Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Menghancurkan Pondasi Selir Mei Xiao

Share

Menghancurkan Pondasi Selir Mei Xiao

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2025-01-04 15:33:05

Malam itu, langit gelap diselimuti awan tebal, hanya diterangi sinar rembulan yang samar. Zhao Xueyan dan Niuniu mengenakan jubah hitam panjang dengan tudung yang menutupi wajah mereka. Langkah mereka ringan dan tanpa suara, bergerak cepat di lorong-lorong istana hingga keluar ke jalanan kota.

"Apa kita tidak terlalu mencolok, Nona?" bisik Niuniu sambil menyesuaikan langkahnya dengan Zhao Xueyan.

Zhao Xueyan hanya tersenyum samar di balik tudungnya. "Jangan khawatir. Malam ini, kita hanya penonton yang akan menyiapkan panggung untuk drama berikutnya."

Setelah beberapa waktu berjalan, mereka tiba di sebuah gang sempit yang gelap. Di ujung gang itu berdiri sebuah bangunan tua dengan lampu merah menyala redup. Tidak ada papan nama, tetapi suara tawa dan musik yang pelan terdengar dari dalamnya.

"Inilah tempatnya," kata Zhao Xueyan pelan. "Rumah bordil ilegal yang selama ini menjadi tempat para bangsawan dan pejabat tinggi menyembunyikan rahasia gelap mereka."

Niuniu mengangguk, meski sed
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hukuman Untuk Menteri Kiri

    Saat Mei Xiao tiba di balairung, suasana di sana sangat tegang. Kaisar Zheng Yu duduk di tahtanya dengan ekspresi dingin, sementara pejabat-pejabat penting berdiri di sisinya, menatap Mei Xiao dengan tatapan penuh kecurigaan.Mei Xiao berlutut dengan gemetar. "Yang Mulia, hamba mendengar ada tuduhan mengerikan terhadap keluarga hamba. Hamba memohon keadilan!"Kaisar Zheng Yu melemparkan surat itu ke lantai di depan Mei Xiao. "Baca ini! Apa kau bisa menjelaskan kenapa nama keluargamu tercantum di sini?"Mei Xiao mengambil surat itu dengan tangan gemetar. Setelah membacanya, air matanya langsung mengalir. "Yang Mulia, ini pasti fitnah! Keluarga hamba tidak akan pernah terlibat dalam hal sekotor ini!"Kaisar menatapnya tajam. "Aku sudah memerintahkan penyelidikan. Jika ini terbukti benar, keluarga menteri kiri akan kehilangan semua posisinya.Mata selir Mei Xiao membelalak mendengar ucapan kaisar Zheng Yu, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini. Di Paviliun Zhao XueyanSementara itu

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menunggu Perceraian

    Kabar tentang terbongkarnya kejahatan keluarga menteri kiri mengguncang istana dan kerajaan. Kaisar Zheng Yu dengan tegas menjatuhkan hukuman berat pada keluarga Mei Xiao, mencopot gelar dan kekuasaan mereka, serta mengasingkan sebagian besar anggota keluarga ke wilayah terpencil. Namun, selir Mei Xiao tetap dipertahankan.Bukan karena kaisar percaya pada kesetiaannya, tetapi karena ketergantungannya pada kecantikan selir itu. Di balik keputusan ini, banyak pejabat dan penghuni istana mulai bergumam. Mereka tahu, kelemahan terbesar Kaisar Zheng Yu adalah obsesinya pada wajah cantik.Zhao Xueyan duduk di beranda, memandang taman kecil di depan paviliunnya. Niuniu datang membawa teh hangat, lalu duduk di sampingnya."Nona, apakah Anda tidak khawatir? Selir Mei Xiao masih dipertahankan meskipun keluarganya telah dihukum," tanya Niuniu dengan nada hati-hati.Zhao Xueyan tersenyum tipis sambil mengaduk tehnya. "Mengapa aku harus khawatir? Mei Xiao hanya tinggal menunggu waktu. Ketika wajah

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kehamilan Selir Mei Xiao

    Sebulan berlalu, istana kekaisaran tampak tenang di luar, namun ketegangan tetap terasa di bawah permukaannya. Zhao Xueyan menjalani hari-harinya dengan damai, tanpa gangguan dari kedua selir lainnya. Meski begitu, ia tahu mereka tidak akan berhenti begitu saja.Pagi itu, di gazebo yang indah di tengah taman kekaisaran, kaisar Zheng Yu sedang duduk bersama selir Mei Xiao. Angin pagi yang sejuk membawa harum bunga-bunga di taman, menciptakan suasana yang romantis. Kaisar Zheng Yu terlihat lebih santai dari biasanya, bahkan tertawa kecil saat selir Mei Xiao menceritakan sesuatu yang jenaka. “Apa benar begitu?” tanya kaisar Zheng Yu sambil tertawa kecil. “Benar, Yang Mulia! Sungguh sangat lucu, bukan?” Selir Mei Xiao juga ikut tertawa kecil. Namun, tiba-tiba tubuh selir Mei Xiao melemas, dan ia jatuh ke lantai gazebo. Wajahnya pucat, dan napasnya tampak tersengal-sengal. Kaisar Zheng Yu yang panik langsung berlutut di sampingnya."Mei Xiao! Apa yang terjadi? Bangunlah!" serunya denga

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hanya Sandiwara

    Kabar kehamilan selir Mei Xiao segera tersebar di seluruh istana, dan banyak orang yang menyambutnya dengan sukacita, terutama mereka yang berada di dekat kaisar Zheng Yu. Para pelayan, penjaga, dan beberapa selir lainnya memberikan ucapan selamat, dan seolah-olah suasana di dalam istana menjadi lebih cerah dengan berita bahagia itu. “Pasti selir Mei Xiao, semakin disayang oleh Yang Mulia,” kata para pelayan saling berbisik. “Kau benar! Selir Xue Yuxian dan Permaisuri Zhao Xueyan akan semakin dicampakkan,” sahut yang lain menimpali. Bisik-bisik itu terus terdengar dari mulut ke mulut. Kaisar Zheng Yu, yang tampak sangat puas, semakin menunjukkan perhatian lebih kepada selir Mei Xiao, menjadikannya semakin penting di mata istana.Namun, di sisi lain, ada seseorang yang merasa sangat kecewa dan iri. Selir Xue Yuxian, yang mendengar kabar tersebut, tak bisa menyembunyikan rasa sakit di hatinya. Selir Xue Yuxian terdiam lama di paviliunnya, menatap ke luar jendela dengan mata yang k

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menunggu Dekrit Perceraian

    Di dalam paviliun yang tenang, Zhao Xueyan duduk dengan santai di kursi kayu berukir, memandangi langit malam yang dipenuhi bintang. Di sebelahnya, Niuniu berdiri dengan tangan terlipat, wajahnya penuh rasa penasaran dan sedikit frustrasi.“Nona, kenapa kita tidak segera membongkar kebusukan selir Mei Xiao? Bukankah ini kesempatan emas untuk menjatuhkannya?!” seru Niuniu, matanya berbinar penuh semangat.Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis, mengambil secangkir teh hangat dan meniupnya perlahan sebelum menjawab. “Niuniu, terburu-buru hanya akan membuat semuanya berantakan. Apa kamu tahu apa yang akan terjadi jika aku melakukannya sekarang?”Niuniu mengerutkan kening. “Bukankah Kaisar akan murka dan menghukumnya? Itu hal yang baik, bukan?”Zhao Xueyan meletakkan cangkir tehnya dan memandang Niuniu dengan tatapan lembut namun penuh makna. “Benar, Kaisar mungkin akan murka. Tapi dia masih mencintai selir Mei Xiao, atau lebih tepatnya, dia mencintai kecantikannya. Jika aku membongkar rahasia

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kalah Telak

    Pagi itu, taman istana kekaisaran dipenuhi dengan embun pagi dan aroma segar bunga-bunga yang sedang mekar. Zhao Xueyan berjalan perlahan, menikmati ketenangan yang jarang ia rasakan. Dengan pakaian sederhana namun anggun, ia terlihat seperti wanita biasa, jauh dari kesan seorang permaisuri.Di sudut lain, Niuniu berdiri mengikuti sang majikan. Ia terlihat menikmati pemandangan. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Langkah-langkah cepat disertai suara gemerincing perhiasan memecah keheningan. Selir Mei Xiao muncul dengan para pelayannya, wajahnya dihiasi senyum licik yang sudah menjadi ciri khasnya.“Oh, lihat siapa yang sedang bersantai di sini. Permaisuri kita yang ... kurang beruntung,” ucap selir Mei Xiao dengan nada mengejek.Zhao Xueyan menoleh perlahan, wajahnya tetap tenang tanpa menunjukkan sedikit pun emosi. "Selir Mei Xiao," sapanya singkat, dengan nada yang datar namun penuh wibawa.Selir Mei Xiao melipat tangan di dada, mendekati Zhao Xueyan dengan senyum penuh ej

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Penyerangan Lagi

    Malam yang hening di paviliun Zhao Xueyan mendadak terasa mencekam. Di dalam ruang dimensi pribadinya, Zhao Xueyan tengah berkultivasi dengan tenang ketika tiba-tiba dia merasakan aura membunuh yang begitu kuat. Matanya terbuka seketika, pupilnya menyipit tajam. ‘Aura ini ... seseorang mencoba menyerangku,’ pikirnya dengan dingin.Tanpa membuang waktu, Zhao Xueyan segera keluar dari ruang dimensinya, dan langkah ringannya membawanya ke pintu kamar. Begitu keluar, dia melihat Niuniu yang sudah berdiri siaga dengan tatapan tajam ke arah atap paviliun.“Niuniu! Apa kau merasakannya?” tanya Zhao Xueyan dengan suara dingin. Niuniu mengangguk. “Benar, Nona!” "Nona, aku juga merasakannya. Aura ini sangat kuat. Mereka ada di sekitar sini," ujar Niuniu dengan suara rendah, tetapi penuh kewaspadaan.Zhao Xueyan mengangguk ringan. "Sepertinya selir Mei Xiao tidak ingin membuang waktu untuk mencoba menyingkirkanku," katanya pelan, namun nada bicaranya penuh ketenangan.Dalam kegelapan malam, Zh

    Last Updated : 2025-01-06
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kegagalan Selir Mei Xiao

    Selir Mei Xiao duduk di ruang tengah paviliunnya, mengenakan jubah sutra merah muda yang mempertegas kecantikannya. Senyum tipis menghiasi wajahnya, sambil sesekali menyesap teh melati yang masih mengepul. Ia yakin malam ini akan menjadi awal dari kejatuhan Zhao Xueyan.Namun, ketenangan itu berubah drastis saat Yan'er, pelayan setianya, memasuki ruangan dengan tergesa-gesa. Wajah Yan'er terlihat pucat, bibirnya bergetar, seolah tak sanggup menyampaikan kabar buruk yang ia bawa."Apa yang terjadi, Yan'er?" tanya Selir Mei Xiao dengan nada tak sabar, meletakkan cangkir tehnya di atas meja dengan suara nyaring.Yan'er berlutut di hadapan majikannya, kepala tertunduk. "Ampun, Yang Mulia Selir. Rencana kita ... gagal. Sepuluh pembunuh bayaran itu ... semuanya tewas."Selir Mei Xiao terdiam sesaat, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Selir Mei Xiao bangkit berdiri dengan tiba-tiba, membuat kursinya terjatuh ke belakang. "Apa maksudmu gagal? Bagaimana bisa sepuluh ora

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 364

    Suasana di dalam masing-masing paviliun kediaman bangsawan penuh ketegangan. Para gadis bangsawan yang kemarin diusir dari jamuan Kekaisaran masih belum bisa menerima perlakuan memalukan itu. Wajah mereka penuh amarah, ada yang menangis, ada yang membanting kipas, ada pula yang terus mengumpat sambil menangis tertahan.Di Kediaman XiaoXiao Zhen berjalan mondar-mandir sambil menghentakkan kakinya. "Bagaimana mungkin! Gadis itu, seorang gadis desa hina—ternyata putri Jenderal Zhao?!"Nyonya Besar Xiao yang duduk tenang di kursi utama mengibaskan kipasnya perlahan, suaranya dingin namun penuh tekanan. "Zhen'er, duduklah. Marah tidak akan menyelesaikan masalah."Xiao Zhen menatap ibunya dengan mata merah, "Ibu! Aku dipermalukan! Diusir dari istana di depan semua tamu! Semua orang akan menertawakanku!"Nyonya Xiao tersenyum tipis. "Lebih baik dipermalukan sekali ... daripada kalah selamanya."Xiao Zhen mengerutkan kening. "Apa maksud Ibu?""Ibu sudah menyuruh ayahmu untuk mencari tahu seg

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 363

    Zhao Xueyan melangkah cepat, gaunnya berkibar tertiup angin pagi. Wajahnya yang biasanya tegas kini diliputi emosi yang campur aduk—marah, kecewa, sedih. Ia melewati para pelayan yang membungkuk memberikan hormat, tapi ia tak menyahut. Di koridor luar, Wu Liang dan Yu Qie—yang sejak tadi masih penasaran—hanya bisa saling melirik ketika melihat sosok Zhao Xueyan berjalan dengan pandangan kosong. Wajahnya merah, bibirnya sedikit gemetar, dan sorot matanya penuh luka.Wu Liang mengangkat alis, berbisik pada Yu Qie, "Ada apa itu?"Yu Qie menelan ludah. “Kelihatannya … tidak baik.”Keduanya menoleh ke arah pintu ruang kerja sang kaisar. Ada rasa khawatir dan ragu di wajah mereka. Namun akhirnya, mereka memutuskan masuk kembali setelah mengetuk perlahan.“Yang Mulia .…” ucap Wu Liang pelan sambil sedikit membungkuk, diikuti Yu Qie yang ikut menunduk hormat.Begitu pintu tertutup di belakang mereka, suasana ruang kerja benar-benar berubah. Tidak lagi penuh wibawa, tapi berat dan muram. Di b

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 362

    Tian Ming melangkah lebih dekat, setiap langkahnya terasa berat, membawa gelombang tekanan yang membuat dedaunan bergetar. Ia berdiri di antara mereka, meraih tangan Zhao Xueyan dan menariknya ke belakangnya.“Kau mungkin lupa, tapi Zhao Xueyan yang ini bukan milikmu lagi. Bahkan ... mungkin tidak pernah,” suara Tian Ming rendah, penuh amarah yang ditahan.“Apa maksudmu Kaisar Tian Ming? Tentu dia pernah menjadi milikku, karena dia mantan istriku,” sarkas Kaisar Zheng Yu. Kaisar Tian Ming mendengkus. “Kau bahkan tidak tahu apa-apa tentang Zhao Xueyan. Jadi berhentilah berharap, karena dari awal dia hanya milikku.” Zhao Xueyan berdiri diam di belakangnya, matanya mengeras namun tetap tenang.Zheng Yu menatap keduanya, ekspresinya gelap. Namun ia akhirnya mengendurkan genggamannya dan tersenyum miring.“Kita lihat saja, apakah perasaan yang pernah ada ... benar-benar telah mati.”Tanpa menunggu jawaban, Zheng Yu berbalik pergi. Matanya tajam, menyiratkan kebencian dan obsesi pada Zhao

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status