Share

Bab 241

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-28 17:22:37

Setelah anak-anak dibawa pergi, para wanita berdiri mengelilingi para pria yang terikat dan babak belur. Mata mereka menyala dengan kebencian, bukan hanya karena perbuatan keji yang dilakukan para pria, tetapi juga karena kehilangan yang mereka alami.

Kepala Desa dengan suara lemah, putus asa. "Jika kalian membunuh semua pria, desa ini akan punah! Tidak akan ada generasi berikutnya! Wanita tidak bisa melahirkan tanpa pria!"

Beberapa wanita menatap satu sama lain, tetapi bukan karena ragu. Justru karena jijik dan muak dengan kepala desa yang masih berani berbicara tentang penerus, setelah semua yang mereka lakukan.

Nyonya Rui melangkah maju, wajahnya penuh kemarahan.

Nyonya Rui dengan suara dingin, dia berkata, "Kalian ingin kami memikirkan generasi berikutnya? Setelah kalian mengorbankan anak-anak kami?! Setelah kalian menjadikan suami dan putra kami tumbal?! Apa kau masih berpikir kami butuh pria sepertimu?!"

Tanpa ragu, Nyonya Rui mengangkat tangannya, melepaskan serangan energi Qi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 242

    Api menjilat tinggi ke langit malam, menerangi wajah-wajah para wanita yang menatap tanpa ekspresi. Di tengah kobaran itu, teriakan para pria menggema—jeritan kesakitan, ketakutan, dan penyesalan yang datang terlambat.Wu Liang dan Tian Ming berdiri di kejauhan, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Mata Wu Liang sedikit menyipit, sementara Tian Ming tetap dingin, tidak menunjukkan emosi.Zhao Xueyan, yang berdiri di sisi mereka, hanya menghela napas pelan. Dia tahu, ini bukan tentang balas dendam semata. Para wanita itu tidak ingin membiarkan monster seperti mereka hidup. Jika mereka dibiarkan, mereka bisa kembali melakukan kejahatan yang sama.Setelah beberapa saat, jeritan itu mereda. Para pria yang dulunya merasa berkuasa kini hanya menjadi abu.Salah satu wanita, Nyonya Rui, menatap Zhao Xueyan dengan mata yang masih merah karena menangis.Nyonya Rui bersuara lirih, penuh luka. "Kami kehilangan segalanya … tapi setidaknya, kami tidak perlu takut lagi."Tak ada yang membalas. Hanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 243

    Zhao Xueyan dan Niuniu melangkah keluar dari rumah sederhana itu, udara siang yang masih dingin menyambut mereka. Langkah Zhao Xueyan sedikit lambat, meski sudah meneguk air spiritual untuk memulihkan tenaga, efek kelelahan masih terasa. Namun, tatapan tajam dan penuh ketegasannya tetap tidak berubah.Di hadapan mereka, para wanita dan anak-anak sudah berkumpul, mata mereka dipenuhi harapan. Tian Ming dan Wu Liang juga berdiri di sisi lain, memperhatikan dengan ekspresi penasaran.Dengan gerakan tenang, Zhao Xueyan membuka kotak kayu kecil di tangannya, memperlihatkan pil regenerasi berwarna kebiruan yang berkilauan samar di bawah sinar matahari.Salah satu wanita dengan suara penuh harap bertanya, "Apakah ini bisa menyembuhkan anak-anak kami, Nona Zhao?"Zhao Xueyan mengangguk pelan. "Ya, tapi sebelum memberikan pil ini, aku harus mengecek kondisi tubuh mereka terlebih dahulu. Efek pil ini bergantung pada seberapa kuat tubuh mereka menerima energi spiritual yang terkandung di dalamny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 244

    Setelah beberapa saat, akhirnya pengobatan itu selesai. Zhao Xueyan menghembuskan napas panjang, tubuhnya terasa lebih ringan setelah melewati proses yang menguras energi tersebut.Di hadapan mereka, sepuluh anak yang sebelumnya tidak bisa berbicara kini terlihat merasakan sesuatu. Mereka saling memegang tenggorokan, meraba-raba mulut mereka, seolah tidak percaya bahwa sesuatu telah berubah.Hening sejenak. Semua orang menahan napas, menunggu dengan cemas.Kemudian, seorang anak laki-laki yang paling muda, dengan tubuh kecil dan wajah yang masih pucat, menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. Ibunya juga menatapnya penuh harap, kedua tangannya gemetar, takut untuk berharap terlalu banyak."Ibu ...."Suara kecil itu memecah keheningan.Seketika, suara isakan terdengar. Mata sang ibu melebar, air mata langsung mengalir deras di pipinya. Tanpa pikir panjang, dia langsung menarik anaknya ke dalam pelukan erat."Anakku ... kau bisa bicara...! Kau bisa bicara!"Tangis haru segera pecah di s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 245

    Setelah sarapan, suasana menjadi lebih serius. Zhao Xueyan, Niuniu, Wu Liang, dan Tian Ming duduk di bawah pohon rindang, membentuk lingkaran kecil untuk berdiskusi."Kita tidak bisa meninggalkan desa ini begitu saja tanpa perlindungan," kata Zhao Xueyan sambil menyandarkan punggungnya pada kursi kayu. "Jika kita pergi, mereka akan rentan terhadap serangan lain."Niuniu mengangguk setuju, wajahnya penuh pertimbangan. Wu Liang menyilangkan tangan di dada, matanya fokus menatap Zhao Xueyan."Jadi, apa rencana Nona?" tanya Wu Liang.Zhao Xueyan menatap para wanita yang sedang sibuk membantu anak-anak di kejauhan. "Kita bisa memberikan mereka pengetahuan medis agar mereka bisa merawat diri sendiri. Selain itu, kita ajarkan mereka bela diri dan teknik formasi sederhana untuk melindungi desa."Niuniu langsung bersemangat."Itu ide yang bagus! Jika mereka memiliki pertahanan yang cukup kuat, desa ini tidak akan mudah dijajah oleh orang luar."Wu Liang mengangguk. "Aku bisa mengajari mereka t

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 246

    Malam semakin larut, cahaya bulan redup menyelimuti desa Yingshi yang kini lebih tenang setelah kejadian mengerikan beberapa hari lalu. Angin berhembus pelan, menggoyangkan lentera-lentera yang tergantung di beranda rumah sederhana tempat Zhao Xueyan tinggal.Di dalam rumah itu, Zhao Xueyan duduk diam, menatap surat yang baru saja ia terima. Huruf-huruf yang tertulis dengan tinta hitam begitu jelas di matanya, meskipun isi surat itu sama sekali tidak membuat hatinya bergetar.Jenderal Zhao Yun. Nama itu tidak asing—itu adalah ayahnya.Namun, tidak ada perubahan di wajahnya. Hanya ekspresi dingin yang semakin membeku.Saat suara langkah kaki mendekat, Zhao Xueyan segera melipat surat itu dengan tenang sebelum Tian Ming muncul di ambang pintu."Kau menerima sesuatu?" Tian Ming bertanya, matanya yang tajam memperhatikan Zhao Xueyan dengan penuh selidik.Zhao Xueyan mengangkat kepalanya sebentar, lalu meletakkan surat itu di sampingnya tanpa niat untuk menyembunyikannya, namun juga tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 247

    Di bawah langit pagi yang masih diselimuti embun, empat sosok berkuda melaju meninggalkan desa Yingshi.Zhao Xueyan, Niuniu, Wu Liang, dan Tian Ming tidak menoleh ke belakang, namun mereka tahu para wanita dan anak-anak masih berdiri di sana, melambaikan tangan dengan mata berkaca-kaca.Bagi penduduk desa, keempat orang itu bukan hanya penyelamat, tetapi juga simbol harapan.Di sisi lain, prajurit Kekaisaran Tianyang yang baru tiba hanya bisa diam tertegun.Mereka terkejut melihat kaisar mereka, Tian Ming, mengenakan pakaian sederhana, tanpa mahkota, tanpa jubah keemasan.Lebih dari itu, mereka juga terheran-heran melihat bagaimana Tian Ming tampak begitu akrab dengan dua pemuda asing.Seorang jenderal yang diutus untuk mengurus desa Yingshi memandang kepergian mereka dengan ekspresi sulit ditebak."Yang Mulia benar-benar berbeda dari kita lihat di istana kekaisaran ...." gumamnya pelan. Namun, dia tidak berani banyak bicara.Kaisar mereka telah membuat keputusan. Tugas mereka hanyala

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 248

    Malam mulai merayap, angin dingin berhembus lembut di antara pepohonan saat Zhao Xueyan dan Niuniu melajukan kuda mereka dengan kecepatan stabil.Niuniu yang sedari tadi penasaran akhirnya bertanya, "Nona, kenapa kita tiba-tiba kembali ke Kekaisaran Zhengtang? Apakah ada sesuatu yang terjadi?"Zhao Xueyan tetap diam beberapa saat, matanya menatap lurus ke depan. Setelah menarik napas dalam, akhirnya ia membuka suara.Zhao Xueyan menjawab dengan nada tenang tapi tegang. "Aku mendapat surat dari ibu … ayah terkena racun yang berbahaya."Niuniu terkejut mendengar kabar itu. Tangannya yang memegang tali kendali kuda sedikit mengerat.Niuniu langsung terdengar khawatir. "Jenderal Zhao terkena racun?! Bagaimana bisa? Bukankah beberapa hari lalu beliau masih mengirim surat bahwa dirinya baik-baik saja?"Zhao Xueyan mengangguk, ekspresinya tetap dingin tapi sorot matanya mencerminkan kekhawatiran yang mendalam.Zhao Xueyan dengan wajah serius dan dalam berkata, "Itulah yang membuatku curiga.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 249

    Di bawah cahaya bulan perak yang menggantung di langit, Bai Long melayang dengan anggun di antara awan. Udara malam terasa dingin, namun pemandangan bintang yang berkelap-kelip di langit luas membuat segalanya tampak tenang.Awalnya, Niuniu duduk tegang, tangannya mencengkeram erat sisik Bai Long, takut jatuh dari ketinggian. Namun, setelah beberapa saat, rasa takutnya berubah menjadi kegembiraan.Niuniu, tertawa kecil. "He! He! He! Tidak kusangka ini terasa menyenangkan! Rasanya seperti mimpi, nona! Aku terbang di atas naga!"Niuniu memandang ke bawah, melihat hamparan hutan dan sungai yang berkelok-kelok seperti garis perak di kegelapan serta melewati lautan yang sangat luas. Niuniu, tiba-tiba teringat sesuatu. "Ah! Pantas saja saat di tengah laut dulu, waktu Nona ditelan oleh Bai Long, Nona tetap selamat! Aku hampir mati ketakutan saat itu!"Niuniu menoleh tajam ke arah Bai Long, lalu menudingnya dengan ekspresi curiga.Niuniu, setengah bercanda tapi juga ingin tahu berkata, "Hei,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 373

    Namun sudah terlambat. Anak panah Qi dari pasukan Hei Long menghantam barisan penjaga altar, menciptakan ledakan yang mengguncang tanah. Pasukan Zhao Yun menerobos masuk dari sisi selatan, mematahkan pagar energi yang melindungi altar. Para gadis yang dijadikan persembahan segera diselamatkan oleh prajurit wanita dari pasukan Tianyang.Tian Ming yang memimpin langsung di utara memberi aba-aba melalui kipas perang di tangannya. Suaranya menggema melalui alat suara roh."Jangan beri waktu mereka membuka portal lagi! Hancurkan altar! Lindungi para penyihir kita yang akan menutup celah dimensi!"Aura emas menyelimuti tubuh Tian Ming saat dia melompat ke depan, pedangnya menebas iblis kelas tinggi yang mencoba mendekat. Di belakangnya, Yu Qie dan Wu Liang bergerak lincah, melindungi para ahli formasi yang mulai membentuk susunan penutup dimensi."Ayo!" teriak Wu Liang sambil menghunus tombaknya. "Ini saatnya menutup kegelapan itu selamanya!"Langit di atas altar mulai bergetar hebat. Cahay

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 372

    Matahari telah tenggelam di balik pegunungan, menyisakan langit jingga yang perlahan berubah gelap. Di dalam Istana Kekaisaran Tianyang, suasana terasa hening, seakan seluruh penjuru negeri ikut menahan napas. Para pelayan berjalan pelan, tak ingin mengusik ketenangan ruang utama tempat para wanita keluarga kerajaan berkumpul.Zhao Xueyan duduk di beranda istana, matanya menatap kosong ke arah langit malam yang mulai bertabur bintang. Angin musim gugur berhembus pelan, menggoyangkan tirai tipis di hadapannya. Jemarinya menggenggam secangkir teh yang sudah mulai dingin, namun tak ia minum.“Xueyan,” suara lembut terdengar di belakangnya.Zhao Xueyan menoleh dan melihat sang ibu, Nyonya Bing Qing, datang dengan langkah anggun, membawa selimut tipis di tangannya. Tanpa banyak bicara, wanita itu duduk di sampingnya dan menyampirkan selimut di bahu sang putri.“Angin mulai dingin, kau tidak boleh sakit,” ucap Nyonya Bing Qing lembut.Zhao Xueyan mengangguk kecil, lalu kembali menatap langi

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 371

    Beberapa hari berlalu sejak strategi besar diumumkan. Di lembah hitam yang terletak di perbatasan dunia manusia dan dunia iblis, tanah bergemuruh oleh derap kaki ribuan prajurit yang telah bersiap. Langit redup diselimuti awan tebal, seolah alam pun ikut menahan napas menanti pecahnya perang.Di sisi timur, barisan pasukan elit Tian Ming berdiri tegak. Di depan mereka, Tian Ming sendiri mengenakan zirah hitam keperakan yang memantulkan cahaya rembulan. Rambut panjangnya diikat tinggi, wajahnya dingin dan fokus. Di belakangnya, barisan para ksatria pilihan berdiri diam seperti batu karang, menanti perintah.Dari sisi selatan, pasukan Kekaisaran Changhai yang dipimpin oleh Pangeran Chen Xuan,pangeran kedua dari kekaisaran Changhai, mulai menyusup diam-diam ke sisi lembah. Wajah sang pangeran tampak serius, tak lagi menunjukkan sikap santainya yang biasa. Di sisi barat, Putra Mahkota Hei Long, mengenakan zirah berlapis merah marun, tampak memimpin pasukan utama dengan tangan mengepal era

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status