk hormat.Dari arah berlawanan, Selir Mei Xiao berjalan dengan langkah angkuh, diiringi beberapa pelayannya. Saat melihat Zhao Xueyan, senyuman licik muncul di wajahnya. Kemarahannya pada Zhao Xueyan masih membara, terutama setelah insiden terakhir yang membuatnya merasa terhina. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk kembali mencari masalah."Oh, siapa yang kita lihat di sini? Permaisuri Zhao yang tampaknya sangat menikmati waktunya berjalan-jalan," ujar Selir Mei Xiao dengan nada mengejek, berhenti tepat di depan Zhao Xueyan. Pelayannya ikut tertawa kecil, mendukung tuannya.Zhao Xueyan berhenti, menatap Selir Mei Xiao dengan ekspresi tenang. Senyum tipis terukir di wajahnya, tapi matany

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menghasut

    Zhao Xueyan tetap tenang menghadapi tatapan penuh amarah dari Kaisar Zheng Yu. Dengan suara lembut namun tegas, dia berkata, "Yang Mulia, saya tidak menyentuhnya. Jika Anda ragu, silakan tanyakan pada pelayan atau prajurit di sekitar."Namun, sebelum Kaisar Zheng Yu sempat merespons, Selir Mei Xiao yang masih berpura-pura kesakitan memegang lengannya dengan raut wajah yang terlihat menderita. "Yang Mulia ... tolong. Saya merasakan perut ini keram,” ucapnya lirih, seolah mencoba menyela. Melihat keadaan Selir Mei Xiao, Kaisar Zheng Yu langsung melupakan penjelasan Zhao Xueyan. Wajahnya kembali diliputi kekhawatiran. "Cukup. Tidak perlu berbicara lagi," ujarnya sambil membungkuk, mengangkat Selir Mei Xiao dalam gendongannya.Dia segera berbalik menuju paviliun Selir Mei Xiao, meninggalkan Zhao Xueyan tanpa sedikit pun kata. "Tabib! Segera panggil tabib!" perintahnya kepada pelayan yang setia mengikutinya.Zhao Xueyan hanya berdiri di tempat, memandang punggung Kaisar Zheng Yu yang perl

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Perceraian

    Pagi itu, sinar matahari masuk melalui jendela paviliun Zhao Xueyan, menciptakan suasana tenang yang jarang dirasakan di istana. Zhao Xueyan duduk di depan meja rias, mengenakan hanfu sederhana berwarna biru lembut dengan motif bunga plum yang elegan. Dia mengenakan cadar sutra tipis yang selalu menjadi ciri khasnya, menyembunyikan kecantikan yang sering membuat orang lain iri.Niuniu berdiri di sampingnya, menyisir rambut panjangnya dengan penuh perhatian. "Nona, apakah Anda benar-benar ingin mengenakan hanfu sesederhana ini? Mungkin ini adalah hari yang penting," ucap Niuniu dengan nada sedikit ragu.Zhao Xueyan tersenyum tipis di balik cadarnya. "Kesederhanaan adalah kekuatanku, Niuniu. Aku tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun di istana ini."Belum sempat Niuniu membalas, ketukan di pintu terdengar. Seorang kasim memasuki paviliun dengan sikap penuh hormat. "Permaisuri Zhao Xueyan, Yang Mulia Kaisar memanggil Anda untuk menghadap di Balairung Kekaisaran."Zhao Xueyan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyebar Bagai Angin

    Kabar perceraian Permaisuri Zhao Xueyan dengan Kaisar Zheng Yu menyebar dengan cepat, seperti api yang menyambar dedaunan kering. Istana yang biasanya penuh dengan politik dan desas-desus kini bergejolak dengan spekulasi baru. Namun, kabar itu tidak berhenti di istana. Dalam waktu singkat, berita itu sampai ke telinga Jenderal Zhao, ayah dari Zhao Xueyan, yang saat ini tengah berada di perbatasan kekaisaran bersama istrinya, Nyonya Zhao.Jenderal Zhao Yun, seorang pria paruh baya dengan wajah tegas dan tubuh yang gagah, sedang memimpin strategi pertahanan ketika salah satu pengawal pribadinya masuk tergesa-gesa ke dalam tenda komando. "Jenderal, kabar dari istana!" katanya dengan suara bergetar.Jenderal Zhao mengambil gulungan surat yang diserahkan padanya. Begitu ia membaca isi surat itu, tangannya mengepal kuat, hampir meremas kertas di tangannya. Wajahnya yang biasanya tenang kini memerah karena amarah. "Berani sekali Kaisar Zheng Yu mempermalukan keluarga Zhao seperti ini!"Par

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Akhirnya Terbebas

    Keesokan paginya, Zhao Xueyan meninggalkan istana kekaisaran dengan tenang. Hanfu sederhana yang dia kenakan tampak anggun, dengan cadar yang menutupi wajahnya seperti biasa. Di belakangnya, Niuniu membawa sebuah kotak kecil, menyusuri jalan yang panjang dan sepi menuju gerbang utama istana.Di pertengahan jalan, langkah Zhao Xueyan terhenti. Dari arah depan, Selir Mei Xiao muncul bersama para pelayannya. Wajah Selir Mei Xiao memancarkan kepuasan, bibirnya melengkung membentuk senyuman penuh ejekan."Oh, bukankah ini mantan permaisuri Zhao? Ternyata kamu benar-benar diusir dari istana," Selir Mei Xiao berkata dengan nada mengejek, menatap Zhao Xueyan dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Apakah rasanya menyakitkan kehilangan segalanya? Kekuasaan, kehormatan, bahkan suami yang kamu cintai?"Zhao Xueyan tetap tenang, seperti batu karang yang tidak tergoyahkan oleh ombak. Dengan langkah anggun, dia mendekati Selir Mei Xiao, lalu menatapnya tajam melalui cadarnya. "Lucu sekali. Kamu berpi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kediaman Jenderal Zhao

    Ketika kereta berhenti di depan gerbang utama kediaman keluarga Zhao, para pelayan segera berbaris rapi dengan sikap penuh hormat. Pintu gerbang yang besar dan megah dibuka lebar-lebar, menampilkan halaman yang luas dan indah, dihiasi taman yang terawat dengan sempurna. Mereka semua telah menerima pesan langsung dari Jenderal Zhao, memastikan setiap persiapan untuk menyambut putri kesayangannya dilakukan dengan sempurna.Saat Zhao Xueyan turun dari kereta, langkahnya tetap tenang dan anggun seperti biasanya. Hanfu sederhananya yang elegan serta cadar tipis yang dikenakannya menambah aura misterius pada dirinya. Para pelayan segera membungkuk dalam-dalam, memberikan penghormatan."Selamat datang, Nona Muda," ujar kepala pelayan dengan suara tegas namun sopan. "Kami telah mempersiapkan segalanya sesuai instruksi Tuan Jenderal. Jika ada yang Nona perlukan, kami siap melayani."Zhao Xueyan mengangguk pelan. "Terima kasih. Aku harap kalian tidak merepotkan diri terlalu banyak."Para pela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Desa Ruyue

    Di tepi sungai yang jernih, Zhao Xueyan bersama Niuniu, Tian Ming, dan Wu Liang duduk mengelilingi api unggun kecil. Hembusan angin sore membawa aroma segar dari hutan sekitar.Zhao Xueyan dengan cekatan mengambil panci kecil dari ruang penyimpanan yang telah dipindahkan dari ruang dimensi dengan hati-hati agar tidak mencurigakan. "Niuniu, tambahkan sayuran liar yang kamu temukan tadi," perintahnya dengan nada tenang.Niuniu tersenyum riang. "Baik, nona!" Dia memasukkan sayuran segar ke dalam panci berisi mie yang mendidih, sementara Zhao Xueyan dengan teliti memecahkan beberapa telur dan membiarkannya matang perlahan di atas kuah panas.Tian Ming dan Wu Liang menatap masakan sederhana itu dengan penuh rasa penasaran. Wu Liang mengendus aromanya sambil mengangkat alis. "Wah ... aromanya menarik sekali. Apa ini makanan khas dari wilayah tertentu?"Zhao Xueyan tersenyum kecil tanpa menjawab. "Makan saja nanti, baru kamu tahu," katanya sambil mengaduk perlahan.Setelah matang, mereka mas

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Aku Ikut Denganmu!

    Keesokan paginya, udara dingin dari pegunungan bersalju masih terasa menusuk tulang. Matahari yang baru saja muncul di balik puncak gunung memancarkan cahaya lembut ke desa kecil tempat mereka bermalam.Zhao Xueyan, dengan jubah panjang yang melambai tertiup angin, berdiri di depan penginapan bersama Niuniu. "Kita harus segera bergerak," ucap Zhao Xueyan tegas. Niuniu mengangguk penuh semangat meski bibirnya sedikit gemetar karena dingin.Namun sebelum mereka sempat menaiki kuda, Tian Ming dengan wajah datar datang mendekat bersama Wu Liang. "Aku ikut," katanya singkat, tanpa memberi ruang untuk penolakan.Zhao Xueyan melirik Tian Ming dengan tatapan tajam. "Perjalanan ini berbahaya dan tidak cocok untuk seorang pria bangsawan," sindirnya dingin.Tian Ming tetap berdiri teguh tanpa menunjukkan ekspresi. "Aku tidak peduli. Kau tidak bisa menghentikanku."Wu Liang yang berdiri di belakang Tian Ming hanya menghela napas, jelas memahami keras kepala tuannya. Dia tahu tidak ada gunanya ber

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyembuhkan Tian Ming

    Malam itu, penginapan yang hangat di dekat pegunungan bersalju menjadi tempat Zhao Xueyan mulai mengobati Tian Ming. Dengan bunga salju ilahi yang telah diolah dan bunga api dari ruang dimensinya, Zhao Xueyan menyiapkan pengobatan akupunktur dengan teknik Naga Yin dan Yang yang rumit namun sangat ampuh.Wu Liang yang berdiri tidak jauh dari mereka tampak terkejut dan waspada. Selama ini, dia tahu betul bahwa tidak ada wanita yang bisa menyentuh Tian Ming tanpa menyebabkan reaksi alergi yang parah. Namun, Zhao Xueyan melakukannya dengan tenang. Zhao Xueyan mulai menanamkan jarum-jarum akupunktur di titik-titik energi penting di tubuh Tian Ming. Dengan teknik yang langka dan rumit, dia memadukan aliran energi Yin dan Yang untuk menyeimbangkan tubuh Tian Ming yang selama ini tertekan oleh penyakit misteriusnya. Cahaya lembut tampak berpendar di sekitar jarumnya, bukti bahwa energi spiritual turut terlibat dalam pengobatan tersebut.Wu Liang tertegun. "Luar biasa ...." gumamnya tanpa sad

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Puncak Pegunungan Bersalju

    Pagi yang dingin menyelimuti pegunungan bersalju utara. Meski salju turun tanpa henti, Zhao Xueyan, Niuniu, Tian Ming, dan Wu Liang tetap melanjutkan perjalanan mereka dengan tekad yang kuat. Angin yang menusuk kulit tidak mematahkan semangat mereka.Zhao Xueyan memimpin di depan, mengenakan jubah tebal berwarna putih yang hampir menyatu dengan salju. Langkahnya mantap meski medan semakin terjal. Niuniu yang berada di sampingnya terkadang mengomel tentang betapa dinginnya udara pegunungan ini."Kenapa tempat seperti ini harus jadi tujuan kita? Tidak bisakah bunga salju itu tumbuh di taman yang hangat?" gerutu Niuniu sambil meniupkan napas ke telapak tangannya yang dingin.Zhao Xueyan tersenyum tipis. "Kalau mudah ditemukan, tentu harganya tidak sebanding," jawabnya tenang.Di belakang mereka, Tian Ming dan Wu Liang berjalan dengan diam. Wu Liang sesekali melirik Tian Ming yang wajahnya tetap dingin meski kondisi ekstrem melanda."Aku tidak mengerti bagaimana Anda bisa tetap terlihat t

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Siapa Kau Sebenarnya?

    Dalam kehangatan api unggun yang berderak, Zhao Xueyan, Niuniu, dan Tian Ming duduk menikmati makanan sederhana yang telah disiapkan Zhao Xueyan dari bahan yang dikeluarkannya dari ruang dimensi. Beruang roh besar yang tadi menjaga gua kini duduk dengan tenang di sudut, seolah menikmati kehadiran mereka.Niuniu menggigit sepotong daging panggang dengan riang. "Nona, makanan ini enak sekali! Kita harus makan seperti ini lebih sering," serunya ceria.Zhao Xueyan hanya tersenyum kecil, sementara Tian Ming diam dengan wajah datarnya, namun sesekali melirik Zhao Xueyan dengan pandangan yang sulit ditebak.Tiba-tiba, suara langkah kaki yang berat dan tergesa-gesa terdengar dari mulut gua. Zhao Xueyan yang memiliki insting tajam langsung berdiri, mencabut pedangnya tanpa ragu. Matanya memicing penuh kewaspadaan."Siapa di sana?" seru Zhao Xueyan dengan nada dingin.Tian Ming mengangkat tangannya dengan tenang. "Tenang," katanya, suaranya dalam dan penuh keyakinan. "Itu orangku."Sosok pria b

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Gua Salju

    Setelah perjalanan panjang melintasi badai salju, Zhao Xueyan, Niuniu, dan Tian Ming menemukan sebuah goa besar yang tersembunyi di balik tebing es. “Hari mulai malam. Sepertinya kita harus beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan,” kata Zhao Xueyan dingin. Tian Ming mengangguk setuju. “Kau benar. Ayo kita masuk ke gua ini!” Udara di dalam goa terasa lebih hangat dibandingkan di luar, dan di sepanjang dindingnya tumbuh berbagai tanaman langka yang bercahaya redup seperti kristal."Tempat ini seperti surga tersembunyi," gumam Zhao Xueyan sambil memeriksa beberapa tanaman dengan teliti.Zhao Xueyan mulai mencabut beberapa tanaman dan melemparnya ke dalam ruang dimensi miliknya tanpa ketahuan untuk ditanam kembali. "Aku setuju ... tapi tempat seperti ini pasti punya penjaga," tambah Tian Ming dengan nada waspada.Baru saja Tian Ming selesai berbicara, dari kegelapan goa terdengar suara gemuruh berat. Langkah besar yang menghentak membuat tanah berguncang. Grooooaa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Mencari Bunga Salju Ilahi

    Dengan persiapan matang, Zhao Xueyan dan Niuniu bersiap memulai perjalanan mereka menuju Pegunungan Salju Utara, tempat tumbuhnya bunga Salju Ilahi yang sangat langka. Angin dingin sudah terasa menggigit meski mereka belum mendekati puncaknya.Di sisi lain, pria tampan yang kini dikenal sebagai Tian Ming bersikeras ikut bersama mereka. "Aku tidak akan membiarkan kalian pergi sendirian ke tempat berbahaya itu," ucapnya dengan nada tegas.Zhao Xueyan menatapnya tajam. "Kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Ini bukan perjalanan biasa. Pegunungan itu penuh dengan binatang roh es dan badai yang bisa membunuh dalam sekejap."Tian Ming tersenyum kecil. "Kau meremehkanku, Nona Zhao. Lagi pula, kalian kesana karena untuk menyembuhkanku juga.”Ya, setelah melewati malam menyakitkan, Tian Ming kembali pulih hanya saja jika sedang bulan purnama penyakit itu akan tetap datang. Niuniu mendengus sambil melipat tangan di dada. "Lagipula kenapa kau bersikeras ikut? Paling juga merepotkan!"Tanpa mengun

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hutan Kematian

    Bulan purnama menggantung sempurna di langit, menyinari Hutan Kematian yang suram dengan cahaya pucatnya. Zhao Xueyan yang duduk bersila dalam meditasi tiba-tiba membuka matanya dengan tajam. Teriakan memilukan menggema dari kedalaman hutan, membuat hawa dingin menyeruak di udara.Niuniu mendekat dengan wajah khawatir. "Nona, itu suara manusia?"Zhao Xueyan mengangguk sambil meraih pedang rohnya. "Ya, dan suara itu jelas penuh dengan penderitaan. Aku akan memeriksanya. Tetap di sini dan jaga formasi."Tanpa menunggu jawaban Niuniu, Zhao Xueyan bergerak cepat menyusuri hutan. Cahaya bulan yang menyelusup dari sela-sela pepohonan memberikan penerangan samar. Makhluk roh yang biasanya ganas malah melarikan diri dengan ketakutan, menandakan sesuatu yang jauh lebih mengerikan hadir di tempat itu.Setelah beberapa saat, Zhao Xueyan tiba di sebuah tanah lapang kecil. Di sana, terbaring seorang pria muda dengan wajah luar biasa tampan, meski kini pucat pasi dan gemetar hebat seolah dilanda ra

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kemarahan Kaisar Zheng Yu

    Zhao Xueyan dan Niuniu memilih pergi diam-diam saat pagi buta tanpa berpamitan dengan para warga desa Fengmu. Mereka tidak ingin menjadi pusat perhatian atau menerima penghormatan yang berlebihan. Sebelum pergi, Zhao Xueyan meninggalkan beberapa pil penyembuhan di balai desa dengan pesan singkat:‘Gunakan ini untuk memulihkan kesehatan warga. Hiduplah dengan damai.’Niuniu menatap balik ke desa yang mulai diterangi cahaya matahari. "Nona, mereka pasti kecewa," ucapnya pelan.Zhao Xueyan mengangguk kecil. "Lebih baik begitu. Mereka tidak perlu terikat dengan rasa terima kasih yang berlebihan."Sementara itu, para warga yang telah mempersiapkan pesta sederhana dengan bunga dan makanan khas desa merasa kecewa saat menyadari kedua penyelamat mereka telah pergi."Sayang sekali ... aku ingin berterima kasih langsung," ujar seorang wanita tua sambil menghela napas.“Benar!” seru warga desa lainnya yang ingin berterima kasih langsung kepada sang penyelamat. Namun, kepala desa tersenyum bijak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status