Share

Bab 240

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2025-02-28 17:22:06

Di bawah langit malam yang masih beraroma asap dari balai desa yang terbakar, para pria desa Yingshi kini berlutut dengan tangan dan kaki terikat. Wajah mereka penuh luka lebam, tubuh mereka menggigil bukan hanya karena dingin, tapi juga karena ketakutan.

Para wanita dan anak-anak berdiri di sekeliling mereka, tatapan mereka dingin dan penuh kebencian.

Niuniu berdiri dengan cambuk masih di genggamannya, mendengus. "Baru sekarang kalian terlihat lemah. Dulu kalian merasa berkuasa, kan?"

Salah satu pria menggertakkan giginya, tapi tidak berani menjawab.

Wu Liang menatap tajam, suaranya rendah dan mengancam. "Kalian akan diadili. Apa pun alasan kalian, kejahatan kalian tidak bisa dimaafkan."

Tian Ming hanya diam, menatap dingin para pria itu.

Beberapa wanita mengeraskan ekspresi mereka, ada yang mencengkeram anak-anak mereka erat, seakan menahan kemarahan.

Seorang wanita melangkah maju, menatap suaminya sendiri dengan mata berkaca-kaca.

Wanita itu suara bergetar, tapi penuh amarah. "Ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 241

    Setelah anak-anak dibawa pergi, para wanita berdiri mengelilingi para pria yang terikat dan babak belur. Mata mereka menyala dengan kebencian, bukan hanya karena perbuatan keji yang dilakukan para pria, tetapi juga karena kehilangan yang mereka alami.Kepala Desa dengan suara lemah, putus asa. "Jika kalian membunuh semua pria, desa ini akan punah! Tidak akan ada generasi berikutnya! Wanita tidak bisa melahirkan tanpa pria!"Beberapa wanita menatap satu sama lain, tetapi bukan karena ragu. Justru karena jijik dan muak dengan kepala desa yang masih berani berbicara tentang penerus, setelah semua yang mereka lakukan.Nyonya Rui melangkah maju, wajahnya penuh kemarahan.Nyonya Rui dengan suara dingin, dia berkata, "Kalian ingin kami memikirkan generasi berikutnya? Setelah kalian mengorbankan anak-anak kami?! Setelah kalian menjadikan suami dan putra kami tumbal?! Apa kau masih berpikir kami butuh pria sepertimu?!"Tanpa ragu, Nyonya Rui mengangkat tangannya, melepaskan serangan energi Qi

    Last Updated : 2025-02-28
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 242

    Api menjilat tinggi ke langit malam, menerangi wajah-wajah para wanita yang menatap tanpa ekspresi. Di tengah kobaran itu, teriakan para pria menggema—jeritan kesakitan, ketakutan, dan penyesalan yang datang terlambat.Wu Liang dan Tian Ming berdiri di kejauhan, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Mata Wu Liang sedikit menyipit, sementara Tian Ming tetap dingin, tidak menunjukkan emosi.Zhao Xueyan, yang berdiri di sisi mereka, hanya menghela napas pelan. Dia tahu, ini bukan tentang balas dendam semata. Para wanita itu tidak ingin membiarkan monster seperti mereka hidup. Jika mereka dibiarkan, mereka bisa kembali melakukan kejahatan yang sama.Setelah beberapa saat, jeritan itu mereda. Para pria yang dulunya merasa berkuasa kini hanya menjadi abu.Salah satu wanita, Nyonya Rui, menatap Zhao Xueyan dengan mata yang masih merah karena menangis.Nyonya Rui bersuara lirih, penuh luka. "Kami kehilangan segalanya … tapi setidaknya, kami tidak perlu takut lagi."Tak ada yang membalas. Hanya

    Last Updated : 2025-02-28
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 243

    Zhao Xueyan dan Niuniu melangkah keluar dari rumah sederhana itu, udara siang yang masih dingin menyambut mereka. Langkah Zhao Xueyan sedikit lambat, meski sudah meneguk air spiritual untuk memulihkan tenaga, efek kelelahan masih terasa. Namun, tatapan tajam dan penuh ketegasannya tetap tidak berubah.Di hadapan mereka, para wanita dan anak-anak sudah berkumpul, mata mereka dipenuhi harapan. Tian Ming dan Wu Liang juga berdiri di sisi lain, memperhatikan dengan ekspresi penasaran.Dengan gerakan tenang, Zhao Xueyan membuka kotak kayu kecil di tangannya, memperlihatkan pil regenerasi berwarna kebiruan yang berkilauan samar di bawah sinar matahari.Salah satu wanita dengan suara penuh harap bertanya, "Apakah ini bisa menyembuhkan anak-anak kami, Nona Zhao?"Zhao Xueyan mengangguk pelan. "Ya, tapi sebelum memberikan pil ini, aku harus mengecek kondisi tubuh mereka terlebih dahulu. Efek pil ini bergantung pada seberapa kuat tubuh mereka menerima energi spiritual yang terkandung di dalamny

    Last Updated : 2025-03-01
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 244

    Setelah beberapa saat, akhirnya pengobatan itu selesai. Zhao Xueyan menghembuskan napas panjang, tubuhnya terasa lebih ringan setelah melewati proses yang menguras energi tersebut.Di hadapan mereka, sepuluh anak yang sebelumnya tidak bisa berbicara kini terlihat merasakan sesuatu. Mereka saling memegang tenggorokan, meraba-raba mulut mereka, seolah tidak percaya bahwa sesuatu telah berubah.Hening sejenak. Semua orang menahan napas, menunggu dengan cemas.Kemudian, seorang anak laki-laki yang paling muda, dengan tubuh kecil dan wajah yang masih pucat, menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. Ibunya juga menatapnya penuh harap, kedua tangannya gemetar, takut untuk berharap terlalu banyak."Ibu ...."Suara kecil itu memecah keheningan.Seketika, suara isakan terdengar. Mata sang ibu melebar, air mata langsung mengalir deras di pipinya. Tanpa pikir panjang, dia langsung menarik anaknya ke dalam pelukan erat."Anakku ... kau bisa bicara...! Kau bisa bicara!"Tangis haru segera pecah di s

    Last Updated : 2025-03-01
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 245

    Setelah sarapan, suasana menjadi lebih serius. Zhao Xueyan, Niuniu, Wu Liang, dan Tian Ming duduk di bawah pohon rindang, membentuk lingkaran kecil untuk berdiskusi."Kita tidak bisa meninggalkan desa ini begitu saja tanpa perlindungan," kata Zhao Xueyan sambil menyandarkan punggungnya pada kursi kayu. "Jika kita pergi, mereka akan rentan terhadap serangan lain."Niuniu mengangguk setuju, wajahnya penuh pertimbangan. Wu Liang menyilangkan tangan di dada, matanya fokus menatap Zhao Xueyan."Jadi, apa rencana Nona?" tanya Wu Liang.Zhao Xueyan menatap para wanita yang sedang sibuk membantu anak-anak di kejauhan. "Kita bisa memberikan mereka pengetahuan medis agar mereka bisa merawat diri sendiri. Selain itu, kita ajarkan mereka bela diri dan teknik formasi sederhana untuk melindungi desa."Niuniu langsung bersemangat."Itu ide yang bagus! Jika mereka memiliki pertahanan yang cukup kuat, desa ini tidak akan mudah dijajah oleh orang luar."Wu Liang mengangguk. "Aku bisa mengajari mereka t

    Last Updated : 2025-03-01
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 246

    Malam semakin larut, cahaya bulan redup menyelimuti desa Yingshi yang kini lebih tenang setelah kejadian mengerikan beberapa hari lalu. Angin berhembus pelan, menggoyangkan lentera-lentera yang tergantung di beranda rumah sederhana tempat Zhao Xueyan tinggal.Di dalam rumah itu, Zhao Xueyan duduk diam, menatap surat yang baru saja ia terima. Huruf-huruf yang tertulis dengan tinta hitam begitu jelas di matanya, meskipun isi surat itu sama sekali tidak membuat hatinya bergetar.Jenderal Zhao Yun. Nama itu tidak asing—itu adalah ayahnya.Namun, tidak ada perubahan di wajahnya. Hanya ekspresi dingin yang semakin membeku.Saat suara langkah kaki mendekat, Zhao Xueyan segera melipat surat itu dengan tenang sebelum Tian Ming muncul di ambang pintu."Kau menerima sesuatu?" Tian Ming bertanya, matanya yang tajam memperhatikan Zhao Xueyan dengan penuh selidik.Zhao Xueyan mengangkat kepalanya sebentar, lalu meletakkan surat itu di sampingnya tanpa niat untuk menyembunyikannya, namun juga tanpa

    Last Updated : 2025-03-02
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 247

    Di bawah langit pagi yang masih diselimuti embun, empat sosok berkuda melaju meninggalkan desa Yingshi.Zhao Xueyan, Niuniu, Wu Liang, dan Tian Ming tidak menoleh ke belakang, namun mereka tahu para wanita dan anak-anak masih berdiri di sana, melambaikan tangan dengan mata berkaca-kaca.Bagi penduduk desa, keempat orang itu bukan hanya penyelamat, tetapi juga simbol harapan.Di sisi lain, prajurit Kekaisaran Tianyang yang baru tiba hanya bisa diam tertegun.Mereka terkejut melihat kaisar mereka, Tian Ming, mengenakan pakaian sederhana, tanpa mahkota, tanpa jubah keemasan.Lebih dari itu, mereka juga terheran-heran melihat bagaimana Tian Ming tampak begitu akrab dengan dua pemuda asing.Seorang jenderal yang diutus untuk mengurus desa Yingshi memandang kepergian mereka dengan ekspresi sulit ditebak."Yang Mulia benar-benar berbeda dari kita lihat di istana kekaisaran ...." gumamnya pelan. Namun, dia tidak berani banyak bicara.Kaisar mereka telah membuat keputusan. Tugas mereka hanyala

    Last Updated : 2025-03-03
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 248

    Malam mulai merayap, angin dingin berhembus lembut di antara pepohonan saat Zhao Xueyan dan Niuniu melajukan kuda mereka dengan kecepatan stabil.Niuniu yang sedari tadi penasaran akhirnya bertanya, "Nona, kenapa kita tiba-tiba kembali ke Kekaisaran Zhengtang? Apakah ada sesuatu yang terjadi?"Zhao Xueyan tetap diam beberapa saat, matanya menatap lurus ke depan. Setelah menarik napas dalam, akhirnya ia membuka suara.Zhao Xueyan menjawab dengan nada tenang tapi tegang. "Aku mendapat surat dari ibu … ayah terkena racun yang berbahaya."Niuniu terkejut mendengar kabar itu. Tangannya yang memegang tali kendali kuda sedikit mengerat.Niuniu langsung terdengar khawatir. "Jenderal Zhao terkena racun?! Bagaimana bisa? Bukankah beberapa hari lalu beliau masih mengirim surat bahwa dirinya baik-baik saja?"Zhao Xueyan mengangguk, ekspresinya tetap dingin tapi sorot matanya mencerminkan kekhawatiran yang mendalam.Zhao Xueyan dengan wajah serius dan dalam berkata, "Itulah yang membuatku curiga.

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 310

    Di dalam penginapan, suasana cukup sepi. Seorang pria paruh baya berjanggut tipis menyambut mereka dari balik meja."Selamat pagi, butuh kamar?" tanyanya ramah.“Kami hanya pengembara kecil,” ujar Tian Ming dengan suara yang dibuat lebih dalam. “Kami butuh dua kamar yang tenang untuk beberapa hari.”Pria itu mengangguk, lalu mengamati mereka sebentar sebelum memberikan kunci. “Kamar lantai dua, paling pojok. Lebih tenang dan jauh dari dapur.”Tian Ming membayar dengan beberapa koin perak. Setelah mereka naik dan masuk ke kamar, Zhao Xueyan segera memeriksa ruangan secara menyeluruh—dari jendela, sudut-sudut atap, hingga bagian bawah ranjang.“Kau mengira tempat ini dipasangi alat pelacak atau semacamnya?” tanya Tian Ming sembari duduk di kursi rotan.“Tidak ada salahnya waspada,” jawab Zhao Xueyan sambil menutup tirai jendela. “Kita berada di pusat kekuasaan musuh.”Tian Ming tertawa pelan. “Kau semakin terlihat seperti mata-mata handal.”Zhao Xueyan melirik sekilas, lalu duduk di tep

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 309

    Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming turun dari kudanya saat mereka telah cukup dekat dengan gerbang Kekaisaran Heifeng. Meskipun waktu masih menunjukkan pagi buta, suasana di depan gerbang kekaisaran telah ramai. “Ayo! Kita antri!” Kaisar Tian Ming menarik tangan Guo Mei. Zhao Xueyan mengangguk. “Hmm!” Beberapa pedagang kecil, pelancong, dan rakyat jelata tampak mengantri untuk masuk. Di sisi lain, sejumlah penjaga kekaisaran berdiri tegak dengan tombak di tangan, wajah mereka serius dan tanpa senyum.Semua orang yang hendak masuk tampaknya harus melewati pemeriksaan ketat dan membayar satu koin emas sebagai biaya masuk. Tidak ada pengecualian. Beberapa orang terlihat merogoh kantong mereka dengan gelisah, berusaha menemukan koin terakhir yang mereka miliki.“Apa kau memiliki koin?” bisik-bisik terdengar dari para pedagang kecil. Di tengah antrean itu, sepasang suami istri tua tampak mencoba masuk dengan gerobak sayur mereka. Wajah mereka lelah, kulit mereka tampak terbakar matahari,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 308

    Di sisi lain, jauh dari ruang dimensi milik Zhao Xueyan, Wu Liang terus melesat di atas kudanya, menembus hutan dan lereng-lereng bukit demi satu tujuan—mencari ramuan spiritual yang dapat menyembuhkan racun dalam tubuh Niuniu.Wajahnya serius, sorot matanya tajam, namun sesekali pikirannya mengembara… pada sosok gadis lugu yang selalu berada di sisi sang nona, Zhao Xueyan. Niuniu.Wu Liang mendesah pelan, menatap jalanan setapak yang sepi di hadapannya."Aneh … kenapa aku terus memikirkannya?" gumamnya lirih.Sejak awal perjalanan mereka, Wu Liang memang tidak terlalu memedulikan keberadaan pelayan wanita itu. Tapi entah sejak kapan, perhatian kecilnya mulai tumbuh. Mungkin saat Niuniu tak pernah mengeluh, atau saat dia tersenyum walau lelah. Mungkin juga saat dia terkena panah beracun dan jatuh tak sadarkan diri, jantung Wu Liang seakan ikut terhenti."Itu hanya … kekhawatiran biasa, kan?" katanya lagi, mencoba meyakinkan diri.Tapi bayangan wajah Niuniu terus saja muncul. Tawanya,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 306

    Pagi menjelang, cahaya matahari menyusup masuk lewat celah-celah jendela penginapan. Zhao Xueyan mengenakan jubah cokelat kusam dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya, sementara Kaisar Tian Ming mengenakan pakaian sederhana ala pedagang keliling, membawa tas kecil berisi kain dan barang-barang dagangan palsu. Mereka berjalan menyusuri jalan desa yang mulai ramai, berbaur dengan penduduk setempat. Pasar pagi digelar di lapangan terbuka, para petani menjual hasil kebun, sementara para pedagang lain menawarkan kain, rempah, dan barang antik. Zhao Xueyan berhenti di salah satu lapak penjual rempah, berpura-pura memilih-milih sambil bertanya santai, “Tuan, apakah akhir-akhir ini banyak orang luar datang ke desa ini?” Si pedagang yang berkeringat karena terik matahari mengangguk, “Ah, benar, Nona. Beberapa hari terakhir ini banyak orang aneh. Katanya dari Kekaisaran Heifeng. Pakaian mereka terlalu mewah untuk jadi pedagang.” Kaisar Tian Ming berpura-pura ikut memilih rempah, lalu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 305

    Setelah perjalanan panjang menembus hutan dan pegunungan, akhirnya desa kecil di perbatasan Kekaisaran Heifeng terlihat di kejauhan. Zhao Xueyan menatap desa itu dengan mata tajam. Meski terlihat tenang dari kejauhan, instingnya mengatakan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman.“Kita akan istirahat di sana dulu,” kata Kaisar Tian Ming seraya memperlambat kudanya. “Tapi kita tidak boleh mencolok. Siapa tahu sudah ada mata-mata yang menunggu.”Zhao Xueyan mengangguk. “Aku setuju.”Mereka berhenti di balik rimbunan pohon tak jauh dari jalan utama. Zhao Xueyan mengeluarkan jubah dan beberapa aksesori dari cincin penyimpanannya. Ia menyerahkan kain penutup wajah untuk dirinya dan Niuniu, sementara Kaisar Tian Ming mengganti pakaian kekaisarannya dengan jubah sederhana berwarna cokelat tua.Niuniu, meski tubuhnya masih lemah, berusaha mengenakan penutup kepala dan menyembunyikan sebagian besar wajahnya. Zhao Xueyan juga merapikan rambutnya m

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 304

    Tiba-tiba terdengar suara tubuh jatuh ke tanah.Bugh!"Niuniu!" seru Zhao Xueyan panik.Gadis pelayannya terbaring lemah di tanah, wajahnya pucat, dan tubuhnya mulai dipenuhi dengan jaringan-jaringan hitam yang menyebar cepat dari pundaknya ke seluruh tubuh. Darah mengalir perlahan dari luka kecil di lengannya—panah beracun itu ternyata sempat mengenainya tanpa disadari siapa pun.Zhao Xueyan segera berlutut dan meraih tubuh Niuniu. "Niuniu! Bangun! Jangan tidur!" serunya sambil memeriksa denyut nadi gadis itu.Kaisar Tian Ming dan Wu Liang langsung mengepung mereka, wajah keduanya tampak serius."Dia terkena racun dari panah itu," ujar Wu Liang dengan suara berat dan juga sangat khawatir. "Racun ini bukan racun biasa," gumam Zhao Xueyan. Matanya menajam saat melihat jaringan hitam yang menyebar cepat. "Ini racun spiritual ... menggerogoti energi dalam tubuh dan membuat meridian hancur perlahan."Zhao Xueyan se

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 303

    Saat mereka terus melajukan kuda masing-masing, suasana hutan yang tadinya sunyi perlahan terasa mencekam. Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming tiba-tiba saling menoleh, tatapan mata mereka seolah saling mengerti.“Kau juga merasakannya?” tanya Zhao Xueyan pelan.Kaisar Tian Ming mengangguk. “Ada yang mengikuti kita. Dan jumlah mereka tidak sedikit.”Tiba-tiba, suara mendesing memecah keheningan. Panah-panah melesat cepat dari balik pepohonan, menargetkan mereka. “Menghindar!” Refleks, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu segera bergerak. Pedang-pedang terhunus, dan beberapa panah berhasil mereka tangkis di udara.“Panah ini .…” Kaisar Tian Ming mencium ujung anak panah yang nyaris menyentuh bahunya, “Dilumuri racun!”Wu Liang langsung berseru, “Lindungi kuda-kuda! Sembunyikan mereka!”Keempatnya memacu kuda masing-masing, mencari tempat perlindungan. Begitu menemukan semak lebat dan batu besar, mereka meloncat turun dan segera memarkirkan kuda di balik rimbunan.Zhao Xue

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 302

    Zhao Xueyan yang menyadari posisinya segera tersadar dari pelukannya. Dengan cepat, dia menarik tubuhnya menjauh dan melepaskan pelukannya dari Kaisar Tian Ming.Namun pria itu malah mengeratkan pelukannya sejenak, seolah enggan membiarkan Zhao Xueyan pergi."Apa kau tahu, Xueyan ..." gumam Kaisar Tian Ming dengan nada lembut, nyaris berbisik di telinganya, " … seseorang yang sudah memelukku, tidak boleh lagi melepaskannya. Apalagi beberapa waktu lalu seseorang baru saja mencuri ciuman pertamaku."Zhao Xueyan langsung menatapnya tajam, matanya membulat lebar dengan ekspresi melotot kaget yang tak biasa. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat memerah dan lucu. Gadis cantik itu sangat malu. "Apa-apaan itu?! Aku kan kemarin terkena ilusi jadi itu tidak disengaja!" serunya dengan nada tak percaya, berusaha menyembunyikan rasa gugup yang tak biasa menyerangnya.Melihat ekspresi Zhao Xueyan yang berbeda dari biasanya, Kaisar Tian Ming tidak bisa menahan tawanya. Ia terkekeh pelan, sen

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 301

    Kaisar Tian Ming menatap mata Zhao Xueyan dalam-dalam. "Jiwamu … bukan berasal dari dunia ini, bukan?"Zhao Xueyan menegang. Matanya melebar sedikit, dan mulutnya terbuka tanpa suara."Aku tahu sejak pertama kali kita bertemu aku merasa ada yang berbeda denganmu, kau tidak perlu berpura-pura tidak tahu," lanjut Kaisar Tian Ming. "Cara bicaramu … pengetahuanmu yang begitu luas, alat-alat aneh yang kau miliki, makanan yang belum pernah ada di dunia ini, cara berpikirmu yang berbeda ... semuanya terlalu mencolok. Dan itu semua bukan sesuatu yang dimiliki oleh orang biasa di dunia ini."Zhao Xueyan akhirnya menghela napas, lalu mengangguk perlahan. "Kau benar … aku memang bukan berasal dari dunia ini. Aku berasal dari dunia yang kami sebut dunia modern. Di sana, tidak ada kultivasi, tidak ada energi spiritual. Hanya teknologi, ilmu pengetahuan ... dan aku, aku adalah seorang dokter."Kaisar Tian Ming tidak menunjukkan keterkejutan di wajahnya seolah sudah siap, pria itu hanya menatapnya p

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status